7 Usaha Ternak yang Menguntungkan – Sahabat Wirausaha, dalam era modern yang penuh dengan tantangan ekonomi, banyak orang semakin menyadari pentingnya memiliki sumber penghasilan. Salah satu bidang usaha yang semakin menarik minat masyarakat adalah peternakan. Beternak bukan hanya memberikan peluang untuk memperoleh pendapatan tambahan, tetapi juga menawarkan potensi keuntungan yang signifikan. 

1. Beternak Kelinci

Kelinci sering dianggap sebagai hewan peliharaan yang sulit dirawat, tetapi sebenarnya beternak kelinci cukup mudah, terutama jika kita memilih jenis yang tahan penyakit seperti Rex, Flemish Giant, New Zealand, dan Dutch. Memelihara kelinci bisa sangat menguntungkan, terutama bagi mereka yang sudah memiliki pengalaman di dunia usaha peternakan.

Keuntungan dari beternak kelinci terletak pada dagingnya. Kelinci dapat dipanen ketika bobotnya mencapai 2 hingga 3 kilogram, biasanya pada usia sekitar 3,5 bulan. Daging kelinci juga memiliki permintaan yang cukup tinggi di pasar karena nilai gizinya yang baik dan rendah lemak. Proses pemeliharaannya tidak rumit asalkan dilakukan dengan baik, terutama dalam hal pemberian pakan dan menjaga kebersihan kandang.

Modal awal untuk kandang, bibit, dan perlengkapan: sekitar Rp500.000 - Rp1.500.000. Biaya bulanan (pakan, perawatan, dll.): sekitar Rp200.000 - Rp500.000. Dengan modal awal sekitar Rp500.000 hingga Rp1.500.000, kita sudah bisa memulai beternak kelinci dalam skala kecil. Setelah panen pertama, penghasilan dari penjualan kelinci bisa digunakan untuk menambah populasi atau memperluas usaha.

Baca Juga: Bisnis Ternak Kelinci, 7 Langkah Memulai dengan Modal Minim

2. Beternak Lele

Bisnis ikan lele adalah salah satu bisnis yang tidak pernah mati, karena permintaan ikan lele selalu tinggi di pasar. Lele adalah salah satu ikan yang mudah dibudidayakan, sehingga cocok untuk pemula yang baru terjun ke dunia ternak. Untuk memulai bisnis ini, Kita perlu memahami karakteristik ikan lele, terutama dalam hal pemeliharaan air dan pemberian pakan.

Keuntungan dari beternak lele adalah cepatnya waktu panen. Kita hanya perlu sekitar 50 hari untuk mencapai ukuran konsumsi yang ideal, dengan bobot rata-rata 100 hingga 150 gram per ekor. Lele sangat tahan terhadap kondisi lingkungan, yang membuatnya lebih mudah dibudidayakan dibandingkan ikan jenis lain.

Modal untuk memulai bisnis lele juga relatif kecil. Kita dapat memulai dengan kolam terpal sederhana di pekarangan rumah, yang memungkinkan Kita mengatur biaya operasional secara efisien. Pasar untuk lele sangat luas, mulai dari restoran, warung makan, hingga rumah tangga biasa.

3. Beternak Kroto (Semut Rangrang)

Kroto, atau telur semut rangrang, adalah salah satu komoditas yang banyak dicari di pasaran, terutama sebagai pakan burung ocehan dan umpan memancing. Oleh karena itu, beternak kroto menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Beternak kroto tidak membutuhkan lahan luas atau modal besar, dan bisa dilakukan di pekarangan rumah dengan menggunakan media sarang yang sederhana.

Proses panen kroto dapat dilakukan setelah 15 hingga 20 hari sejak telur semut rangrang diletakkan. Pada awal budidaya, sebaiknya biarkan koloni semut berkembang biak terlebih dahulu hingga populasi cukup besar. Setelah itu, pemanenan dapat dilakukan secara berkala setiap 15 hingga 20 hari. Dalam jangka panjang, setelah populasi stabil, Kita bisa melakukan panen dua kali setiap bulan.

Estimasi Modal:

Total modal awal: Sekitar Rp400.000 - Rp1.700.000 (tergantung pada jumlah bibit dan sarang yang digunakan). Biaya bulanan operasional: Sekitar Rp50.000 - Rp100.000. Beternak kroto adalah salah satu jenis usaha ternak yang cukup sederhana dengan modal terjangkau dan risiko yang relatif rendah. 

Baca Juga: 6 Tips Cuan dari Ternak Kambing, Raup Omset Capai Puluhan Juta!

4. Beternak Jangkrik

Seiring dengan meningkatnya popularitas burung kicau di Indonesia, kebutuhan akan jangkrik sebagai pakan burung juga meningkat. Beternak jangkrik menjadi salah satu bisnis yang menarik karena permintaannya terus bertambah dan modal yang dibutuhkan relatif kecil.

Proses budidaya jangkrik cukup mudah. Kita hanya perlu menyiapkan tempat yang tidak terlalu besar dan memberikan pakan berupa daun kering, ubi, atau sayuran. Jangkrik biasanya bisa dipanen setelah usia 35 hari, meskipun dengan pemberian pakan yang baik, panen bisa lebih cepat dari itu.

Modal awal yang dibutuhkan sekitar Rp400.000 - Rp1.300.000 (tergantung pada jumlah kandang dan bibit yang digunakan). Biaya operasional bulanan: Sekitar Rp150.000 - Rp300.000. Dengan modal yang relatif kecil dan risiko yang minim, bisnis ini cocok bagi pemula yang ingin mencoba usaha ternak dengan potensi keuntungan yang baik. 

5. Beternak Burung Puyuh

Beternak burung puyuh adalah salah satu jenis ternak yang sangat menjanjikan di Indonesia. Burung puyuh adalah unggas kecil yang tidak membutuhkan lahan yang luas untuk dibudidayakan. Kita bahkan bisa menata kandang secara bertingkat, sehingga penggunaan ruang menjadi lebih efisien.

Keuntungan utama dari beternak burung puyuh adalah produksi telurnya yang cepat dan tinggi. Burung puyuh sudah mulai bertelur setelah sekitar 45 hari sejak menetas, dan bisa menghasilkan telur secara konsisten. Permintaan telur puyuh juga terus meningkat karena kesadaran masyarakat akan pentingnya protein hewani dalam diet seimbang.

Selain telur, daging burung puyuh juga memiliki pasar tersendiri, meskipun tidak sebesar telurnya. Modal yang dibutuhkan kurang lebih sekitar Rp800.000 - Rp2.200.000 (tergantung jumlah kandang dan bibit yang digunakan). Biaya operasional bulanan: Sekitar Rp250.000 - Rp500.000 per bulan. Dengan modal yang relatif terjangkau dan waktu produksi yang cepat, beternak burung puyuh merupakan salah satu usaha peternakan yang cocok untuk pemula.

Baca Juga: Peluang Bisnis Maggot Sebagai Pakan Ternak, Sedang Banyak Dicari!

6. Beternak Maggot

Maggot adalah larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) yang dikenal sebagai pakan alternatif kaya protein. Budidaya maggot menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan, terutama sebagai pakan unggas dan ikan. Maggot memiliki siklus hidup yang singkat, sehingga panen bisa dilakukan dengan cepat, biasanya mulai dari usia 10 hingga 24 hari.

Keunggulan maggot adalah biaya produksinya yang rendah. Pakan untuk maggot bisa berasal dari limbah organik seperti sisa makanan atau sayuran busuk, sehingga selain menghasilkan keuntungan, budidaya maggot juga membantu mengurangi sampah organik. Harga jual maggot bervariasi, mulai dari Rp7.000 per kilogram untuk maggot segar hingga Rp50.000 per kilogram untuk maggot kering.

7. Beternak Cacing

Meskipun terkesan sepele, beternak cacing tanah sebenarnya bisa menjadi peluang usaha yang menguntungkan. Cacing tanah (Lumbricus rubellus) sering digunakan sebagai pakan ikan, terutama untuk ikan hias seperti cupang dan ikan konsumsi seperti lele atau nila. Cacing juga digunakan dalam industri pertanian sebagai komponen pembuatan pupuk organik (vermikompos).

Beternak cacing tidak memerlukan modal besar. Kita hanya membutuhkan tempat sederhana untuk memelihara cacing, seperti kotak atau kontainer plastik yang diisi dengan media tanah dan kompos. Pakan cacing juga mudah didapatkan, seperti sisa sayuran atau kotoran ternak. Panen cacing dapat dilakukan setelah sekitar dua hingga empat bulan.

Sahabat Wirausaha, dengan modal yang relatif kecil dan waktu panen yang cepat, bisnis ternak bisa menjadi pilihan yang tepat bagi pemula. Kunci kesuksesandalam 7 usaha ternak yang menguntungkan ini adalah ketekunan, pengetahuan, dan kemampuan dalam mengelola ternak dengan baik. Bagi kita yang tertarik untuk memulai bisnis ternak, salah satu dari tujuh ide di atas bisa menjadi inspirasi untuk memulai langkah pertama. 

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi:

  1. https://amartha.com/en/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/sepuluh-usaha-ternak-yang-menjanjikan/
  2. https://berita.99.co/ternak-hewan/
  3. https://www.liputan6.com/citizen6/read/5479427/budi-daya-hewan-yang-paling-mudah-dan-menguntungkan-saat-ini-bisa-dicoba-di-rumah