Kebijakan Tiongkok Kembangkan UMKM - Ingatkah Sahabat Wirausaha dengan pepatah tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina? Nah barangkali pepatah itu sejalan dengan bagaimana dalam sektor ekonomi dan UMKM Tiongkok menjadi patron ekonomi besar dunia. Pasalnya, Tiongkok mencatat bahwa 80% dari lapangan pekerjaan dihasilkan dari UMKM dengan jumlah penduduk mencapai 1,2 milyar. 

Maka dari itu, kita perlu mencontoh Tiongkok (Cina) yang saat ini menjadi raksasa ekonomi dunia dengan visinya yakni China Grand Strategic Goal: "A Leading High-end Manufacturing Superpower,". Seperti apa kebijakan Tiongkok kembangkan UMKM hingga menjadi sorotan ekonomi dunia? Ini dia Ulasannya!


Perkembangan Pesat UMKM di Tiongkok

Cepatnya pertumbuhan Tiongkok dalam sektor UMKM berkaitan erat juga dengan karakteristik sosial yang ada. Pertumbuhan UMKM di Tiongkok memiliki karakteristik kapitalisme yang tumbuh dari bawah. Hal itu yang kemudian melahirkan kebijakan yang bersifat kolaboratif sehingga mampu menciptakan ekosistem yang ramah untuk UMKM antara pemerintah Tiongkok yang mempunyai sifat institusi yang kuat dengan sistem ekonomi pasar dan pelaku UMKM. 

Dengan begitu Tiongkok tidak justru menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan kekuatan ekonomi pasar namun justru sebaliknya. Tiongkok berusaha untuk menciptakan sebuah ekosistem yang kondusif bagi perkembangan UMKM sehingga membuat Tiongkok unggul dalam persaingan ekonomi global.

Tiongkok juga menerapkan beberapa fokus utama kebijakan yang mampu merangsang pertumbuhan UMKM.  Fokus pertama Tiongkok yaitu melalui investasi sumber daya yang mendukung inovasi teknologi sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan mendukung terhadap industrialisasi ekonomi sehingga dapat menghasilkan teknologi baru

Baca Juga: 7 Kebiasaan Positif Miliarder yang Bisa Dijadikan Inspirasi, Resep Hidup Sukses dan Kaya

Kedua yaitu kebijakan industrialisasi yang berbasis sumber daya yang tersedia yang mana pada tahap awal Tiongkok memfokuskan terhadap pengembangan industri yang disesuaikan dengan ketersediaan sumber daya yang ada sehingga unit usaha yang berkembang bersifat tepat guna. 

Ketiga Tiongkok menciptakan sebuah ekosistem jaringan yang berbasis industri yang strategis sehingga setiap sektor mendapatkan manfaat dari perkembangan teknologi hingga di tataran akses pasar. 

Keempat dukungan terhadap kebijakan monopolistically competitive trade yang diterapkan Tiongkok untuk merangsang pertumbuhan UMKM di sektor yang sama namun tidak identic.  Sehingga setiap UMKM mampu bersaing masing-masing melalui kemampuan produksinya dalam memenuhi pasar. 


Kebijakan Tiongkok Kembangkan UMKM 

Tiongkok telah mengadopsi berbagai kebijakan untuk mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Beberapa kebijakan ini termasuk:

1. Pemberian Kredit dan Dukungan Keuangan 

Pemerintah Tiongkok telah menyediakan berbagai skema kredit dan dukungan keuangan untuk UMKM, termasuk suku bunga yang rendah dan jaminan kredit. Ini membantu UMKM untuk mengakses modal yang diperlukan untuk pengembangan bisnis mereka.

UKM yang “bersertifikasi pemerintah” mendapatkan akses terhadap pendanaan, subsidi langsung, pendanaan penelitian, kolaborasi dengan lembaga negara, dan sebagainya. Selain mengerahkan sumber daya pemerintah, Tiongkok juga berupaya mengaktifkan perusahaan swasta dan investor yang kini semakin menaruh perhatian pada sinyal pemerintah. Meski demikian, UMKM harus terus berinovasi dan tersertifikasi unggul, jika tidak maka mereka akan kehilangan dukungan pemerintah.

Menurut laporan OECD tahun 2020 Tiongkok sangat konsen terhadap kebijakan pembiayaan UMKM secara spesifik sesuai dengan kategori dan tahap perkembangannya. Sehingga selain dukungan pendanaan, pemerintah Tiongkok juga memfokuskan pada reformasi birokrasi sehingga kebijakan pelanggaran aturan bagi UMKM dapat meningkatkan produktivitas bagi perkembangan UMKM.

Tentu hal itu berdampak tidak hanya bagi kemudahan akses pendanaan, melainkan juga pada keberhasilan Tiongkok sebagai negara dengan indeks kemudahan berbisnis nomor 32 di dunia yang mana pada tahun 2018 tercatat rata-rata terdapat 18.300 unit usaha baru tiap harinya.

Baca Juga: 7 Tips Memulai Bisnis Untuk TKI Agar Sukses di Negeri Sendiri

2. Pembentukan Zona Ekonomi Khusus

Tiongkok telah membentuk zona ekonomi khusus di berbagai wilayah, yang menawarkan insentif fiskal dan kebijakan Tiongkok kembangkan UMKM lainnya untuk mendorong investasi dan pertumbuhan UMKM. UKM teknologi tinggi yang disertifikasi oleh pemerintah diberi label sebagai “UKM Khusus” atau “Raksasa Kecil”. Mereka mendapat manfaat dari sistem dukungan negara yang komprehensif baik langsung maupun tidak langsung. 

Namun perusahaan-perusahaan ini tidak bisa berpuas diri karena sistem ini dirancang untuk mendorong persaingan dan setelah tiga tahun dukungan pemerintah harus diperoleh kembali. Dalam pembentukan zona ekonomi khusus Tiongkok sebelumnya telah memberikan kategorisasi terhadap UMKM. Pertama Tiongkok membagi dua kategori dalam kebijakan Tiongkok kembangkan UMKM yaitu kecil dan menengah yang mana keduanya dibedakan melalui spesifikasi industri, jumlah pekerja, pendapatan, dan total aset. 

Spesifikasi tersebut tidak hanya bertujuan untuk mengklasterisasi UMKM melalui beberapa kelas yaitu kecil dan menengah melainkan juga menjadi kategorisasi dalam beberapa sub kelas sehingga pemerintah dapat memiliki gambaran prioritas yang lebih mendetail sehingga kebijakan sesuai dengan kebutuhan dan bersifat real dibutuhkan oleh sektor tertentu. 

3. Pengurangan Pajak dan Biaya

Pemerintah Tiongkok telah mengurangi beban pajak dan biaya administrasi untuk UMKM. Ini termasuk penghapusan atau pengurangan pajak penghasilan, pembebasan pajak pertambahan nilai (VAT), dan berbagai insentif pajak lainnya.

Departemen pemerintah Tiongkok menerapkan kebijakan untuk mengurangi beban dan mendorong pengembangan UMKM. Delapan departemen termasuk People’s Bank of China dan Administrasi Nasional Regulasi Keuangan menerapkan dukungan bagi kebijakan pinjaman dan pemberian diskon bagi UMKM agar pembiayaan lebih dikurangi.  Salah satunya dilakukan oleh kementerian perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok yang telah membantu menyelesaikan 10.600 tunggakan pembayaran UMKM.

4. Peningkatan Akses Pasar

Tiongkok telah memperluas akses UMKM ke pasar domestik dan internasional melalui berbagai inisiatif perdagangan dan promosi. Ini termasuk partisipasi dalam pameran dagang internasional, bantuan dalam mengakses platform e-commerce, dan dukungan untuk ekspor.

UMKM di Tiongkok telah disokong untuk mampu berkembang dan terus mengembangkan teknologi tinggi. Hal itu merupakan cara yang diterapkan Tiongkok agar UMKM memiliki potensi untuk berspesialisasi dalam ceruk pasar, mengembangkan alternatif dalam negeri dibandingkan input dari produk asing, serta Pemerintah Tiongkok mengupayakan agar UMKM mampu memperkuat rantai industry Tiongkok. Salah satu yang telah diterapkan adalah sistem dukungan komprehensif yang dijabarkan dalam strategi Made in China 2025.

Baca Juga: Cara Memilih Bisnis Sesuai Passion, Bikin Happy dan Lebih Percaya Diri

5. Peningkatan Keterampilan dan Inovasi

Pemerintah Tiongkok telah meluncurkan berbagai program untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas inovasi UMKM. Ini termasuk pelatihan teknis, pendidikan kewirausahaan, dan dukungan untuk riset dan pengembangan. Pemerintah Tiongkok memfokuskan perusahaan-perusahaan besar untuk mencapai tujuan startegis sesuai dengan visi misi pemerintah, sedangkan perusahaan-perusahaan kecil dipandang sebagai sumber inovasi.

6. Pengembangan Infrastruktur

Tiongkok terus mengembangkan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan UMKM, termasuk akses ke transportasi yang lebih baik, energi, dan teknologi informasi.

7. Kebijakan Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual

Pemerintah Tiongkok juga mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI), yang penting bagi UMKM untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan jangka panjang.

Kebijakan Tiongkok kembangkan UMKM ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi Tiongkok secara keseluruhan. Meskipun demikian, tantangan seperti birokrasi yang kompleks dan akses yang tidak merata ke sumber daya tetap menjadi hambatan yang harus diatasi.

Melalui gambaran pengambilan kebijakan Tiongkok kembangkan UMKM, kita dapat mencontoh bahwa pengembangan UMKM harus ditangani dari hulu ke hilir. Baik dari ekosistem yang suportif, keterlibatan pemerintah dalam membuat sistem dan kebijakan dari proses produksi hingga pemasaran yang pro terhadap UMKM serta dukungan dalam membangun sumber daya manusia yang terampil dan progresif.

Keberhasilan Tiongkok menjadi raksasa ekonomi dunia seyogyanya mampu menjadi patron bagi pengembangan UMKM di negara lain, terutama di Indonesia. Tiongkok juga membuktikan bahwa UMKM mampu menjadi penopang perekonomian negara dan menjadi sektor yang potensial bagi pemerataan ekonomi dari berbagai elemen masyarakat.

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi:

  1. https://bharataradio738.com/beritalengkap/k96inS80do
  2. https://merics.org/en/report/accelerator-state-how-china-fosters-little-giant-companies
  3. https://news.ddtc.co.id/dorong-kinerja-sektor-umkm-pemerintah-china-bebaskan-pungutan-ppn-44956
  4. https://www.china-briefing.com/news/china-releases-33-new-stimulus-measures-to-boost-economy/
  5. https://forbil.id/kebijakan/kebijakan-umkm-tiongkok-bagaimana-umkm-menjadikan-tiongkok-raksasa-ekonomi-dunia-%EF%BF%BC/muhammad-vicky-afris-suryono/
  6. https://www.cnbcindonesia.com/research/20240307153434-128-520469/belajar-dari-china-ini-cara-jadikan-umkm-jadi-raksasa