Gadis Kretek dan Pencurian Formula Saus, Bisakah Sebuah Resep Dipatenkan?

Bisakah Sebuah Resep Dipatenkan? – Serial “Gadis Kretek” menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan sejak diluncurkan Netflix pada awal November lalu. Secara konsisten, serial ini mengangkat cerita tentang persaingan dalam industri rokok kretek lokal di Jawa Tengah pada tahun 1960-an.

Tokoh utamanya, Dasiyah, harus menderita nasib buruk kala resep saus kretek miliknya dicuri oleh pesaing bisnis. Pabrik kecil milik keluarganya terpaksa gulung tikar, sementara merek rokok pesaingnya tadi justru melejit, menjadi perusahaan kretek nomor 1 di Indonesia.

Dasiyah tentu bukan satu-satunya pebisnis kecil yang menjadi rugi lantaran lemahnya perlindungan terhadap rahasia produk. Nyatanya, di dunia kuliner, mudah saja bagi pesaing untuk meniru dan mengklaim sebuah resep menjadi milik mereka. Sebenarnya, bagaimana sebuah racikan resep bisa terlindungi secara hukum di Indonesia?

Mematenkan Resep di Indonesia

Gadis Kretek bukanlah yang pertama menarasikan adegan saling curi resep di layar kaca. Sejak tahun 1999, resep rahasia Krabby Patty sudah jadi alasan perang berkelanjutan antara Mr. Krab dan Plankton. Sementara di Whats Up, Tiger Lily?, film komikal debutnya Woody Allen, perebutan resep salad telur antara agen pemerintah dan gangster jadi plot utama yang mengocok perut.

Banyaknya kejadian pencurian resep rahasia, baik di film maupun dunia nyata, membuat kita bertanya-tanya : Apakah sebuah resep bisa dipatenkan?

Sayangnya, Hak Paten hanya bisa diberikan kepada seseorang atas suatu bentuk penemuan atau inovasi teknologi yang belum pernah ada sebelumnya. Misalnya, formula vaksin cacar pertama oleh Edward Jenner (1796) dan desain bohlam lampu oleh Thomas Edison (1879). Sementara, resep masakan, minuman, ataupun saus kretek yang sudah ada sejak zaman lampau, bukan termasuk sesuatu yang baru. Ketentuan ini berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Misalnya, resep sate Madura yang sudah ada sejak dulu dan diwariskan turun temurun. Sekalipun tiap keluarga punya resep berbeda, bahan-bahan yang digunakan dan cara pengolahannya tentu hampir sama. Perbedaan mungkin hanya terletak di takaran dan urutan racikannya saja, Karenanya, meski pemilik melakukan klaim bahwa resepnya punya rasa berbeda, unik, atau lebih enak dari yang lain, hak paten tetap tidak bisa diperoleh.

Mengulas UU Rahasia Dagang Bagi Usaha Kecil

Sumber gambar : Promedia Teknologi

Jika tidak bisa mematenkan resep, lalu bagaimana usaha kecil dan menengah yang bergantung penuh pada kualitas, bisa mempertahankan keotentikan produknya?

Menurut HukumOnline, bisnis apapun yang memiliki rahasia berupa resep atau formula bisa memberikan perlindungan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) melalui mekanisme perlindungan Rahasia Dagang alias Trade Secret.

Rahasia Dagang didefinisikan sebagai suatu informasi milik perusahaan yang tidak boleh diketahui umum di bidang teknologi dan bisnis apapun. Termasuk diantaranya resep makanan, minuman, saus, formula, proses produksi, daftar klien, hingga rencana pemasaran. Di Indonesia sendiri, perlindungan rahasia dagang ini diatur dalam UU No.30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang (UURD).atau sah sebagai Rahasia Dagang, jika punya 3 unsur berikut :

Nah, sesuai dengan Pasal 3 UU Rahasia Dagang Tahun 2000, suatu informasi bisa disebut

Bersifat rahasia, alias hanya pihak-pihak tertentu yang boleh tahu.
Punya nilai ekonomi, artinya bisa digunakan untuk melakukan aktivitas atau usaha bersifat komersial dan menghasilkan profit.
Dijaga kerahasiaannya secara aktif melalui langkah-langkah perlindungan. Artinya, pemilik resep sudah mengambil langkah protektif untuk melindungi info tersebut.

Jika resep saus kretek yang menjadi rebutan punya 3 unsur di atas, secara otomatis resep itu langsung dilindungi oleh UU Rahasia Dagang Tahun 2000. Tak main-main, pelanggaran atas UURD ini bisa dikenakan hukuman hingga 5 tahun penjara serta denda yang angkanya mencapai Rp 300 juta.

Terapkan Hal-Hal Ini Agar Rahasia Dagang Terlindungi

Tidak seperti hak paten, pemilik usaha tidak perlu mendaftarkan resep di HKI untuk mendapat perlindungan rahasia dagang, sebagaimana hak paten. Meski begitu, pemilik usaha harus aktif dalam memberikan langkah-langkah perlindungan terstruktur terhadap info atau resep yang diklaim sebagai rahasia tadi.

Sebagai contoh, The Coca-Cola Company memberlakukan mekanisme Trade Secret untuk formula produk minuman bersodanya yang terkenal. Untuk menjaganya, perusahaan menyimpan resep formula pada sebuah brankas yang terkunci rapat di World of Coca Cola, Atlanta. Sejumlah langkah pengamanan juga diambil, mulai dari kerahasiaan proses produksi hingga distribusinya.

Resep original ayam goreng KFC juga salah satu contoh rahasia dagang yang paling terjaga keasliannya. Tiap tahun, puluhan YouTuber bisa berkoar bahwa resep yang mereka tayangkan terasa sama dengan bumbu KFC, tapi tak ada yang benar-benar persis.

Hal ini tak mengherankan, sebab resep asli KFC tersimpan di suatu tempat rahasia di Kentucky dan hanya segelintir pegawai yang boleh mengetahuinya. Jumlah yang sege lintir itu pun terikat oleh confidentiality agreement yang sah secara hukum. Baik The Coca-Cola Company maupun KFC, tak pernah mematenkan resep-resep mereka dan menjadi dua rahasia dagang terbesar di dunia.

Sedangkan untuk usaha kecil dan menengah di Indonesia, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kerahasiaan formula dagang, seperti :

Mengadakan Perjanjian Kerahasiaan (Confidentiality Agreement) yang bermaterai dan ditandatangani oleh seluruh karyawan yang lingkup kerjanya terlibat langsung dengan informasi, formula atau resep rahasia (pegawai, koki, mandor, ilmuwan, dsb).
Memasang tulisan “Staff Only” atau “Selain Karyawan Dilarang Masuk” di ruangan khusus produksi.
Menerapkan larangan memotret atau mengambil gambar di area perusahaan.
Segera membakar, menghilangkan, atau memusnahkan dokumen penting yang sudah tak lagi digunakan.
Melakukan pengawasan dan memastikan keamanan file-file penting di dalam komputer perusahaan secara berkala.
Tidak menggandakan dokumen penting yang mengandung rahasia di tempat fotokopi di luar perusahaan.
Menyewa pengacara yang mengatur dokumen-dokumen perjanjian hukum atas kerahasiaan dagang perusahaan dengan pihak-pihak terkait.

Langkah-langkah preventif lainnya dengan aturan baku atau SOP.

Pentingnya Memiliki Perlindungan dari UU Rahasia Dagang

Ada beberapa perusahaan yang memilih tidak mengambil Hak Paten, meskipun produk mereka memenuhi persyaratan paten. Alih-alih, mereka justru menjalankan mekanisme Rahasia Dagang. Sebab, perlindungan ini memiliki beberapa kelebihan. Pertama, perlindungan Rahasia Dagang tidak memiliki batas waktu dan tidak harus terus-menerus diperbarui. Sedangkan Hak Paten dan Hak Merek harus diperbarui setiap 10 tahun sekali.

Kedua, untuk memperoleh Hak Paten, pemilik produk harus membagi informasi rahasia mereka ke badan negara dan pihak umum. Artinya, pemerintah dan beberapa pihak lain bisa mengetahui rahasia perusahaan. Sementara melalui mekanisme Rahasia Dagang, hanya orang-orang yang terlibat langsung di usaha kita yang bisa mengetahuinya.

Jikapun Sahabat Wirausaha ingin membagi, mewariskan, mengalihkan atau menghibahkan rahasia ini ke orang lain, kita bisa mendaftar ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual supaya terbit lisensinya. Nantinya, lisensi ini bisa diberikan kepada pihak lain yang ingin kita bagikan rahasia dagang tersebut.

***

Di luar tema empowering women dengan menyorot bagaimana wanita harus susah payah bertahan di industri yang didominasi laki-laki, Gadis Kretek turut menyadarkan kita atas pentingnya Hak Kekayaan Intelektual. Pencurian resep nyatanya adalah kejahatan dan Saat ini, lebih dari 50 tahun sejak peristiwa pencurian saus kretek, sudah banyak yang berubah di ranah hukum untuk industri kecil. UU Rahasia Dagang sudah disahkan dan otomatis, kesempatan kita untuk melindungi resep pun menjadi lebih besar.

Referensi :

Sonia Fatmarani • Editor