Sebagai pelaku UMKM, sahabat wirausaha pasti memerlukan permodalan untuk mendorong ekspansi usaha. Salah satu bentuk permodalan yang dapat menjadi opsi bagi pelaku UMKM adalah pembiayaan berbasis pinjaman dimana sahabat wirausaha harus mengembalikan nominal yang dipinjam beserta dengan insentif tertentu yang sering disebut sebagai bunga.
Bunga sendiri secara nilainya dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu bunga tetap dan juga bunga mengambang. Pada tulisan ini, mari sahabat wirausaha memahami lebih lanjut mengenai konsep dari suku bunga tetap itu sendiri.
Definisi dan Perhitungan Suku Bunga Tetap
Berdasarkan definisi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), suku bunga tetap adalah suku bunga yang bersifat tetap sampai jangka waktu atau sampai dengan tanggal jatuh tempo. Pinjaman dengan suku bunga tetap tidak akan berubah dan nominalnya sudah dapat diprediksi sesuai dengan perjanjian yang telah terbentuk.
Sebagai contoh, apabila sebuah pinjaman memiliki suku bunga tetap sebesar 5 persen dengan nilai pinjaman 100 juta rupiah selama 10 tahun, maka sahabat wirausaha harus membayar sebesar 500 ribu setiap tahunnya dan nilai tersebut akan tetap selama masa pinjaman.
Baca Juga: Percepat Pengembangan UMKM, Suku Bunga KUR Kembali Diturunkan Menjadi 6% perTahun
Beberapa contoh suku bunga tetap ini dapat ditemukan pada program KPR Rumah Murah dan Rumah Subsidi. Suku bunga tetap juga terkadang digunakan pada kredit kendaraan bermotor.
Suku bunga tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya berkaitan dengan kemudahan untuk menghitung nilai pinjaman yang harus dikembalikan. Sistem suku bunga tetap mudah memberikan kepastian mengenai besaran tanggung jawab yang harus dibayarkan.
Suku bunga tetap juga akan memberikan nilai yang lebih menguntungkan jika dikemudian hari terdapat peningkatan nilai tingkat suku bunga. Hal ini dikarenakan nilai suku bunga mengambang akan menjadi lebih mahal.
Baca Juga: Akselerasi UMKM Naik Kelas melalui Realokasi Subsidi Bunga KUR untuk Pendampingan
Kekurangan dari mekanisme ini adalah ada kemungkinan merugi dibandingkan dengan menggunakan konsep mengambang, khususnya ketika di kemudian hari tingkat suku bunga akan menurun.
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.