Masalah Bisnis Salon Kecantikan - Tahukah Sahabat Wirausaha, bisnis salon kecantikan merupakan salah satu bisnis yang dapat tetap bertahan dalam kondisi ekonomi yang sulit bahkan di masa pandemi sekalipun. Namun demikian, sama halnya dengan bisnis lain pada umumnya, bisnis salon kecantikan pun memiliki beberapa masalah dan risiko yang sering terjadi selama bisnis berjalan.

Oleh sebab itu, semua pemilik bisnis khususnya salon kecantikan harus menyadari sejauh mana tingkat keamanan di tempat mereka. Perlu adanya penilaian risiko sebelum membuka usaha salon kecantikan dan bila perlu lakukanlah tindakan pencegahan secepatnya sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi.

Lantas, apa saja masalah umum yang dihadapi bisnis salon kecantikan? Bagaimana cara memitigasi risiko dari masalah tersebut? Mari kita simak ulasannya berikut ini.


Masalah Bisnis dan Risiko Salon Kecantikan

Masalah umum yang seringkali dihadapi oleh bisnis salon kecantikan dapat meliputi masalah keamanan seperti terjadinya kebakaran, pembongkaran dan pencurian, masalah yang berkaitan dengan hukum bisnis, hingga masalah terkait keuangan. Uraian selengkapnya antara lain sebagai berikut.

1. Masalah Kebakaran

Sahabat Wirausaha, sangat penting untuk mempertimbangkan tentang masalah keamanan dari kebakaran dan apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran. Mengapa? Hal ini karena salon kecantikan umumnya banyak menggunakan peralatan listrik serta memiliki bahan perawatan yang mudah terbakar. Sahabat Wirausaha dapat belajar dari kasus kebakaran salon kecantikan di Surabaya yang terjadi akibat korsleting listrik. Meskipun tidak terdapat korban jiwa namun alat-alat salon terbakar habis beserta barang lainnya.

Baca Juga: Daftar Perizinan Yang Diperlukan Untuk Bisnis Potong Rambut dan Salon Kecantikan

Hal ini merupakan masalah penting karena keselamatan staf karyawan, klien, serta tempat bisnis menjadi tanggung jawab Sahabat Wirausaha selaku pemilik salon kecantikan. Lantas, apa yang perlu dilakukan untuk meminimalisir dampak masalah keamanan dari kebakaran? Sahabat Wirausaha dapat melakukan beberapa hal seperti berikut ini.

  • Memasang alat detektor asap.
  • Menyediakan alat pemadam kebakaran.
  • Menyediakan rute darurat untuk staf karyawan dan klien yang berada di lokasi salon.
  • Menunjuk orang yang akan bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan semua orang di lokasi salon atau yang mungkin terkena dampak kebakaran di lokasi salon.
  • Lakukan penilaian risiko kebakaran secara teratur dan menindaklanjuti setiap temuan.
  • Pastikan peralatan pemadam kebakaran diperiksa dan diservis secara teratur.
  • Mengajukan pendaftaran asuransi kebakaran.

2. Masalah Pencurian

Masalah keamanan dari pencurian merupakan masalah umum di industri kecantikan. Jumlah peralatan salon, produk kecantikan yang mahal, serta kurangnya keamanan di salon menjadi alasan mengapa salon seringkali menjadi sasaran empuk para pencuri.

Produk dan peralatan yang dicuri dengan mudah dijual, membuat pemilik salon tidak dapat beroperasi sepenuhnya, bahkan mungkin harus menunggu berminggu-minggu untuk proses pengajuan klaim asuransi. Jika Sahabat Wirausaha tidak memiliki asuransi pencurian dan kebongkaran maka masalah ini akan mengakibatkan kerugian finansial bagi bisnis Sahabat Wirausaha.

Lantas, apa yang perlu dilakukan untuk meminimalisir risiko dari masalah pencurian ini? Sahabat Wirausaha dapat melakukan beberapa hal seperti berikut.

  • Bicaralah dengan petugas keamanan setempat untuk mendapatkan informasi dan nasihat seputar keamanan tempat usaha.
  • Tambahkan beberapa CCTV di tempat kasir dan gudang serta pasangkan alarm pencuri.
  • Pastikan pintu depan maupun belakang memiliki dua kunci pengaman.
  • Tambahkan lampu penerangan di bagian depan dan belakang gedung.
  • Angkat semua uang tunai dari dalam laci setiap jam tutup salon.
  • Simpan semua barang berharga, produk perawatan, peralatan mahal, dan catatan rahasia di gudang atau ruangan kantor yang dapat dikunci.
  • Minta klien untuk menyimpan perhiasan mahal mereka di brankas di resepsionis selama perawatan. Pencurian terhadap barang-barang klien juga sering terjadi di salon.
  • Jangan biarkan satu anggota staf karyawan membuka atau menutup salon sendirian; jika memungkinkan, pastikan ada dua anggota staf karyawan.
  • Jangan pernah meninggalkan satu orang bekerja sendirian hingga larut malam.

Timbul pertanyaan, bagaimana jika pelaku pencurian merupakan staf karyawan atau kerabat dekat dari pemilik salon? Apa yang harus dilakukan?

Baca Juga: Membedah Pameran Domestik Untuk Produk Kecantikan

Tentu, masalah pencurian tersebut sangat merugikan Sahabat Wirausaha selaku pemilik salon maka penyelesaian masalah dapat ditempuh melalui dua cara yaitu secara kekeluargaan atau secara hukum tergantung keputusan dari pemilik salon. Oleh sebab itu, Sahabat Wirausaha tetap harus berhati-hati terhadap semua staf karyawan hingga kerabat dekat yang memiliki kepentingan di dalam bisnis salon tersebut.

3. Masalah Penipuan

Apakah Sahabat Wirausaha pernah mengalami masalah penipuan? Bisnis salon kecantikan juga memiliki risiko terjadinya penipuan saat proses pembayaran. Salah satunya adalah pembayaran dengan menggunakan uang kertas palsu. Selain itu, kasus penipuan juga kerap dilakukan oleh klien terhadap staf karyawan salon dengan menggunakan modus-modus tertentu sehingga staf karyawan serta pemilik salon harus selalu waspada.

Dilansir dari kumparan.com, terdapat kasus seorang klien yang menipu staf karyawan salon di Bandar Lampung. Klien tersebut meminjam uang sebesar Rp 350.000 dari staf karyawan salon dan berjanji akan melunasinya saat dijemput sang suami.

Selanjutnya, klien tersebut mengelabui para staf karyawan dengan mengatakan bahwa dirinya hendak pergi memesan makanan dan akan kembali lagi. Namun ternyata, klien tersebut malah kabur tanpa melunasi pinjaman serta membayar tagihan perawatan salon sehingga salon tersebut mengalami kerugian sebesar Rp 1.395.000.

Kasus penipuan tersebut menjadi alasan pentingnya Sahabat Wirausaha melatih staf kasir agar lebih berhati-hati saat melakukan proses transaksi pembayaran dengan klien, serta melatih staf karyawan lainnya juga agar mereka sigap dalam melayani klien pada saat salon sedang ramai pengunjung. Umumnya para penipu akan melancarkan aksinya saat salon sedang ramai dan staf karyawan menjadi lengah. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, Sahabat Wirausaha dapat melakukan briefing rutin kepada para staf karyawan sebelum jam buka salon.

Baca Juga: Peluang Pasar: Produk Kecantikan dan Perawatan

Ada beberapa hal yang juga dapat Sahabat Wirausaha lakukan dalam rangka mitigasi risiko terjadinya penipuan seperti berikut ini.

  • Pastikan semua staf karyawan (bukan hanya kasir), mengetahui prosedur yang benar untuk transaksi dengan uang tunai, cek dan kartu untuk meminimalkan risiko penipuan.
  • Periksa semua uang kertas dalam nominal besar dengan alat detektor khusus atau mesin lampu UV yang dapat memperlihatkan uang palsu. Keduanya dapat dibeli di toko alat tulis.
  • Ketika klien membayar dengan uang kertas dalam nominal besar, periksa kembalian yang dikembalikan dua kali.
  • Jangan pernah membuka kasir tanpa transaksi, dengan alasan apapun.
  • Pengembalian uang untuk produk harus disahkan hanya oleh manajer atau pemilik salon.
  • Tentukan satu orang yang bertanggung jawab atas kasir.
  • Selalu periksa saldo kas di kasir dan di jam tutup kasir.

4. Masalah Hukum Bisnis

Sebagai pelaku usaha, Sahabat Wirausaha mungkin akan memiliki masalah terkait perizinan, sewa gedung atau tanah, masalah dengan klien, atau masalah internal dengan staf karyawan. Dengan adanya potensi masalah tersebut, tentu Sahabat Wirausaha membutuhkan bantuan pengacara sebagai penasehat hukum bisnis bahkan sejak awal menjalankan bisnis.

Mempekerjakan seorang pengacara secara khusus dan membentuk hubungan bisnis yang solid dengannya, dapat menghemat uang Sahabat Wirausaha serta mengurangi risiko atas masalah-masalah yang terjadi selama bisnis dijalankan.

Lantas, bagaimana caranya menemukan pengacara yang tepat? Sahabat Wirausaha dapat mencari pengacara yang memahami hukum bisnis dan berspesialisasi dalam bisnis kecil. Namun, umumnya pengacara dapat menangani berbagai masalah hukum dan mungkin sesuai dengan kebutuhan bisnis Sahabat Wirausaha. Pastikan untuk bertanya kepada pengacara tersebut, apakah dia berspesialisasi dalam suatu jenis hukum atau tidak, sebelum Sahabat Wirausaha memutuskan untuk mempekerjakannya.

5. Masalah Keuangan Bisnis

Sahabat Wirausaha, masalah umum lainnya yaitu seringkali para pemilik salon tidak memiliki pencatatan keuangan secara khusus bahkan ada pula yang melakukan pencatatan keuangan bisnis salon bercampur dengan catatan keuangan pribadi.

Baca Juga: Panda Corp: Dari Bisnis Online Rumahan Jadi Company Store Kecantikan

Akibatnya, pemilik salon tidak bisa memantau seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari bisnis salon dan/atau seberapa besar kerugian yang dialami selama periode tertentu. Oleh sebab itu, sangat penting bagi para pemilik salon untuk melakukan pencatatan keuangan bisnis secara khusus dan dilakukan dengan rutin.

Lantas, bagaimana caranya membuat catatan keuangan bisnis? Sahabat Wirausaha kini dapat memanfaatkan aplikasi akuntansi keuangan yang tersedia karena dapat membantu Sahabat Wirausaha melakukan pembukuan secara otomatis dan hasilnya pun akan lebih rapi serta akurat.

Selanjutnya, sama seperti Sahabat Wirausaha membutuhkan pengacara untuk membantu masalah hukum bisnis, Sahabat Wirausaha juga membutuhkan seorang akuntan yang akan menjadi konsultan bagi keuangan bisnis salon Sahabat Wirausaha.

Salah satu hal yang dapat menjadi masalah bagi Sahabat Wirausaha sebagai pelaku usaha adalah masalah terkait pembayaran pajak sehingga Sahabat Wirausaha memerlukan bantuan akuntan berupa saran dan solusi yang tepat.

Seorang akuntan juga dapat membantu Sahabat Wirausaha dalam mengambil beberapa keputusan seperti keputusan untuk membeli atau menyewakan peralatan salon, ataukah keputusan untuk menggabungkan bisnis baru. Akuntan yang baik dapat memberitahukan Sahabat Wirausaha bagaimana keputusan-keputusan tersebut dapat mempengaruhi pajak bisnis dan/atau pertumbuhan bisnis salon Sahabat Wirausaha.

6. Masalah Pengelolaan Karyawan

Masalah lainnya yaitu terkait pengelolaan karyawan. Pemilik salon seringkali kebingungan saat menghadapi masalah staf karyawan yang sering mengajukan resign (mengundurkan diri) di saat yang tidak tepat. Misalnya, staf karyawan mendadak mengundurkan diri saat sedang ramai pengunjung sedangkan tenaga staf yang tersedia sangat terbatas.

Tentu staf karyawan tersebut memiliki alasan tersendiri ketika melakukan hal itu, namun disisi lain hal ini cukup merugikan pemilik salon. Pasalnya, pemilik salon harus mengorbankan waktu dan tenaga untuk mencari staf pengganti.

Baca Juga: Membangun Bisnis Berkelanjutan Melalui Peningkatan Kemampuan Karyawan

Beberapa cara yang dapat dilakukan pemilik salon untuk mencegah kerugian yang ditimbulkan oleh masalah tersebut yaitu sebagai berikut.

  • Perbaharui isi kontrak kerja. Misalnya, terkait jumlah denda yang harus yang dibayarkan oleh staf karyawan yang mengajukan resign sebelum masa kontrak berakhir.
  • Tentukan syarat minimal waktu yang dibutuhkan untuk mengajukan surat resign. Misalnya, staf karyawan yang hendak mengajukan resign harus melaporkan dirinya minimal dua minggu kepada pemilik salon. Hal ini agar pemilik salon dapat memiliki banyak waktu untuk mencari pengganti sebelum staf karyawan tersebut berhenti bekerja.

7. Masalah Dengan Pelanggan

Masalah umum selanjutnya yaitu masalah yang terjadi antara pemilik salon dengan pelanggan. Masalah tersebut dapat berupa komplain pelanggan atas pelayanan yang diberikan, komplain atas penggunaan produk-produk kecantikan yang menyebabkan iritasi pada kulit atau merusak rambut, hingga ulasan buruk di media sosial tentang bisnis salon.

Tentu masalah tersebut tidak bisa dianggap sepele karena citra bisnis salon dipertaruhkan. Oleh sebab itu, pemilik salon perlu berupaya untuk mencegah hal tersebut terjadi yaitu dengan melakukan pelatihan bagi seluruh staf karyawan, memeriksa kualitas produk-produk kecantikan di salon, memberikan pelayanan terbaik bagi setiap pelanggan tanpa membedakan satu sama lainnya, serta memberikan diskon atau reward khusus bagi pelanggan setia.

***

Dari uraian tentang masalah umum yang dihadapi bisnis salon kecantikan tersebut dapat disimpulkan bahwa sangat penting bagi Sahabat Wirausaha sebagai pelaku usaha untuk memperoleh bantuan dari pihak luar seperti pengacara dan akuntan, serta memiliki asuransi yang dapat melindungi Sahabat Wirausaha dari bahaya kebakaran, pembongkaran, pencurian, dan hal buruk lainnya.

Selain itu, penting bagi Sahabat Wirausaha selaku pemilik bisnis salon kecantikan untuk berdiskusi dengan para staf karyawan terkait kendala yang terjadi dalam bisnis serta bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasinya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sahabat Wirausaha ya.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.