Sahabat Wirausaha, kita mengenal istilah Growth Stock dan Value Stock dalam investasi Pasar Modal. Kedua istilah ini merupakan dua pendekatan umum yang sering digunakan oleh investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Untuk mengenal lebih lanjut mengenai Growth Stock, yuk kita baca ulasan berikut!

Baca Juga: Risk Based Capital


Apa Itu Growth Stock?

Growth Stock adalah saham yang memiliki harga pasar yang lebih tinggi (overpriced) dari nilai perusahaan itu sendiri. Hal ini dikarenakan adanya prospek pertumbuhan jangka panjang yang mendukung bisnis perusahaan. Prospek pertumbuhan jangka panjang ini dapat dipengaruhi oleh trend suatu industri, atau perusahaan tersebut memiliki produk atau layanan yang unik dan inovatif, serta memiliki teknologi yang menjamin pertumbuhan jangka panjang. Banyak saham berkapitalisasi kecil (small cap) dikategorikan sebagai Growth Stock. Namun, beberapa perusahaan besar mungkin juga dapat dikategorikan sebagai emiten dengan Growth Stock.

Baca Juga: Capital Gain

Saham dapat dikategorikan sebagai Growth Stock jika perusahaan memiliki ruang pertumbuhan laba yang masih tinggi, namun belum memiliki riwayat keuangan yang mumpuni. Saham-saham Growth Stock biasanya tidak akan membagikan dividen dan akan mengalokasikannya untuk mendukung rencana ekspansi perusahaan kedepannya.

Baca Juga: Cost of Capital

Sebagian investor menganggap saham dari jenis Growth Stocks ini memiliki risiko tinggi karena harga sahamnya cenderung tidak stabil. Hal ini dikarenakan saham jenis ini sangat sensitif terhadap isu atau sentimen negatif, baik dalam hal pemberitaan ataupun laporan pendapatan perusahaan yang tidak sesuai ekspektasi dapat menurunkan harga saham ini secara signifikan. Namun, Kembali lagi, jika berbicara tentang saham, yang terpenting adalah fundamental perusahaan. Jika fundamental perusahaan baik, meski memiliki risiko tinggi, investor akan tetap berinvestasi untuk jangka panjang.

Baca Juga: Capital Loss

Berikut beberapa emiten yang masuk kategori Growth Stock berdasarkan Indeks IDX Growth 30 Tahun 2021, antara lain: PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEKS), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Sahabat Wirausaha, memilih pendekatan Growth Stock dalam berinvestasi memang lebih berisiko jika dibandingkan dengan pendekatan Value Stock. Namun, prospek pertumbuhan jangka panjang perusahaan yang tinggi sebanding dengan risiko yang kita ambil. Nah, apakah Sahabat Wirausaha tertarik untuk berinvestasi pada Growth Stock?

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.

Referensi:

  1. Investopedia.com
  2. Pluang.com