Mengenal Name-Dropping Marketing – Pernah melihat banner toko sederhana di pinggir jalan dengan tulisan “Lee Min Ho Pernah Makan di Sini”?  Biasanya, lengkap ditemani gambar sang aktor asal Korea yang tengah menyantap semangkuk makanan. Iklan seperti ini memang hampir selalu berhasil menarik perhatian. Faktanya, jika melewati banner semacam itu, fans K-Drama mana yang tidak tergoda untuk menengok dua kali? Nah, teknik pemasaran ini biasa disebut dengan istilah Name-Dropping Marketing.


Apa Itu Name-Dropping Marketing?

Menurut Cambridge Dictionary, name-dropping secara umum diartikan sebagai tindakan seseorang membicarakan orang-orang terkenal yang pernah ditemui, agar orang atau pihak tersebut terlihat lebih penting dan istimewa. 

Sementara dalam dunia pemasaran, istilah Name Dropping Marketing merujuk pada teknik pemasaran di mana suatu brand menyebut atau mencatut nama orang atau pihak lain yang terkenal untuk membuat konsumen, investor, maupun partner bisnisnya terkesan. W. Keith Campbell, seorang profesor di bidang psikologi, mengatakan bahwa seseorang atau suatu brand bisa terlihat bagus di mata orang banyak jika mengasosiasikan diri mereka dengan nama-nama terkenal. 


Bagaimana Cara Kerja Name-Dropping Marketing?

Dilansir dari Investopedia, name-dropping merupakan sebuah taktik yang sangat berguna untuk memposisikan bisnis pada status sosial yang mereka inginkan. Saat menjual produk, tindakan ini bisa  memberi kredibilitas dadakan pada produk yang bisa membantunya terjual lebih cepat. Menggunakan nama orang terkenal bisa meyakinkan konsumen untuk setidaknya mencoba atau mencicipi produk yang kita jual. 

Contoh paling dekat adalah yang tadi disebutkan, saat bisnis-bisnis kecil mencatut nama artis Korea atau nama terkenal lainnya pada banner mereka agar menarik pelanggan yang lewat. Kebenaran dari fakta yang dicantumkan tentu bisa dipertanyakan. Namun setidaknya, hal ini sudah bisa menimbulkan rasa penasaran di hati calon konsumen. 

Meski begitu, tentu akan menjadi gawat jika perusahaan dan brand besar melakukan hal ini tanpa ada kontrak resmi dengan si artis atau orang terkenal yang disebutkan. Karenanya, teman-teman juga harus tetap berhati-hati dalam menggunakan strategi ini agar terhindar dari masalah hukum. Untuk menghindarinya, kita bisa mengakali dengan mengontrak orang lain yang memiliki nama mirip dengan artis, atlet, penyanyi, atau orang terkenal lainnya seperti yang dilakukan brand sereal Surreal

Selain itu, jika Sahabat Wirausaha menjalankan bisnis B2B, referensi bisa dikatakan berperan kuat dalam pengukuhan kerjasama. Sebelum menandatangani kontrak, umumnya calon partner bisnis dan klien akan mempelajari pihak-pihak lain yang pernah bekerja dengan kita. Mereka ingin diyakinkan bahwa brand kita bisa benar-benar memenuhi kebutuhan mereka. Jika Kebetulan kita pernah bekerja sama dengan pihak-pihak terkenal, hal ini bisa disebutkan dalam pitching atau portofolio perusahaan untuk meyakinkan mereka. 

Misalnya saja, kita menjalankan usaha pembuatan merchandise dan pernah membuat ratusan set merchandise untuk suatu acara di Kementerian Keuangan. Saat ada klien lain yang juga ingin memesan dalam jumlah besar, namun menunjukkan keraguan, kita bisa meyakinkannya dengan menyebut proyek dengan Kementerian Keuangan tadi. Dengan begitu, klien baru tersebut bisa mempertimbangkan brand dan bisnis kita ke arah yang lebih positif. 

Hal ini terbukti dengan penelitian terbaru, yang menjelaskan bahwa menyebut nama konsumen yang terkenal bisa meningkatkan conversion rates kita sebanyak 208 persen. 


Menggunakan Name-Dropping Untuk Menggaet Investor

Dalam dunia psikologis, ada suatu fenomena yang menyebabkan orang lain untuk berpikir bahwa kita hebat karena mereka mengenal orang lain yang juga berpikir bahwa kita hebat. Hal ini juga bisa terjadi pada sebuah bisnis. Saat pertama kali mencari modal, akan sulit bagi kita mencari investor. Namun, saat kita berhasil menggaet satu investor bernama besar, maka untuk selanjutnya investor lain akan lebih mudah berdatangan. 

Sementara itu, penelitian lain juga menyebutkan bahwa praktik ini bisa meningkatkan conversion rates bisnis hingga lebih dari 100 persen. Karena itulah, penting bagi kita untuk meyakinkan investor ternama agar bersedia menanamkan modalnya. Sebagai imbalan, kita tentu harus memberikan performa yang mengesankan untuk mereka. Jika berhasil, tentu suntikan modal dari pihak lain akan segera berdatangan.

Nah, itu tadi penjelasan tentang Name-Dropping Marketing yang bisa berguna untuk pebisnis skala kecil dan menengah seperti kita. Yuk, coba praktekkan dengan bijak!

Referensi :

  1. https://priceonomics.com/is-gratuitous-name-dropping-an-effective-strategy/
  2. https://snov.io/glossary/name-dropping/