Pentingnya Quality Control – Sahabat Wirausaha tahu gak sih bagaimana caranya untuk memastikan bahwa produk bisnis Sahabat Wirausaha telah memenuhi standar dan persyaratan kualitas yang ditentukan? Tentunya, Sahabat Wirausaha perlu memantau dan memeriksa berbagai tahapan proses produksi. Tujuannya untuk mengidentifikasi error/cacat, penyimpangan, atau inkonsistensi yang dapat mempengaruhi kualitas produk akhir. Tindakan ini dikenal dengan istilah Quality Control (pengendalian kualitas).

Lantas, apa saja sih yang dilakukan dalam proses quality control dan mengapa quality control tersebut begitu penting dalam kegiatan produksi? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.


Proses Quality Control Dalam Produksi

Dilansir dari Investopedia, Quality Control (QC) merupakan serangkaian proses yang dilakukan oleh suatu bisnis untuk memastikan apakah kualitas produk perlu dipertahankan atau ditingkatkan. Tujuannya agar pelaku usaha dapat membatasi ruang untuk kesalahan dengan menentukan aktivitas produksi mana yang harus diselesaikan atau diperbaiki.

Dalam proses quality control, terdapat kurang lebih 4 kegiatan utama yaitu sebagai berikut.

  • Inspeksi : Dalam kegiatan inspeksi, Sahabat Wirausaha perlu mengukur dan menguji berbagai tahapan proses produksi. Tujuannya untuk memastikan kesesuaian proses produksi terhadap standar kualitas yang telah ditentukan.

Catatan: Untuk kategori bisnis F&B (Food & Beverage), kegiatan inspeksi dapat dilakukan dengan cara mengawasi spesifikasi bahan makanan, meninjau daftar pemasok, serta memastikan fasilitas tempat produk makanan bersih dan memenuhi standar sanitasi.

  • Pengujian : Sahabat Wirausaha perlu melakukan pengujian secara ketat dan teliti pada sampel produk jadi untuk menilai beberapa hal seperti kinerja, daya tahan, keamanan, dan/atau karakteristik kualitas lainnya. Tujuan pengujian adalah untuk menentukan perlu tidaknya tindakan perbaikan dalam proses produksi.

Catatan: Dalam bisnis non-manufaktur, pengujian kualitas dapat dilakukan dengan cara melakukan evaluasi layanan pelanggan, membagikan kuesioner, survei kepuasan pelanggan, inspeksi, maupun audit internal.

  • Analisis Statistik : Sahabat Wirausaha perlu menganalisis data produksi dengan menggunakan tools (alat) tertentu dan metode statistik. Selanjutnya, mengidentifikasi adanya tren, pola, atau anomali yang muncul; yang berpotensi menimbulkan masalah pada kualitas produk.
  • Tindakan Perbaikan : Terakhir, Sahabat Wirausaha perlu menerapkan tindakan perbaikan terhadap error/cacat, dan/atau penyimpangan yang teridentifikasi. Kemudian, melakukan tindakan mitigasi terhadap risiko terulangnya masalah tersebut di masa mendatang.

Jadi, secara garis besar, quality control berperan penting untuk memastikan bahwa produk bisnis telah memenuhi standar keselamatan, keandalan, serta kinerja terbaik. Nah, hal ini pada akhirnya akan berdampak positif terhadap kepuasan pelanggan dan kesuksesan bisnis dalam jangka panjang.

Baca Juga: 9 Jenis Inovasi Digital pada Bisnis Makanan dan Minuman untuk Tingkatkan Kualitas Produk dan Layanan


Alasan Pentingnya Quality Control Dalam Produksi

Sahabat Wirausaha, menciptakan produk tentu membutuhkan biaya dan waktu, bahkan tidak aman jika tidak ada pengendalian kualitas dan mutu dalam proses produksi. Ada 8 alasan utama mengapa quality control berperan penting dalam kegiatan produksi. Berikut penjelasannya.

1. Kepuasan Pelanggan

Quality control penting diterapkan oleh pelaku usaha untuk menjaga kepuasan pelanggan. Nah, bayangkan saja kalau pelanggan tidak puas terhadap produk bisnis Sahabat Wirausaha, tentu pelanggan akan kabur loh. Sebaliknya, kalau pelanggan puas, maka tentu pelanggan tersebut akan melakukan pembelian berulang bahkan merekomendasikan produk tersebut kepada orang lain.

Contoh kasus misalnya seorang pelanggan melakukan pembelian produk handphone dari Sahabat Wirausaha secara online. Ternyata saat barangnya diterima oleh pelanggan, terdapat kecacatan pada produknya seperti layar tergores dan kamera retak. Tentu hal ini akan membuat pelanggan merasa tidak puas dan melakukan komplain. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya quality control terhadap produk usaha.

2. Pengurangan Biaya

Dengan adanya proses quality control, maka pelaku usaha dapat lebih mudah mengidentifikasi dan memperbaiki error/cacat pada produk di awal proses produksi. Jadi, pelaku usaha dapat mengurangi biaya pengerjaan ulang maupun biaya garansi. 

Dengan mencegah produk cacat sampai ke pelanggan, pelaku usaha dapat menghemat begitu banyak uang, bukan? Sebaliknya, jika pelaku usaha tidak memperhatikan quality control dengan baik maka akan menimbulkan kerugian seperti pemborosan biaya, waktu, dan sumber daya.

Sebagai contoh, karena kurangnya quality control produk saat proses produksi, Sahabat Wirausaha menemukan adanya kecacatan pada produk setelah produk dirakit. Produk cacat tersebut akhirnya harus dikerjakan ulang atau dibuang. Tentu, hal ini membutuhkan waktu dan sumber daya tambahan untuk memperbaiki produk tersebut, termasuk biaya tenaga kerja dan pemborosan material.

3. Kepatuhan dan Peraturan

Sebagai pelaku usaha, Sahabat Wirausaha harus patuh terhadap peraturan yang berlaku. Sebagai contoh, UKM yang memproduksi obat-obatan herbal, harus patuh pada ketentuan dan peraturan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Alasannya, setiap produk tersebut harus lolos pengujian yang ketat dan memenuhi standar kualitas yang berlaku. Jika tidak, maka akan menimbulkan kerugian yang besar apalagi jika membahayakan kesehatan konsumen.

Nah, dengan demikian proses quality control sangat penting untuk dilakukan oleh Sahabat Wirausaha secara berkala sehingga dapat terhindar dari masalah hukum, denda, maupun penalti. Jadi, penting banget loh untuk patuh terhadap aturan dan hukum.

Baca Juga: Ingin Tingkatkan Kualitas Produk? Berikut Tips Tentukan Supplier Bahan Baku yang Tepat!

4. Peningkatan Reputasi

Konsisten adalah kunci utama kesuksesan dalam melakukan proses quality control. Jika Sahabat Wirausaha secara konsisten memberikan produk berkualitas tinggi kepada konsumen, maka hal tersebut akan meningkatkan reputasi bisnis Sahabat Wirausaha di pasar. Tentu, kita ketahui bahwa reputasi yang positif akan menarik lebih banyak pelanggan dan memberikan keunggulan kompetitif dibanding pesaing, begitu pun sebaliknya.

Contoh kasus pengaruh quality control terhadap reputasi perusahaan yaitu kasus Toyota. Pada tahun 2009 dan 2010, perusahaan Toyota harus menarik kembali jutaan kendaraannya karena berbagai masalah seperti masalah pengereman dan karpet lantai yang rusak. Penarikan kembali tersebut telah mencoreng reputasi Toyota dalam hal kualitas dan keandalan. Hal ini menyebabkan hilangnya kepercayaan konsumen terhadap merek Toyota.

5. Manajemen Risiko

Risiko dalam berbisnis sudah pasti ada. Oleh sebab itu, quality control diperlukan untuk memitigasi risiko dalam berbisnis seperti kegagalan produk (produk cacat), penarikan produk dari pasaran, risiko finansial, dan risiko lainnya.

Quality control membantu Sahabat Wirausaha untuk mendeteksi potensi masalah sejak dini. Selain itu, dapat mengurangi kemungkinan adanya gangguan produksi yang merugikan dan reputasi yang buruk di mata masyarakat.

Sebagai contoh, pada bisnis produk kesehatan, quality control diperlukan untuk menjamin keamanan produk sehingga aman digunakan oleh pelanggan. Hal ini bertujuan untuk mencegah timbulnya kerugian yang lebih besar.

6. Perbaikan Berkelanjutan

Dengan adanya proses analisis statistik dalam proses quality control, Sahabat Wirausaha dapat mengumpulkan data produksi mengenai produk yang cacat atau produk yang mendapat keluhan dari pelanggan. Data keluhan dapat diambil dari umpan balik pelanggan.

Misalnya, Sahabat Wirausaha menerima banyak keluhan dari pelanggan mengenai produk cacat, kemasan produk, dan/atau keterlambatan pengiriman. Nah, data informasi tersebut merupakan sumber umpan balik yang berharga untuk mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperbaiki dan meningkatkan kualitas produk dari waktu ke waktu. 

Baca Juga: Panduan Lengkap Membuat Riset Produk di Marketplace: 6 Strategi Sukses untuk Penjual Online

7. Manajemen Rantai Pasokan

Setiap pelaku usaha perlu menerapkan quality control di seluruh rantai pasokan untuk memastikan bahwa pemasok telah memenuhi standar kualitas yang sama dengan produsen. Tujuannya untuk meminimalkan risiko masuknya bahan atau komponen produk yang kualitasnya di bawah standar atau tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini tentu penting agar pelaku usaha dapat meningkatkan kualitas dan keandalan produk secara menyeluruh.

Misalnya, untuk bisnis kuliner, Sahabat Wirausaha menerapkan quality control yang ketat untuk menjaga reputasi bisnis dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Oleh sebab itu, Sahabat Wirausaha sangat berhati-hati dalam memilih pemasok bahan roti. Hanya pemasok yang bisa menyediakan bahan-bahan segar dan berkualitas saja yang bisa diterima.

8. Keunggulan Kompetitif

Alasan terakhir, quality control penting bagi pelaku usaha agar dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi. Jika pelaku usaha secara konsisten memberikan produk berkualitas tinggi kepada pelanggan, maka perusahaan akan memiliki keunggulan kompetitif di pasar. 

Pasalnya, pelanggan akan bersedia membayar mahal untuk produk yang terkenal dengan kualitasnya, sehingga hal ini memungkinkan perusahaan mendapatkan harga jual yang lebih tinggi di pasaran dan mencapai margin keuntungan yang lebih baik.

Nah, apakah Sahabat Wirausaha sudah cukup memahami manfaat quality control tersebut? Secara keseluruhan, penerapan langkah-langkah quality control sangat penting untuk keberhasilan dan keberlanjutan bisnis termasuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Dengan berfokus pada kualitas, UMKM dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, mengurangi biaya-biaya, meningkatkan reputasi bisnis di mata masyarakat, serta memperoleh keunggulan kompetitif di pasar juga loh.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, terapkan quality control pada bisnis Sahabat Wirausaha sekarang! Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sahabat Wirausaha.

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi Web : Investopedia