Salah satu tantangan yang kerap dihadapi oleh pelaku usaha dalam menjalankan usaha adalah turunnya omzet penjualan. Hal ini pastinya cukup membuat sakit kepala, ya, Sahabat Wirausaha? Tetapi alih-alih membuat semangat menurun, yang harus dilakukan oleh pelaku usaha adalah segera menganalisa penyebab terjadinya masalah tersebut. Analisa dimulai dari mengajak karyawan atau tim kerja untuk diskusi, lalu menggali secara detail apa penyebab turunnya daya jual, hingga akhirnya ditemukan solusi yang bisa mengatasi permasalahan tersebut.

Itulah yang disebut dengan Design Thinking, yang merupakan sebuah pendekatan untuk membentuk struktur dalam melakukan inovasi untuk memberikan solusi berdasarkan atas problem itu sendiri. Masih bingung dengan contoh singkat ini? Mari simak penjelasan lebih lanjut di sini, ya!

Baca Juga: Apa itu Product Adaptation?


Design Thinking Bagi Pelaku Usaha Terutama UKM

Sahabat Wirausaha, design thinking adalah sebuah metode yang saat ini cukup dikenal di masyarakat. Metode inilah yang digunakan untuk mencari masalah sekaligus menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Menggunakan design thinking dalam proses membuat keputusan menjadi penting karena keputusan yang nantinya dihasilkan adalah sesuatu yang benar-benar diinginkan bukan berdasarkan insting semata.

Inovasi dalam design thinking berpengaruh pada cara untuk mengembangkan produk, proses, layanan dan juga organisasi bisnis. Nah, oleh karena itu metode ini akan sangat membantu Sahabat Wirausaha, ketika menghadapi masalah yang serius secara cepat dan efisien. Secara definisi Design Thinking adalah pendekatan yang berpusat pada manusia dalam membuat suatu inovasi. Konsep ini diambil dari toolkit designer untuk mengintegrasikan antara kebutuhan orang, kemungkinan teknologi, dan persyaratan untuk kesuksesan bisnis.

Baca Juga: Apa itu Radical Innovation?


Langkah Design Thinking

Jika Sahabat Wirausaha ingin menerapkan metode design thinking, terdapat 5 langkah proses yang harus dijalankan dalam kerangka design thinking, yaitu :

1. Empathize

Empati adalah hal yang paling dasar dalam melakukan tahapan design thinking. Sahabat Wirausaha bisa mengetahui akar masalah dari problem yang dihadapi adalah dengan melakukan empati. Bukan dari asumsi semata.

Pada tahap ini Sahabat Wirausaha dapat membuat pemetaan mulai dari siapa target customer, membuat user persona, melakukan observasi tentang permasalahan yang terkait dengan produk yang nantinya akan diberikan solusi. Jangan lupa, melakukan wawancara secara terbuka untuk menggali permasalahan yang dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dimulai dengan kata mengapa / why .

2. Define

Setelah Sahabat Wirausaha melakukan tahap pertama, selanjutnya adalah Define atau Mendefinisikan. Dimana tahap ini adalah memfokuskan pada hasil interview yang telah dilakukan. Lalu, menginterpretasikan temuan hasil wawancara serta mendapatkan problem sesungguhnya yang dihadapi. Proses define ini adalah menverifikasi kembali tentang definisi masalah utama sesuai dengan konteks dan kebutuhan usaha atau UKM. Karena jika tidak dilakukan verifikasi, maka yang akan terjadi adalah solusi yang benar sudah didapatkan, namun belum tepat untuk menyelesaikan problematika. Hal ini dapat terjadi karena insight yang kurang tajam. Artinya hanya mampu memotret permukaan saja. Belum mampu melihat makna dibalik dari sebuah problem.

Sahabat Wirausaha perlu waktu untuk terus menggali permasalahan hingga mendapatkan good insight, untuk menemukan akar dari masalah yang ingin digali. Tidak cukup hanya sekali why, namun ditanyakan kembali sampai lima kali, hingga tidak ada lagi alasan atau sudah ketemu akar masalahnya.

Baca Juga: Cara Mendorong Kreativitas Dalam Berbisnis

3. Ideate

Ideate adalah tahapan selanjutnya dalam design thinking yang bermakna merancang solusi dari definisi problem yang digali. Dalam merancang solusi ini tidak hanya ditentukan solusi tunggal, namun juga dirancang beberapa alternatif solusi dan tiap solusi yang diberikan sangat spesifik berdasarkan data yang didapat dalam proses define. Ide-ide yang dilahirkan sebaiknya unik dan jangan ragu untuk menggunakan imajinasi yang tinggi. Ide yang dihasilkan dapat berupa body storming yaitu sebuah teknik yang terkadang digunakan dalam desain interaksi atau sebagai teknik kreativitas. Atau bisa juga melakukan mind mapping mengenai solusi atau ide apapun yang muncul untuk menyelesaikan masalah tersebut. Setelah memperoleh beberapa ide untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi, kemudian lakukan brainstorming dengan tim kerja.

Menggambarkan ide-ide yang sudah didapatkan dan pada akhirnya memilih ide terbaik yang akan dijalankan. Selanjutnya ide tersebut akan dievaluasi agar dapat menemukan gagasan yang terbaik.

4. Prototype

Banyak ide yang telah dilahirkan pada proses ideate saatnya untuk menyaring setiap ide tersebut dan membuat prototype. Prototype merupakan tahapan untuk membuat gambaran secara lebih rinci atas solusi yang telah didapatkan. Pembuatan prototype berbentuk gambaran proses dalam sebuah kertas atau berbentuk perangkat secara nyata. Walaupun prototype masih berbentuk sangat sederhana namun dapat menggambarkan solusi yang nantinya akan dibuat secara lengkap.

Pilihlah ide-ide yang memang sesuai dengan keadaaan nyata dalam kehidupan. Sahabat Wirausaha juga dapat melakukan kombinasi antara ide yang pernah dirumuskan orang lain dan ide baru yang sudah dimiliki.

Yang penting adalah karena prototype merupakan sample, maka harus terbentuk menjadi sesuatu yang dapat dilakukan kelayakan uji cobanya atau dapat digunakan.

Baca Juga: Lima Alasan Kenapa Budaya Inovasi Penting Bagi UMKM

5. Testing

Inilah tahap dimana tiba saatnya untuk melakukan pengetesan serta validasi atas prototype yang telah dibuat. Pengetesan ini untuk menguji apakah prototype sudah sesuai atau belum. Di tahap ini, prototype akan di ujikan atau tes kepada pengguna yang telah diwawancarai pada tahap pertama. Hal ini dilakukan untuk menguji apakah prototype yang dibuat telah menjawab masalah yang dimiliki oleh pengguna. Feedback yang berharga dari setiap pengguna akan sangat membantu untuk meningkatkan performa dari produk yang Sahabat Wirausaha miliki. Jika masih terdapat masalah, akan tetap dilakukan perbaikan dengan mencari solusi dan kemudian diuji kembali hingga produk benar-benar telah efektif dan menjawab masalah yang terjadi.

Apabila semua tahapan di atas telah dilakukan, maka pada tahap selanjutnya adalah membangun solusi produk secara lebih lengkap. Tahap ini akan menghasilkan solusi produk yang sesuai dengan keinginan pengguna dan penyelesaiannya relatif menjadi lebih cepat.


Manfaat Penerapan Design Thinking

Sahabat Wirausaha, sebagai pelaku usaha sekarang sudah jelas ya, mengapa UKM maupun start up perlu mempelajari dan menerapkan design thinking dalam menjalankan usaha. Hal ini karena kondisi yang semakin cepat berubah (VUCA condition) dan keinginan pelanggan atau pengguna yang beragam.

Ada beberapa manfaat yang akan diperoleh dari hasil menjalankan design thinking ini, antara lain :

  • Pelaku usaha dapat memahami permasalahan pelanggan atau pengguna secara lebih mendalam. Dengan mengerti dan membantu memecahkan masalah yang dihadapi pelanggan atau pengguna makan terwujud solusi terbaik yang akan berdampak pada meningkatnya kepercayaan dan kepuasan pelanggan. Tidak tertutup kemungkinan akan menambah pelanggan baru yang menggunakan solusi produk yang ditawarkan.
  • Menurunkan risiko kegagalan terhadap solusi produk yang telah dibuat, hal ini karena sebelum melakukan development secara lengkap, terdapat tahap pembutan prototype dan testing, serta telah dilakukan uji coba secara teratur. Hal ini akan memberikan keberhasilan solusi produk semakin besar karena sudah melewati beberapa tahap pengujian.
  • Mempecepat proses dalam mendapatkan solusi yang tepat. Adanya beberapa tahapan dalam proses design thinking yang dilakukan secara bersama di dalam sebuah kelompok multi disiplin keilmuan akan menghadirkan solusi yang lebih cepat. Ditambah dengan cara kerja agile lintas divisi semakin memperkokoh kerjasama di dalam tim tersebut.
  • Kumpulan ide solusi yang dihasilkan berasal dari banyak pemikiran. Hal ini akan memperluas wacana solusi yang nantinya akan diterapkan. Ide solusi yang berasal dari berbagai macam pemikiran tentunya lebih komprehensif dan lengkap untuk mendapatkan hasil terbaik.

Baca Juga: Meneropong Masa Depan Rantai Pasok Melalui Pemanfaatan Teknologi

Penerapan design thinking harus terus dilakukan oleh semua pegiat UKM, karena design thinking sangat bermanfaat dalam memecahkan masalah yang sangat rumit atau tidak diketahui, dengan cara menata kembali masalahnya dalam sudut pandang manusia, menciptakan banyak ide-ide dalam sesi brainstorming, dan mengadopsi pendekatan langsung dalam pembuatan desain awal dan melakukan uji coba.

Jika Sahabat Wirausaha ingin sukses baik pada bisnis dan kehidupan, maka Sahabat Wirausaha harus memiliki bentuk dan cara pikir (design thinking) yang benar. Ini karena pola pikir yang benar bisa menjadi dasar pengambilan keputusan yang tepat untuk mencapai sebuah tujuan. Setuju? Yuk segera susun langkah jitu untuk kemajuan usaha Sahabat Wirausaha!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Link :

  1. https://www.bergerakbersama.org
  2. https://linkumkm.id