Menteri Perdagangan Budi Santoso mengumumkan pencapaian membanggakan produk UMKM Indonesia berhasil mencatatkan ekspor senilai US$57,61 juta (Rp947,4 miliar) hingga April 2025. Angka fantastis ini didapat dari serangkaian business matching yang diikuti ratusan pelaku usaha lokal, termasuk banyak yang baru pertama kali menjajaki pasar global.

"Baru empat bulan, transaksi UMKM kita sudah mencapai US$57,61 juta. Padahal, sebagian belum pernah ekspor sebelumnya. Ternyata, produk mereka langsung diserbu pembeli internasional!" ujar Budi dalam acara Astra Export Champion di Jakarta seperti dilansir dari CNBC Indonesia.

Dari total tersebut, 21,49 juta (Rp353,4 miliar) masih dalam tahap potensi transaksi. Kegiatan business matching ini difasilitasi oleh perwakilan dagang Indonesia di 33 negara, melibatkan 46 Atase Perdagangan dan ITPC secara daring. Program ini membantu UMKM mempromosikan produk, eksplorasi pasar, dan bertemu calon pembeli luar negeri secara langsung.

Gabung Jadi Member UKMINDONESIA.ID untuk Kembangkan Bisnis UMKM kamu!

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekspor nasional 7,1% di 2025, dengan kontribusi UMKM diharapkan mencapai 9%. "Memang tidak mudah karena banyak UMKM masih pemula. Makanya, program pendampingan seperti ini terus kita dorong," tegas Budi.

Selama Bulan April, Ekspor UMKM Capai Rp719 Miliar

Pada April saja, ekspor UMKM melesat ke US$43,74 juta (Rp719,3 miliar) melalui 27 sesi business matching. Sebanyak 73 UMKM unjuk gigi dengan 20 pitching session dan 7 pertemuan langsung dengan pembeli global. Produk yang laris manis antara lain:

  • Fesyen & kerajinan tangan

  • Dekorasi rumah

  • Kelapa parut kering & gula aren

  • Olahan laut & buah segar

  • Makanan-minuman kemasan

Hingga Mei 2025, 709 UMKM sudah tergabung dalam program ini, berkolaborasi dengan Kadin, BI, bank nasional, Pertamina, LPEI, dan mitra strategis lainnya.

Baca Juga: Kementerian UMKM Hapus Utang 19 Ribu Lebih Pelaku UMKM Senilai Rp486 Miliar

Mayoritas ekspor UMKM Indonesia saat ini mengincar pasar Asia, terutama Malaysia, Taiwan, Hong Kong, dan Arab Saudi—negara dengan populasi diaspora Indonesia yang besar. Dengan tren positif ini, UMKM Indonesia semakin membuktikan bahwa produk lokal bisa go global!