Pemerintah resmi melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara serempak di seluruh wilayah Indonesia mulai tanggal 6 Januari 2025 lalu. Salah satu pengamat UMKM, Muhammad Arbani menuturkan bahwa Program MBG ini diharapkan juga bisa mendongkrak perekonomian dari sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Program Makan Bergizi Gratis adalah program yang sebenarnya 'sapu jagat'. Selain MBG memberikan kesempatan untuk anak sekolah mendapatkan gizi yang lebih baik dengan harapan tercegah dari stunting, ternyata ada beragam manfaatnya untuk perekonomian, mulai dari vendor makan bergizi gratis yang merupakan UMKM," ujar Arbani, seperti dilansir dari Liputan6.com.
Kendati demikian, Arbani mengingatkan untuk tetap memastikan UMKM yang terlibat dalam program MBG ini bukanlah usaha besar dengan 'embel-embel' UMKM.
"Akan tetapi, ada catatan agar program ini berjalan dengan baik. Pertama, harus dipastikan yang menjadi vendor dari Makan Bergizi Gratis ini adalah UMKM, bukan usaha besar dengan embel-embel UMKM," tambahnya.
Maka, Arbani menyarankan agar membentuk wadah organisasi bagi UMKM untuk diberikan edukasi, pelatihan maupun advokasi hak UMKM yang terlibat dalam program MBG.
"Perlu ada wadah organisasi yang didirikan oleh masyarakat untuk dapat mengedukasi, melakukan pelatihan serta mengadvokasi hak-hak para vendor UMKM yang terlibat dalam Makan Bergizi Gratis untuk membantu mereka untuk menjalankan usaha dengan lebih sustain," pungkasnya.
Baca Juga: Tagihan KUR Tidak Masuk Program Penghapusan Utang, Ini Kata Menteri UMKM
Program Makan Bergizi Gratis Ikut Melibatkan 1.332 Unit Koperasi
Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini tidak akan mengimpor bahan baku dari luar. Sebagai solusinya, ribuan koperasi dan UMKM di seluruh Indonesia akan dilibatkan sebagai pemasok bahan baku yang diperlukan.
"Koperasi-koperasi sektor produksi di seluruh Indonesia siap untuk supply kebutuhan dapur MBG dengan berbagai komoditas seperti beras, ikan, telur, ayam, sayur, susu, daging dan buah-buahan," ujar Menkop Budi Arie, melalui keterangan resmi pada Selasa (7/1/2025) seperti dilansir dari Merdeka.com.
Hingga saat ini, total terdapat 1.336 unit koperasi di Indonesia yang diarahkan untuk berpartisipasi dalam program MBG ini. Selain itu, mereka juga mendapatkan pendampingan yang ketat dalam standarisasi dapur dengan BPOM, supaya siap menjadi pengelola Satuan Pelayanan Penyediaan Gizi (SPPG) sesuai ketentuan yang ditetapkan.
"Peran koperasi dalam MBG mencakup dukungan terhadap petani, nelayan, dan peternak lokal sebagai penyedia bahan pangan bergizi, serta mengelola SPPG dan distribusi logistik," tambahnya.
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
Menkop Budi Arie Setiadi: Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Akan Ditingkatkan Hingga Rp400 Triliun
Dilansir dari Kompas.com, Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi juga mengatakan bahwa anggaran program makan bergizi gratis akan ditingkatkan.
Budi Arie menyebutkan, pemerintah telah menganggarkan dana hingga Rp71 triliun untuk program makan bergizi gratis hingga akhir tahun 2025 dengan menargetkan 19,47 juta penerima manfaat. Namun, anggaran itu rencananya akan ditambah.
"Jumlah (anggaran) akan terus ditingkatkan dan diperkirakan bisa mencapai Rp 400 triliun ketika program ini menyasar pada 80 juta penerima manfaat sehingga ini merupakan investasi jangka panjang untuk mencetak generasi yang unggul," kata Budi Arie dalam keterangannya, dikutip Minggu (12/1/2025) dari Kompas.com.
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
Referensi : Liputan6.com, Merdeka.com, Kompas.com