NFT Untuk UMKM – Saat ini, kegiatan jual beli secara digital sangat digandrungi oleh masyarakat, misalnya saja seperti e-commerce atau online shop. Namun, tahukah Sahabat Wirausaha bahwa selain kegiatannya, kini sudah ada produk yang diperjualbelikan secara digital? Ya, hal ini dikenal sebagai NFT atau Non Fungible Token, yang kepopulerannya juga sedang tinggi di dunia maya. 

Sejatinya, fenomena NFT ini bisa dilirik oleh pelaku UMKM sebagai potensi usaha baru yang menjanjikan. Hal ini dikarenakan terdapat perbedaan yang signifikan dari NFT tersebut, seperti sistem pembayaran yang menggunakan kripto, integrasi dengan sistem blockchain, dan lainnya. Selain itu, NFT juga bisa dimanfaatkan untuk membangun engagement bagi brand/fanbase di seluruh dunia, lho! Tentunya hal ini bisa memperluas target pelanggan kita untuk bisnis yang memanfaatkan teknologi NFT. Tetapi, kira-kira bagaimana caranya ya? Yuk kita simak cara memulai NFT untuk UMKM pada artikel berikut ini.

1. Memahami Konsep NFT

Sebelum memulai NFT, kita perlu memahami arti dari NFT itu sendiri. NFT atau Non Fungible Token adalah token digital yang memiliki karakteristik “unik”, sehingga tidak dapat ditukarkan dengan token lain dengan nilai yang sama. NFT memiliki perbedaan dengan mata uang kripto seperti Bitcoin atau Ethereum yang dapat dipertukarkan, di mana mata uang tersebut justru menjadi alat transaksi untuk NFT ini. Biasanya, NFT berbasis pada teknologi blockchain, sehingga terjamin keamanan dan keaslian pemiliknya.

Selain itu, kita juga perlu mengetahui karakteristik dari aset digital yang satu ini. Mengutip Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham, setidaknya ada empat karakteristik dari NFT, yaitu:

  • Identifikasi produk/aset digital NFT yang unik
  • Tidak dapat dipertukarkan secara langsung dengan token lain yang bernilai sama
  • Setiap token menyediakan informasi pemilik dan produk digital yang mudah diverifikasi
  • Setiap orang yang memproduksi NFT dapat menentukan jumlah/kuantitas produknya sendiri

Dari penjelasan di atas, kita dapat memahami bahwa NFT bisa menjadi teknologi yang cocok untuk melindungi hak cipta sang pembuat karya digital. Melalui kepemilikan yang otentik, pelaku UMKM juga dapat menentukan produk NFT yang tepat untuk pasar yang ditargetkan. Nantinya NFT untuk UMKM bisa memberikan keuntungan dari sisi berbeda.

Baca Juga: Mengenal NFT dan Manfaatnya Bagi Bisnis Kreatif

2. Menentukan Produk atau Karya yang Akan Dijadikan NFT

Selanjutnya, kita bisa menentukan produk atau karya yang akan dijadikan NFT. Produk atau karya ini dapat berupa:

  • Karya seni digital seperti ilustrasi, desain grafis, atau lukisan digital.
  • Produk fisik yang memiliki representasi digital (misalnya arca/kesenian wayang digital).
  • Konten kreatif seperti musik, video, atau tulisan.
  • Koleksi digital seperti foto, kartu koleksi, atau memorabilia peristiwa tertentu.

Sejatinya, produk NFT merupakan karya digital yang memiliki nilai/value tersendiri untuk ditawarkan kepada calon pembeli. Bagi pelaku UMKM, produk NFT ini bisa menjadi terobosan baru untuk memonetisasi produk dan kreasi mereka secara digital.

Pastikan juga agar kita sudah memiliki hak kekayaan intelektual (HKI) atau hak paten atas produk tersebut, ya! Atau jika kita memiliki barang-barang pribadi yang bernilai seni atau koleksi, persiapkan dahulu HKInya sebelum diubah menjadi bentuk NFT. Dengan demikian, kita dapat terhindar dari permasalahan hukum dan legalitas yang berkaitan dengan aset tersebut. Tetapi, jika belum memiliki aset yang bisa dijadikan NFT, kita bisa memulainya dengan langsung membuat NFT itu sendiri.

3. Membuat atau Mengonversi Karya ke Bentuk Digital

NFT untuk UMKM dapat dimanfaatkan jika kita mampu mengonversi karya seni ke dalam bentuk digital. Jika produk atau karya kita belum berbentuk digital, langkah berikutnya adalah mengkonversinya ke dalam format digital. Misalnya, jika kita memiliki lukisan dinding atau poster yang dimuat di majalah tertentu, maka bisa dipotret dengan resolusi tinggi dan diubah menjadi file digital seperti PNG atau JPG. Pastikan kualitas gambar atau konten digital tersebut berada di level optimal ya (sebaiknya resolusi Full HD atau 4K), karena kualitas ini akan berpengaruh terhadap nilai NFT untuk UMKM.

Terkait penentuan nilai atau harga NFT, sejatinya berhubungan erat dengan teknologi blockchain yang digunakan. Umumnya, NFT menggunakan teknologi blockchain seperti Ethereum yang juga bisa berfungsi sebagai mata uang kripto pada transaksi NFT. Hal ini dikarenakan NFT tidak bisa terlepas dari blockchain, mengingat sistem ini ibarat “rumah” untuk dunia kriptografi, termasuk NFT. 

Sebagai permulaan, kita bisa mulai menentukan harga NFT dengan riset terhadap produk serupa yang ditawarkan. Misalnya jika kita ingin menjual lukisan atau poster digital, maka riset bisa dilakukan pada platform NFT yang menyediakan kategori art atau photo sebagai referensi. Biasanya, harga yang ditawarkan berkisar antara 0,01 ETH hingga puluhan ETH, atau jika dikonversi harganya mulai dari ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah. 

Baca Juga: UMKM Wajib Tahu Ini! 6 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Barang 

4. Memilih Platform NFT

Kemudian, Sahabat Wirausaha dapat memilih platform NFT untuk membuat dan menjual produk NFT. Ada banyak platform populer yang dapat digunakan, di antaranya yaitu:

  • OpenSea: Platform pasar NFT terbesar yang memungkinkan pengguna untuk membuat, membeli, dan menjual NFT.
  • Rarible: Platform yang memungkinkan siapa saja untuk membuat dan menjual NFT.
  • Mintable: Platform yang user-friendly dan menawarkan fitur yang memungkinkan pengguna untuk membuat NFT tanpa biaya gas (gas fee).

Selain platform di atas, kita juga dapat memilih platform buatan dalam negeri lho!. Misalnya saja seperti TokoMall atau Enevti yang sudah memiliki ratusan mitra. Kecuali Mintable, biasanya platform NFT memiliki gas fee atau sejenis biaya pemeliharaan dengan kisaran puluhan dolar hingga ratusan dolar AS, tergantung dari nilai NFT yang ditawarkan.

5. Membuat Dompet Kripto

Jangan lupa, NFT untuk UMKM utamanya harus dimanfaatkan untuk mendulang cuan dan mengembangkan bisnis. Dalam memulai berbisnis NFT, kita juga perlu mempersiapkan dompet kripto (crypto wallet) yang mendukung mata uang kripto seperti Ethereum untuk digunakan dalam transaksi NFT. Beberapa dompet kripto yang sedang populer saat ini yaitu:

  • MetaMask: Dompet berbasis web yang mudah digunakan dan dapat diintegrasikan dengan banyak platform NFT.
  • Trust Wallet: Dompet mobile yang mendukung berbagai mata uang kripto seperti Ethereum, Bitcoin, dan lainnya.

Selain 2 (dua) dompet kripto di atas, masih banyak lagi yang lainnya seperti Coinbase Wallet, Fortmatic, dan lainnya. Bahkan, ada dompet kripto yang berasal dari Indonesia lho! Misalnya seperti aplikasi PINTU.

6. Melakukan Minting NFT

Setelah menyiapkan dompet kripto, kita bisa langsung mengunggah file digital kita ke platform NFT yang telah ditentukan. Proses ini disebut juga sebagai "minting", di mana file digital kita akan dikonversi menjadi NFT di platform tersebut. Adapun langkah-langkah umum untuk minting NFT yaitu:

  1. Mengunggah file digital kita ke platform NFT, misalnya OpenSea. Pastikan agar kita membuat akun terlebih dahulu dan klik “create” di menu My Collection.
  2. Tambahkan deskripsi, judul, dan detail lainnya tentang NFT kita. Jika menawarkan produk lukisan atau poster digital, kita bisa menambahkan deskripsi yang menceritakan filosofi di balik karya tersebut.
  3. Tentukan harga atau metode lelang untuk NFT kita, berdasarkan riset atau preferensi yang dimiliki.
  4. Kemudian, klik “Create” pada kolom di bawah untuk konfirmasi pembuatan NFT.
  5. Selamat! kini produk NFT kita sudah bisa dijual di platform tersebut.

Baca Juga: Mengenal Design Thinking, Strategi untuk Menciptakan Produk yang Disukai Pengguna

7. Memasaran/Mempromosikan Produk NFT

Nah, di tahap ini kita sudah masuk pada fase penjualan NFT untuk UMKM. Setelah NFT Kita berhasil di-minting, langkah berikutnya adalah memasarkannya agar menarik perhatian pembeli. Berikut beberapa tips untuk memasarkan NFT yang bisa kita lakukan, yaitu:

  • Media Sosial: Gunakan platform media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Facebook untuk mempromosikan produk NFT kita. Bisa dengan metode share link atau lainnya. 
  • Komunitas NFT: Bergabunglah dengan komunitas NFT yang ada di Discord atau Telegram untuk berbagi dan mempromosikan karya kita. Kedua platform ini dikenal sebagai media sosial yang bersifat cloud based, sehingga memiliki banyak pengguna untuk bertukar konten atau karya.
  • Kolaborasi: Pertimbangkan untuk berkolaborasi dengan artis atau kreator lain untuk meningkatkan visibilitas NFT kita, seperti seniman digital, penyanyi solo, atau sebagainya.

Setelah kita berhasil menjual NFT, jangan lupa untuk mengelola dana dan keuntungan yang diperoleh dengan bijak, ya. Selain itu, teruslah mengikuti perkembangan dunia NFT dan teknologi blockchain untuk memanfaatkan peluang baru yang muncul sehingga produk NFT kita bisa dipasarkan pada berbagai platform di seluruh dunia.

Sahabat Wirausaha, dari beberapa manfaat di atas kita dapat mempelajari bahwa dalam mulai berdagang NFT untuk UMKM bukanlah hal yang sulit jika memahami langkah-langkah yang tepat. Melalui pemanfaatan teknologi digital yang tepat dan optimal, kita sebagai pelaku UMKM dapat menciptakan peluang baru untuk memonetisasi produk dan berkreasi secara digital, serta menjangkau pasar global. Oleh karena itu, sebagai pelaku UMKM yang naik kelas kita dapat mulai mengeksplorasi teknologi NFT ini untuk diterapkan pada bisnis. 

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi : Komite-UMKM, CIMB Niaga, Bisnis.com