Untuk memulai bisnis makanan, hal yang terpenting adalah melakukan inovasi. Kita harus bisa menjadi pelaku usaha makanan yang tidak konvensional, tapi jadilah pengusaha makanan yang inovatif. Salah satu hal yang bisa kita angkat inovasinya adalah nilai kesehatan. Hal ini dikarenakan banyaknya makanan tidak sehat yang ada di Indonesia, sehingga dibutuhkan inovasi yang menciptakan solusi alternatif makanan sehat.

Salah satu contoh usaha yang cukup sukses dalam inovasi ini adalah Super Roti, yang juga merupakan member UKM Indonesia. Di artikel ini kita akan membahas cerita inspirasi dari Mba Ismiyati, Owner Super Roti, dalam mengembangkan bisnisnya.

Baca Juga : Tips Melakukan Inovasi Produk


Awal Mula Super Roti

Super Roti berdiri pada bulan Agustus tahun 2011, dengan dilatarbelakangi oleh bosan menjadi karyawan, dimana foundernya yaitu Mba Ismiyati sudah bekerja selama 13 tahun posisi dan jabatan, alasan lainnya adalah saat suaminya kena PHK. Kemudian Mba Ismi berpikir mungkin inilah saatnya bagi dia untuk mulai mewujudkan impiannya dari kecil yaitu PUNYA PABRIK ROTI.

Mengapa Mba Ismi kecil ingin punya pabrik roti? Karena dari kecil hobby Mba Ismi adalah membuat kue dan kudapan, dan kelas 6 SD dia mulai berjualan dengan menerima pesanan dari tetangga sekitar. Mimpi yang sempat terhenti karena nasib membawanya bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan hobinya. Tapi kegemaran untuk membuat kue tidak pernah berhenti, saat libur dan lebaran Mba Ismi tetap menerima orderan. Ternyata moment dimana suaminya kena PHK dan kegalauannya adalah saat yang paling pas untuknya mulai mewujudkan mimpi yang tertunda. Bukankah kalau memulai pekerjaan paling bagus adalah dimulai dari apa yang disuka?

Baca Juga : Tips Memilih Mitra Ahli untuk Melakukan Inovasi

Dari dapur rumah tangga, Mba Ismi mulai merintis bisnis Super Roti. Karena Mba Ismi belum resign jadi mereka merekrut teman-teman suaminya untuk bergabung di Super Roti. Kebetulan pekerjaan terakhir suaminya adalah sales roti. Dengan 1 orang baker, 1 orang helper dan 1 orang tukang oven serta 2 orang sales sudah cukup untuk memulai usaha. Dan Super Roti muncul pada saat yang tepat, dengan memproduksi aneka roti manis dari terigu. Disaat produsen roti yang lain masih libur lebaran, Super Roti sudah mulai beroperasi pertama kali pada tanggal 20 Agustus 2011. Karena bisnis butuh momentum. Saat kondisi pasar kosong, disana Super Roti muncul. Otomatis pasar langsung menerima. Dan pemasaran Super Roti pertama kali adalah melalu konsinyasi ke toko-toko, sekolah, warnet, dan apotek.

Baca Juga : Design Thinking bagi UKM dalam Inovasi


Memulai fokus membangun bisnis

Tahun 2012 Mba Ismi mulai resign karena menganggap bisnisnya tidak ada perkembangan, laku tapi tidak bisa menjadi roti yang dicari. Kalau seperti ini Super Roti akan mudah ditinggal konsumen. Yang dilakukan Mba Ismi pertama kali setelah resign adalah kursus baking selama 1 bulan Mengapa harus kursus, padahal sudah punya usaha dan karyawan? Bagi Mba Ismi ilmu itu penting, tidak hanya praktek saja, karena selama ini Mba Ismi hanya autodidak semata. Dengan ilmu kita bisa tahu kesalahan dalam suatu proses tanpa harus mengeluarkan banyak biaya dan tenaga untuk memperbaikinya.

Ternyata benar, saat fokus semua akan lebih mudah, Pada tahun 2013 bulan Desember, Super Roti bisa membangun tempat produksi sendiri di Jl Batur Sari IV No 875 Sawah besar Gayamsari Semarang. Tempat dimana Mba Ismi dulu dibesarkan, karena mimpi itu berasal dari sini dan harus diwujudkan disini. Merekrut karyawan dari warga sekitar dan melakukan pemberdayaan dalam bentuk CSR pelatihan baking gratis kepada perempuan yang kurang mampu secara rutin setahun 2x dan mereka akan dilibatkan saat Super Roti ada orderan yang melimpah dan butuh karyawan baru.

Baca Juga : Pola Konsumsi Bisnis Setelah Pandemi COVID-19


Belajar dari pengalaman dan penolakan

Lalu pada Juni 2015, Super Roti menjadi semifinalis WIRAUSAHA INOVATIF BERBASIS SOSIAL DAN LINGKUNGAN yang diselenggarakan oleh INOTEK dan Sampoerna Foundation. Darisini founder banyak belajar, bahwa bisnis tidak hanya mencari profit. Tapi musti ada timbal balik kepada masyarakat sekitar.

Pulang dari kompetisi ini Mba Ismi mulai membenahi bisnisnya. Ternyata Mba Ismi merasa berada pada titik nyaman, dimana karyawan sudah bertambah, omzet sudah meningkat secara signifikan, dan founder ingin meluaskan bisnisnya memasuki ritel modern. Akhirnya Super Roti mulai bikin penawaran ke Ritel modern tapi tidak ada yang diterima semua menolak, karena Super Roti tidak punya Value Added, yang berbeda dengan competitor.

Baca Juga : 6 Strategi UMKM dalam Melakukan Identifikasi Pesaing

Ditolak tidak membuat Mba Ismi sakit hati, mulai mencari apa yang bisa bikin beda. Buka Facebook ada info incubator bisnis IWPC 5 yang kebetulan diselenggarakan di Semarang. Mba Ismi memutuskan untuk ikut, karena ingin belajar mencari value disini. Dari kompetisi ini yang berlangsung 4 bulan mulai Agustus hingga Desember 2015 Super Roti dituntut untuk mengeluarkan produk baru yang punya value, berbeda dari roti yang lain.


Munculnya ide inovasi Bekatul

Dari mulai mengkulik ide ini kemudian munculah ide untuk mengolah BEKATUL. Bekatul selama ini hanya dianggap sebagai limbah, pakan ternak, ternyata banyak sekali kandungan gizi didalamnya, yaitu kaya serat, vitamin, mineral dan antioksidan.Bekatul adalah kulit ari padi bagian dalam, serbuk halus yang menempel pada beras saat pecah gabah. Butuh usaha yang luar biasa, karena untuk mengolah bekatul menjadi roti ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Mencari bekatul yang segar, halus, tidak pahit dan juga tidak apek, setelah ketemu juga tidak bisa langsung dibuat roti. Karena segmen pasar adalah orang-orang yang butuh cemilan sehat tanpa takut gula darah naik, tanpa khawatir kolesterol meningkat. Karena ROTI BEKATUL hadir untuk memberi solusi sebagai cemilan sehat penderita diabetes, kolesterol tinggi, autoimun, orang yang punya penyakit jantung dan anak pada masa pertumbuhan . Untuk itu Super Roti tidak menggunakan gula pasir diganti dengan gula jagung, tanpa margarin diganti dengan minyak kelapa, tanpa pengempuk, tanpa susu. Ada juga yang tanpa telur, low gluten dan gluten free tersedia.

Baca Juga : Memberdayakan Potensi Lokal dengan Inovasi Melalui Singkong Ala Sriminil Cake Singkong

Super Roti tidak asal klaim tapi ada angka kecukupan gizi dan referensi dari dokter ahli gizi yang menyatakan tentang manfaat dari roti Bekatul tadi. Dan founder Super Roti menjadi pemenang 1 dalam kompetisi ini.

Ini adalah titik awal dari dikenalnya Super Roti di dunia perotian. Mulai di liput media, dan ritel modern yang awalnya menolak tadi, menghubungi Super Roti agar Super Roti bisa konsinyasi di toko mereka. Masuklah di 12 Ritel modern di kota Semarang.


Meraih prestasi dari inovasi secara berkelanjutan

Apakah Mba Ismi puas dengan ini? Tentu saja tidak, produk yang bagus adalah produk yang laku dipasar bukan produk yang hanya menang kompetisi dan diliput media tapi tidak jualan.

Kemudian Mba Ismi berpikir untuk mengeluarkan produk baru, karena Roti bekatul dengan varian rasa pisang polos, pisang coklat, pisang keju, ayam, coklat, keju, abon serta ROTI TAWAR hanya bertahan 4 hari pada suhu ruang. Dan ini tidak akan membuat Super Roti masuk ke kota lain di Indonesia. Produk baru itu adalah LENTUL, BAGELEN BEKATUL. Roti kering low gluten dari bekatul dengan aneka rasa, yaitu original, plain, garlic, coklat, keju dan pizza.

Baca Juga : Menerapkan Strategi Bisnis Berkelanjutan

Alhamdulillah respon seperti yang Super Roti harapkan, dan pada Agustus 2016 Mba Ismi dan Super Roti menjadi juara 3 nasional DBS Creative Business Challenge di Jakarta. Dari kompetisi ini Mba Ismi tahu tentang manfaat jualan online buat produk dari bekatul dan untuk mempromosikan serta mengedukasi masyarakat tentang manfaat bekatul dengan biaya yang murah. Mulailah berjualan di Shopee dan Bukalapak, sekarang Super Roti dan Roti bekatul sudah ada di Lazada, Tokopedia dan blibli serta Padiumkm. Super Roti juga tersedia di platform Gofood, Grabfood dan Shopee food. Untuk media social Super Roti adalah @superroti_semarang dan fp Super Roti Semarang.

Desember 2016 Bagelen Bekatul LENTUL menjadi juara 1 oleh-oleh terbaik di Indonesia Blue band master oleh-oleh 2016. Dari sini LENTUL mulai dikenal, dimana saat mudik lebaran 2017 Unilever memasan kepada Super Roti ribuan dus LENTUL untuk dipromosikan di rest area di Jogja, Magelang, Kaliwungu, Bandung dan Tuban. Dan Super Roti berhak mencantumkan logo Unilever di kemasan Super Roti, imbasnya jualan Super Roti di Ritel modern laris manis tanpa sisa.

Semangat berkreasi dan berinovasi membuat Mba Ismi mulai memunculkan produk-produk baru lagi dari bekatul, Ada pastry bekatul, kukis bekatul, cake bekatul, brownies bekatul. Bahan baku bekatul ini Super Roti peroleh dengan berkolaborasi dengan UKM lokal Semarang. Kemudian sesuai dengan visi Super Roti menjadi bakery Inovatif terdepan di Indonesia yang unggul dalam penggunaan bahan baku lokal dan unggul dalam cita rasa Indonesia, Super Roti juga mengolah produk dari beton nangka, yaitu JS GRISSINI, produk Italy Super Roti modifikasi dengan tepung beton nangka yang kolaborasi dengan perajin kripik nangka di Malang, dan ditepung olah kelompok wanita tani di gunung pati. Ada Juga SUCINI Super Crispy Brownies 100 % tepung mocaf gluten free, Roll cake kedelai dari kedelai lokal Purwodadi.

Baca Juga : Krealogi (Du Anyam): Inovasi Untuk Ibu-Ibu Pengrajin Bumi Pertiwi

Pada tahun 2017 Mba Ismi menjadi juara 1 BRI UKM AWARD kategori Ritel tingkat Jawa Tengah dan Juara 3 Semarang IKM Award, serta menjadi salah satu penerima BIP BEKRAF 2017. Pembelian alat untuk menunjang produksi LENTUL.

Lentul sekarang sudah dipasarkan di Ritel modern di Semarang, Ungaran, Salatiga, Kudus, Makassar, Jakarta. Sedangkan Roti tawar bekatul Super Roti dipasarkan dengan menggunakan jaring distributor di Jakarta, Bekasi, Bogor, Bandung, Solo, Jogja, Magelang, Kediri, Malang, Surabaya dan Bali. Lentul juga sudah dipasarkan di Indonesian Store di Belgia, dan sebelum pandemi kemarin Super Roti sempat mengirim sampel ke Yordania.

Pada tahun 2018 Super Roti menjadi 30 besar FSI 2018 di Surabaya. Disini Super Roti bertemu dengan mentor-menrtor hebat dan teman-teman luar biasa memecut Super Roti untuk lebih semangat mengembangkan bisnis. Agustus 2018 Super Roti bisa membuka toko Super Roti Toko Roti Pelatihan Baking Rumah Bekatul Di Jl Fatmawati no 91 Pedurungan Semarang. Tidak hanya toko roti, tapi ada juga tempat kursus membuat roti. Di toko ini tidak hanya menjual produk Super Roti saja, tapi ada juga produk UKM Semarang yang dititip jualkan kepada Super Roti. Lalu pada Januari 2019 founder Super Roti mendapat undangan dari tim Bp Presiden Joko Widodo untuk tampil di visi Presiden, ini Super Roti dapatkan karena Super Roti punya Roti bekatul.

Baca Juga : Upgrade Bisnis dengan Costumer Service Otomatis


Menghadapi pandemi COVID-19 dengan tanpa menyerah

Awal pandemi bulan februari 2020 adalah saat dimana Super Roti merasakan bisnis yang sebenarnya. Sat Super Roti sudah membeli bahan baku kukis, cetak kemasan yang menghabiskan ratusan juta, ternyata tidak ada lebaran. Padahal Super Roti baru saja MOU dengan salah satu ritel di Semarang, salatiga, Tegal, Pekalongan dan Solo, untuk pengadaan kukis lebaran. Suatu pilihan yang benar-benar sulit. Simalakama. Saat Super Roti menghentikan produksi otomatis nama Super Roti cacat di mata rekanan, bahan baku numpuk, stok roti yang sudah dibuat mau dikemanakan sedang distributor Super Roti di Jakarta, Jogja, dan Palembang tidak ada yang jalan. Kalau Super Roti terus, dengan konsekuensi akan banyak return. Kemudian Super Roti memutuskan untuk terus produksi dan memenuhi PO yang turun. Apapun resikonya, yang penting jadi uang.

Saat pandemi ini ROTI BEKATUL lah yang bisa menyelamatkan Super Roti, dimana saat roti yang dari terigu turun, roti yang bekatul meningkat penjualannya, karena Masyarakat Indonesia mencari makanan yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan mereka. Penjualan online meningkat, sehingga Super Roti bisa bertahan.

Ternyata dalam berjualan online tidak hanya asal jualan, ada waktu-waktu produktif yang sesuai dengan siapa segmen pasar Roti bekatul itu sendiri. Daridata ig diketahui bahwa waktu produktif bagi Super Roti adalah pagi hari jam 7 dan malam hari jam 8. Karena orang yang peduli kesehatan suka bangun pagi.

Meskipun pandemi, Super Roti masih mampu terus berprestasi. Pada tahun 2020 Super Roti menjadi pemenang utama kejuaraan Sampoerna untuk UMKM, disini Super Roti belajar banyak sekali untuk memajukan bisnis Super Roti saat pandemi, dengan memantapkan untuk berjualan secara digital. Hadiahnya digunakan untuk bedah dapur, beli kemasan dan juga alat. Tahun 2021 kemasan Lentul dan logo Super Roti berubah, agar lebih eye catchy dan untuk dapat diterima oleh pasar yang lebih luas

Baca Juga : Perspektif Gender Dari Hasil Survei Pedagang Online Selama Pandemi COVID-19

Demikian sekilas tentang Super Roti. Dari sini kita belajar bahwa kunci dari melakukan bisnis makanan adalah mau melakukan inovasi. Kita juga harus tahu apa value proposition dari produk makanan kita. Nilai kesehatan adalah salah satu peluang yang bisa sahabat UKM untuk angkat dalam value proposition.

Pesan dari Mba Ismi adalah tidak ada kata terlambat untuk belajar, tidak ada usia tua untuk takut memulai, yang penting adalah mau bertanya, kosongkan gelas, dan mau belajar. Terus berinovasi sesuai dengan apa yang pasar mau, agar kita tidak tertinggal dan ditinggal.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Narasumber: Ismiyati (Founder Super Roti); Editor: Banu Rinaldi

Ig : @superroti_semarang

WA : https://wa.me/6281901833394

email : superroti_semarang

youtube : https://www.youtube.com/channel/UCaS1r7Dk984AmDn5T