Cara Memasarkan Produk ke Swalayan, Bananania - Pisang merupakan bahan makanan yang sangat berguna, dapat diolah menjadi beragam produk yang menggugah selera. Salah satu contohnya adalah usaha keripik pisang yang dijalankan oleh Sofyani Mirah. Berlokasi di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, usaha keripik pisang ini telah beroperasi dengan sukses dengan nama Bananania. 

Kini, jangan kaget jika Sahabat Wirausaha menemukan produk Bananania di berbagai toko swalayan, khususnya di Yogyakarta. Sudah ada lebih dari 160 toko oleh-oleh di Yogyakarta yang sudah memasukkan produk Bananania ke dalam toko mereka. Produk bisnis Sahabat Wirausaha juga bisa seperti itu, bagaimana caranya? Yuk, simak tips-tips berharga langsung dari Sofy, sosok di balik keberhasilan bisnis keripik pisang Bananania.

1. Berani Berinovasi dan Berkembang

Sejak berdiri di tahun 2019, produk keripik pisang Bananania telah menawarkan beragam varian rasa yang memikat. Sofy, selaku pemilik usaha memulai dengan rasa cokelat, seiring waktu varian rasa keripik pisang Banania mulai berkembang dengan rasa lainnya seperti balado, barbeque, keju, dan madu.  Penting untuk dicatat, keripik pisang Bananania menggunakan cokelat dan madu asli dalam prosesnya.

Sofy tidak berhenti di sana, Bananania masih terus berinovasi untuk bisa menambahkan varian rasa lainnya yang bisa diterima masyarakat. Tujuannya sederhana, yaitu agar keripik pisang Bananania dapat memberikan kenyamanan untuk konsumen saat bersantai. Tidak hanya bertahan di ranah toko offline, Bananania juga melangkah maju dengan masuk ke pangsa pasar online. Hal ini bertujuan agar keripik pisang Bananania dapat dinikmati oleh masyarakat dari berbagai penjuru.

Baca Juga: 7 Franchise Minuman Non Kopi Kekinian, Cek Harga dan Keunggulannya

2. Penuhi Syarat dengan Baik

Menurut Sofy, memasukkan produk bisnis ke dalam toko swalayan harus memenuhi beberapa persyaratan, salah satunya adalah memiliki perizinan yang lengkap dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu, packaging juga memegang peran penting dalam menarik perhatian konsumen di rak swalayan. Desain kemasan yang menarik dapat membuat produk lebih mencolok di antara kompetitor lainnya.

Terakhir, Sahabat Wirausaha juga perlu memperhatikan faktor harga. Harga yang ditawarkan juga harus seimbang dengan kualitas produk dan bisa bersaing dengan produk sejenis yang sudah ada di pasaran. Hal ini penting mengingat adanya persaingan di pasar yang bisa berdampak pada harga produk di toko. Dengan memenuhi ketiga persyaratan ini, peluang untuk produk Sahabat Wirausaha meraih kesuksesan di toko swalayan akan semakin terbuka lebar.

3. Bisa Menggunakan Strategi ‘Titip-Jual’ Terlebih Dahulu

Bagi Sahabat Wirausaha yang baru memulai memasarkan produk ke toko-toko, seringkali mereka akan menghadapi sistem ‘titip-jual’. Namun, Sofy juga menekankan, meskipun sistem ini dapat memberikan kemudahan bagi pelaku usaha yang ingin memasukkan produk ke dalam toko swalayan dan menjangkau pasar yang lebih luas, akan tetapi sistem ini juga memiliki kelemahan. Tanpa disertai strategi pemasaran yang baik, risiko modal untuk usaha Sahabat Wirausaha bisa berhenti secara tiba-tiba. 

Oleh karena itu, penting bagi Sahabat Wirausaha untuk tidak hanya bergantung pada sistem ‘titp-jual’ tetapi juga mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk memastikan kelangsungan dan pertumbuhan usaha.

4. Memanfaatkan Marketplace untuk Ekspor

Produk Bananania tidak hanya tersedia di toko swalayan, melainkan juga memanfaatkan platform marketplace yang ada. Dengan menerapkan strategi pemasaran yang tepat, produk Bananania dapat diekspor ke luar negeri, seperti Singapura melalui platform marketplace  tersebut. 

Hal ini menunjukkan bahwa, walaupun Sahabat Wirausaha mungkin belum memiliki kemampuan untuk melakukan ekspor secara mandiri, Sahabat Wirausaha masih bisa dapat memanfaatkan sumber daya yang tersedia seperti platform marketplace untuk mengembangkan bisnis secara internasional. Sehingga bisa mengoptimalkan potensi pasar yang lebih luas.

Baca Juga: Belajar dari Negara Adidaya, Begini Cara Amerika Serikat Mengembangkan StartUp 

5. Target Pasar Harus Jelas

Sofy mengungkapkan bahwa mereka memiliki penyesuaian yang spesifik untuk target pasar mereka. Ketika memasarkan produk keripik pisang Bananania, mereka membidik kelompok usia 18 hingga 40 tahun. Sementara itu, untuk produk Granola, target pasar mereka adalah kelompok usia 25 hingga 50 tahun. 

Sofy memberikan alasan bahwa dalam hal cemilan, mereka lebih terfokus pada anak muda, sementara untuk produk Granola yang lebih berorientasi pada makanan sehat, mereka menyasar kelompok usia 25 tahun ke atas. Hebatnya, strategi ini terbukti berhasil dan berhasil mencapai target pasar mereka secara konsisten.

6. Menjalin Kemitraan dengan Sistem B2B

Saat ini, Sofy tengah menggagas strategi penjualan melalui sistem B2B (Business-to-Business), yang merujuk pada transaksi bisnis antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Salah satu pendekatannya adalah dengan menjual produk mereka dalam bentuk kiloan kepada mitra tanpa menggunakan kemasan Bananania, dan kemudian mitra tersebut akan menyusun kemasan sendiri.

Sahabat Wirausaha tidak perlu khawatir, karena mitra yang melakukan pengemasan sendiri atau repackaging harus sudah memiliki sertifikat PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga), yang menjamin bahwa proses repacking dilakukan sesuai standar keamanan pangan yang ditetapkan Dinas Kesehatan. Dengan demikian, meskipun terjadi recpaking, aturan-aturan yang ditetapkan oleh instansi kesehatan tetap dijalankan sehingga memastikan kepatuhan dan keselamatan konsumen terjaga.

7. Mengembangkan Desain Kemasan Produk yang Menarik

Desain kemasan Bananania telah mengalami perkembangan yang signifikan sejak awal didirikan. Awalnya, Sofy  hanya menggunakan kemasan plastik dengan stiker, namun kini produk Bananania telah beralih menggunakan kemasan full printing yang telah dilengkapi dengan logo halal. Kemasannya pun berbentuk standing pouch untuk memudahkan konsumen dalam membawanya.

Sofy memberikan alasan bahwa hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas produk. Menurut Sofy, penggunaan kemasan plastik saja dapat menimbulkan bau yang kurang sedap, oleh karena itu, penggunaan aluminum foil yang sesuai dengan standar food grade dipilih untuk menjaga kualitas dan keamanan produk. Hasilnya, produk akan lebih awet.

Selain itu, Sofy juga memperhatikan pemilihan warna kemasan. Warna pada kemasan disesuaikan dengan varian rasa produk. Misalnya untuk varian rasa pedas, warna kemasannya dominan merah, sementara untuk varian rasa keju, warna kemasannya dominan kuning. Detail-detail kecil yang diperhatikan oleh Sofy ini membuat kemasan Bananania menjadi sangat menarik bagi konsumen dan memberikan nilai tambah pada produk mereka.

Baca Juga: ​7 Cara Memasarkan Produk Makanan Kemasan, Strategi Raih Perhatian Konsumen!

8. Tidak Berhenti, Terus Berinovasi

Meskipun produk Bananania sudah dikenal dan sukses, semangat Sofy untuk terus melakukan inovasi dalam pengolahan bahan utama bisnis yaitu pisang tetap berlanjut. Bahkan, cita-cita Sofy adalah untuk membuat produk mereka menjadi Zero Waste, di mana mereka dapat memanfaatkan seluruh bahan baku pisang untuk dijadikan produk.

Saat ini Sofy sedang mengembangkan produk kerupuk yang terbuat dari olahan kulit pisang, sehingga tidak hanya dijadikan sebagai pupuk dan makanan ternak tetapi juga bisa dimanfaatkan menjadi makanan yang lezat. Cita-cita Sofy ini memang sangat inspiratif karena menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengurangi limbah dan menciptakan produk yang ramah lingkungan.

Itu dia 8 tips yang dapat diikuti Sahabat Wirausaha agar lebih dapat berhasil dalam memasarkan produk ke toko swalayan. Semoga tips-tips dan cerita usaha keripik pisang Bananania bisa memberikan inspirasi untuk Sahabat Wirausaha semua, ya.

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi:

  1. https://www.youtube.com/watch?v=1QSZR5GRJkI
  2. https://www.bananania.com/