“Output produksi meningkat tapi kenapa biaya juga ikut meningkat?”

Diantara kita pasti ada yang pernah mengalami kondisi dimana ketika produksi meningkat, biaya yang kita hadapi juga ikut meningkat. Biaya yang meningkat ketika produksi meningkat ini adalah biaya variabel. Dalam ekonomi, biaya variabel dan biaya tetap merupakan dua biaya utama yang dihadapi suatu usaha ketika memproduksi barang dan jasa. Apa itu biaya variabel? Bagaimana cara menghitung biaya variabel?


Definisi

Biaya variabel adalah biaya-biaya yang besarnya bergantung secara langsung terhadap kuantitas produksi atau layanan. Biaya variabel merupakan biaya yang proporsional sesuai volume kapasitas produksi barang atau jasa yang dihasilkan. Contoh biaya variabel yaitu biaya bahan baku produksi, biaya tenaga kerja langsung yang dibayar per unit produk atau per jam kerja, biaya komisi penjualan yang dibayar per unit produk yang terjual, biaya kemasan produk, dan lain-lain.

Baca Juga: Apa itu Capital?


Karakteristik biaya variabel

  • Total biaya variabel akan berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan pada volume atau kapasitas, semakin besar kapasitas yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa maka semakin besar total biaya variabel begitu pula sebaliknya ketika kapasitas kecil maka total biaya variabel pun kecil.
  • Biaya variabel berubah seiring dengan perubahan output yang dihasilkan.
  • Biaya variabel terjadi hanya ketika unit produk barang atau jasa dihasilkan.

Baca Juga: Pengertian Biaya Administrasi


Cara menghitung biaya variabel

  • Identifikasikan dan tentukan mana saja yang termasuk dalam biaya variabel yaitu biaya yang berubah secara proporsional sesuai dengan output yang dihasilkan.
  • Jumlahkan seluruh biaya variabel, misalnya biaya bahan baku, komisi penjualan, kemasan produk dan lain-lain untuk mendapatkan total biaya variabel.

Suatu usaha skala rumahan bernama Semesta Nusantara memproduksi tempe setiap harinya. Semesta Nusantara memiliki biaya bahan baku tempe Rp 300 per unit tempe yang dihasilkan. Jika Semesta Nusantara tidak memproduksi tempe selama 1 bulan, maka tidak ada biaya bahan baku tempe. Sebaliknya, jika Semesta Nusantara memproduksi 2.000 tempe dalam 1 bulan, biaya variabel berupa bahan baku produksi tempe yaitu Rp 300 dikalikan dengan 2.000 tempe yaitu Rp 600.000.

Baca Juga: Apa itu Operating Expense?

Usaha Semesta Nusantara memberikan komisi sebesar Rp 200 per unit tempe yang berhasil dijual oleh para pedagang. Jika dalam 1 bulan tempe yang terjual adalah 2.000 unit maka komisi yang diberikan Rp 200 dikalikan dengan 2.000 tempe yaitu Rp 400.000. Dengan demikian total biaya variabel usaha Semesta Nusantara selama 1 bulan adalah Rp 600.000 ditambah Rp 400.000 menjadi Rp 1.000.000.

Dengan mengetahui dan mengidentifikasi biaya variabel maka kita dapat melakukan evaluasi terhadap biaya yang berhubungan dengan produksi atau layanan sehingga biaya yang dikeluarkan menjadi lebih efisien.

Baca Juga: Mengenal Ragam Platform Aplikasi Pesan Untuk Bisnis (Telegram, WA Bisnis, Line)

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

https://www.investopedia.com