apa itu bisnis print on demand

Bisnis Print On Demand – Banyak orang ingin memulai usaha tapi terkendala modal dan logistik. Hal ini umum, apalagi jika kamu belum punya tempat penyimpanan barang atau belum siap memproduksi sendiri. Untungnya, ada satu model usaha yang menawarkan fleksibilitas tinggi, yaitu bisnis print on demand.

Di sini, kamu cukup membuat desain menarik, lalu produk akan dicetak dan dikirim oleh pihak ketiga setiap ada pesanan. Tanpa stok, tanpa gudang, dan tanpa proses produksi yang rumit.


Apa Itu Bisnis Print on Demand?

Bisnis print on demand adalah model usaha yang memungkinkan kamu menjual produk custom seperti kaos, totebag, mug, atau hoodie, tanpa harus menyetok barang. Semua barang dicetak sesuai permintaan pembeli dan langsung dikirimkan oleh pihak ketiga (biasanya penyedia jasa cetak). Produk hanya dibuat saat ada pesanan, sehingga kamu tidak perlu mengeluarkan biaya produksi di awal.

Model ini sangat cocok untuk Sahabat Wirausaha yang ingin memulai bisnis dengan budget minim dan minim risiko. Cukup membuat desain menarik, memasarkan lewat media sosial atau toko daring, dan biarkan proses cetaknya ditangani oleh partner print on demand.

Baca Juga: 8 Cara Bisnis Print on Demand yang Jarang Diketahui Tapi Cepat Menghasilkan


Kenapa Banyak Orang Memilih Bisnis Print on Demand?

Model usaha ini semakin banyak diminati, terutama oleh pemula yang ingin memulai usaha dengan keterbatasan modal dan waktu. Ini beberapa alasan utamanya:

1. Modal Awal yang Lebih Ringan

Pada umumnya, usaha konvensional mengharuskan kamu menyetok ratusan unit produk di awal. Belum lagi harus memikirkan tempat penyimpanan, biaya sewa gudang, bahan baku, hingga perlengkapan produksi. Hal-hal seperti ini sering membuat orang menunda niat berwirausaha.

Berbeda halnya dengan bisnis print on demand. Kamu tidak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk produksi awal. Cukup bermodal koneksi internet, akun marketplace, dan file desain digital, kamu sudah bisa menawarkan produk.

Bahkan jika kamu belum punya modal untuk promosi berbayar, masih bisa memulai lewat sosial media pribadi secara organik. Inilah alasan kenapa banyak pemula merasa lebih percaya diri memulai usaha dari model ini. Resikonya jauh lebih minim dibanding usaha fisik, namun potensi hasilnya tetap menjanjikan.

2. Minim Resiko Kerugian

Di banyak usaha retail, kerugian sering muncul karena stok menumpuk dan tidak laku dijual. Produk bisa rusak, usang, atau sudah tidak relevan dengan tren saat ini. Tapi dalam bisnis print on demand, setiap produk hanya dibuat setelah ada pesanan. Artinya, tidak ada barang yang menumpuk sia-sia.

Kondisi ini memberimu ruang aman untuk bereksperimen. Misalnya, kamu bisa mencoba membuat desain dengan tema tertentu, melihat bagaimana respon pasar selama 1–2 minggu, lalu memutuskan apakah desain itu dilanjutkan atau dihentikan.

Bahkan jika desain kurang diminati, kamu tidak mengalami kerugian finansial besar karena tidak ada biaya produksi yang sudah terlanjur keluar. Model ini cocok sekali untuk kamu yang ingin belajar menjalankan usaha tanpa takut gagal terlalu besar di awal.

Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!

3. Bisa Fokus di Kreativitas dan Branding

Salah satu aspek penting dalam membangun usaha adalah menciptakan identitas. Disinilah bisnis print on demand memberi banyak keuntungan. Karena urusan teknis seperti mencetak produk, pengepakan, dan pengiriman ditangani oleh partner cetak, kamu bisa fokus memperkuat hal-hal strategis.

Misalnya, kamu bisa lebih banyak mengasah keterampilan desain, memperbaiki tone komunikasi di media sosial, dan menyusun konten yang menggambarkan kepribadian brand kamu. Jika brand terlihat menarik dan punya karakter khas, orang akan lebih mudah mengingat dan merekomendasikannya.

Sahabat Wirausaha juga bisa lebih konsisten membuat kampanye kreatif, seperti edisi khusus untuk momen tertentu, kolaborasi dengan ilustrator, atau pre-order produk terbatas. Ini semua jauh lebih mungkin dilakukan ketika kamu tidak direpotkan oleh urusan produksi manual.

4. Fleksibel dan Mudah Dijalankan

Fleksibilitas adalah daya tarik besar dari bisnis print on demand. Kamu tidak terikat tempat dan waktu. Cukup dengan laptop atau bahkan HP, kamu sudah bisa memantau pesanan, mengatur etalase digital, dan membalas pertanyaan pelanggan.

Bahkan ketika kamu bekerja penuh waktu atau memiliki aktivitas lain, bisnis ini tetap bisa jalan. Misalnya, ibu rumah tangga bisa mengelolanya sambil mengurus anak. Mahasiswa bisa menjalankan usaha ini tanpa harus meninggalkan kampus. Begitu juga pekerja kantoran yang ingin punya tambahan penghasilan, bisa tetap aktif menjalankan usaha ini setelah jam kerja.

Selain fleksibel secara waktu, model ini juga fleksibel dalam pengembangan. Sahabat Wirausaha bisa mulai dari satu jenis produk (misalnya kaos), lalu perlahan menambah item seperti totebag, mug, atau topi. Tidak ada batasan selama kamu terus menjaga konsistensi dan kreativitas.

Baca Juga: Laris Tanpa Toko Fisik! 10 Langkah Memulai Bisnis Undangan Digital Modal Minim


Cara Memulai Bisnis Print on Demand untuk Pemula

Kalau kamu baru pertama ingin mencoba bisnis print on demand, ada beberapa langkah penting yang perlu dipahami. Tidak perlu langsung sempurna, yang penting mulai dulu dengan strategi yang terarah. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Tentukan Niche yang Spesifik dan Relevan

Niche adalah kategori khusus yang jadi fokus utama usaha. Ini sangat penting karena akan menentukan siapa calon pembeli, bagaimana kamu membuat desain, dan gaya komunikasi yang kamu bangun. Misalnya:

  • Desain kaos bertema kopi untuk komunitas pecinta kopi
  • Ilustrasi bertema anime chibi untuk penggemar Jepang
  • Desain Islami modern untuk remaja muslim
  • Visual satire dan quotes lucu untuk anak kuliah

Dengan niche yang jelas, kamu tidak bersaing di pasar yang terlalu umum. Justru kamu membangun komunitas kecil yang loyal. Selain itu, niche bisnis print on demand akan memudahkan kamu dalam membuat konten pemasaran yang terarah.

2. Siapkan Desain yang Menarik, Bukan Asal Jadi

Desain adalah ujung tombak dalam bisnis print on demand. Pembeli tidak membeli barang karena kualitas bahan (karena semua produk hampir seragam), tapi karena desainnya unik, relatable, atau punya nilai emosional. Jika Sahabat Wirausaha punya kemampuan desain, kamu bisa memanfaatkan tools seperti:

  • Canva: mudah digunakan dan punya banyak template
  • Adobe Illustrator: untuk desain lebih profesional
  • Procreate: khusus kamu yang pakai iPad dan suka ilustrasi manual digital

Tapi kalau kamu belum bisa mendesain sendiri, bukan berarti tidak bisa mulai. Sahabat Wirausaha bisa menyewa jasa desain dari freelancer di Fiverr, Sribulancer, atau mencari ilustrator lokal lewat komunitas media sosial.

Pastikan desain yang kamu jual original dan tidak menjiplak. Usahakan membuat desain yang punya cerita atau nilai personal. Contohnya: kutipan khas anak kos, ilustrasi kehidupan anak rantau, atau desain bertema budaya lokal.

Baca Juga: Peluang Bisnis Jasa Pengiriman Barang, Menyambut Lonjakan Permintaan Logistik Era Digital

3. Pilih Platform Print on Demand yang Terpercaya

Platform print on demand adalah pihak ketiga yang akan mencetak dan mengirim produk kamu ke pembeli. Artinya, reputasi mereka akan mempengaruhi pengalaman pelanggan. Beberapa pilihan yang bisa kamu pertimbangkan:

Lokal:

  • Tees.co.id: cocok untuk kaos dan fashion
  • Sablon.in: menyediakan berbagai pilihan produk cetak
  • Jasa Print: bisa cetak satuan, punya produk beragam
  • Ozza Konveksi: konveksi lokal dengan sistem custom

Internasional:

  • Printful dan Printify: cocok kalau kamu ingin menjual ke luar negeri lewat Etsy atau Shopify

Sebelum memilih platform, cek dulu:

  • Apakah mereka menyediakan mockup generator untuk melihat pratinjau produk?
  • Berapa lama waktu cetak dan pengiriman mereka?
  • Bagaimana sistem retur atau komplain jika produk cacat?
  • Apakah mereka menyediakan layanan pelanggan mudah dihubungi?

Kamu juga bisa coba cetak satu atau dua produk lebih dulu sebagai sampel, agar tahu seperti apa kualitas bahan dan hasil cetaknya.

Bisnis print on demand bukan sekadar tren sesaat, tapi model usaha berkelanjutan yang bisa berkembang seiring pertumbuhan teknologi dan perubahan gaya belanja masyarakat. Dengan ide desain yang segar, strategi promosi yang tepat, serta layanan yang ramah dan responsif, usaha ini bisa tumbuh dari kecil hingga jadi brand yang dikenal luas. Jadi, apakah kamu siap mulai?

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.