Du'Anyam Menjual 16 Ribu Produk Anyaman di Asian Games 2018 -  Tabloidbintang.com

Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah masyarakat cukup tinggi. Ini menjadi salah satu hal yang menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia cukup tinggi. Untuk itu, banyak masyarakat di Indonesia yang membuka usaha untuk memperbaiki dan mencukupi perekonomian mereka.

Usaha atau bisnis yang didirikan sangat beragam, saat ini sudah banyak masyarakat yang mendirikan usaha dengan skala kecil atau mikro, atau yang biasa dikenal dengan sebutan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). UMKM di Indonesia cukup beragam jenisnya, mulai dari yang berjualan makanan, pakaian, peralatan rumah tangga, atau yang lainnya.

Baca Juga: Pola Struktur Organisasi bagi UMKM

Banyak UMKM yang bertahan melewati berbagai rintangan, namun tidak sedikit juga UMKM yang mengalami kegagalan dan harus menutup usahanya. Kegagalan ini dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor masalah yang sudah tidak mampu untuk dikendalikan yaitu, perencanaan produksi yang tidak terorganisir dengan baik, kurangnya pengetahuan tentang logistik, dan tidak ada pencatatan biaya modal dan pengeluaran keuangan dari usaha tersebut.

Permasalahan tersebut dapat berdampak pada hilangnya omset pada sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hal ini dapat menyebabkan produsen kesulitan untuk memproduksi barang akibat dari tidak adanya modal yang dapat digunakan sehingga dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman dan juga dapat kehilangan kepercayaan dari konsumen.

Baca Juga: Memilih Jenis Badan Usaha yang Sesuai dengan Kebutuhan dan Tujuan Bisnis


Krealogi (Du Anyam) yang Membantu Ibu Pertiwi

Di era digital saat ini, berbagai jenis sektor usaha harus sadar dan adaptasi dengan model penjualan digital. Hal ini harus dilakukan untuk dapat mengembangkan rantai pasoknya dan dapat bersaing dengan usaha lain di era digital saat ini. Ini juga menjadi perhatian oleh Presiden Jokowi yang sering menekankan bahwa pentingnya UMKM yang menjadi tulang punggung bagi ekonomi Indonesia untuk tidak ketinggalan revolusi industri 4.0.

Dengan adanya pandemi Covid-19, pemerintah memiliki prioritas utama untuk membantu UMKM atau institusi lain yang bergerak di bidang UMKM supaya dapat melakukan transformasi digital. Hal ini dikarenakan, transformasi digital tidak hanya sekedar melakukan penjualan online, namun juga mencakup banyak aspek.

Karena pada kenyataannya, salah satu kunci revolusi 4.0 bagi suatu bisnis atau industri yang berhasil berkembang dengan baik dan bertahan sampai saat ini adalah dengan adanya sistem pengolahan data atau big data.

Baca Juga: Platform yang Membantu UMKM Melek Data

Program pemerintah ini didukung oleh Azalea Ayuningtyas yang menjadi CEO dari PT. Karya Dua Anyam atau yang biasa dikenal sebagai Du Anyam. Du Anyam adalah salah satu wirausaha sosial yang berdiri sejak tahun 2014. Azalea mendirikan Du Anyam bersama dua sahabatnya yaitu Melia Winata dan Hanna. Proyek pertama Du Anyam dimulai dari kota Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia.

Provinsi tersebut menjadi salah satu provinsi termiskin dan memiliki angka kematian ibu dan bayi yang baru lahir tertinggi di Indonesia. Oleh karena itu, Du Anyam melihat peluang pada daerah ini dan mencoba memberikan kesempatan untuk mengatasi masalah kesehatan ibu dan bayi yang baru lahir dengan memanfaatkan tradisi anyam-anyaman yang sudah ada.

Selain itu, juga memberikan lapangan pekerjaan alternatif untuk ibu hamil sehingga para ibu hamil tidak perlu untuk melakukan pekerjaan berat di ladang yang dapat mengakibatkan komplikasi berbagai penyakit.

Baca Juga: Menghadapi Pandemi Dengan Riset Berbasis Data

Hal ini yang menjadi latar belakang dari penamaan Du Anyam ini. Azalea, Melia, dan Hanna memberikan nama Du Anyam yang memiliki arti ‘ibu yang menganyam’ atau weaving mother. Kata ‘Dua’ diambil dari bahasa Flores yang memiliki arti ‘ibu’.

Melalui Du Anyam, para perempuan dapat melakukan pembuatan kerajinan tangan lucu yang dapat menjadi sumber pendapatan alternatif. Para perempuan di Flores ini, berhasil mendapatkan pendapatan sekitar Rp500 ribu per bulan. Pendapatan ini akan ditabung untuk menjadi tabungan saat melakukan persalinan. Du Anyam juga melakukan edukasi kepada para ibu hamil untuk mengetahui metode persalinan yang aman.

Saat ini, Du Anyam telah memiliki 1.400 orang penganyam yang tersebar di beberapa provinsi, mulai dari provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), lalu di 54 desa di provinsi Papua dan di provinsi Kalimantan Selatan. Perkembangan Du Anyam meningkat sejak Du Anyam mengembangkan dan memperluas namanya ke daerah lain.

Dengan berdirinya Du Anyam, dapat melestarikan keahlian menganyam yang dapat menjadi kerajinan tangan, mengingat cara menganyam ini sudah mulai hilang di kalangan para generasi muda. Salah satu kerajinan tangan yang dihasilkan adalah keranjang sobe yang menjadi salah satu kerajinan tangan yang mulai punah namun dapat dilestarikan kembali.

Baca Juga: Kerajinan, Komoditas Unggulan Indonesia yang Berpotensi Ekspor

Du Anyam memiliki tim sekitar 30 orang yang berasal dari latar belakang dan keahlian yang berbeda. Ada yang dari kesehatan publik, organisasi sosial, manajemen, dan pemasaran. Keberhasilan Du Anyam dapat dilihat dari pencapaiannya yang berhasil mendapatkan beberapa penghargaan, yaitu Global Social Venture Competition 2015 dan MIT Ideas Global Challenge 2014.

Tidak berhenti di sini, keberhasilan Du Anyam terus ditingkatkan oleh ketiga pendiri Du Anyam. Pada tahun 2020, Azalea, Melia, dan Hanna meluncurkan aplikasi yang dinamakan Krealogi. Hal ini mereka lakukan karena pada awalnya mereka melihat adanya peningkatan permintaan dan jumlah kerajinannya yang tidak memungkinkan untuk ditampung dengan melakukan pencatatan secara manual.

Krealogi diluncurkan sebagai aplikasi bagi usaha kreatif, di mana para pemilik UMKM Kriya dapat mengembangkan usahanya dengan cara meningkatkan pengelolaan operasional dan juga dapat melakukan komunikasi dengan pihak eksternal secara digital.

Aplikasi Krealogi hadir dari persoalan yang sering dihadapi oleh Du Anyam, Azalea melihat digitalisasi pada sektor UMKM bukan hanya dari sisi pemasaran, namun juga dari sisi manajemen usaha dan pengolahan data. Saat ini, aplikasi Krealogi sudah terdownload sebanyak hampir mencapai 10.000 pengguna di Playstore.

Baca Juga: Jawa Classic, Mengulik Limbah Menjadi Apik dan Menarik

Aplikasi Krealogi memberikan solusi bagi para UMKM, salah satunya menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk membantu pengelolaan usahanya. Aplikasi Krealogi memberi kemudahan bagi penggunanya dalam mengelola usahanya dengan cara melakukan pencatatan kegiatan operasional, manajemen order perencanaan produksi, serta penghitungan biaya produksi. Sehingga dapat memudahkan para pelaku UMKM untuk mengelola jadwal produksi serta perhitungan keuangan lain.

Cara ini dapat memberikan kemudahan pelaku UMKM untuk memantau produksi standar, kualitas, pemasukan dan pengeluaran keuangan, serta melakukan evaluasi usaha untuk melakukan perbaikan usaha mereka.

Aplikasi yang diluncurkan oleh ketiga anak bangsa ini, dalam waktu kurang dari satu tahun dapat bekerja sama dan menerima berbagai penghargaan dari beberapa institusi di dalam dan di luar negeri. Salah satunya yaitu, mendapatkan juara 1 di Indonesia dan juara 12 Global mewakili Indonesia di Global Round bersama 29 pemenang dari negara lain pada kompetisi She Loves Tech (Kompetisi Wanita dan Teknologi) yang menjadi salah satu kompetisi terbesar di dunia.

Baca Juga: Dnikz Collection, UKM dengan Seni Craft Otentik yang Memberdayakan Kreativitas

Selain itu, berhasil menjadi pemenang dalam 2020 Cohort Impact Collective yang diadakan oleh UNDP, TOP 3 Program Pahlawan Digital UMKM 2020 dari Kementerian Koperasi dan UKM. Kemudian, termasuk ke dalam 400 inisiatif yang berhasil memberi dampak positif terhadap perubahan dunia pada wirausaha kreatif di seluruh Asia dari Gen.T Leader of Tomorrow.

Keberhasilan yang didapatkan oleh Du Anyam dipengaruhi oleh semangat dan kegigihan dari tim Du Anyam dan juga semangat serta keinginan para perajin di berbagai daerah untuk terus berkembang, dapat terus mempertahankan kelestarian Indonesia, dan dapat membantu perekonomian mereka.

Epilog:

Teknologi kini menjadi peranan penting bagi semuanya. Mungkin tidak semua bisa mengaksesnya dengan mudah. Krealogi (Du Anyam) bisa hadir membantu masyarakat dengan memberikan kenyamanan bagi masyarakat ekonomi kreatif.

Baca Juga: Kemitraan, Strategi Bisnis UMKM Dalam Meningkatkan Omzet Penjualan

Dengan adanya aplikasi dan integrasi dengan masyarakat, Krealogi berhasil menciptakan ekosistem baru. Ayo bantu lebih banyak masyarakat dengan menggabungkan perkembangan teknologi!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. https://www.fimela.com/lifestyle/read/4513936/du-anyam-rilis-aplikasi-krealogi-revolusi-digital-bagi-umkm-kreatif-indonesia
  2. https://akurat.co/trik-du-anyam-bantu-muluskan-rantai-pasok-umkm-lewat-krealogi
  3. https://today.line.me/id/v2/article/59elBR
  4. https://www.dbs.com/spark/index/id_id/site/host/profil-du-anyam.html