Strategi jualan kuliner pinggir jalan - Sahabat Wirausaha pasti tidak asing dengan pengalaman bepergian ke suatu tempat, bahkan mungkin di sekitar rumah, di mana selalu terdapat para pedagang kuliner yang menjajakan berbagai macam kuliner lezat dan unik di pinggir jalan. Tidak jarang kita merasa tertarik untuk membelinya. Kehadiran para penjual ini semakin terasa saat memasuki bulan Ramadhan.

Kuliner pinggir jalan memang memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri yang mampu memikat hati pelanggan, walaupun ditawarkan di pinggir jalan bukan di lingkungan toko atau restoran. Karena kepopulerannya, Sahabat Wirausaha mungkin merasa tertarik untuk mencoba keberuntungan sendiri berjualan di pinggir jalan. Nah, sebelum memulai, ada baiknya Sahabat Wirausaha memahami dan menerapkan 6 strategi berikut ini. Yuk, disimak.

1. Memperhatikan Traffic dan Populasi

Strategi pertama yang menjadi kunci keberhasilan bagi Sahabat Wirausaha dalam berjualan kuliner pinggir Jalan adalah memberikan perhatian khusus pada analisis traffic (lalu lintas) dan populasi. Terkadang, meskipun kita telah memilih lokasi berjualan di pinggir jalan yang terlihat ramai, namun ternyata kondisi sebenarnya bisa jauh dari ekspektasi, di mana kepadatan lalu lintas tidak selalu berbanding lurus dengan jumlah pembeli yang sebenarnya. 

Menyadari bahwa konsep berjualan kuliner di pinggir jalan menekankan pada konsep convenience, yaitu mudah untuk dikunjungi. Sehingga konsumen yang awalnya tidak berencana membeli, namun tergoda oleh produk yang menarik perhatian mereka sehingga memutuskan untuk membeli. Konsep convenience erat kaitannya dengan analisis traffic, yakni seberapa banyak pelanggan yang melintas di depan booth atau stan, dan populasi yaitu jumlah potensial konsumen di suatu wilayah.

Memperhatikan traffic dan populasi, dapat membuat Sahabat Wirausaha lebih efektif mengatur strategi pemasaran dan penempatan produk agar dapat memaksimalkan keuntungan dan membuat sadar konsumen akan kehadiran stan Sahabat Wirausaha di sekitar lokasi berjualan. 

Baca Juga: Cocok Buat yang Suka Kulineran, Simak 6 Cara Membangun Bisnis Kuliner

2. Pintar Mengidentifikasi Produk yang Ramai Dibeli di Pinggir Jalan

Dalam melakukan analisis traffic, penting untuk tidak hanya memperhatikan seberapa ramai atau sepi suatu lokasi, tetapi juga memahami siapa yang melintas dan apa yang sedang dicari oleh orang-orang di sekitar lokasi berjualan. 

Setiap lokasi dengan traffic yang ramai memiliki karakteristik tersendiri. Sebagai contoh, traffic di area perkantoran pasti memiliki perbedaan dengan area pasar, sekolah, atau pemukiman warga. Dengan memahami karakteristik pelaku traffic di lokasi berjualan, Sahabat Wirausaha dapat dengan cepat mengidentifikasi produk apa yang sesungguhnya dibutuhkan oleh mereka dan dapat dipastikan akan dibeli. 

Tempat yang mudah dikunjungi dan menyediakan produk yang dibutuhkan secara langsung memainkan peran penting dalam meningkatkan dan mempertahankan kunjungan konsumen. Jika produk yang ditawarkan merupakan kebutuhan sehari-hari, kemungkinan besar mereka akan terus datang kembali. Sebaliknya, jika produk yang dijual adalah sesuatu yang dianggap tidak penting atau baru dan memerlukan penjelasan lebih lanjut, ada kemungkinan bahwa minat konsumen dapat menurun di masa mendatang.

3. Memiliki Stan atau Booth yang Semenarik Mungkin

Walaupun berjualan di pinggir jalan, penting bagi Sahabat Wirausaha untuk tetap memperhatikan secara serius keberadaan dan tampilan dari gerobak atau booth (stan). Dikarenakan, hal ini akan berkontribusi terhadap peningkatan jumlah omzet yang dapat diperoleh oleh Sahabat Wirausaha.

Untuk memaksimalkan daya tarik dan keterlihatan produk di pinggir jalan, Sahabat Wirausaha dapat menerapkan strategi visual yang efektif. Warna yang cerah, font yang jelas, tata letak produk yang terorganisir dengan baik, serta pemilihan material dan desain yang sesuai dengan karakteristik produk yang dijual juga dapat memberikan identitas pada stan dan membedakannya dari pesaing.

Sahabat Wirausaha juga bisa menggunakan plang yang melintang sehingga nama produk atau merek dapat terlihat jelas dari dua arah.  Perlu diperhatikan juga bahwa lokasi tempat berjualan tidak boleh terhalang oleh objek lain seperti pohon atau gerobak penjual lain. Menarik perhatian konsumen juga dapat menggunakan cara melalui produk yang kita jual. Misalnya jika berjualan gorengan, maka buatlah tampilan gorengan di stan terlihat sangat menggiurkan. Begitu juga jika berjualan minuman, maka ciptakan visual yang kuat seperti minuman yang dijuals angats egar. 

Memperlihatkan proses pengerjaan produk juga bisa dilakukan untuk menarik perhatian konsumen. Sejalan dengan itu, menunjukkan menu yang lengkap atau variasi produk yang ditawarkan juga dapat meningkatkan minat konsumen. Hal ini memberi kesan bahwa Sahabat Wirausaha memiliki beragam pilihan yang dapat memenuhi berbagai selera konsumen.

Dengan memperhatikan detail-detail ini dalam perancangan booth atau stan, Sahabat Wirausaha dapat menciptakan lingkungan berjualan yang menarik, mengundang, dan efektif membangun ketertarikan konsumen potensial.

Baca Juga: Tips Membuat Nama Brand, Apa Saja yang Perlu Dipertimbangkan?

4. Higienitas dan Layanan Baik, Wajib Dilakukan Untuk Kuliner Pinggir Jalan

Berjualan di pinggir jalan, bukan berarti mengabaikan standar kebersihan dan kualitas layanan. Kebersihan dan layanan yang baik merupakan aspek penting yang bisa memberikan pengalaman positif kepada konsumen. Konsumen cenderung lebih menyukai tempat makan atau penjual yang tidak hanya menawarkan produk yang lezat, tetapi juga bisa menyajikannya dalam lingkungan yang bersih dan pelayanan yang ramah.

Pelayanan yang ramah, sopan, dan baik bisa menciptakan hubungan positif antara penjual dan konsumen. Konsumen yang merasa diperlakukan dengan baik dan dihargai akan lebih cenderung kembali ke tempat yang sama. Menjaga kebersihan mencerminkan sikap profesionalisme dan tanggungjawab Sahabat Wirausaha terhadap kesehatan dan keamanan produk yang ditawarkan.

Dengan menjaga kedua hal tersebut, Sahabat Wirausaha dapat menciptakan kenyamanan kepada konsumen dalam berbelanja dan menciptakan reputasi yang baik. Oleh karena itu kebersihan dan layanan baik menjadi faktor penentu kesetiaan pelanggan.

5. Menetapkan Harga Kuliner Pinggir Jalan yang Kompetitif

Berjualan di pinggir jalan memerlukan strategi harga yang bijak, bukan hanya sekedar menjual produk dengan harga lebih murah daripada pesaing. Sebaliknya, Sahabat Wirausaha perlu menciptakan harga yang bersaing dengan penjual lain di sekitarnya. 

Jika memiliki keinginan menjual produk dengan harga yang sedikit lebih tinggi, perlu diperhatikan strateginya agar tetap menarik bagi konsumen. Salah satu pendekatan yang dapat diambil adalah menawarkan harga yang lebih tinggi untuk beberapa produk tertentu sambil tetap menyediakan produk-produk dengan harga bersaing. Namun perlu diingat, bahwa strategi ini mungkin kurang efektif jika Sahabat Wirausaha merupakan pendatang baru di lokasi berjualan.

Sahabat Wirausaha merupakan pendatang baru, dapat menerapkan strategi loss leader pricing, yaitu menjual beberapa produk dengan harga lebih rendah dari pesaing untuk menarik perhatian konsumen dan mendorong mereka untuk kembali. Penting untuk menyertakan produk-produk unggulan dalam strategi ini dan kualitas produk harus terjaga. Pemilihan strategi harga yang cermat, disertai dengan kualitas produk yang baik dapat meningkatkan daya saing.

Baca Juga: 10 Cara Memilih Nama Usaha Agar Cepat ‘Nyantol’ di Ingatan Konsumen

6. Tambahkan ‘WOW’ Faktor Agar Viral

Sahabat Wirausaha memiliki peluang besar untuk memanfaatkan kekuatan media sosial sebagai alat promosi yang efektif, dengan membuat konten yang memiliki potensi untuk menjadi viral. Misalnya, Sahabat Wirausaha melakukan endorse dengan selebgram, atau menceritakan story behind terciptanya produk kuliner pinggir jalan ini.

Strategi ini tidak hanya dapat memperluas jangkauan pasar dari berbagai kalangan, tetapi juga dapat mencangkup wilayah yang lebih luas. Namun, keberhasilan viral sangat terkait dengan kualitas konten serta pesan yang disampaikan harus positif untuk bisa mendukung citra usaha. Pastikan juga untuk menentukan platform media sosial mana yang paling sesuai dengan target pasar. 

Itu dia 6 strategi ampuh yang bisa Sahabat Wirausaha terapkan saat memulai berjualan, khususnya di bidang kuliner di pinggir jalan. Dengan menerapkan strategi-strategi tersebut, diharapkan Sahabat Wirausaha dapat mengoptimalkan peluang bisnis bahkan bisa berekspansi walaupun hanya berjualan di pinggir jalan. Semoga sukses dalam perjalanan bisnis kuliner di pinggir jalan ini dan selamat mencoba! 

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi:

https://www.youtube.com/watch?v=AYrTUpqRRag