Cara Memasarkan Produk Makanan Kemasan, Strategi Raih Perhatian Konsumen! - Jika bicara tentang bisnis kuliner, tidak akan ada habisnya ya. Di era modern seperti sekarang, masyarakat cenderung memilih produk makanan yang praktis atau sudah diolah sebelumnya. Banyak konsumen yang cenderung membeli makanan olahan dalam kemasan daripada makanan yang dijual di tempat makan.
Fenomena ini tentu harus dimanfaatkan oleh para produsen makanan olahan untuk meningkatkan penjualannya. Akan tetapi, bagaimana cara meningkatkan penjualan tersebut? Nah, pada artikel ini akan dibahas mengenai 7 (tujuh) tips kece terkait strategi pemasaran produk makanan olahan kemasan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penjualan. Berikut adalah daftar lengkapnya:
1. Memanfaatkan Kemasan Produk yang Menarik
Pertama, ketika memasarkan produk makanan olahan kita perlu menyiapkan kemasan yang menarik. Strategi awal ini akan menentukan bagaimana kesan pertama (first impression) pelanggan terhadap produk makanan yang kita tawarkan. Kemasan yang menarik dan informatif juga akan mempermudah mereka dalam memahami komposisi makanan olahan tersebut. Pastikan kemasan makanan olahan yang kita buat mencantumkan informasi tentang bahan-bahan, kandungan nutrisi, dan tanggal kedaluwarsa.
Baca Juga: 10 Makanan Kemasan Paling Dicari Konsumen, Pebisnis Kuliner Wajib Tahu!
Kemasan yang menarik juga sangat berperan penting dalam “mengajak” calon konsumen untuk membeli ataupun mencicipi produk makanan olahan kita. Sesuaikan desain kemasan produknya dengan target pasar/segmentasi yang kita sasar. Misalnya, jika target pasar produk kita adalah remaja muda kekinian yang ingin serba praktis, maka kita bisa membuat kemasan dengan ragam kombinasi warna yang cerah dan desain yang modern. Tentunya, warna dan desain tersebut bisa disesuaikan dengan selera anak muda masa kini, seperti kuning cerah, biru muda, dan sebagainya.
2. Mempromosikan Produk di Media Sosial
Media sosial adalah salah satu sarana bisnis yang “wajib” dimiliki oleh para pelaku usaha di era digital saat ini. Pasalnya, lewat media sosial, kita bisa berinteraksi dengan lebih banyak calon konsumen melalui program ataupun penawaran tertentu. Hal ini tentu lebih efektif jika dibandingkan dengan promosi di toko offline yang sifatnya stagnan.
Sebagai contoh, kita bisa menawarkan diskon untuk pembelian dalam jumlah tertentu (beli 5 diskon 25%) ataupun promo gratis ongkir alias free delivery untuk pembelian dengan nominal tertentu (minimal belanja Rp. 100.000,00). Hal ini tentunya akan membuat konsumen lebih tertarik untuk membeli produk kita dengan promosi yang ditawarkan.
Sahabat Wirausaha bisa mulai mempelajari media sosial yang umum digunakan, seperti Instagram dan Facebook agar promosi bisa dilakukan secara efektif. Lalu, buatlah akun bisnis dari platform media sosial tersebut dan bagikan foto-foto makanan olahan dalam kemasan yang menarik dengan caption atau deskripsi produk yang informatif. Selain itu, gunakan juga hashtag atau tagar yang tepat agar konsumen dapat menemukan produk makanan olahan kita dengan mudah.
Baca Juga: Cari Cara Promosi Lewat Komik
3. Menjalin Kerja Sama dengan Jasa Layanan Pesan Antar
Saat ini, memesan makanan melalui aplikasi online sudah menjadi tren tersendiri yang cukup populer, apalagi setelah kondisi pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu. Melalui layanan ini, konsumen bisa memesan makanan dengan gawainya, kemudian makanan tersebut akan diantar langsung ke alamat konsumen.
Sebagai bentuk strategi pemasaran produk makanan olahan, sebenarnya kita juga dapat bekerja sama dengan perusahaan atau layanan pesan antar online yang sudah banyak digunakan saat ini, terlebih lagi layanan tersebut sudah terintegrasi dengan aplikasi ojek online sehingga penggunaannya relatif mudah.
Tak hanya itu, keuntungan dari kerja sama dengan penyedia jasa layanan pesan antar tersebut yaitu kita dapat menjual produk makanan olahan tanpa perlu mencari kandidat kurir antarnya. Cukup dengan aplikasi dan katalog produk, makanan olahan kita bisa dikirimkan oleh jasa layanan antar yang bekerja sama untuk dikirimkan kepada konsumen.
Namun sebelumnya, pastikan dulu makanan olahan yang dijual termasuk ke dalam kategori makanan tidak cepat basi (misal keripik, daging kering, dll). Hal ini bukan berarti makanan yang mudah “basi” seperti frozen food, roti, dan lainnya tidak bisa dipasarkan secara online. Selama dikemas dengan menarik dan tepat, produk makanan olahan tersebut tetap bisa dikirimkan dengan layanan ini. Hanya saja, makanan yang mudah basi akan dibatasi untuk distribusinya, misal dengan jangka waktu dan wilayah yang lebih dekat daripada jenis makanan lainnya.
4. Menjaga Kualitas Produk Makanan Olahan Kemasan
Setelah merancang beberapa strategi pemasaran di atas, jangan lupa untuk memastikan agar produk makanan olahan yang dijual tetap terjaga kualitasnya. Kualitas produk yang baik akan membuat konsumen lebih puas, bahkan sangat memungkinkan terjadinya repeat order atau pembelian produk lagi di waktu berikutnya. Sahabat Wirausaha bisa menjaga kualitas produk makanan olahan ini dengan cara mengelola stok bahan baku secara tepat, menggunakan bahan-bahan yang fresh, peralatan yang higienis, dan sebagainya.
Baca Juga: Tips Menjaga Kualitas Produk dan Layanan Agar Bisnis Bertahan Lama
5. Memasarkan Produk Melalui Marketplace
Jika Sahabat Wirausaha membutuhkan tempat untuk menjual produk makanan olahan ini dengan pencatatan transaksi yang otomatis dan real-time, maka tidak ada salahnya untuk memasarkannya melalui marketplace. Saat ini, marketplace juga menjadi pilihan bagi banyak orang dalam kegiatan berbelanja, dikarenakan sistem transaksinya yang terjamin dan menunjang efektivitas kegiatan belanja pelanggan. Selain aman, pembelian melalui marketplace juga relatif mudah untuk diakses, serta lebih terkontrol karena pembaruan sistem yang dilakukan secara berkala.
Dari segi praktiknya, marketplace akan menampilkan produk makanan olahan yang dijual ke calon pelanggan yang mengaksesnya dari berbagai wilayah. Supaya lebih menarik, kita juga bisa memberikan promo untuk ulang tahun atau diskon di hari/tanggal tertentu, misalnya ikut meramaikan event flash sale di tanggal kembar yang sering dilakukan beberapa marketplace saat ini (1.1, 2.2, dll.). Cara ini bisa menjadi salah satu keunikan yang diterapkan dalam usaha produk makanan olahan kita.
6. Memberikan Pelayanan Konsumen yang Terbaik
Selain memasarkan dan menjual produk makanan olahan kemasan, jangan lupa juga untuk memberikan layanan pelanggan atau customer care terhadap produk kita. Pelayanan yang baik akan membuat konsumen merasa senang dan puas dengan produk yang kita jual.
Pastikan agar kita tetap responsif dalam menanggapi pertanyaan dan keluhan konsumen sambil ikut memasarkan produk makanan olahan kita, dengan perbaikan/masukan yang positif dari mereka. Hal ini akan membuat konsumen lebih percaya dan bisa merekomendasikan produk kita kepada orang lain.
7. Mengikuti Event/Bazar Makanan dan Minuman
Terakhir, pemasaran produk makanan olahan kemasan ini bisa dilakukan dengan mengikuti event atau acara tertentu. Saat ini, ada berbagai event makanan atau minuman di perkotaan yang bisa diikuti, seperti festival kuliner atau jajanan, bazar makanan nusantara, atau lainnya.
Baca Juga: Membedah Pameran Domestik Untuk Makanan dan Minuman
Sahabat Wirausaha bisa mengarahkan perhatian pengunjung event tersebut untuk mencoba makanan olahan yang ditawarkan dengan memberi tester terlebih dahulu. Berikan juga harga promo serta “pamerkan” makanan olahan kemasan kita yang menarik, sehingga pelanggan ingin mencari tahu lebih lanjut. Hal ini akan membuat semakin banyak masyarakat yang ingin mengenal produk makanan olahan kita.
Jangan lupa juga untuk menunjukkan identitas usaha/produk makanan olahan kita saat di event atau bazar yang diikuti. Misalnya, membuat stand atau booth dengan merek produk, logo, serta foto kemasan produk yang menarik dan eye catching (menarik perhatian). Cantumkan juga media sosial dan informasi kontak yang bisa dihubungi, agar pelanggan bisa memesan produk makanan olahan tersebut dengan mudah sewaktu-waktu.
Nah Sahabat Wirausaha, dari beberapa tips pemasaran makanan olahan kemasan di atas, semoga bisa diaplikasikan dalam upaya meningkatkan penjualan ya. Ingat juga untuk selalu menjaga kualitas produk dan memberikan layanan pelanggan yang terbaik, agar pelanggan merasa puas dan tertarik untuk membeli produk makanan olahan kemasan kita lagi di waktu yang akan datang. Semangat mencoba ya!
Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan bagikan atau share kepada teman dekat atau kerabat Anda. Jangan lupa juga untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya, Sahabat Wirausaha.
Referensi : Gramedia, Hubster, Sirclo