Cara Membuat Marketing Plan dengan 5A - Sahabat Wirausaha, marketing plan merupakan peta jalan yang akan membantu bisnis dalam mengarahkan strategi pemasaran guna mencapai tujuan tertentu. Marketing plan yang efektif akan memberikan panduan yang jelas untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang kuat dengan pelanggan, sekaligus memastikan bahwa produk atau layanan yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. 

Salah satu pendekatan yang banyak digunakan dalam menyusun marketing plan adalah metode 5A yang terdiri dari Awareness, Appeal, Ask, Act, dan Advocacy. Metode 5A memberikan kerangka kerja yang memfasilitasi pemahaman mengenai perilaku konsumen dalam berbagai tahap perjalanan mereka dari sekadar mengetahui produk hingga menjadi pendukung loyal. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara membuat marketing plan dengan 5A secara lebih rinci.

1. Awareness (Kesadaran)

Sahabat Wirausaha, cara membuat marketing plan dengan 5A yang pertama adalah menciptakan kesadaran. Pada tahap ini, fokus utamanya adalah bagaimana calon pelanggan bisa mengetahui keberadaan produk atau layanan yang Anda tawarkan. Kesadaran ini bisa timbul dari berbagai sumber, seperti iklan, media sosial, atau rekomendasi dari teman.

a. Mengenal Target Pasar

Langkah pertama dalam meningkatkan kesadaran adalah memahami siapa yang menjadi target pasar kita. Apa karakteristik demografis mereka, apa yang mereka inginkan, apa yang mereka butuhkan, dan bagaimana perilaku mereka dalam melakukan pembelian? Dengan mengenali target pasar secara mendalam, kita dapat mengembangkan pesan pemasaran yang lebih efektif.

Baca Juga: Kunci Sukses Pemasaran Produk di Era Digital 2024: Menggabungkan Teknologi dan Humanitas

b. Memanfaatkan Media Digital

Di era digital seperti saat ini, media sosial, situs web, dan platform digital lainnya menjadi alat yang sangat kuat untuk menciptakan kesadaran. Buat kampanye yang menarik dan relevan di media yang banyak digunakan oleh target audiens kita. Jangan lupakan pula penggunaan iklan berbayar yang terarah seperti Google Ads atau Facebook Ads untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

c. Penciptaan Brand Identity yang Kuat

Brand identity mencakup elemen-elemen visual seperti logo, warna, font, serta elemen non-visual seperti nilai-nilai perusahaan dan citra yang ingin kita tanamkan di benak konsumen. Identitas merek yang kuat dan konsisten akan membantu meningkatkan awareness karena orang akan lebih mudah mengenali dan mengingat merek kita.

2. Appeal (Daya Tarik)

Setelah menciptakan kesadaran, langkah berikutnya adalah membuat calon pelanggan tertarik pada produk atau layanan kita. Di tahap ini, penting untuk menunjukkan keunggulan produk atau layanan kita serta menjelaskan mengapa produk tersebut relevan dan berharga bagi calon konsumen.

a. Penawaran Nilai yang Jelas

Konsumen akan tertarik jika mereka memahami apa yang membuat produk atau layanan kita berbeda dari yang lain. Sampaikan dengan jelas nilai tambah atau keunggulan produk kita, misalnya kualitas yang lebih baik, harga yang lebih kompetitif, atau fitur yang lebih inovatif.

b. Content Marketing

Buat konten yang informatif dan relevan bagi audiens. Ini bisa berupa blog, video, infografis, atau podcast yang membahas topik-topik yang diminati oleh audiens kita. Konten yang berkualitas tidak hanya menarik minat audiens, tetapi juga meningkatkan kredibilitas dan otoritas merek kita di mata konsumen.

c. Testimoni dan Review Positif

Salah satu cara efektif untuk menarik minat calon pelanggan adalah dengan menampilkan testimoni dan review positif dari pelanggan sebelumnya. Review ini memberikan bukti sosial bahwa produk atau layanan kita layak untuk dipertimbangkan.

Baca Juga: Membuat Content Plan di Media Sosial, Berikut Langkah yang Perlu Kamu Terapkan

2. Ask (Bertanya)

Pada tahap ini, calon pelanggan mulai menunjukkan minat yang lebih besar dan mulai mencari informasi lebih lanjut tentang produk atau layanan kita. Mereka akan mulai bertanya, baik secara eksplisit melalui pertanyaan langsung atau implisit melalui perilaku pencarian mereka.

a. Responsif Terhadap Pertanyaan Pelanggan

Responsif dalam menanggapi pertanyaan pelanggan adalah kunci untuk memberikan pengalaman yang positif pada tahap ini. Pastikan tim kita dapat memberikan informasi yang jelas dan akurat mengenai produk atau layanan yang ditanyakan.

b. Penggunaan Chatbots dan Customer Service yang Efisien

Investasi dalam teknologi chatbot dapat sangat membantu dalam menjawab pertanyaan yang sering diajukan oleh calon pelanggan secara cepat dan efisien. Selain itu, pastikan bahwa customer service kita siap melayani pertanyaan yang lebih kompleks dengan ramah dan profesional.

c. Optimalkan Website dan Landing Pages

Website dan halaman produk kita harus memuat informasi yang lengkap dan mudah dipahami. Gunakan desain yang intuitif sehingga pengunjung situs dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan mereka. Informasi seperti FAQ, demo produk, atau whitepaper bisa sangat membantu dalam tahap ini.

4. Act (Bertindak)

Tahap berikutnya adalah mengarahkan calon pelanggan untuk melakukan tindakan tertentu, misalnya melakukan pembelian, mendaftar layanan, atau mengunduh aplikasi. Di sinilah langkah-langkah pemasaran yang telah kita lakukan diuji untuk melihat apakah mereka berhasil mengubah minat menjadi tindakan nyata.

a. Tawaran yang Menggoda

Tawarkan insentif yang dapat mendorong calon pelanggan untuk segera mengambil tindakan, seperti diskon khusus, promosi terbatas waktu, atau bonus tambahan. Pemasaran berbasis urgensi bisa menjadi pemicu yang kuat untuk mendorong tindakan.

b. Simplifikasi Proses Pembelian

Pastikan proses pembelian atau pendaftaran layanan semudah mungkin. Jika prosesnya terlalu rumit atau memakan waktu lama, calon pelanggan bisa saja mengurungkan niat mereka untuk bertindak. Permudah setiap langkah mulai dari pengisian formulir hingga metode pembayaran.

c. Retargeting

Jika seorang pelanggan potensial sudah menunjukkan minat tetapi belum bertindak, gunakan strategi retargeting untuk mengingatkan mereka tentang produk atau layanan kita. Ini bisa dilakukan melalui iklan yang muncul di platform yang mereka kunjungi setelah mereka meninggalkan situs kita tanpa melakukan pembelian.

Baca Juga: Mengenal Design Thinking, Strategi untuk Menciptakan Produk yang Disukai Pengguna

5. Advocacy (Advokasi)

Cara membuat marketing plan dengan 5A tahap terakhir adalah advokasi, di mana pelanggan yang sudah puas dengan produk atau layanan kita akan berbicara positif tentang merek kita dan bahkan merekomendasikannya kepada orang lain. Ini adalah tujuan akhir dari marketing plan yang baik, karena pelanggan yang menjadi advokat adalah aset yang sangat berharga bagi pertumbuhan bisnis.

a. Membangun Loyalitas Pelanggan

Membangun loyalitas tidak terjadi secara instan, tetapi membutuhkan usaha yang konsisten. Berikan pelayanan yang memuaskan, jaga kualitas produk, dan jangan ragu untuk memberikan penghargaan kepada pelanggan setia kita melalui program loyalitas atau hadiah eksklusif.

b. Ulasan dan Rekomendasi Pelanggan

Dorong pelanggan yang puas untuk meninggalkan ulasan positif dan merekomendasikan produk kita kepada orang lain. Testimoni dari pelanggan yang puas adalah salah satu alat pemasaran yang paling efektif karena orang cenderung lebih percaya pada rekomendasi dari sesama konsumen daripada iklan yang dikeluarkan oleh perusahaan.

c. Community Building

Bangun komunitas di sekitar merek kita, baik melalui media sosial, forum, atau acara khusus. Komunitas ini dapat menjadi tempat bagi pelanggan setia untuk berbagi pengalaman mereka, memberikan masukan, serta merasa lebih terhubung dengan merek kita.

Sahabat Wirausaha, cara membuat marketing plan dengan 5A menawarkan pendekatan yang komprehensif dalam menyusun marketing plan. Dengan mengikuti tahapan mulai dari menciptakan kesadaran (Awareness), menarik minat (Appeal), menjawab pertanyaan (Ask), mendorong tindakan (Act), hingga membangun advokasi (Advocacy), bisnis kita akan dapat membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan dengan pelanggan.

Marketing plan berbasis metode 5A tidak hanya membantu kita mengarahkan strategi pemasaran dengan lebih terukur, tetapi juga memungkinkan kita untuk lebih memahami perjalanan pelanggan, mulai dari sekadar mengenal merek kita hingga menjadi pendukung loyal yang siap merekomendasikan produk kita kepada orang lain. Dengan implementasi yang tepat, marketing plan berbasis 5A akan membantu bisnis kita tumbuh secara berkelanjutan. 

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi:

  1. https://kiriminaja.com/blog/menerapkan-konsep-5a-marketing-di-dalam-bisnis-online
  2. https://www.youtube.com/watch?v=P4tGAbqfn3c
  3. https://metamorphosys.co.id/prinsip-5a-dalam-strategi-marketing-4-0/