Graphical user interface, websiteDescription automatically generated

Tren bisnis telah berubah-ubah seiring dengan kondisi dan situasi yang terjadi pada saat itu. Pada tahun 2022, Dunia telah memasuki tahap pemulihan dari pandemi covid-19 tentu saja menciptakan kebutuhan dan tren baru di masyarakat. Kali ini kita akan membahas lebih jauh mengenai tren dan produk yang akan laku dan digemari di tahun 2022.


Tren di Tahun 2022

Sebelum kita membahas mengenai produk apa saja yang akan laku di tahun 2022, akan lebih baik jika kita mempelajari terlebih dahulu tren di tahun 2022 ini. Secara garis besar tren pada tahun 2022 dilatarbelakangi oleh proses pemulihan Dunia dari pandemi Covid-19.

Berbagai kebiasaan baru terbentuk di tahun 2022 ini seiring dengan adaptasi dan pembatasan interaksi selama 2 tahun ke belakang akibat adanya Covid-19. Kebiasaan baru ini akan membentuk adanya kebutuhan baru bagi masyarakat dan kita harus menangkap apa yang dibutuhkan tersebut. Adapun tren di tahun 2022 adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Menentukan Unique Selling Proposition

1. Lebih Mempertimbangkan Faktor Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan.

Covid-19 selama lebih dari dua tahun telah mengajarkan banyak pelajaran bagi manusia, salah satunya di bidang kesehatan dan pentingnya menjaga kelestarian alam. Sebelum pandemi, hanya negara maju yang lebih berfokus pada hal tersebut. Namun saat ini seluruh masyarakat dunia menyadari pentingnya keberlanjutan dan konsumsi yang bertanggungjawab. Masyarakat akan lebih menghargai bisnis dan brand yang menerapkan operasi bisnis yang berkelanjutan dan mengusung ramah lingkungan. Hal ini dikarenakan seiring dengan meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya alam dan keberlanjutan bagi manusia sejak pandemi terjadi.

2. Gig Economy Akan Berkembang Pesat

Gig Economy adalah sebuah konsep yang lebih menekankan pada fleksibilitas jam kerja dan tempat kerja bagi karyawannya dengan bantuan platform online. Bisnis akan lebih memilih pekerja independen atau freelance untuk mengerjakan proyek tertentu.

Bagi bisnis yang merekrut karyawan tetap juga telah beradaptasi pada sistem kerja Work From Home (WFH) dan Work From Anywhere (WFA) karena telah terbiasa dengan peraturan pembatasan interaksi langsung sejak pandemi.

Baca juga: Strategi Mengunggah Konten di Instagram

3. Kolaborasi Pekerja Manusia dengan Kecerdasan Buatan.

Saat ini, banyak bisnis yang telah mengkolaborasikan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh manusia dengan kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan akan membantu meringankan pekerjaan repetitif yang kerap dilakukan oleh manusia. Hal tersebut akan menciptakan efisiensi dalam melakukan berbagai tugas. Kecerdasan buatan juga akan membantu para pengambil keputusan untuk mengambil keputusan yang tepat.

4. Penggunaan E-commerce dan Media Sosial sebagai Channel Penjualan.

Sekitar 74% pelanggan menggunakan media sosial untuk membuat keputusan pembelian. Orang semakin membeli produk langsung dari jaringan media sosial yang mereka gunakan. Penggunaan media sosial untuk berbelanja akan menjadi semakin umum di kalangan pengguna modern pada tahun 2022.

Social commerce (praktik melakukan pembelian langsung melalui media sosial) semakin populer. Belanja Instagram, serta Instagram Checkout yang baru saja diluncurkan, berada di garis depan gerakan ini. Ketika pelanggan berbelanja di Instagram, mereka dikirim ke situs web eCommerce untuk menyelesaikan transaksi mereka. Instagram Checkout baru, di sisi lain, memungkinkan pengguna melakukan pembayaran langsung di Instagram tanpa mengunjungi situs web atau aplikasi merek.

Dengan tren baru di tahun 2022 diatas, bisnis akan berjalan sesuai dengan perkembangan dan tetap relevan dengan tren yang ada. Kita dapat menerapkan tren tersebut pada operasional bisnis untuk memberikan nilai kompetitif baru diantara kompetitor.

Baca juga: Tips Beriklan di Instagram Ads


Tren Produk yang Akan Laku Keras di Tahun 2022

Tahun 2022 adalah tahun yang menjadi angin segar baru bagi berbagai bisnis yang sebelumnya terpuruk akibat pandemi dan pembatasan interaksi. Dengan hal tersebut, maka tercipta kebutuhan dan kebiasaan baru bagi konsumen selama pandemi terjadi. Oleh karena itu, kita harus bisa melihat perubahan kebutuhan dan kebiasaan baru tersebut. Terdapat berbagai produk yang akan laku keras di tahun 2022, diantaranya sebagai berikut:

1. Produk Hobi

Produk-produk yang berkaitan dengan hobi diperkirakan akan memiliki permintaan yang meningkat seiring dengan pelonggaran protokol kesehatan Covid-19. Jika saat pandemi akan memunculkan hobi baru yang bisa dilakukan di rumah seperti merawat tanaman atau bermain game di smartphone, maka tahun 2022 ini masyarakat akan kembali dengan hobi sebelum pandemi.

Produk hobi yang meningkat didominasi oleh hobi yang dilakukan secara kelompok seperti olahraga. Olahraga berkelompok seperti sepak bola, futsal, dan lain sebagainya akan semakin rutin dilakukan oleh masyarakat. Kita dapat mulai menjual perlengkapan seperti sepatu dan baju olahraga, atau peralatan penunjang lainnya. Maka memulai bisnis yang menjual perlengkapan dan peralatan olahraga memungkinkan kita bisa mendapatkan keuntungan lebih menjanjikan. Ada baiknya jika kita mulai menjual produk yang sesuai dengan hobi kita sehingga kita mengetahui kebutuhan dan keinginan yang konsumen butuhkan.

2. Produk Kesehatan dan Kecantikan

Masa pandemi yang berlangsung cukup lama membuat masyarakat lebih peduli dengan masalah kesehatan, menerapkan pola hidup sehat, dan pola makan sehat demi meningkatkan daya tahan tubuh. Tentunya hal ini akan memengaruhi tren bisnis 2022 di mana produk kesehatan menjadi sangat diminati. Jenis produknya pun bisa sangat bervariasi, mulai dari minuman kesehatan, makanan sehat, katering diet, dan sebagainya.

Produk-produk perawatan diri dan kecantikan juga diperkirakan akan mengalami peningkatan seiring dengan kebiasaan selama pandemi yang memiliki waktu lebih untuk merawat diri dan wajah. Produknya pun beragam mulai dari serum wajah, perawatan tubuh, hingga kosmetik.

Baca Juga: Optimalisasi Facebook untuk UMKM melalui Facebook Ads

3. Kuliner

Pada tahun 2019, sebelum terjadi pandemi, total Usaha Penyedia Makan Minum di Indonesia sejumlah 4.008.927 usaha. Jumlah tersebut terdiri dari 12.602 usaha skala menengah besar (UMB) dan 3.996.325 usaha skala menengah kecil (UMK). Selama tahun tersebut, akumulasi pertumbuhan industri makanan minuman (mamin) berhasil menyentuh 7,78% (cumulative to cumulative/coc). Namun, pertumbuhan itu tiba-tiba terganggu covid-19, sehingga pada 2020 industri mamin nasional hanya tumbuh 1,58% (coc).

Namun saat ini, Sektor kuliner diperkirakan akan mengalami pertumbuhan pasca pandemi. Hal ini dikarenakan konsumen sudah bisa menikmati makanan di gerai atau resto secara langsung tanpa batasan interaksi. Konsumen memiliki keinginan untuk keluar menikmati kuliner secara dine-in di kafe atau resto untuk melepas penat. Sikap inilah yang menjadi potensi besar dari bisnis kafe dan resto secara offline.

Namun disamping itu, konsumen juga telah terbiasa memesan makanan sejak pandemi. Oleh karena itu, sebaiknya kita dapat menjalankan bisnis kuliner secara offline dan online secara simultan.

Diperkirakan semua jenis makanan, mulai dari manis hingga gurih diprediksi akan mengalami peningkatan permintaan. Namun yang mendapatkan perhatian lebih adalah produk makanan yang unik, viral, dan lezat.

Baca Juga: Memilih Berbisnis Lewat E-commerce di Era Digital

4. Hampers dan Oleh-oleh

Tahun 2022 ini merupakan tahun yang paling membahagiakan pasca pandemi bagi para perantauan, sebab mudik telah diperbolehkan dengan berbagai pelonggaran sehingga masyarakat berbondong-bondong untuk bisa mudik setelah 2 tahun sebelumnya tidak bisa mudik.

Bisnis yang paling menguntungkan tentu saja bisnis hampers dan oleh-oleh. Hal ini dikarenakan konsumen dipastikan akan membeli sebuah cinderamata saat ingin mudik dan kembali ke perantauan. Hampers yang akan dibeli oleh konsumen pun beragam, mulai dari alat ibadah, makanan ringan, hingga barang-barang unik dan menarik lainnya untuk diberikan kepada orang tersayang. Jika ingin memulai bisnis hampers, pastikan bahwa tampilannya menarik dan unik ya.

Sedangkan oleh-oleh pada umumnya berupa makanan khas atau pernak-pernik khas dari suatu daerah. Kita dapat mulai menjual atau memproduksi makanan khas dan mem-brandingnya sebagai makanan khas dan produk oleh-oleh sehingga konsumen tertarik untuk membelinya.

5. Jasa Pemasaran dan Periklanan

Pasca pandemi ini, bisnis mulai beroperasi dan sebagian bisnis tersebut membutuhkan jasa pemasaran dan periklanan kembali untuk memasarkan produknya kepada konsumen yang lebih luas. Oleh karena itu, bisnis yang menghadirkan layanan pemasaran dan periklanan diperkirakan akan mengalami peningkatan.

Baca Juga: Membedah Platform E-Commerce untuk UKM Ekspor

Jasa pemasaran dan periklanan yang dibutuhkan pun beragam, mulai dari online seperti melalui media sosial dan periklanan secara online, hingga pemasaran dan periklanan secara offline melalui berbagai media seperti billboard, spanduk, koran, hingga majalah.

Jika kita ingin mulai menyediakan jasa pemasaran dan periklanan maka lebih baik untuk melakukan survei dan penelitian terkait kebutuhan konsumen sebab layanan pemasaran dan periklanan sangat luas dan beragam sesuai dengan tujuan.

6. Produk Kesehatan

Produk kesehatan merupakan produk yang paling laku saat pandemi berlangsung. Pada umumnya, konsumen membutuhkan obat, suplemen, dan vitamin. Tahun 2022, diperkirakan produk kesehatan masih mengalami peningkatan permintaan dikarenakan kasus infeksi Covid-19 belum 100% hilang di Indonesia dan terdapat ancaman dari varian baru dari Covid-19. Selain obat-obatan yang mengandung bahan kimia, konsumen juga membutuhkan obat alami dan herbal mulai dari minuman kesehatan, makanan sehat, katering diet, dan sebagainya.

Baca Juga: 10 Tips Membuat Foto Konten yang Menarik untuk Produk Makanan

7. Platform Sharing Economy

Selama pandemi, kita telah banyak menggunakan berbagai aplikasi, mulai dari layanan streaming film hingga aplikasi delivery online. Sejak pandemi juga masyarakat banyak menggunakan berbagai aplikasi untuk menambah pendapatannya. Hal tersebut memicu peningkatan penggunaan platform atau aplikasi dengan konsep sharing economy.

Platform sharing economy adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan pihak yang terlibat di dalamnya dapat menggunakan sumber daya pribadi dalam sebuah ekosistem yang saling terintegerasi untuk menciptakan profit. Contoh platform sharing economy adalah Gofood, Grabfood, Traveloka, Shopee, Sayurbox dan lain sebagainya. Gojek tidak memiliki satu pun armada seperti motor, mobil, resto, hingga retail untuk membuat layanan yang dibutuhkan oleh konsumen namun Gojek bermitra dengan pihak lain.

Di tahun 2022, diperkirakan kebutuhan terhadap platform sharing economy mengalami peningkatan permintaan. Akan lebih banyak lagi orang yang membutuhkan sebuah platform untuk memanfaatkan sumber dayanya untuk mendapatkan keuntungan lebih.

Baca juga: Tips Buat Bisnis Viral Lewat TikTok

Jika kita ingin membuat sebuah platform sharing economy, maka harus dipastikan terlebih dahulu sistem dan ekosistem yang dijalankan telah solid dan dapat menyelesaikan masalah konsumen. Kita harus mempelajari bagaimana sebuah startup teknologi mengembahkan sistem dan ekosistem yang sehat bagi developer, mitra, dan pengguna aplikasi.

8. Platform Kecerdasan Buatan dan Otomasi

Saat ini bisnis menginginkan proses operasional secara efisien dengan cara mengintegrasikan pekerjaan manusia dengan kecerdasan buatan dan mengotomatisasi pekerjaan yang dilakukan secara repetitif. Efisiensi berarti menjalankan operasional bisnis dengan hasil lebih baik, lebih cepat, dan lebih akurat namun dengan memaksimalkan potensi sumber daya yang minim. Hal ini akan memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan dengan kompetitor.

Kecerdasan buatan dan otomasi bekerja dengan menggunakan serangkaian algoritma untuk memetakan pola perilaku konsumen saat mengunjungi website dengan memberikan rekomendasi produk yang akurat bagi konsumen. Tahun 2022 ini penggunaan platform kecerdasan buatan dan otomasi diprediksi mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya penggunaan website bagi UKM dan meningkatnya kebutuhan UKM dalam mengefisiensikan proses operasional bisnis.

Baca Juga: Ragam Jenis Endorser Dalam Pemasaran Digital

Platform Kecerdasan buatan dan otomasi di Indonesia tergolong masih baru sehingga memiliki sedikit kompetitor, namun layanan tersebut tergolong teknologi tinggi sehingga dibutuhkan pengembangan produk dan layanan yang kuap apabila ingin mengembangkan platform tersebut.

9. Layanan Data Analisis

Saat ini, berbagai sektor bisnis telah beralih ke digital dan menghasilkan berbagai data yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan yang akurat. Data-data yang dihasilkan perlu proses analisis untuk melihat sebuah pola dan insight yang berguna.

Sebuah bisnis yang berfokus pada aplikasi dan website akan menghasilkan banyak data, mulai dari data perilaku konsumen, produk yang paling diminati, produk yang dibutuhkan konsumen, dan lain sebagainya yang akan memberikan wawasan dan menetapkan promosi yang berdampak.

Diperkirakan permintaan mengenai jasa dan layanan data analisis di Indonesia tahun 2022 akan mengalami peningkatan permintaan. Jasa ini memang masih baru bahkan belum familiar bagi UMKM di Indonesia namun permintaan terhadap jasa ini terus tumbuh seiring dengan banyaknya data yang dihasilkan dan keinginan sebuah bisnis untuk dapat mengambil keputusan yang tepat berdasarkan data.

Baca Juga: Marketing Campaign, Seberapa Efektif Meningkatkan Penjualan?

Terdapat berbagai produk dan layanan yang akan menjadi tren di tahun 2022 ini. Produk dan layanan tersebut terbentuk berdasarkan kebutuhan dan kebiasaan baru selama pandemi serta keinginan untuk melakukan aktivitas seperti sedia kala sebelum adanya pandemi.

Beberapa tren didominasi oleh sektor yang telah ada sebelumnya seperti kuliner, produk hobi, produk kesehatan, serta hampers dan produk oleh-oleh, namun dibutuhkan kreativitas dan inovasi baru dalam mengembangkan produk di sektor tersebut. Telah terjadi tren baru juga pada penggunaan teknologi informasi yang lebih luas seiring dengan meningkatnya penggunaan berbagai platform berbasis aplikasi dan website bagi UMKM semenjak adanya pembatasan interaksi dan pandemi sehingga memberikan peluang baru bagi sektor teknologi informasi untuk tumbuh di tahun 2022.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Refrensi:

  1. The 8 Biggest Business Trends In 2022 | Forbes
  2. The Biggest Business Trends In 2022-2025. And The Ones That Aren’t. | Forbes
  3. Trend Bisnis Online di Tahun 2022 yang Wajib Anda Tahu | Qubisa
  4. 15 Ide Peluang Usaha Rumahan di Tahun 2022 | Katadata