Saat ini, e-commerce telah membuka peluang baru menuju bisnis yang tak terbatas. Terlebih, marketplace online menjadi salah satu wadah para penjual untuk memasarkan produknya kepada jutaan konsumen. Namun, untuk memastikan produk yang dijual benar-benar dibutuhkan dan diterima di pasar, sebaiknya Sahabat Wirausaha perlu melakukan riset produk terlebih dahulu. Riset produk bisa menjadi kunci membangun bisnis yang berkelanjutan. Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah dalam melakukan riset produk di marketplace.


Keuntungan Berjualan di Marketplace

Fitur-fitur yang ada di marketplace sudah terbukti bisa membantu banyak pelaku usaha meningkatkan penjualannya. Di marketplace juga menawarkan beberapa keuntungan yang dapat meningkatkan kinerja bisnis. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Jangkauan Luas

Sebagian besar masyarakat sudah banyak beralih menggunakan marketplace untuk melakukan transaksi. Banyaknya pengguna aktif di marketplace membuat pelaku usaha bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Potensi mendapatkan target pelanggan pun lebih tinggi.

2. Reputasi Kepercayaan dan Keamanan Terjamin

Peraturan dan kebijakan di marketplace memberikan kenyamanan pengguna dalam melakukan transaksi. Kebijakan yang diterapkan pun mencakup pada pengembalian dana jika pesanan tidak sesuai permintaan. Terjaminnya keamanan bertransaksi menjadi salah satu pertimbangan Masyarakat banyak beralih bertransaksi menggunakan e-commerce.

Baca Juga: Bagaimana Produk UMKM Bisa Masuk Sarinah?

3. Pemasaran dan Pengiriman Terintegrasi

Marketplace sudah merancang platformnya sedemikian rupa untuk membantu meningkatkan visibilitas produk. Pemasaran yang terintegrasi, mulai dari memilih kata kunci yang tepat hingga iklan berbayar membuat eksposur produk yang dijual meningkat. Proses pengiriman pun sudah disinkronisasikan dengan berbagai pilihan jasa kirim. Mulai dari pengiriman instan hingga pengiriman dalam jumlah besar ke seluruh wilayah.

4. Manajemen Pembayaran Mudah

Kemudahan lainnya yang diberikan oleh marketplace adalah dalam metode pembayarannya. Fitur-fitur di marketplace juga dapat meminimalisir kompleksitas dan meningkatkan efisiensi transaksi. Berbagai metode pembayaran juga digunakan seperti transfer bank, virtual account, sampai pay later dan beberapa keuntungan diskon lainnya.

Sumber: Sasana Digital


Tantangan Berjualan di Marketplace

Tidak hanya memberikan keuntungan, berjualan di marketplace juga memiliki tantangan tersendiri. Banyak aspek yang dapat mempengaruhi kinerja penjualan. Berikut adalah beberapa tantangan yang sering dihadapi oleh penjual di marketplace:

1. Ketatnya Persaingan

Marketplace seringkali memiliki banyak penjual yang menawarkan produk yang identik.  Banyaknya produk yang sama di marketplace membuat pelanggan kebingungan membedakan produk yang kita jual dengan kompetitor. Oleh karenanya, persaingan yang ketat ini akan menyulitkan kita untuk menarik perhatian pelanggan.

2. Persyaratan Ketentuan dan Kebijakan Tergantung Marketplace

Marketplace memiliki persyaratan dan kebijakan tertentu yang harus diikuti oleh penggunanya. Bagi pengguna yang melanggar ketentuan tersebut akan berdampak pada performa tokonya bahkan berlanjut pada penghentian akun.

Baca Juga: 10 Marketplace Global untuk Ekspor, Peluang Ekspansi Pasar!

3. Keterbatasan Branding dan Kreativitas Pemasaran

Strategi promosi di marketplace tidak sebebas yang bisa dilakukan di media sosial. Marketplace memiliki standar tertentu yang mungkin bisa membatasi kreativitas penggunanya dalam mempromosikan produknya. Beda cerita dengan di media sosial, kitab isa membuat konten-konten yang lebih menarik perhatian target market.

4. Risiko Persaingan Tidak Sehat

Beberapa penjual di marketplace menggunakan strategi dengan cara “bakar uang”. Praktik ini dilakukan seperti menurunkan harga yang tidak masuk akal di bawah harga pasar. Dampaknya, pelaku usaha yang menjual produk yang sama akan kalah bersaing untuk meningkatkan penjualan.


Strategi Melakukan Riset Produk di Marketplace

Berjualan di marketplace tidak hanya sekedar mengupload foto produk dan berharap pelanggan datang. Dengan melakukan riset produk, akan memberi gambaran pada pelaku usaha untuk memahami pasar secara lebih luas. Nah, apa saja cara yang bisa dilakukan untuk riset produk di marketplace? Berikut langkahnya:

1. Pilih Marketplace yang Tepat

Setiap marketplace memiliki keunikan dan strategi tersendiri untuk menarik penggunanya. Keunikan ini membuat beberapa kelompok konsumen lebih tertarik dengan salah satu marketplace dibanding marketplace yang lainnya. Misalnya, di marketplace Shopee banyak memberikan strategi gratis ongkos kirim atau subsidi biaya pengiriman. Selain itu, Shopee juga menawarkan poin tambahan bagi pengguna yang aktif, baik dalam bertransaksi maupun membagikan video konten. Strategi Shopee ini ternyata lebih banyak menarik perhatian kelompok ibu rumah tangga dibanding bapak-bapak.

Oleh karenanya, jika kita berencana akan menjual produk-produk kecantikan atau perkakas rumah tangga, maka akan lebih optimal jika marketplace yang digunakan adalah Shopee. Hal tersebut dikarenakan target market yang disasar untuk produk tersebut adalah kaum wanita khususnya ibu rumah tangga.

Sedangkan menurut data dari teknologi bisnis, platforms Tokopedia, Blibli, Lazada dan Bukalapak kebanyakan pengguna didominasi oleh laki-laki. Untuk itu, jika produk yang dijual adalah sparepart kendaraan, maka lebih baik menggunakan Tokopedia, Blibli, Lazada maupun Bukalapak untuk sarana pemasarannya. Hal tersebut dikarenakan, produk sparepart kendaraan lebih banyak diminati oleh kaum laki-laki.

Kondisi ini bisa jadi salah satu pertimbangan kita dalam menentukan marketplace mana yang lebih tepat untuk melakukan riset produk. Dibutuhkan sumber yang tepat untuk melakukan riset produk, salah satunya marketplace yang berisi target audience yang dicari.

Baca Juga: Mengenal Website Alibaba, E-Commerce yang Bisa Bikin UMKM Go Internasional!

2. Identifikasi Niche dan Produk yang Diminati

Setelah menemukan marketplace yang tepat, selanjutnya tentukan niche bisnis yang akan digarap. Pilih kategori produk yang tingkat permintaannya tinggi. Cobalah untuk memasukkan beberapa kata kunci produk yang dicari.

Misalnya, kita akan menjual pakaian untuk anak. Kita bisa mencoba memasukkan beberapa kata kunci seperti baju anak, pakaian anak, baju anak usia 1-10 tahun, baju anak laki-laki, baju anak perempuan di kolom pencarian. Selanjutnya, perhatikan bagaimana penamaan dari pesaing untuk produk yang dicari hingga bisa muncul di pencarian. Kata kunci apa yang bisa digunakan agar lebih spesifik untuk produk yang dijual.

Bandingkan tingkat permintaan di satu toko dengan toko lainnya. Jika jumlah barang yang terjual banyak di satu toko, itu berarti produk yang kita pilih memang dibutuhkan dan diminati pasar.

3. Analisis Produk Pesaing

Dalam mengidentifikasi produk, kita juga bisa mengambil data dengan mempelajari produk kompetitor. Kita bisa mulai menganalisa dari gambaran produk, harga, pemberian deskripsi dan spesifikasi produk yang menarik, hingga ulasan pelanggan terhadap kualitas produk dan layanan yang diberikan penjual.

Misalnya, produk yang dijual adalah pakaian untuk anak. Setelah memasukkan beberapa kata kunci di kolom pencarian, selanjutnya lakukan analisis. Lihat produk mana yang lebih banyak terjual. Kemudian, lakukan analisa lebih dalam dengan masuk ke profil toko penjual. Catat keunggulan yang dimiliki oleh pesaing, seperti harga yang kompetitif, deskripsi produk yang informatif, hingga pengalaman pembeli di toko tersebut dengan melihat ulasannya.

Dengan adanya informasi tersebut, maka akan memberikan gambaran kepada kita mengenai kinerja kompetitor yang bisa digunakan selanjutnya. Lihat, amati, modifikasi, kemudian terapkan dalam produk yang akan kita jual selanjutnya.

4. Pantau Tren Pasar

Sahabat Wirausaha juga perlu memperhatikan trend pasar yang ada di masyarakat untuk mengetahui produk-produk apa saja yang sedang diminati. Misalnya, pada saat memasuki bulan Ramadhan biasanya masyarakat sudah mulai mempersiapkan kebutuhan di bulan tersebut, seperti mukena, sarung, kurma, hingga makanan cepat saji (frozen food) untuk persiapan sahur.

Untuk lebih detailnya, Sahabat Wirausaha bisa langsung melihat di kolom pencarian marketplace dengan memasukkan beberapa kata kunci terkait Ramadhan, misalnya kurma. Sebelumnya tentukan terlebih dahulu target audience. Biasanya masing-masing jenis kurma memiliki target audience tersendiri, seperti kurma ruthob untuk wanita yang sedang melakukan program kehamilan. Setelah menentukan jenis kurma seperti apa yang banyak diminati oleh target audience kita, kemudian lakukan perbandingan harga di beberapa toko.

Untuk lebih jauh lagi, Sahabat Wirausaha bisa menggunakan tools lainnya seperti analisa Google Trends, Jungle Scout atau Helium 10 untuk menambahkan data yang dibutuhkan. Tools tersebut bisa memberikan informasi mengenai produk apa saja yang banyak dicari di luar marketplace. Misalnya di Google Trends, kita ke https://trends.google.com/trends/ .

Baca Juga: Strategi Growth Marketing Bisa Bikin Bisnismu Cuan Terus-Terusan? Begini Cara Menerapkannya

5. Perhatikan Harga dan Margin

Hal lainnya yang perlu diperhatikan untuk berjualan di marketplace adalah harga jual dan margin yang dihasilkan. Biasanya di beberapa marketplace memberlakukan biaya admin kepada penjual. Pertimbangkan rentang harga produk yang serupa di marketplace. Untuk menghitung margin produk, jangan lupa untuk perhitungkan juga harga modal, biaya iklan, komisi atau biaya admin di marketplace, sampai nilai keuntungan yang diinginkan.

Contohnya, harga jual produk adalah Rp10.000, penjual mengambil margin dari setiap produk adalah Rp3.000. Namun, karena ingin menarik minat pembeli, maka penjual mengikuti program gratis ongkir. Biaya layanan gratis ongkir adalah sebesar 4% dari nilai jual (untuk penjual baru), yaitu sekitar Rp400. Selain itu, untuk meningkatkan traffic penjualan, penjual membayar biaya iklan per hari nya sebesar Rp50.000. Maka minimal produk yang harus terjual dalam sehari untuk menutup biaya iklan adalah sebanyak 35 produk.

Margin = Rp 2.000 - Rp400 = Rp1.600

Produk terjual untuk biaya iklan = Rp50.000 / Rp1.400 = 35 produk.

Dengan memperhitungkan segala aspek biaya yang timbul akan lebih memudahkan kita untuk menentukan harga jual. Jadi harga jual produk masih di rentang yang wajar, tidak terlalu murah atau terlalu mahal dibanding kompetitor. Jika, harga jual dirasa kurang bersaing, maka solusi lainnya adalah mencari supplier yang lebih murah dengan produk yang sama untuk dijual.

6. Analisis Ulasan Pelanggan

Untuk menemukan produk terbaik, kita bisa melakukan tes pasar terlebih dahulu dengan mengeluarkan beberapa produk dalam jumlah sedikit. Meskipun kita sudah beranggapan produk yang kita jual bagus, namun tetap perhatikan juga ulasan dari pelanggan.

Misalnya, kita akan menjual produk sambal. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan mengetes pasar dengan satu varian atau tiga varian rasa. Kemudian, minta review beberapa pelanggan yang sudah membeli produk sambal kita. Minta saran dan masukkan untuk meningkatkan kualitas produk selanjutnya.

Dengan membaca setiap ulasan pelanggan, kita akan lebih memahami apa kekurangan atau keluhan yang bisa diperbaiki. Dari ulasan pelanggan juga kita bisa menemukan wawasan seberapa bagus produk kita di pandangan pelanggan. Setelah menemukan produk terbaik, maka volume penjualan bisa lebih ditingkatkan untuk mendapatkan margin lebih besar.

Itulah tadi beberapa strategi dalam melakukan riset produk di marketplace. Dengan melakukan riset produk, kemungkinan menemukan produk terbaik yang diterima pasar semakin besar. Selain iyu, kita juga bisa mendapatkan pemahaman terhadap pasar yang akan membantu meningkatkan kinerja bisnis selanjutnya.

Apabila artikel ini bermanfaat, tolong bagikan ke yang lain ya!

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

References:

  1. https://www.praktis.co/post/bahas-kelebihan-dan-kekurangan-berjualan-di-marketplace
  2. https://entrepreneur.bisnis.com/read/20221102/52/1594269/marketplace-definisi-kelebihan-kekurangan-dan-contohnya#:~:text=Promosi%20sangat%20mudah,dan%20layanan%20yang%20mereka%20berikan.
  3. https://store.sirclo.com/blog/keuntungan-bisnis-marketplace/
  4. https://ekosistem.inaproduct.com/riset-produk-terlaris/
  5. https://www.niagahoster.co.id/blog/cara-riset-produk/
  6. https://dailysocial.id/post/cara-riset-produk-terlaris-di-berbagai-marketplace
  7. https://m.bisnis.com/amp/read/20230712/266/1674310/tokopedia-goto-klaim-porsi-pengguna-wanita-dan-pria-seimbang