Bisnis Sabun Cair - Menjadi pengusaha memang membutuhkan tekad bulat dan kesungguhan. Seperti dilakukan Wahrudin Slamet, warga asal Gresik yang sudah bekerja hampir 10 tahun di bank swasta akhirnya memutuskan untuk membangun bisnis bahan kimia hingga meraup omset hingga 50 juta per bulan. Kira-kira seperti apa kisahnya? Mari disimak!


Berawal dari Satpam hingga Karyawan Bank, Memutuskan Berhenti karena Pandemi

Wahrudin awalnya merupakan seorang satpam sebagaimana ia cita-citakan dulu, di sebuah bank swasta. Ia sempat bekerja mulai dari satpam hingga di bagian marketing di sebuah bank swasta. Pada saat pandemi covid ia dihadapkan dengan kenyataan bahwa semua pegawai dirumahkan, sehingga Wahrudin memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya. 

Kala itu, Wahrudin sudah ditawari teman lamanya yang bekerja di sektor pertambangan di Kalimantan, tepatnya di Martapura untuk terjun dalam bisnis bahan kimia dengan membantu mengakomodir kebutuhan bahan kimia dari supplier bahan kimia di Surabaya ke Kalimantan.  

Pekerjaan itu kemudian menjadi sampingan Wahrudin sewaktu masih bekerja dan melanjutkan kuliah strata 1 di jurusan Ekonomi Pembangunan di salah satu perguruan tinggi. Setelah lulus dan bertepatan ia berhenti bekerja. Wahrudin mulai melihat peluang dan potensi bahan kimia sebagai ladang bisnis yang potensial. 

“Awalnya sampingan, ternyata penghasilannya lumayan dan persaingannya sedikit” Ucap Wahrudin. Hingga saat ini ia fokus membesarkan bisnis bahan kimia dan produk kimia, sambil juga mengakomodir kebutuhan supplier bahan kimia ke Kalimantan.

Baca Juga: Sales Forecasting: Bagaimana Meramal Penjualan Lewat Data?


Awalnya Coba-coba, Kini Bisnis Wahruddin Raih Omset Hingga 50 Juta

Wahrudin mengaku bahwa ia tidak memiliki kemampuan dasar tentang bahan-bahan kimia sehingga ia banyak belajar secara otodidak di Youtube. Namun dengan kesungguhannya, pada 6 bulan pertama Wahrudin sudah mampu meracik sendiri beberapa produk bahan kimia. Ia memproduksi beberapa produk seperti kaporit kolam renang, sabun cuci untuk laundry, detergen cair, hingga silikon mobil atau motor. 

Saat awal merintis, Wahrudin berpegang pada prinsip bahwa tolak ukur suatu produk sudah bagus atau tidak adalah komentar dari pelanggan langsung. “Tolak ukur produk bagus itu kalau customer sudah senang, kalau masih ngeluh, itu berarti belum bagus” ucap Wahruddin.

Terbukti saat ini, bahan kimia dan produk kimia racikan Wahrudin sudah tembus ke luar kota seperti Kediri, Pemalang, Madura sampai Sumatera. Bahkan proses produksinya sementara ini masih di Garasi rumahnya. Meski demikian, saat ini volume produksi mencapai 200 liter untuk berbagai macam produk. Adapun, kisaran harga yang dipatoknya mulai dari Rp8000 – Rp25.000 per lliter sehingga omzetnya mencapai 40-50 juta per bulan.


Alasan Wahrudin Beralih ke Produk Bahan Kimia Seperti Sabun Cuci Hingga Pembersih Kerak

Wahruddin memilih untuk membesarkan dan memfokuskan pada bisnis sabun cair bahan kimia dan produk kimia salah satunya karena ia melihat minimnya pesaing. Bahan kimia bukan merupakan barang umum yang dapat dengan mudah ditemui di pasar, sedangkan intensitas pemakaian untuk kebutuhan rumah tangga seperti sabun cuci, cuci mobil, kolam renang cukup tinggi.

Oleh karena persaingan yang sedikit, Wahrudin dapat menentukan harga sendiri dan tidak ada perbandingannya, khususnya di wilayah Gresik.  Sehingga hal itu sangat memudahkan Wahrudin untuk menaikkan harga dan mengkreasikan produk sesuai kebutuhan pelanggan. 

"Itu awal mula saya tertarik di dunia bahan kimia. Saya pikir-pikir kok lumayan (hasil jualan bahan kimia). Persaingan toko bahan kimia masih sedikit. Sampai akhirnya saya seriusin untuk dijadikan berbagai macam produk ini," ucap Wahrudin. 

Baca Juga: Tunas Farm, Kembangkan Bisnis Hidroponik dengan Vertical Farm Indoor


Strategi Bisnis Sabun Cair ala Wahrudin 

Dalam menjalan bisnis tentu memerlukan strategi bisnis. Adapun strategi bisnis dan kunci sukses menurut Wahrudin  dalam menjalankan bisnis sabun cair bahan kimia dan produk kimianya, diantaranya yakni:

1. Berani Mengambil Langkah Pertama

Menurut Wahrudin, salah satu kunci sukses adalah segera melakukan atau merealisasikan ide- ide bisnis yang muncul di kepala kita.  Apabila kita atau sahabat Wirausaha terlalu banyak berpikir, maka bisnis itu hanya akan terus menjadi ide, dan tidak akan pernah terjadi. 

Menurut Wahrudin, perbaikan dan pembenahan itu merupakan proses dan berlangsung selama kita menjalankan bisnis sabun cair. Ia menyadari bahwa pada 3 bulan pertama, bisnis yang ia jalani belum stabil.  Sehingga pada bulan-bulan pertama, ia masih bingung untuk membayar gaji karyawannya. Namun berselang beberapa bulan, bisnis sabun cair bahan kimia dan produk kimianya sudah mulai stabil. 

2. Pantang Menyerah dan Memiliki Komitmen yang Tinggi

Dalam menjalankan bisnis apapun, tentunya kita akan menemukan jalan terjal. Hal itu dirasakan juga oleh Wahrudin sehingga ia menilai bahwa kunci bisnis bisa terus maju adalah dengan pantang menyerah. Ia menerapkan itu sebagai tolak ukur dalam keberhasilan bisnisnya. Kepuasan pelanggan menjadi orientasi utama bagi Wahrudin sehingga ia mampu sejalan dengan kebutuhan pasar dan mampu menarik minat pelanggannya.

Menurut Wahrudin, pola pikir atau mindset harus terus terbuka sehingga kerja keras dan komitmen yang tinggi tersebut sejalan dengan kreativitas dan inovasi terhadap produk agar mampu stabil dan semakin maju.

3. Memiliki Orientasi atau Tujuan Jangka Panjang

Wahrudin memutuskan untuk terjun di bisnis bahan kimia dan produk kimia karena ia melihat bahwa bisnis ini memiliki prospek jangka panjang yang bagus, karena bahan kimia atau produk kimia akan terus dibutuhkan, seperti detergen, pembersih kerak, dan berbagai kebutuhan lainnya.

Meskipun saat ini proses produksi masih di Gresik dan melalui garasi rumahnya. Wahrudin bertekad bahwa nantinya akan membuka cabang  dan pabrik di Tuban yang merupakan tempat kelahirannnya dan berbagai wilayah lainnya. 

Baca Juga: Tidak Perlu Bingung, Bananania Bagikan 8 Cara Memasarkan Produk ke Swalayan

4. Optimis dan Konsisten

Sikap ini harus dimiliki oleh seorang pebisnis. Wahrudin mengaku bahwa dalam perjalanan bisnisnya, ia dihadapkan dengan berbagai brand yang sudah maju dan lebih dulu dikenal oleh masyarakat.  Namun ia tetap optimis dan konsisten menjalankan bisnisnya, bahkan pada awal merintis, Wahrudin memulai dengan menawarkan produknya secara door to door.  

"Pokoknya intinya nawarin aja, door to door ke usaha UMKM seperti laundry, cuci mobil, kolam renang, rumah-rumah makan saya tawarin aja. Singkat cerita sampai sekarang bisa menghasilkan Rp 70 juta sebulan," bebernya.

5. Memanfaatkan Relasi Bisnis yang ada

Sebagai seorang mantan satpam dan karyawan di bidang marketing, Wahruddin memiliki beberapa relasi yang ia dapatkan selama bekerja dan kemudian ia manfaatkan untuk menawarkan produknya dan memperluas jejaring bisnisnya. Terbukti saat ini bisnis bahan kimia dan produk kimia Wahrudin sudah mulai masuk ke pangsa pasar UMKM. Adapun produk yang paling laris yakni deterjen cair untuk laundry dan sabun cuci mobil. 

6. Menjaga Kualitas Produk dan Harga 

Wahrudin tetap optimis terhadap bisnis ini sejalan dengan upayanya menjaga kualitas produknya. Sehingga hal itu mampu menjaga kepercayaan pelanggan dan dapat terus menjaga citra produk di masyarakat. Selain itu, Wahrudin tidak mematok harga yang terlalu mahal sehingga tidak memberatkan pelanggan dan mampu bersaing dengan brand lainnya.

Baca Juga: Penting Tapi Sering Diabaikan, Inilah 8 Alasan Pentingnya Quality Control Dalam Proses Produksi

7. Sistem Promosi dan Branding Produk

Menurut Wahrudin, tantangan setiap bisnis berbeda-beda, sebagaimana tantangan yang dihadapi yakni branding yang membutuhkan waktu lama untuk mampu menyaingi brand yang sudah populer. Di samping itu, proses promosi yang terus diupayakan agar mampu dikenal masyarakat luas.

Wahrudin gencar menggunakan promosi melalui media dan berencana untuk menerapkan diskon bagi pelanggan yang memiliki botol dengan stiker tok Wahrudin. Sehingga selain menarik minat juga mampu mengurangi sampah plastik

Berbagai strategi dan tips bisnis bahan kimia dan produk kimia tersebut merupakan pengalaman Wahrudin yang dapat menjadi pandangan bagi Sahabat Wirausaha yang ingin merintis bisnis serupa. Sahabat Wirausaha juga dapat melihat potensi bisnis dalam kehidupan keseharian kita dan merealisasikannya.

Untuk menonton video kisah Wahrudin mengembangkan bisnis sabun cair, silakan kunjungi tautan Mantan Satpam Kembangkan Bisnis Sabun Cair.  

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi:

https://finance.detik.com/solusiukm/d-7114231/nggak-nyangka-eks-satpam-bisnis-sabun-cair-omzetnya-rp-70-juta-bulan

Keyword: bisnis sabun cair