“Ketersediaan sumber daya keuangan dapat mendorong adanya kesempatan untuk berinovasi dan proses bisnis yang lebih baik. (Farkas Gergely, 2016)
Dalam menjalankan usaha, peran permodalan tentu menjadi sebuah hal yang penting terutama pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Karena ternyata penggunaan modal secara tepat, bisa menimbulkan inovasi yang lebih baik untuk ekspansi dan mengembangkan bisnis. Hanya saja, dampak ini perlu dikaji lebih jauh, termasuk seperti apa dampak dari inovasi terhadap performa perusahaan.
Dalam mencoba melihat dampak tersebut, sebuah kajian dilakukan oleh Marioa Rio Rita, Yeterina Widi Nugrahanti dan Ari Budi Kristanto dengan judul Peer-to-Peer Lending, Financial Bootstrapping and Government Support: The Role of Innovation Mediation on MSME Performance. Kajian tersebut membantu kita mengidentifikasi apakah terdapat pengaruh dari inovasi terhadap performa bisnis pelaku UMKM, termasuk kebijakan penggunaan akses modal untuk UMKM.
Metodologi: Pengaruh Kemudahan Akses Keuangan Terhadap Performa Bisnis UMKM
Dalam mencari tahu terkait pengaruh kemudahan akses keuangan terhadap performa bisnis, kajian ini menggunakan metode kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survei pada UMKM yang berdomisili di daerah Salatiga. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2019, terdapat 1.969 unit bisnis di Salatiga.
Dengan mengacu pada data tersebut, survei berhasil mengumpulkan data sebanyak 112 pelaku UMKM. Setelah data tersebut terkumpul, dilakukan pengolahan data dengan menggunakan ekonometrika. Secara lebih spesifik, metode pengolahan data yang digunakan adalah Partial Least Squares (PLS) – Structural Equation Model (SEM).
Secara umum, penelitian ini mencoba memberikan gambaran mengenai pengaruh kemudahan akses keuangan seperti apa yang dapat mempengaruhi performa bisnis dari pelaku UMKM. Setidaknya, terdapat tiga faktor yang diuji pengaruhnya terhadap performa bisnis, yaitu akses pembiayaan online, kemudahan pembayaran dari pembeli dan pemasok produknya dan bantuan dari pemerintah.
Faktor pembiayaan online ini sering juga dikenal sebagai pembiayaan dari fintech yang dapat diakses pelaku UMKM. Kajian ini memberikan asumsi bahwa ketika pelaku UMKM sudah dapat mengakses pembiayaan online, seharusnya mereka akan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk berinovasi dan akan meningkatkan performa bisnis kedepannya.
Selanjutnya, terdapat faktor kemudahan dari pembeli dan penjual. Faktor ini seringkali disebut sebagai financial bootstrapping dimana pelaku UMKM akan mampu mendapatkan kemudahan pembayaran sehingga tidak memberatkan operasional usaha. Hal ini termasuk dalam pengaruh kemudahan akses keuangan yang memang sangat bisa mempengaruhi kinerja bisnis mikro.
Sebagai contoh dari financial bootstrapping adalah pembayaran untuk down payment atau yang sering dikenal dengan uang DP dari pembeli. Pembayaran uang DP ini akan mempermudah pelaku UMKM untuk memiliki kas terlebih dahulu dalam membeli bahan baku. Selain itu, financial bootstrapping ini juga dapat berasal dari pemasok bahan baku dengan cara memberikan kesempatan untuk melakukan pelunasan pembelian di akhir.
Faktor kemudahan keuangan terakhir adalah bantuan dari pemerintah. Dukungan dari pemerintah ini merupakan salah satu bentuk bantuan yang bisa dimanfaatkan pelaku UMKM untuk meningkatkan bisnis. Penelitian ini juga berasumsi bahwa bantuan pemerintah dapat meningkatkan performa bisnis melalui inovasi.
Berdasarkan beberapa asumsi awal tersebut, pelaku UMKM sebenarnya sudah dapat melihat faktor apa saja yang dapat menjadi opsi untuk meningkatkan performa bisnis, jika dikaitkan dengan pengaruh kemudahan akses keuangan secara tepat. Meskipun begitu, pengujian perlu dilakukan untuk melihat pengaruh sebenarnya dari setiap faktor tersebut.
Baca Juga: 6 Tips Bisnis Sukses Bagi UMKM Agar Siap Naik Kelas
Pengaruh Kemudahan Akses Keuangan Terhadap Performa Bisnis
Setelah memahami mengenai metodologi, hasil penelitian dapat dipahami dengan lebih baik. Pada tahapan pertama, dilakukan pengujian terhadap pengaruh dari ketiga faktor mengenai kemudahan akses keuangan tadi terhadap performa bisnis dari UMKM. Ketiga variabel ini yang nantinya akan menjadi faktor yang mendorong timbulnya inovasi yang pada akhirnya akan meningkatkan performa bisnis.
Tabel 1. Hasil pengolahan Data Pengaruh Pembiayaan terhadap Performa Bisnis UMKM
Pada tabel 1, dapat terlihat mengenai hasil pengolahan data berkaitan dengan pengaruh faktor dukungan usaha terhadap performa bisnis UMKM. Pada tiga pengujian pertama, dilakukan pengujian apakah terdapat pengaruh dari pembiayaan online (P2P), kemudahan dari pembeli dan penjual (FB) dan dukungan pemerintah (GS) terhadap performa bisnis (BP) dari UMKM.
Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari pembiayaan online dan kemudahan dari pembeli dan penjual terhadap performa bisnis. Sedangkan pengaruh dukungan pemerintah terhadap performa bisnis terlihat tidak signifikan, meskipun keduanya sama-sama memberikan pengaruh dalam penggunaan akses modal untuk UMKM yang diperoleh dari omzet usaha.
Pengaruh signifikan dari pembiayaan online dapat disebabkan oleh peningkatan kewajiban bagi UMKM yang menerima pembiayaan dari online itu sendiri. Kewajiban tersebut mendorong UMKM untuk mampu menggunakan pinjaman yang didapatkan dengan sebaik mungkin sehingga berdampak pada peningkatan performa perusahaan.
Selanjutnya pada faktor kedua, yaitu kemudahan dari pembeli dan penjual, dapat disimpulkan bahwa keringanan pada kondisi keuangan dapat meningkatkan performa bisnis pada para pelaku UMKM. Bentuk keringanan ini dapat diperoleh dari beberapa sumber seperti kemudahan yang diterima dari konsumen dengan pembayaran tunai, maupun penyediaan bahan baku yang cenderung tidak terlalu banyak dalam kegiatan operasional sehingga tidak memperberat likuiditas dari pelaku usaha.
Sedangkan pengaruh bantuan pemerintah justru tidak dapat meningkatkan performa bisnis UMKM. Hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh peran pemerintah yang justru mungkin membuat pelaku UMKM menjadi merasa dibantu dan menurunkan performa bisnis mereka. Dalam beberapa penelitian, kondisi ini dapat disebut sebagai kondisi dengan adanya moral hazard dimana kemudahan yang diterima justru membuat seorang individu tidak ingin berusaha lebih keras.
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
Pengaruh Kemudahan Akses Keuangan Terhadap Inovasi
Setelah melihat hubungan antara ketiga faktor di atas dan performa bisnis secara langsung, penelitian ini juga mencoba untuk melihat keterkaitan antara ketiga faktor tersebut dengan inovasi untuk selanjutnya dilihat pengaruhnya terhadap performa bisnis. Secara sederhana, penelitian ini ingin menguji, apakah ketiga faktor penggunaan akses modal untuk UMKM itu dapat meningkatkan inovasi, yang selanjutnya inovasi ini akan meningkatkan performa bisnis.
Pada tabel 1, dilakukan pula pengujian apakah terdapat pengaruh dari pembiayaan online (P2P), kemudahan dari pembeli dan penjual (FB) dan dukungan pemerintah (GS) terhadap inovasi usaha (IN) dari UMKM dimana hasilnya menunjukkan signifikansi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembiayaan online, kemudahan dari pembeli dan penjual dan dukungan pemerintah dapat meningkatkan adanya inovasi. Pada aspek pembiayaan online, selain memicu rasa tanggung jawab dari pelaku UMKM, pembiayaan ini juga dapat mendorong adanya transfer pengetahuan. Pelaku UMKM juga akan mampu untuk terlibat dalam satu jaringan komunitas yang dimiliki oleh pemberi pembiayaan.
Pada aspek kemudahan akses keuangan dari pembeli dan penjual, mekanisme ini memberikan gambaran bahwa pembeli dan penjual serta berbagai pihak yang terlibat telah memiliki kedekatan dengan pelaku UMKM. Hal tersebut dapat menjadi faktor pendorong untuk meningkatkan kemampuan melakukan inovasi.
Terakhir, dukungan dari berbagai pemerintah juga akan mampu memberikan kesempatan kepada para pelaku UMKM untuk melakukan inovasi berkaitan kegiatan bisnisnya. Hal ini tidak terlepas dari bantuan penggunaan akses modal untuk UMKM baik dalam hal keuangan dan juga non-keuangan yang dapat meningkatkan kapasitas bisnis pelaku UMKM.
Kemudahan Akses Keuangan dan Peran Inovasi dalam Mendorong Performa Bisnis
Selain melihat pengaruh positif dari berbagai faktor kemudahan akses keuangan, pengujian pada Tabel 1 juga dilakukan untuk melihat apakah inovasi (IN) sendiri memiliki pengaruh positif terhadap performa bisnis (BP). Hasil pengujian ini sendiri menunjukkan bahwa inovasi yang semakin banyak akan meningkatkan performa bisnis.
Dengan signifikansi pengaruh dari inovasi terhadap performa bisnis, penelitian ini dapat dikembangkan dengan melihat faktor kemudahan akses keuangan terhadap performa bisnis melalui peningkatan inovasi.
Tabel 2. Hasil Pengolahan Data dari Variabel Dukungan Usaha, Inovasi dan Performa Bisnis
Pada tabel 2, dilakukan pengujian apakah terdapat pengaruh dari pembiayaan online (P2P), kemudahan dari penjual dan pembeli (FB) dan dukungan pemerintah (GS) terhadap performa bisnis (BP) dari UMKM dengan melalui pengaruh mediasi dari inovasi (IN). Berdasarkan hasil pengujian statistik yang dilakukan, dapat terlihat bahwa ketiga faktor tersebut memberikan dampak yang positif dan signifikan terhadap performa bisnis.
Hasil ini sebenarnya tidak berbeda jauh apabila dibandingkan dengan pengujian langsung yang dilakukan pada tabel 2. Perbedaan yang terlihat hanya pada faktor dukungan pemerintah. Pada pengujian ini, terlihat bahwa dukungan pemerintah memiliki nilai yang juga signifikan. Hal ini menjadi sebuah gambaran bahwa dukungan pemerintah yang dapat meningkatkan performa bisnis adalah dukungan yang di saat yang sama juga mampu meningkatkan inovasi. Tanpa adanya peningkatan inovasi, maka dukungan tersebut tidak akan memberikan dampak positif.
Baca Juga: Tips Bisnis Anti Rugi, 6 Rahasia Bisnis Cuan dan Berkelanjutan
Implementasi Penelitian Bagi Berbagai Pihak
Penelitian ini memberikan gambaran bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan performa usaha mereka. Mereka dapat memanfaatkan beberapa dukungan pengaruh kemudahan akses keuangan seperti pembiayaan online, kemudahan dari pembeli dan penjual serta dukungan dari pemerintah. Dengan penerapan yang tepat tentunya, akan memberikan dampak yang baik terhadap kinerja usaha ke depannya.
Pelaku UMKM perlu memperhatikan bahwa kemudahan akses yang baik tidak hanya akan memberikan bantuan berupa pembiayaan, kemudahan berusaha dan lainnya, dukungan tersebut juga akan berdampak terhadap peningkatan inovasi. Pada tahap lebih lanjut, inovasi ini akan berdampak positif terhadap performa bisnis.
Penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk melihat lebih jauh pentingnya dukungan kepada pelaku UMKM. Hasil menarik dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak bisa asal memberikan dukungan terhadap pelaku UMKM.
Dukungan tersebut harus mampu memberikan peningkatan inovasi sehingga dapat meningkatkan performa usaha pelaku UMKM. Selain itu, dukungan tersebut tidak harus langsung dari pemerintah, tetapi dapat juga dilakukan dengan menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM seperti memperbanyak akses pembiayaan dan memudahkan akses operasional bagi pelaku UMKM.
Nah, itulah ringkasan singkat dari kajian pengaruh kemudahan akses keuangan pada bisnis UMKM. Semoga dengan kajian tersebut, kamu dan para pelaku UMKM lainnya jadi bisa lebih tahu dan berani untuk mengakses berbagai program dukungan bagi usaha, baik itu yang berbentuk pembiayaan atau dukungan lainnya. Karena bagaimanapun juga, UMKM yang sejahtera akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian sebuah negara. Jadi terus semangat ya, Sahabat Wirausaha!
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.