Adakah Sahabat Wirausaha yang sudah membuka usaha di bidang makanan dan minuman (mamin) ? Tahukah sahabat bahwa industri mamin merupakan salah satu sektor unggulan industri non migas yang berkontribusi sebesar 38,42% terhadap pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas di Indonesia.
Coba kita perhatikan, selama masa pandemi COVID, hampir semua usaha dan industri mengalami penurunan yang drastis bahkan banyak yang gulung tikar. Tapi itu tidak terjadi pada usaha makanan minuman di kelas umkm. Usaha di sektor ini masih bisa berjalan bahkan banyak pula yang justru mengalami peningkatan omzet, terutama usaha mamin yang melayani penjualan lewat online shop.
Baca Juga: Kementerian Perindustrian Webinar Trend Kemasan Komoditi Pangan (Minuman)
Bagaimana dengan usaha minuman jus? Apakah masih ada peluang pasarnya? Tentu saja! Dari beberapa observasi kecil yang penulis himpun, minuman jus sangat diminati masyarakat untuk meningkatkan stamina dan kekebalan tubuh.
Saat ini masyarakat sudah mulai sadar makanan dan minuman sehat untuk mengantisipasi serangan COVID yang bisa mengancam kita kapanpun dan dimanapun. Jadi peluang pasar minuman jus menjadi semakin menjanjikan dan menguntungkan.
Artikel Bedah Kasus kita kali ini akan membahas tentang peluang pasar bisnis minuman jus. Kita coba akan membedahnya dari pasarnya sampai strategi-strategi yang para sahabat bisa lakukan untuk bisnis jus ini. Penasaran? Yuk baca artikel ini yah Sahabat Wirausaha.
Bagaimana Pasar Minuman Jus dan Sari Buah Saat Ini?
Sumber: www.kemenperin.go.id
Perkembangan Industri minuman ringan di Indonesia mengalami kenaikan rata-rata mencapai 10% pertahun, yang diwakili oleh industri minuman dalam kemasan seperti AMDK, Teh Siap Saji, Saribuah, Isotonik, Karbonasi dan Kopi.
Baca Juga: Membangun Bisnis Kuliner Dari WhatsApp
Kementerian perindustrian mencatat bahwa perkembangan industri minuman jus dan sari buah mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Sejak tahun 2011 pertumbuhan industri minuman sari buah dan jus mengalami peningkatan rata-rata mencapai 15% per tahun, melebihi pertumbuhan rata-rata industri minuman susu dan lainnya.
Industri minuman jus dan sari buah di Indonesia masih dipimpin oleh Buavita milik PT Unilever Indonesia yang menduduki peringkat teratas dengan pertumbuhan pangsa pasar rata-rata per tahun mencapai 29,1%. Disusul dengan industri minuman sari buah lain dengan merek-merek baru yang mulai bermunculan, seperti Frutang, Ale-Ale, ABC jus, Gogo, Country Juice, Nutrisari dll. Beberapa diantara merek ini telah berhasil menembus pangsa pasar Internasional.
Bagaimana Sahabat Wirausaha semua, apakah sahabat tertarik untuk terjun di bidang industri minuman jus dan sari buah? Kita tentu sepakat ya bahwa usaha di bidang industri makanan minuman adalah satu sektor yang bisa mengambil keuntungan fantastik diatas 30% bahkan bisa sampai 100%, waw! Kondisi ini tidak sama dengan industri lain yang biasanya hanya mengambil keuntungan minim antara 15-20%.
Bagaimana Memilih Produk Jus yang Marketable?
Sebelum Sahabat Wirausaha membuka usaha minuman jus, sebaiknya sahabat melakukan observasi kecil dan melakukan beberapa eksperimen tentang produk yang ingin sahabat jual. Perhatikanlah faktor-faktor berikut :
Baca Juga: Percepat Pertumbuhan UMKM Kuliner Dengan Cloud Kitchen
1. Pemilihan jenis buah atau sayur yang memiliki kandungan serat dan vitamin yang dibutuhkan masyarakat saat ini
Pemilihan jenis buah atau sayur yang ingin dijadikan produk jus sangat penting mempertimbangkan kondisi kebutuhan masyarakat saat ini. Secara umum, masyarakat menyukai minuman jus buah jeruk, mangga, jambu, sirsak, melon, semangka, dan kelengkeng. Tapi kebanyakan buah ini bersifat musiman dan tentu sahabat akan sedikit kerepotan untuk proses produksi jika tidak bisa mendapatkan supply buah karena sedang tidak musim panen.
Pada musim pandemi COVID seperti sekarang ini, isu buah atau sayur kaya akan serat menjadi isu utama untuk meningkatkan imun dan kekebalan tubuh. Sahabat harus bisa memilih buah atau sayur yang memiliki kandungan serat paling tinggi, contohnya sahabat bisa membuat minuman jus buah dicampur dengan daun kelor yang terbukti kandungan seratnya sangat tinggi bahkan bisa sampai 20 kali dari kandungan buah biasa. Nah isu ini dapat menjadi pembeda antara produk yang sahabat tawarkan dengan produk jus lain yang sudah beredar di pasaran saat ini.
2. Pemilihan tema dari produk yang ingin dijual menyesuaikan kondisi pasar saat ini
Di masa digitalisasi seperti sekarang, arus informasi begitu cepat menyebar, bahkan saking dahsyatnya isu dan informasi itu bisa menjangkau ribuan orang hanya dalam hitungan beberapa jam.
Baca Juga: Mengumpulkan Data Untuk Inovasi Bisnis Kuliner
Oleh sebab itu, jika Sahabat Wirausaha ingin menjual produk yang bisa langsung booming, maka carilah tema yang lain daripada yang lain, yang benar-benar sedang dibutuhkan masyarakat saat ini. Contoh sahabat ingin mengangkat tema “Jangan takut dengan COVID, lawan dengan jus Moringa Orange”
Nah tema tersebut akan menarik perhatian masyarakat dan tertarik untuk mencobanya. Jika pembelian pertama bisa memuaskan, dalam arti rasa dan kualitasnya bagus, maka dijamin konsumen akan bisa repeat order tiap hari.
3. Rahasia resep dan pengolahan
Rahasia resep dan pengolahan menjadi faktor yang penting dalam sebuah produk. Buatlah produk yang mempunyai rasa unik dengan mencampurkan komposisi bahan tertentu sehingga menjadi rasa yang lain dari jus biasa.
Dalam komposisi tersebut jangan lupa perhatikan komposisi unsur serat dan vitamin adalah yang utama, kalau perlu sahabat bisa membuat test di laboratorium Sucofindo untuk memperoleh hasil uji lab dan laporan komposisi serat dan vitamin yang dikandung dalam minuman jus tersebut.
Baca Juga: Menjaga Standar Mutu Bisnis Kuliner Waralaba
Sehingga laporan ilmiah ini akan sangat mempengaruhi pola pandang masyarakat dan menarik minat beli mereka. Bahkan bisa menjadi magnet dari produk jus tersebut melebihi produk jus yang dijual di pasaran oleh pabrik-pabrik besar.
4. Pemilihan kemasan atau penyajian produk
Terakhir yang harus sahabat perhatikan adalah pemilihan kemasan dan penyajian produk. Apakah sahabat ingin menyajikan produk dalam kemasan botol, atau cup, atau produk jus kering/bubuk instan, apapun bentuk yang sahabat pilih, pastikan design dan tampilannya yang unik, elegan dan mempunyai pembeda yang gampang diingat oleh konsumen.
Bagaimana Menentukan Target Market?
Sumber: www.kemenperin.go.id
Baca Juga: Jenis-Jenis Promosi Paling Pas Untuk Bisnis Kuliner
Target market adalah peluang pangsa pasar yang akan kita bidik untuk menjual produk jus kita. Penentuan target market ini sangat penting agar sahabat tidak salah dalam melakukan proses produksi. Target market yang harus diperhatikan adalah:
- Target Sasaran penjualan
- Target Jumlah penjualan
- Target pendapatan yang ingin dicapai dalam setahun.
Target Sasaran penjualan dapat diklasifikasikan dalam 3 kelompok yaitu :
1. Target market berdasarkan faktor kesehatan
Target market ini mengutamakan kualitas produk yang mempunyai komposisi serat dan vitamin tingi yang bisa digunakan untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi tubuh atau untuk mengatasi satu keluhan penyakit tertentu.
Misal :
- Jus Moringa Jambu, dengan komposisi kandungan vitamin A, vit C, calcium, thiamin, antioxidant, antiviruses, antidiabetic, dll (sebutkan semua komposisi kandungannya dan prosentase per 100gr ) berkhasiat untuk mengatasi hipertensi, diabetes, radang tenggorokan, penyakit akibat virus dan radikal bebas, dll
- Jus Moringga wortel, dengan komposisi kandungan vitamin A, vit C, calaium, thiamin, antioxidant, antiviruses, antidiabetic, dll (sebutkan semua komposisi kandungannya dan prosentase per 100gr ) berkhasiat untuk mengatasi mata, hipertensi, penyakit akibat virus dan radikal bebas, dll
- dll
2. Target market berdasarkan citarasa
Target ini mengutamakan citarasa yang enak dan buah favorit masyarakat, misal:
- Moringa Durian : dibuat dengan komposisi tertentu dengan menambahkan sedikit kacang-kacangan, cream, dan coklat.
- Moringa Manga
- dll
Baca Juga: Cara UMKM Menetapkan Target Usaha
3. Target market berdasarkan sosial ekonomi
Target ini mengutamakan sosial ekonomi, misal:
- Target pasar ke lingkungan sekolah, tentu dibuat dengan citarasa enak tapi harga ekonomis.
- Target pasar menengah ke atas, misal supply untuk kebutuhan jus di hotel, tentu komposisi buahnya yang berkualitas, rasa enak, kemasan super, harga bisa mahal tapi penampilan exclusive.
Setelah Sahabat Wirausaha menentukan jenis produk untuk target sasaran tertentu, kemudian sahabat bisa menentukan target jumlah penjualan yang otomatis diikuti target produksi, lalu sahabat bisa menentukan target pendapatan dan target profit yang ingin dicapai dalam 1 tahun.
Dalam menentukan dan menganalisa target tersebut, jangan lupa sahabat memperhitungkan faktor daya saing kompetitor lain dan faktor daya beli masyarakat agar hasil yang dicapai tidak jauh melenceng dari target yang diharapkan.
Baca Juga: Tips Mendesain Sistem Insentif dan Disinsentif untuk Mencapai Target Usaha
Bagaimana Memilih Tempat yang Strategis?
Bagaimanapun, faktor tempat usaha yang strategis masih mendominasi keberhasilan sebuah usaha. Pemilihan tempat yang strategis dapat sahabat tentukan dengan menyesuaikan tema atau pasar yang ingin sahabat bidik.
Tempat Strategis bukan berarti tempat jualan atau tempat produksi secara keseluruhan. Sahabat bisa memilih tempat strategis di mall, meskipun kecil, tapi cukup untuk show produk dan pengenalan produk ke masyarakat.
Bagaimanakah strategi memilih tempat yang tepat dan menguntungkan? Berikut ini penjelasan alternative tempat strategis dan analisanya:
Baca Juga: Kopi Tuli, Tempat Berkembang Teman Tuli
- Memilih tempat counter di mall bisa menjadi cara efektif untuk pemasaran produk. Sahabat harus menyiapkan dana awal yang cukup besar untuk biaya sewa tempat tersebut. Sebaiknya jangan buru-buru untuk menyewa tempat dalam jangka waktu panjang untuk menghindari pengeluaran yang besar didepan.
Carilah tempat kecil seperti counter yang bisa disewa bulanan. Kemungkinan di bulan-bulan pertama, sahabat belum bisa mengejar target jualan atau bahkan masih nombok, tapi sahabat bisa memposting tempat dan produk sahabat tersebut di sosial media dan menjadikan produk sahabat dijual di tempat yang bergengsi, sehingga menaikkan grade produk sahabat.
Lakukan pemasaran online terus menerus sampai sahabat bisa memperoleh pasar dari online shop. Jika produk sahabat sudah dikenal, maka sahabat bisa melanjutkan sewa tempat di mall tersebut atau menghentikannya, tergantung dari keuangan sahabat semua. Tapi yang jelas produk minuman jus sahabat tersebut sudah dikenal oleh masyarakat.
Baca Juga: 3 Kunci Sukses Transformasi Bisnis Offline ke Online
- Memilih tempat counter di dekat sekolah atau di lingkungan kampus. Pemilihan tempat di lingkungan ini bisa langsung menghasilkan profit di bulan-bulan pertama. Jangan lupa memberikan variasi nuansa yang berbeda di counter tersebut, misalnya sahabat bisa memberikan service internet gratis dan kenceng. Tempat juga harus yang nyaman, sehingga bisa menjadi magnet untuk menarik pelanggan anak-anak muda yang suka kumpul-kumpul di counter sahabat sambil menikmati gratis wifi.
- Memilih tempat counter di dekat rumah sakit, poliklinik, atau dokter praktek untuk target produk minuman jus untuk kesehatan, dst.
Bagaimana Menaikkan Omzet dan Menaikkan Profit ?
Sumber www.kemenperin.go.id
Dalam dunia bisnis, mempertahankan dan menaikkan kualitas produk menjadi tantangan tersendiri yang harus dilakukan dengan sabar, rajin, terorganisir dengan rapi, dan melangkah dengan kompak dalam team, satu visi dan misi untuk mencapai target pendapatan yang diharapkan.
Sahabat Wirausaha harus rajin mengikuti perkembangan dan permintaan pasar, serta selalu update tentang kebijakan pemerintah untuk industri makanan minuman, terutama minuman jus.
Baca Juga: Peluang Usaha Makanan Beku
Menurut catatan Kementerian perindustrian, jumlah industri minuman ringan dalam kemasan mencapai 335 unit usaha dengan kapasitas produksi sebesar 4,7 juta ton pertahun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 48 ribu orang orang. Jumlah pekerja ini mencapai 42,5 % dari total pekerja di sektor IKM. Jumlah yang fantastic jika dibanding dengan banyak industri IKM saat ini.
Jumlah unit usaha ini tidak hanya industri besar, tetapi juga industry minuman tingkat IKM diantaranya meliputi produsen air minuman dalam kemasan, minuman teh, minuman jus dan sari buah, minuman isotonic, minuman kopi dan susu, dan minuman berkarbonasi.
Dari catatan tersebut, Sahabat Wirausaha bisa ambil kesempatan emas untuk bergabung dengan para industri minuman kemasan karena peluang pasarnya masih sangat menjanjikan kalau dilihat dari perkembangan kontribusinya sekitar 40%.
Lalu bagaimana untuk menaikkan omzet dan profit? Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa sahabat pakai untuk menaikkan omzet :
- Lakukan pemasaran yang masif melalui online shop atau digital marketing, sosial media, Facebook, Instagram dll sehingga produk sahabat banyak dilihat oleh orang sehingga orang merasa familiar dengan produk tersebut.
- Lakukan pemasaran dengan tema yang unik dan menarik minat serta yang sedang tren saat itu.
- Berikan discount dan pembatasan stok untuk produk favorit dalam jangka waktu tertentu, agar konsumen mengantri untuk membeli produk tersebut dan bisa menjadi trending topik dan pembicaraan orang banyak.
- Mintalah para customer melakukan testimoni yang bagus sehingga menarik konsumen lain untuk beli.
- Segera lakukan pemenuhan penjualan untuk customer antri setelah jangka waktu promo berakhir dan lakukan peningkatan produksi untuk menambah stok agar tercapai rencana peningkatan omzet dan profit.
- Lakukan join kerjasama secara massif dengan kedai-kedai minuman di sekolah atau mall atau hotel untuk menitipkan produk minuman jus sahabat semua.
- Kurangi biaya pengeluaran atau cost yang tidak urgent dan sebisa mungkin melakukan promosi online dengan biaya yang relatif kecil.
Demikian penjelasan singkat yang dapat sahabat aplikasikan dalam bisnis industri minuman jus sahabat semua.
Baca Juga: Peluang Pasar: Makanan Korea
Bagaimana Peluang Pasar Jus Internasional?
Peluang pangsa pasar mamin jus ke luar negeri sangatlah besar. Pada Pameran International Expo 2020 di Dubai, Indonesia mengikutkan 20 jenis produk mamin dan telah menembus pasar ekspor ke UAE diantaranya adalah jus, kopi instan, dan makanan sereal. Indonesia masih punya peluang yang besar untuk pengembangan industri minuman jus, di samping karena potensi ketersediaan bahan baku yang besar, juga karena permintaan pasar yang meningkat pasca COVID baik permintaan pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri.
Permintaan produk minuman olahan diantaranya jus berasal dari negara Saudi Arabia, Dubai, Mesir, Qatar dan beberapa negara arab lainnya. Permintaan dari negara-negara di Eropa pun tak kalah besarnya, terutama dari Amerika. Hanya saja pemberlakukan aturan impor yang sangat ketat di Amerika, terutama untuk produk makanan minuman, membuat kita memang harus punya effort lebih agar bisa gol mengekspor jus ke negeri paman sam tersebut.
Catatan dari data Kementerian perindustrian, nilai ekspor minuman ringan dari Indonesia ke berbagai negara sebesar $83 juta atau tembus Rp 12,2 triliun. Jumlah ini baru memenuhi setengah kebutuhan ekspor minuman ringan dan minuman jus. Masih besar sekali peluang ekspor yang belum terpenuhi oleh industri IKM di Indonesia.
Baca Juga: Potensi Ekspor Makanan Olahan Kemasan Dari Indonesia
Itulah pembahasan artikel ini yang membedah peluang bisnis jus. Kita sudah melihat masih besarnya peluang industri ini. Namun pastinya dengan banyaknya kompetitor dalam bisnis jus ini, Sahabat Wirausaha harus lebih handal dalam menjalankan strategi untuk menang di pasar.
Sudah siapkah Sahabat Wirausaha untuk menjemput bola dan mengambil peluang ini?
Referensi: