Cara Membangun Bisnis Kuliner -  Industri kuliner saat ini mengalami perkembangan yang begitu pesat. Hal ini didukung dengan semakin majunya teknologi dan ilmu kuliner itu sendiri, sehingga inovasi di bidang kuliner pun melahirkan beragam aneka makanan dan minuman yang menggugah selera. Mulai dari yang tradisional hingga kekinian memiliki pangsa pasarnya tersendiri. Nah, Sahabat Wirausaha yang ingin terjun ke bisnis kuliner, tidak perlu khawatir karena pasarnya akan selalu ada. 

Meski demikian, membangun bisnis kuliner tentu tidak bisa dilakukan secara serampangan. Agar bisnis kuliner yang dibangun menghasilkan keuntungan dan bertahan lama, maka Sahabat Wirausaha perlu memulainya dengan perencanaan yang baik. Jangan hanya sekadar yang penting punya usaha apalagi hanya ikut-ikutan yang sedang tren. 

Lantas, bagaimana cara membangun bisnis kuliner? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel Tips Bisnis kali ini. 

1. Menyiapkan Produk

Banyak calon entrepreneur yang ingin menjalankan bisnis, tetapi bingung terkait dengan jenis produk apa yang akan ditawarkan dan dijual ke pasar. Mulailah dengan menyiapkan produk. Sebab produk merupakan inti dari setiap bisnis, termasuk dalam bisnis kuliner.

Ada banyak pilihan jenis makanan dan minuman yang bisa dipilih untuk dijadikan sebagai produk unggulan dan andalan, mulai dari yang sifatnya tradisional hingga kekinian. Misalnya saja sebagai berikut. 

  • Masakan tradisional nusantara: rendang, pempek, gudeg, ayam geprek, bebek kremes, ikan bakar, sate ayam, tengkleng kambing, sop iga, bakso, soto, dan lainnya
  • Masakan western: steak, burger, pizza, dan lainnya 
  • Masakan oriental: ramen, sushi, tempura, takoyaki, dan lainnya 
  • Masakan timur tengah: kebab, nasi kebuli, biryani, samosa, dan lainnya
  • Aneka jajanan pasar: apem, lemper, pastel, kue lapis, pukis, dan lainnya
  • Aneka kue kering: nastar, kastengel, putri salju, lidah kucing, dan lainnya
  • Bakery: brownies, bika ambon, sifon, cake, dan lainnya
  • Aneka minuman tradisional: wedang uwuh (minuman rempah), teh gaharu, sarabba, bajigur, bir pletok, brem Bali, dan lainnya
  • Aneka minuman kekinian: boba milk tea, es kopi susu boba, kopi dalgona, thai tea, dan lainnya

Baca Juga: 5 Ide Bisnis Kuliner Asal Papua Ini Unik dan Menggugah Selera

Bicara tentang produk, Sahabat Wirausaha juga harus memikirkan tentang konsep bisnis yang akan dijalankan terkait dengan cara menjajakan dan pemasarannya. Apakah dalam bentuk rumah makan atau restoran, warung kaki lima, outlet, gerobak, atau food truck yang hanya menjual produk langsung ke konsumen atau juga menjual secara online melalui GoFood, Grab Food, dan Shopee Food?

Bisnis kuliner yang berhubungan dengan makanan dan minuman cenderung menggunakan bahan baku yang tidak tahan lama. Sebab itu, Sahabat Wirausaha juga harus menyiapkan tata kelola dan penyimpanan bahan baku agar bisa lebih tahan lama dan terjaga kesegarannya. 

2. Melakukan Riset Pasar

Apapun produk unggulan yang dipilih, pastikan itu sesuai dengan selera pasar. Nah, untuk itu Sahabat Wirausaha perlu melakukan riset pasar terlebih dahulu. Hal ini penting untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya terkait dengan pola konsumsi segmen pasar yang akan dibidik serta keunggulan dan kelemahan dari pesaing. 

Sahabat Wirausaha bisa melakukan riset pasar sederhana dengan berbagai metode. Misalnya dengan polling di media sosial, observasi, atau survei lapangan guna mengetahui produk apa yang penjualannya laku keras sehingga timbul antrian panjang untuk membelinya. 

Dengan melakukan riset pasar, Sahabat Wirausaha bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan dari setiap produk, termasuk dalam strategi pemasaran yang dilakukan oleh pesaing. Terkait dengan hal tersebut, Sahabat Wirausaha bisa tampil dengan produk yang lebih inovatif dan strategi pemasaran yang lebih jitu sehingga bisa tepat dalam membidik sasaran.

3. Membuat Rencana Bisnis

Seberapa pun ukuran skala bisnis kuliner yang akan dibangun, pastikan Sahabat Wirausaha membuat rencana bisnis (business plan). Adanya rencana bisnis memungkinkan Sahabat Wirausaha untuk memproyeksikan operasional bisnis yang akan dijalankan, mulai dari penyediaan modal, pengadaan bahan baku, proses produksi, tim kerja, pengelolaan keuangan, strategi pemasaran, hingga keuntungannya. 

Rencana bisnis bisa difungsikan sebagai proposal bisnis untuk menarik investasi. Nah, apabila Sahabat Wirausaha membutuhkan tambahan modal, maka bisa menyodorkan rencana bisnis ini kepada para calon investor. 

Adanya rencana bisnis memungkinkan Sahabat Wirausaha untuk mematangkan segala sesuatu yang dibutuhkan agar bisnis tersebut bisa dijalankan dengan baik, lancar, dan sukses. Sebagai panduan, rencana bisnis akan mengarahkan Sahabat Wirausaha pada langkah-langkah bisnis yang tepat, sehingga kesalahan yang menimbulkan kerugian dapat diminimalisir. 

Baca Juga: Populer di Era Digital, Mengenal Cloud Kitchen dan Segudang Manfaatnya Bagi Bisnis Kuliner

4. Menyiapkan Modal

Modal sebagai sumber daya finansial tentu memiliki peran penting dalam setiap bisnis, termasuk juga bisnis kuliner. Sebab itu, pastikan Sahabat Wirausaha telah mengantongi modal yang cukup agar ide bisnis kuliner bisa segera dijalankan. 

Mengingat produk yang dijual dalam bisnis kuliner merupakan produk nyata yang ada bentuk fisiknya, bukan produk digital, tentu modal sangat diperlukan. Dalam bisnis kuliner, kebutuhan modal digunakan untuk membiayai berbagai keperluan, seperti pembelian bahan baku, peralatan memasak atau proses produksi, kemasan, sewa ruang usaha, membuat etalase atau gerobak, dan lainnya. 

Lantas, berapa jumlah modal yang dibutuhkan untuk membangun bisnis kuliner? Tentu saja bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah, tergantung dari jenis produk kuliner yang akan dijual dan juga konsep penjualannya. 

Misalnya saja jualan es teh modal usahanya cenderung lebih kecil dibandingkan dengan juice aneka buah, boba tea, dan sejenisnya. Demikian pula dengan jualan jajanan pasar yang modalnya tentu lebih kecil daripada bakery. Sementara terkait dengan tempat jualannya, modal yang dibutuhkan untuk membuka lapak kaki lima akan lebih kecil dibandingkan dengan outlet baik di dalam maupun di luar area pusat perbelanjaan. 

5. Pilih Lokasi Strategis

Lokasi yang strategis turut menentukan kesuksesan bisnis kuliner yang akan dibangun. Oleh sebab itu, Sahabat Wirausaha wajib untuk memilih dan menentukan lokasi yang tepat untuk membangun bisnis kuliner. Semenarik apapun produk yang ditawarkan, apabila lokasi berjualan tidak mendukung, maka akan sulit meraih sukses. 

Misalnya saja lokasi bisnis sulit diakses, karena ketiadaan area parkir, berada di lingkungan yang sepi di mana jauh dari lalu-lalang pengguna jalan, gelap dan tersembunyi. Berbagai masalah terkait lokasi tersebut akan menyulitkan bisnis kuliner Sahabat Wirausaha dikenal luas oleh masyarakat, terutama target pasar. 

Agar bisnis kuliner yang dibangun dapat maju dan berkembang, penting untuk memiliki lokasi yang strategis. Untuk menemukannya, Sahabat Wirausaha perlu melakukan pengamatan dan survei lapangan. Selain itu, Sahabat Wirausaha juga bisa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari para pihak yang tinggal di sekitar lokasi tersebut. 

Pastikan lokasi bisnis yang dipilih memiliki area parkir yang memadai, bebas dari banjir dan gangguan keamanan seperti preman atau pencuri, dan lainnya. Tak hanya itu, Sahabat Wirausaha juga perlu mempertimbangkan tingkat daya beli masyarakat di sekitar lokasi bisnis. Tujuannya tentu untuk menarik minat beli dari masyarakat sekitar. 

Baca Juga: Sudah Banyak Pelanggan, Berikut 5 Franchise Bisnis Kuliner Paling Laris

6. Menentukan Strategi Pemasaran yang Jitu

Produk kuliner yang unggul, tetapi tidak didukung dengan strategi pemasaran yang tepat, tidak akan membawa dampak positif bagi bisnis yang dibangun. Strategi pemasaran memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai kesuksesan bisnis. 

Pada prinsipnya bisnis kuliner berkaitan erat dengan rasa dan selera. Bagaimana konsumen akan menyukai produk kita apabila mereka tidak merasakannya? Nah, untuk mempromosikan produk kuliner, ada baiknya Sahabat Wirausaha melakukan food testing. Strategi ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. 

Misalnya membagi-bagikan sampel produk secara gratis kepada target pasar, memberikan promo harga khusus yang tentunya lebih murah, promo buy 1 get 2, membagi voucher promo, dan lain sebagainya. Selain promo yang sifatnya offline, Sahabat Wirausaha juga bisa melakukan promosi secara online di berbagai platform media sosial, seperti Instagram, Twitter (X), Facebook, TikTok, dan lainnya. Misalnya memposting voucher potongan harga yang dapat digunakan setelah konsumen mem-follow akun media sosial Sahabat Wirausaha. 

***

Itulah cara membangun bisnis kuliner yang sustainable dan menguntungkan. Meski tampak sederhana, namun membangun bisnis kuliner tidak bisa dianggap remeh-temeh. Harus ada perencanaan yang matang, sehingga dapat diimplementasikan dengan lebih mudah dan terarah. Nah, sudah siapkah Sahabat Wirausaha membangun bisnis kuliner yang sukses?

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi:

  1. Kemenparekraf.go.id.
  2. Glints. 2022
  3. Karier.mu. 2022
  4. Katadata.co.id. 2022