Tips Agar Bisnis Cepat Berkembang – Sudah berapa lamakah Sahabat Wirausaha memulai membangun bisnis yang saat ini sedang dijalani? Dari yang awalnya merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), apakah Sahabat Wirausaha mempunyai mimpi untuk membuat bisnis menjadi ‘besar’? Membuka cabang dimana-mana, menjadi pemimpin pasar, dan mempunyai omset mencapai 3 digit menjadi sebuah mimpi para pengusaha UMKM.
Namun sayang, menurut praktisi Business Coach Tom MC Ifle, pengusaha UMKM seringkali terjebak di pola pikir bisnis kecil sehingga merasa tak perlu melakukan dan bertindak layaknya bisnis besar. Untuk dapat keluar dari pola pikir itu, Tom MC Ifle membagi 5 tips yang wajib diterapkan oleh UMKM agar bisnis cepat berkembang. Apa saja ya Sahabat Wirausaha? Yuk kita pelajari bersama-sama di artikel ini.
1. Membuat Standard Operating Procedure (SOP)
Standard Operating Procedure (SOP) atau Prosedur Standar Pengoperasian menjadi pedoman dalam menjalankan aktivitas bisnis kita. Standard Operating Procedure (SOP) terdiri dari sebuah dokumen yang berisikan prosedur langkah demi langkah kerja dan daftar tugas yang didokumentasikan dengan jelas, sehingga mudah diikuti oleh karyawan.
Dengan adanya Standard Operating Procedure (SOP), perusahaan dapat meminimalisir kemungkinan kesalahan yang terjadi, menciptakan konsistensi, meningkatkan kualitas hasil, dan mengoptimalkan aktivitas bisnis sehari-hari. Berikut tahapan yang dapat diimplementasikan oleh Sahabat Wirausaha untuk membuat Standard Operating Procedure (SOP):
a. Menentukan Tujuan dari Standard Operating Procedure (SOP).
Sahabat Wirausaha dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut untuk mengetahui tujuan pembuatan SOP:
- Bagaimana dokumentasi SOP dapat meningkatkan efisiensi dan kerja tim di antara karyawan Anda?
- Bagaimana penerapan SOP akan meningkatkan keuntungan perusahaan?
- Seperti apa layanan pelanggan jika semua orang mematuhi SOP?
Baca Juga: Jadi Tempat Lahirnya Banyak Perusahaan Rintisan, Begini Cara India Kembangkan Startup
b. Membentuk Tim Pembuatan Standard Operating Procedure (SOP)
Dengan menentukan siapa personel yang akan terlibat atau terpengaruh akibat SOP tersebut. Personel meliputi orang yang bertanggung jawab untuk melakukan setiap tugas di SOP, orang yang memiliki wewenang untuk membuat keputusan, orang yang ahli di bidangnya dan berperan sebagai konsultan, dan orang yang selalu mendapatkan informasi atas tugas yang dijalankan.
c. Menentukan Pengguna Akhir Standard Operating Procedure (SOP)
Dengan menentukan siapa yang menjadi pengguna akhir dari SOP yang akan dibuat, kita akan tetap fokus pada tugas aktual pengguna akhir.
d. Menentukan Ruang Lingkup dan Format SOP
Ruang lingkup akan membatasi pembuatan SOP agar tetap relevan, sementara dokumen SOP wajib mencakup daftar isi, tujuan SOP, ruang lingkup SOP, penjelasan hirarki personil yang terlibat, penjelasan istilah yang digunakan dalam SOP, prosedur, flowchart, dan referensi.
e. Mengumpulkan Informasi yang Dibutuhkan dan Relevan untuk SOP tersebut
Hal ini dapat mencakup informasi tentang pedoman dan praktik terbaik di industrinya, mengamati kondisi lapangan, dan kebijakan yang relevan. Dalam proses penulisannya, kita harus mengonsultasikan SOP dengan Process Owner atau orang yang terlibat langsung dalam SOP tersebut.
Contoh Standard Operating Procedure (SOP) Bagian Keuangan
Sumber: kledo.com
Baca Juga: Niat Mulia Berdayakan Petani, Cimory Berkembang Jadi Bisnis Pariwisata dan Oleh-Oleh
2. Menetapkan Branding atau Identitas Merek
Foto: startfriday.asia
Untuk dapat membuat branding bisnis, kita perlu mendalami merek dan bisnis kita lebih dalam. Terdapat empat komponen utama yang harus ditetapkan dalam membuat dan menentukan branding, yaitu:
a. Misi dan Visi
Hal yang pertama kali dilakukan adalah membuat tujuan perusahaan jangka panjang. Dari tujuan ini, kita dapat menentukan misi mengapa perusahaan kita berdiri dan menetapkan visi tentang bagaimana cara mencapai misi tersebut. Agar lebih mudah untuk menentukan visi dan misi, Sahabat Wirausaha dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Mengapa perusahaan kita ada?
- Masalah apa yang dipecahkan oleh bisnis kita?
- Perubahan apa yang ingin diciptakan melalui bisnis kita?
- Bagaimana kita mencapai hal-hal tersebut?
- Siapa yang akan mendapat dampak dari bisnis kita?
- Mengapa bisnis kita lebih baik dari kompetitor?
b. Target Pasar
Komponen selanjutnya adalah menentukan target pasar kita. Ada beberapa tahapan utama yang akan membantu Sahabat Wirausaha dalam menentukan target pasar, yaitu:
- Menentukan produk atau jasa apakah yang ditawarkan.
- Membuat profil klien melalui 4 segmentasi, yakni secara demografi, psikografi, perilaku, dan geografis.
- Mengumpulkan data dari survei pelanggan atau trafik media sosial.
c. Core Values atau Nilai-Nilai yang Dibawa oleh Bisnis
Komponen ketiga adalah penentuan prinsip atau nilai yang menjadi panduan mengambil keputusan dan tindakan bisnis. Tentukanlah nilai yang sederhana namun esensial supaya mudah menanamkan nilai kepada tim dan mudah untuk mengikuti nilai yang dibawa.
d. Kepribadian Merek
Setelah mengetahui visi, misi, target pasar, dan nilai-nilai yang dibawa, komponen terakhir yang diperlukan adalah menentukan kepribadian yang menggambarkan merek kita. Sahabat Wirausaha dapat memulainya dengan membuat daftar 3 hingga 5 kata yang merepresentasikan merek kita. Apakah bisnis kita klasik atau trendi? Apakah bisnis kita monokrom atau berwarna? Apakah bisnis kita menargetkan anak-anak atau remaja? Apakah bisnis kita mewah atau sederhana?
Jika 4 komponen tersebut telah terpenuhi, akan lebih mudah untuk mengembangkan branding kita. Dari komponen tersebut, kita dapat menentukan cara kita berkomunikasi dengan pelanggan, desain warna, desain logo, desain tempat, desain seragam, hingga desain jenis huruf.
3. Membuat Kemasan yang Unik
Saat pelanggan menerima produk kita, tentu hal yang pertama kali terlihat adalah kemasannya. Namun tahukah Sahabat Wirausaha, bahwa kemasan merupakan representasi fisik dari identitas merek kita? Menurut survei yang dilakukan oleh Ipsos, 66% masyarakat menyatakan bahwa kemasan produk mempengaruhi keputusan pembelian produk.
Oleh karena itu, desain kemasan harus dibuat dengan fungsionalitas yang sesuai, berisi tentang informasi merek yang ingin kita sampaikan, dan menciptakan pengalaman pembelian personal untuk pelanggan. Berikut adalah tahapan umum dalam membuat sebuah kemasan:
a. Mengetahui kebutuhan produk dan persona pelanggan, melalui pertanyaan-pertanyaan seperti:
- Berapa ukuran dan bentuk produknya?
- Terbuat dari apakah produk kita? Jika produk rapuh, maka tentu kemasan harus dibuat aman agar produk tidak pecah.
- Siapa target audiens kita?
b. Melakukan riset kemasan milik kompetitor. Lihat jenis kemasan apa yang sudah digunakan dan cari tahu apa yang paling cocok untuk produk kita.
c. Melakukan riset untuk membuat kemasan produk, dari mulai material yang dibutuhkan, aspek teknikal cara pembuatannya, hingga persyaratan legalitas.
d. Membuat sketsa desain awal kemasan dan menghitung estimasi biaya kemasan.
e. Menguji daya tahan, fungsionalitas, hingga estetika kemasan.
4. Menciptakan Rasa Penasaran Pelanggan
Foto: kenyangbego.wordpress.com
Mari kita ambil sebuah studi kasus untuk poin ini, Jika sedang berkunjung ke daerah Jawa Barat atau Jawa Tengah melalui jalur darat, apakah Sahabat Wirausaha akrab dengan nama Restoran Pringsewu, Pringjajar, atau Pringgading? Tiga nama restoran ini dibawahi oleh Pringsewu Restaurant Group dan tersebar di area Jawa Barat hingga Jawa Tengah.
Di sepanjang ruas jalan, kita dapat melihat banner bertuliskan “Pelan2 (pelan-pelan), 100 meter kiri jalan Restoran Taman Pringsewu”. Lalu kemudian menjadi 50 meter lagi, 25 meter lagi, hingga 0 meter lagi dan akhirnya pelanggan menemukan Restoran Taman Pringsewu.
Dalam dunia pemasaran, rasa ingin tahu merupakan komponen penting yang dapat menarik perhatian, mendorong keterlibatan merek, membangun loyalitas merek, dan pada akhirnya mengarah pada peningkatan penjualan dan pendapatan. tips pemasaran yang dilakukan Pringsewu secara tak langsung akan mempengaruhi pikiran dan menciptakan rasa ingin tahu pelanggan dengan banner yang berada di sepanjang ruas perjalanan.
Baca Juga: Kisah Tenun eBoon, Kembangkan Bisnis Tenun Lewat Kolaborasi dan Akses Pasar
5. Menerapkan Kegiatan Sosial
Foto: investopedia.com
Ketika kita tulus berbagi kepada sesama, jalan rezeki untuk sukses di masa depan tentu akan dimudahkan. Inilah mengapa bisnis besar seringkali mempunyai program Corporate Social Responsibility (CSR), yakni program yang bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan berfungsi sebagai akuntabilitas sosial perusahaan.
Selain itu, perusahaan yang memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR) akan menambah nilai positif terhadap reputasi perusahaan yang akan mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan, meningkatkan daya tarik perusahaan bagi investor, dan menarik serta mempertahankan karyawan. Beberapa jenis kegiatan sosial yang dapat kita lakukan adalah:
- Kegiatan sosial lingkungan, seperti pengelolaan limbah, penggunaan sumber daya alam berkelanjutan, hingga menanam pohon sebagai upaya mengurangi emisi karbon dan mencegah banjir.
- Kegiatan sosial masyarakat, seperti memberikan sosialisasi dan pendidikan ke masyarakat, membuat infrastruktur untuk desa terbelakang, pemberdayaan masyarakat, dan berbagi rezeki untuk masyarakat yang kurang mampu.
Nah itu dia Sahabat Wirausaha, 5 tips yang wajib kita terapkan agar bisnis cepat berkembang. Mari kita mulai berpikir besar dan jauh layaknya bisnis-bisnis besar. Saatnya UMKM naik kelas!
Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
Sumber:
- https://www.youtube.com/watch?v=kctqBGJE2_s