Sahabat Wirausaha pasti tahu provinsi Papua ini. Ya, Papua terkenal akan keanekaragaman budaya, kuliner, dan keindahan alam. Papua adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pesisir utara Pulau Papua yang berdiri pada tanggal 1 Mei 1963.
Potensi perekonomian Papua juga sangat tinggi. Kekayaan alamnya juga sangat melimpah dan masih banyak yang belum tereksplorasi. Tidak hanya SDA (Sumber Daya Alam)-nya saja, namun juga kuliner tradisional yang sayang untuk dilewatkan. Bahkan beberapa kuliner itu, memiliki potensi bisnis yang luar biasa. Apa saja? Informasinya akan dijelaskan dalam artikel berikut ini.
1. Papeda
Papeda adalah hidangan tradisional dari Papua, Maluku, dan beberapa daerah di Sulawesi. Ide bisnis kuliner asal Papua ini memang sangat populer, tidak heran jika banyak orang dari luar Papua juga menyukai nya. Makanan ini memiliki tekstur seperti pasta atau gel. Selain itu, Papeda mengandung karbohidrat yang bisa digunakan sebagai pengganti nasi.
Makanan ini memiliki tampilan berwarna putih bening atau agak keruh serta teksturnya lengket seperti lem. Hidangan ini biasanya disajikan dengan ikan, daging, kelapa, sayuran, dan bahan lainnya. Tidak hanya itu, papeda bisa dibungkus dengan daun pisang dan disimpan untuk dikonsumsi nanti.
Peluang usaha satu ini sudah terkenal hampir di setiap daerah Indonesia. Bahkan, makanan ini terkadang menjadi jajanan umum bagi anak-anak sekolah dasar. Menarik bukan?
Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk membuat papeda diantaranya tepung sagu, garam gula, ikan tongkol, jeruk nipis, kemangi, cabe rawit hijau, sereh, daun salam, bawang putih, bawang merah, kunyit, kemiri, dan jahe.
Baca Juga: Populer di Era Digital, Mengenal Cloud Kitchen dan Segudang Manfaatnya Bagi Bisnis Kuliner
Sedangkan peralatan usaha yang dibutuhkan meliputi gerobak/etalase, kompor, tabung gas, wajan, mesin penghalus bumbu, panci, pengaduk kuah, baskom, timba, meja, kursi, spatula, pisau, mangkuk, sendok, gelas, serbet, nampan, tempat sampah dan peralatan tambahan lainnya.
Untuk modalnya sendiri kurang lebih Rp10-12 juta termasuk biaya sewa lokasi berjualan sebesar Rp600 ribu setiap bulannya. Selain modal yang terjangkau, kuliner papeda juga banyak disukai berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang tua. Papeda disukai banyak orang lantaran rasanya sangat gurih dan nikmat.
Namun yang perlu diingat, sebaiknya pilih lokasi strategis untuk menjual papeda, diantaranya warung di pasar, pinggir jalan, pusat perbelanjaan, dekat sekolah, dekat rumah sakit, taman kota, area kampus dan lokasi ramai lainnya.
2. Kue Sagu Bagea
Kue sagu Bagea adalah kue tradisional Papua Nugini yang dibuat dari tepung sagu dan tepung kenari. Selain menjadi oleh-oleh khas Papua, kue ini sangat populer di Maluku, Sulawesi Utara dan beberapa daerah Indonesia lainnya.
Ide bisnis kuliner asal Papua ini terbuat dari tepung sagu dengan tekstur yang sedikit keras. Untuk melembutkan teksturnya yang keras, biasanya kue sagu dicelupkan ke dalam minuman terlebih dahulu. Makanan ini sangat pas jika dikonsumsi saat sedang hujan atau sekedar untuk mengisi waktu luang.
Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kue bagea seperti tepung sagu, tepung terigu, gula kelapa, kacang kenari, minyak sayur, telur, soda kue, kayu manis, dan cengkeh. Sedangkan peralatan yang dibutuhkan yaitu etalase, meja, kursi, kompor, tabung gas, berbagai wadah dan peralatan tambahan lainnya.
Kabar baiknya untuk menjalankan bisnis ini, Sahabat Wirausaha cukup mengeluarkan modal sebesar Rp500 ribu sampai Rp1 jutaan. Rasa kue ini sangat unik dengan aroma yang cukup pekat sehingga cocok untuk berbagai kalangan, terutama ibu-ibu.
Untuk pemasarannya sendiri bisa melalui marketplace yang dijual secara online, atau mungkin di titip-titipkan ke beberapa warung atau toko oleh-oleh. Sangat menarik bukan?
Baca Juga: Mau Bisnis Kuliner Khas Bali? Sate Lilit Bisa Jadi Pilihan
3. Kue Lontar
Kue lontar merupakan kue susu tradisional khas Papua. Bagian tengah kue ini memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang manis. Sedangkan pinggiran pie nya cukup keras dan menutupi bagian tengahnya. Kue ini mengandung margarin, tepung terigu, ekstrak vanila, telur, rhum dan susu.
Sedangkan peralatan yang dibutuhkan untuk membuat kue lontar meliputi etalase/gerobak, pisau, teflon, wadah, mesin oven, kompor, tabung gas, piring, sendok, garpu, meja, kursi, nampat, serbet, dan peralatan tambahan lainnya.
Kue lontar sendiri berukuran lebih besar dibandingkan pai susu khas Bali. Ini dikarenakan ukuran cetakan yang lebih besar, sehingga hasilnya pun menjadi lebih besar. Biasanya kue lontar mempunyai diameter hingga 20 cm sehingga memerlukan cetakan kue khusus.
Itu mengapa ide bisnis kuliner asal Papua ini bisa dibagikan kepada 8 hingga 10 orang. Namun ada juga kue lontar yang diameternya 8 cm yang umumnya diproduksi sebagai oleh-oleh khas Papua. Lalu untuk modalnya sendiri berkisar antara Rp2-3 jutaan.
Karena rasanya yang manis dan nikmat, nyaris semua masyarakat Indonesia menyukai kue lontar mulai dari anak-anak, kalangan muda hingga orang dewasa. Apalagi kuliner ini tergolong usaha yang mudah dijalankan. Ditunjang dengan bahan-bahan baku yang mudah didapat di pasaran.
Apabila ingin menekuni bisnis ini, sebaiknya cari lokasi strategis untuk berjualan, seperti area kampus, pinggir jalan, di dekat sekolah, di dekat perkantoran, taman bermain, tempat wisata, pusat perbelanjaan dan tempat ramai lainnya.
Selain lokasi yang tepat, Sahabat Wirausaha juga harus pintar-pintar dalam mengkreasikan kue lontar dengan berbagai isian yang menarik seperti tambahan keju, toping buah, dan lain sebagainya agar pembeli tidak mudah bosan.
4. Sagu Lempeng
Sagu Lempeng adalah kue kering yang bisa dimakan langsung atau dengan pelengkap teh panas, kopi, dan kuah ikan. Bentuk dan ukuran kue ini berbeda-beda tergantung cetakan dan cara memasaknya. sagu lempang adalah roti pipih tradisional khas Papua yang terbuat dari sagu kemudian dicetak dan dipanggang.
Kabar baiknya, membuat sagu lempeng sama mudahnya dengan membuat roti jenis lainnya. Nantinya sagu diolah dengan cara dibakar dan menggunakan besi untuk dibentuk menjadi persegi panjang. Mungkin awalnya rasanya hambar, namun dengan tambahan gula, lama kelamaan rasa tersebut mulai berubah manis.
Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sagu lempeng seperti gula, garam, sagu, kelapa, gula merah dan pisang (optional). Sedangkan alat pembuat kue ini dikenal dengan sebutan forna. Forna terdiri dari 4 hingga 6 lekukan yang terbuat dari tanah. Ketika memasak sagu lempeng, fungsi utamanya tentu menghantarkan panas. Selain forna, ada beberapa peralatan tambahan lainnya seperti etalase, meja, kursi, kompor dan lain-lain.
Sama seperti bagea sagu, bisnis ini juga memiliki kisaran modal Rp500 ribu sampai Rp1juta. Untuk pemasarannya sendiri bisa di lokasi-lokasi ramai seperti pinggir jalan, di dekat pasar, pusat perbelanjaan dan lokasi ramai lainnya.
Baca Juga: Sudah Banyak Pelanggan, Berikut 5 Franchise Bisnis Kuliner Paling Laris
5. Keripik Keladi
Keripik keladi adalah keripik yang bahan dasarnya terbuat dari ubi keladi. Keripik ini biasanya dijadikan makanan ringan atau oleh-oleh. Keripik keladi hadir dalam tiga rasa, yaitu pedas, manis, dan gurih. Keripik ini juga merupakan oleh-oleh tradisional paling populer di Kota Sorong, Papua, dan hampir bisa ditemukan di setiap toko.
Selain cocok dijadikan camilan, keripik keladi juga bisa dijadikan teman makan karena rasanya yang enak dan renyah. Tidak heran jika banyak wisatawan yang membawa pulang keripik keladi sebagai oleh-oleh khas Papua.
Adapun bahan untuk membuat keripik keladi yaitu ubi keladi, minyak goreng, gula merah, bawang putih, cabe merah, kunyit bubuk, lada putih, garam, penyedap rasa dan tambahan bumbu lainnya sesuai selera. Sedangkan peralatan yang dibutuhkan cukup sederhana yaitu kompor, tabung gas, etalase, meja, kursi. wajan penggorengan, wadah-wadah dan peralatan tambahan lainnya.
Untuk menjalankan bisnis ini, Sahabat Wirausaha bisa menyiapkan modal sekitar Rp2-3 jutaan. Pemasarannya sendiri bisa dilakukan secara online melalui marketplace atau di titipkan di beberapa pusat oleh-oleh. Tidak heran jika bisnis ini cukup menjanjikan, karena hampir semua orang menyukainya, mulai dari anak-anak hingga kalangan dewasa.
Penutup
Pada dasarnya setiap daerah di Indonesia mempunyai masakan khasnya masing-masing. Alhasil cita rasa makanan tersebut juga sangat beragam. Tidak heran jika sejumlah restoran di beberapa kota kini banyak menyajikan masakan daerah. Maka dari itu, ide bisnis kuliner asal Papua di atas juga bisa dijadikan referensi, untuk berbisnis baik dalam bentuk masakan atau toko oleh-oleh.
Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
Referensi:
- https://www.gramedia.com/best-seller/makanan-khas-papua/
- https://katadata.co.id/safrezifitra/berita/613aea1f84598/12-makanan-khas-papua-yang-lezat-dan-bergizi?page=all