Kunci Sukses Pemasaran Produk - Sahabat Wirausaha, di tahun 2024, tantangan dan peluang di dunia pemasaran produk telah mengalami perkembangan signifikan dibanding beberapa tahun sebelumnya. Dengan munculnya teknologi canggih seperti AI, serta dinamika sosial media dan perubahan perilaku konsumen, strategi pemasaran terus beradaptasi untuk tetap relevan dan kompetitif. 

Dalam sebuah diskusi antara Mendi Purwahartono, CMO dari Purwadika Digital Technology School, dan Andin Rahmana, terungkap beberapa prinsip penting untuk sukses dalam pemasaran produk di era digital ini. Berikut adalah beberapa kunci sukses pemasaran produk yang bisa dijadikan panduan bagi para marketer di tahun 2024 berdasarkan diskusi mereka:

1. Manfaatkan Teknologi, Namun Jangan Abaikan Sentuhan Manusia

Teknologi AI telah menjadi bagian integral dari strategi pemasaran di tahun 2024. Mulai dari pembuatan konten otomatis hingga analisis data, AI membantu marketer bekerja lebih efisien. Namun, teknologi ini tidak dapat sepenuhnya menggantikan peran manusia dalam pemasaran. Kreativitas dan feeling yang dimiliki oleh manusia masih sangat dibutuhkan untuk memberikan sentuhan emosional pada setiap kampanye pemasaran.

Sebagaimana dijelaskan dalam diskusi, marketer tetap perlu mengolah ide yang dihasilkan oleh AI untuk menciptakan konten yang lebih humanis dan relevan dengan audiens. "AI bisa membantu kita dalam menciptakan ide-ide dasar, tetapi manusia yang memberikan sentuhan akhir untuk memastikan konten tersebut tidak terasa dingin dan mekanis," jelas Mendi. 

Contoh Kasus:

Teknologi seperti AI dapat digunakan untuk mengotomatisasi proses pembuatan konten atau analisis data audiens. Namun, pada saat yang sama, manusia tetap harus terlibat dalam memeriksa dan menyempurnakan hasil tersebut agar kampanye terasa lebih personal dan tepat sasaran.

Baca Juga: Cara Menemukan Pelanggan yang Tepat Buat Bisnismu, Kenali Apa Itu Product Market Fit

2. Tidak Mungkin Memenangkan Semua Orang: Fokus pada Segmentasi Pasar

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh pemasar adalah berusaha untuk memenangkan semua segmen pasar. Pada kenyataannya, strategi seperti ini justru dapat menyebabkan pesan yang disampaikan menjadi terlalu umum dan kehilangan fokus. Seperti yang dijelaskan oleh Andin, “We cannot win everyone. Kita harus fokus pada segmen yang tepat.”

Memahami segmen pasar yang tepat dan fokus pada mereka yang paling mungkin tertarik dengan produk adalah kunci kesuksesan. Dengan mengetahui siapa target pasar, perusahaan dapat merancang pesan dan strategi pemasaran yang lebih efektif.

Contoh Kasus:

Misalnya, perusahaan fashion yang menargetkan segmen pasar kelas atas sebaiknya tidak menggunakan strategi yang hanya mengincar viralitas tanpa mempertimbangkan positioning brand-nya. Sebaliknya, mereka harus memastikan bahwa pesan pemasaran sesuai dengan citra mewah yang mereka usung, meskipun mungkin audiens yang terjangkau lebih terbatas.

3. Konversi adalah Kunci: Pemasaran Harus Berujung pada Penjualan

Salah satu kunci sukses pemasaran produk adalah konversi. Konversi merupakan proses di mana setiap upaya pemasaran pada akhirnya diharapkan dapat mengarahkan konsumen untuk melakukan tindakan yang diinginkan, seperti pembelian produk atau jasa. Dalam lanskap digital yang semakin kompetitif, fokus utama pemasaran tidak lagi hanya pada penciptaan awareness atau popularitas di media sosial. 

Meskipun keberhasilan dalam hal viralitas, jumlah like, atau engagement adalah hal yang baik, tujuan akhir dari semua kampanye pemasaran haruslah selalu mengarah pada peningkatan penjualan. Tanpa adanya konversi yang nyata, angka-angka tersebut hanyalah ilusi semu dari kesuksesan.

Seperti yang ditekankan oleh Mendi, "Metrik seperti views, likes, atau engagement memang penting, tetapi jika tidak ada konversi ke penjualan, itu hanya angka kosong." Marketer tidak boleh hanya berpuas diri dengan angka-angka performa digital. Ini termasuk memetakan perjalanan konsumen dan memastikan bahwa setiap tahapan dalam funnel pemasaran, mulai dari brand awareness, pertimbangan produk, hingga pembelian, berjalan dengan baik dan tidak terputus.

Contoh Kasus:

Marketer dapat memanfaatkan berbagai alat analitik digital. Misalnya, alat-alat ini dapat melacak setiap langkah konsumen, dari pertama kali mereka berinteraksi dengan iklan hingga akhirnya melakukan pembelian. Dengan analitik ini, marketer dapat memahami dengan lebih baik di mana titik-titik krusial yang perlu dioptimalkan untuk mendorong konversi yang lebih tinggi. 

Tujuan akhir adalah untuk memastikan bahwa semua kampanye dan inisiatif pemasaran berkontribusi secara langsung terhadap pertumbuhan bisnis dan peningkatan penjualan. Ini berarti, daripada sekadar fokus pada eksposur merek, marketer harus lebih memperhatikan bagaimana kampanye mereka benar-benar mendorong pembelian yang nyata dan berkelanjutan.

Baca Juga: Minimum Viable Product (MVP), Langkah-langkah untuk Meluncurkan Produk dengan Efisien

4. Menciptakan Pengalaman yang Bisa Dibagikan: ISAS (Interest, Search, Action, Share)

Setelah seorang konsumen melakukan pembelian, perjalanan mereka dengan brand tidak berhenti begitu saja. Marketer harus menciptakan pengalaman yang membuat konsumen ingin berbagi tentang produk atau layanan yang mereka gunakan. Di era digital ini, sharing menjadi salah satu elemen penting dalam pemasaran.

Prinsip ISAS (Interest, Search, Action, Share) menekankan pentingnya mendorong konsumen untuk berbagi pengalaman mereka setelah berinteraksi dengan brand. "Menciptakan pengalaman yang layak dibagikan oleh konsumen dapat memperkuat word-of-mouth dan memperluas jangkauan brand secara organik," ujar Andin.

Contoh Kasus:

Brand bisa mendorong konsumen untuk membagikan pengalaman mereka melalui review produk atau melalui platform media sosial. Misalnya, dengan memberikan insentif kepada konsumen yang memberikan ulasan atau dengan menciptakan pengalaman unik yang secara alami ingin mereka bagikan.

5. Manajemen Data yang Cermat: Data adalah Minyak Baru dalam Pemasaran

Di era digital saat ini, data merupakan salah satu aset paling berharga bagi sebuah brand. Data membantu marketer memahami perilaku konsumen, mengukur efektivitas kampanye, dan merancang strategi yang lebih tepat sasaran. Namun, pengelolaan data harus dilakukan secara cermat agar bisa menghasilkan insights yang benar-benar bermanfaat.

Dalam diskusi, disoroti pentingnya memiliki sistem manajemen data yang baik agar brand dapat memahami siapa audiens mereka sebenarnya dan bagaimana cara terbaik untuk menjangkau mereka. "Mengumpulkan data adalah satu hal, tetapi menganalisis dan menerapkannya dengan benar adalah tantangan lain," kata Mendi. Brand harus berinvestasi dalam sistem yang bisa mengelola data konsumen dengan baik, termasuk integrasi teknologi AI yang dapat membantu dalam menganalisis tren dan pola perilaku konsumen.

Contoh Aplikasi:

Brand dapat menggunakan tools analitik seperti Google Analytics atau platform CRM (Customer Relationship Management) untuk mengumpulkan dan menganalisis data konsumen. Dengan memanfaatkan data ini, marketer dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih akurat dan relevan.

Baca Juga: 6 Alasan Bisnis Kecil Perlu Menghubungkan Saluran Pemasaran ke Media Sosial

Sahabat Wirausaha, di tahun 2024, kunci sukses pemasaran produk tidak hanya tentang mengejar angka-angka di permukaan seperti reach atau engagement, melainkan tentang bagaimana mengubah setiap interaksi dengan konsumen menjadi nilai yang nyata bagi brand. Teknologi seperti AI memang membuka banyak peluang baru, tetapi tanpa sentuhan manusia yang memahami pasar dan emosi audiens, hasilnya akan terasa dingin dan kurang relevan.

Dalam konteks ini, marketer diharapkan mampu memanfaatkan teknologi secara bijak, fokus pada segmentasi yang tepat, memastikan konversi terjadi, dan menciptakan pengalaman yang membuat konsumen ingin berbagi. Selain itu, dengan mengelola data secara efektif, brand bisa terus berkembang dan tetap relevan di tengah perubahan cepat di dunia digital.

Di masa depan, pemasaran akan semakin menjadi kombinasi antara teknologi dan humanitas, di mana keduanya saling melengkapi untuk mencapai hasil terbaik. Dengan mengikuti prinsip-prinsip yang telah dibahas, marketer akan lebih siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada di tahun 2024 dan seterusnya.

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Sumber: 

https://www.youtube.com/watch?v=3KX3GRRYnko