Cara Mengembangkan Produk Baru- Pengembangan produk baru merupakan serangkaian proses atau tindakan perusahaan yang bertujuan mengembangkan produk baru untuk dipromosikan dan dikenalkan ke publik. Proses ini juga disebut dengan new product development. 

Bagi sahabat Wirausaha yang sudah memiliki produk, maka pengembangan produk ini bertujuan sebagai pembaharuan baik fitur, nilai atau konsep lain untuk meningkatkan nilai tawar produk. 

Namun bagi perusahaan atau pelaku usaha yang belum memiliki produk, maka pengembangan produk (product development) dilakukan untuk menghasilkan produk baru. Maka dari itu, pengembangan produk baru penting  bagi pelaku usaha untuk menarik minat konsumen. Kira-kira apa saja kiat-kiat mengembangkan produk baru? ini dia caranya!


Tujuan Pengembangan Produk Baru (Product Development)

Dengan persaingan dunia bisnis yang semakin ketat, penting bagi para pelaku usaha untuk terus mengembangkan produknya. Sekadar informasi, tahapan pengembangan produk baru ini memiliki banyak manfaat dan tujuan untuk kelangsungan usaha. Seperti apa rinciannya? Berikut beberapa di antaranya. 

1. Produk Baru = Beri Value Baru

Inovasi baru yang dapat digunakan untuk mengembangkan produk dapat berupa fitur baru bagi produk jasa, atau memberi hal baru seperti kemasan lebih ekonomis, varian rasa baru, packaging baru dan lain sebagainya. Dengan begitu, calon konsumen bisa mendapat value lebih banyak lewat produk baru yang tentunya makin inovatif.

Baca Juga: Intip Cara Jepang Kembangkan UMKM, Didukung Penuh oleh Pemerintah

2. Produk Baru = Bisnis Tetap Eksis

Bagi pelaku usaha, penting untuk menjaga eksistensi di dunia bisnis yakni dengan menjaga konsistensi pengembangan produk baru, sehingga Sahabat Wirausaha tidak tenggelam dan terlupakan di tengah dinamika pasar atau dunia bisnis.

3. Produk Baru = Solusi yang Makin Relevan

Tujuan pengembangan produk baru bagi pelaku usaha tentunya adalah untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan minat dan kebutuhan konsumen, sehingga pengembangan produk baru adalah upaya memberikan solusi dan terus memposisikan produk agar relevan dengan kebutuhan masyarakat.

4. Produk Baru = Makin Yakinkan Pasar

Tujuan pengembangan produk selain meng-upgrade produk tetapi juga sebagai upaya meyakinkan konsumen bahwa perusahaan mengikuti perkembangan tren dan terus berupaya memberikan produk yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Beberapa tujuan di atas menunjukkan pentingnya pengembangan produk baru, baik bagi eksistensi produk, meningkatkan minat konsumen hingga terus meng-upgrade agar produk sesuai kebutuhan pasar.  Dengan begitu, setiap pelaku usaha harus terus mengembangkan produk baru agar mampu bersaing di dunia bisnis.


9 Tahapan dalam Mengembangkan Produk Baru

Dengan berbagai tujuan seperti yang sudah dijelaskan di atas, langkah selanjutnya yang bisa Sahabat Wirausaha lakukan adalah mempelajari tahapannya. Apakah sulit? Tentu tidak. Berikut proses yang wajib diketahui:

1. Analisis Kebutuhan Pelanggan

Sebuah produk hadir sebagai bagian dari solusi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu dalam pengembangan produk baru maupun pengembangan produk yang sudah ada diperlukan analisis terhadap kebutuhan konsumen.

Analisis ini dapat berupa survei atau riset lapangan atau wawancara kepada beberapa konsumen untuk mendapatkan evaluasi dan masukan terkait inovasi baru produk yang sesuai kebutuhan mereka.Sahabat Wirausaha juga dapat menggali data kebutuhan konsumen dengan menelusuri tren di media sosial, ulasan di marketplace, ulasan produk kompetitor serta mengikuti berbagai gathering untuk mengetahui info atau fitur terbaru yang sedang diminati konsumen. 

Baca Juga: Catat! 5 Tips yang Wajib UMKM Terapkan Agar Bisnis Cepat Berkembang

2. Penciptaan Ide

Dalam pengembangan produk baru, tahapan selanjutnya adalah penciptaan ide. Sahabat Wirausaha dapat mengeksplorasi ide dari hasil analisis kebutuhan konsumen. Kemudian mencoba mencari inspirasi ide bisnis di media sosial seperti di Youtube atau berinteraksi dengan pelaku usaha lain yang sudah lama terjun di dunia usaha.

Sahabat Wirausaha dapat mencari ide sebanyak mungkin dan mencatatnya. Ide apapun yang muncul dan terpikirkan dapat ditulis terlebih dahulu, baik yang terlihat mungkin atau tidak mungkin agar dapat dianalisis pada tahapan berikutnya. Terdapat beberapa cara yang dapat Sahabat Wirausaha gunakan untuk mencari ide, yaitu:

  • Membuat fitur baru pada produk yang sudah ada;
  • Mengkombinasikan dua produk sehingga lebih multifungsi
  • Menambah atau mengurangi fitur pada produk
  • Menambah varian rasa atau packaging bagi produk makanan agar lebih menarik
  • Memodifikasi penggunaan produk agar lebih fleksibel

3. Penyaringan Ide

Apabila semua ide telah dikumpulkan. Maka tahapan selanjutnya adalah penyaringan ide. Semua ide disaring dengan berbagai kriteria dan kemungkinan untuk dilakukan.  Sahabat Wirausaha dapat mulai dengan beberapa pertanyaan berikut:

  • Apa ide tersebut mungkin untuk dilakukan?
  • Apakah ide tersebut sesuai dengan kebutuhan pasar?
  • Apakah ide tersebut relevan dan solutif?

Sahabat Wirausaha dapat mempertimbangkan jawaban dari pertanyaan tersebut untuk melihat ide yang mungkin dan tidak mungkin untuk dieksekusi. Sahabat Wirausaha dapat menggunakan data dan survei untuk menguatkan serta menguji suatu ide, sehingga tidak mengakibatkan waktu, tenaga dan biaya produksi produk yang tidak sesuai target pasar.

Baca Juga: Potret UMKM Indonesia: Si Kecil yang Berperan Besar

4. Pengembangan dan Pengujian (Perencanaan)

Hasil dari penyaringan ide melalui kriteria yang dirasa mungkin untuk dieksekusi, maka pada tahapan selanjutnya ide dikembangkan dan diuji kembali untuk melihat peluang dan kelayakan usaha. Penyesuaian ide ini dikembangkan dengan kondisi perusahaan atau pelaku usaha dengan mempertimbangkan kebutuhan pasar dan data pelanggan. Bagi pengembangan produk baru, tahapan ini dapat diuji dengan melihat potensi dan peluang ketertarikan pelanggan di lingkungan sekitar yang menjadi target pasar.

Sahabat Wirausaha dapat melihat perkembangan produk kompetitor atau traffic data konsumen terkait produk serupa. Hal itu dapat membantu memberikan gambaran interest (ketertarikan) konsumen terhadap produk tertentu. 

5. Pengembangan Strategi Pemasaran 

Setelah melakukan pengujian terhadap produk, selanjutnya adalah pengembangan strategi pemasaran yang akan digunakan. Sahabat Wirausaha harus merencanakan proses pemasaran, mulai dari promosi, launching, hingga langkah-langkah untuk menarik minat konsumen. Dalam hal ini, Sahabat Wirausaha juga harus memikirkan media, teknik dan aspek-aspek lain terkait proses pemasaran

Beberapa hal yang penting dalam mengembangkan strategi pemasaran meliputi 3 bagian pokok, yaitu:

  • Menjelaskan perilaku pasar atau target pasar, posisi produk, penjualan, pangsa pasar, dan laba yang diinginkan dalam lima tahun pertama;
  • Menggambarkan harga, strategi distribusi, dan rencana anggaran produk dalam lima tahun pertama
  • Menjelaskan jumlah penjualan, sasaran laba dan strategi pemasaran lainnya

Melalui tiga bagian pokok tersebut, Sahabat Wirausaha dapat memilih dan menyimpulkan teknik pemasaran yang lebih potensial untuk menarik minat konsumen. 

6. Analisis Bisnis

Apabila konsep hingga strategi pemasaran sudah dirancang, kemudian Sahabat Wirausaha perlu menganalisis produk yang akan diluncurkan, mulai dari proyeksi penjualan, biaya, serta estimasi keuntungan yang akan didapatkan.  Proyeksi dapat terus dievaluasi agar dapat terus ditinjau ulang kesesuaian produk dengan ekspektasi konsumen di pasar.. 

Pada tahapan penentuan biaya, Sahabat Wirausaha perlu memproyeksikan pembiayaan secara matang karena biaya produksi akan menentukan harga jual produk. Data pembiayaan yang dibutuhkan meliputi harga bahan baku, biaya produksi, biaya operasional berikut pengiriman bahan baku hingga sampai di tempat produksi.

Baca Juga: UMKM Perlu Tahu! Begini Cara Mengetahui Kebutuhan Konsumen Agar Produk Sesuai Permintaan Pasar 

7. Pembuatan Prototype

Pada tahapan ini, pengembangan produk yang dimaksud dapat berupa konsep, rangkaian, gambar, video atau purwarupa produk yang akan diluncurkan. Ketika replika produk telah melewati tahap ini, maka kemudian produk dapat dibuat secara riil. 

8. Uji Pemasaran dan Sumber Daya

Pada tahapan ini, setelah prototype telah jadi, Sahabat Wirausaha perlu memperhatikan dan mengatur sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi. Pelaku usaha perlu mencari sumber daya atau bahan baku, alur supply chain berupa material, vendor dan aktivitas produksi hingga distribusi. Di samping itu, Sahabat Wirausaha juga perlu memikirkan tempat penyimpanan dan pengiriman produk.

Pada tahapan uji pemasaran juga, produk telah buat dalam skala kecil untuk melihat respon pasar. Melalui uji pemasaran ini, performa produk dapat diperkirakan sebelum diproduksi dalam skala besar.

9. Komersialisasi

Apabila produk telah lolos uji pemasaran, maka selanjutnya produk dapat dikomersialisasikan dalam skala yang lebih besar. Pada tahapan ini, semua strategi pemasaran yang telah dirancang sebelumnya mulai diterapkan secara optimal. 

Apabila pada tahapan uji pemasaran produk dirasa tidak mampu bersaing di pasar atau tidak lolos uji pemasaran, maka produk kembali dikembangkan pada tahapan sebelumnya. 

Proses komersialisasi ini dapat menggunakan berbagai cara seperti digital marketing, marketplace, media sosial dan berbagai pola marketing lainnya.

Beberapa tahapan di atas merupakan tahapan yang perlu ditempuh dalam pengembangan produk baru untuk meningkatkan nilai dan menarik minat konsumen terhadap produk kita. Pengembangan produk ini juga berguna untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan meningkatkan nilai brand kita di publik. Dengan begitu, Sahabat Wirausaha bisa menjalankan bisnis secara lebih nyaman dan lancar, semangat!

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi :

  1. runsystem.id/id/blog/product-development/
  2. toffeedev.com/blog/business-and-marketing/pengembangan-produk-baru/
  3. Simamora, Henry. 2000. Manajemen Pemasaran Internasional. Jakarta: Salemba Empat.