Pemanfaatan AI Untuk UMKM – Dilansir dari MetroTVNews.com, pada Minggu (22/12/2024) Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid mengimbau pada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) di era transformasi digital yang terus berkembang hingga saat ini. 

Menkomdigi mengatakan bahwa pemanfaatan AI untuk UMKM tersebut menjadi salah satu kunci dalam menghadapi tantangan arus digitalisasi untuk menghadapi persaingan global. Maka, keterampilan digital UMKM menjadi salah satu perhatian pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Pemanfaatan teknologi digital, termasuk AI, bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Jika UMKM di luar negeri telah menggunakan AI untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, maka kita juga harus siap. Jika tidak, kita akan kalah dalam persaingan global,” ujar Meutya Hafid dalam diskusi UMKM Click and Grow Berdaya Bertransformasi dengan AI Bersama Kemkomdigi yang diadakan di Urban Forest, Jakarta Selatan, seperti dikutip dari MetroTVNews.com (22/12/2024).


Pemanfaatan AI Sebagai Teknologi Revolusioner Bagi UMKM

Kemudian, Menkomdigi juga menekankan bahwa pemanfaatan AI untuk UMKM dapat menjadi alat revolusioner bagi pelaku UMKM. Menurutnya, AI dapat memudahkan pelaku usaha dalam meningkatkan efisiensi, mulai dari pembuatan logo, profil perusahaan, hingga analisis pasar.

“AI mampu membantu UMKM di berbagai tahap, mulai dari langkah awal hingga pengembangan lebih lanjut. Namun, jika kita tidak mempersiapkan diri, negara lain yang sudah lebih maju dalam penggunaan AI akan menjadi lebih kompetitif, sementara kita tertinggal,” ujar Meutya, seperti dilansir dari MetroTVNews.com.

Selain itu, dikutip dari CNN Indonesia.com, ia juga menyebut pelaku UMKM yang memanfaatkan AI bisa menghasilkan dampak positif dalam kinerja operasionalnya, dan salah satu dampaknya adalah menghasilkan produk yang jauh lebih murah.

"Kalau yang luar negeri semua sudah memanfaatkan AI terus yang di Indonesia belum, maka mereka menjadi jauh lebih efisien. Jauh lebih efisien berarti mereka bisa menjual barang-barang mereka dengan jauh lebih murah," jelasnya, seperti yang dilansir dari CNN Indonesia.com.


Berpotensi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Hingga 8 Persen

Selanjutnya, Meutya juga menjelaskan bahwa pemanfaatan AI untuk UMKM diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan mencapai 8 persen.

“Karena kita juga ingin mendorong target presiden yaitu 8% pertumbuhan ekonomi, kami merasa bahwa salah satu terobosannya yang bisa dilakukan melalui digitalisasi khususnya di bidang UMKM di luar mungkin dari program-program lainnya yang sudah dijalankan oleh kementerian lain,” ujarnya, seperti dilansir dari Kumparan.com.

Sebelumnya, menurut data tahun 2023 lalu hanya 38,7 persen UMKM saja yang telah memanfaatkan teknologi digital. Menkomdigi menyebutkan, angka ini perlu ditingkatkan untuk menghadapi persaingan dengan produk luar negeri, dikutip dari Republika.co.id.

“Pertumbuhannya belum cukup cepat untuk mengimbangi transformasi digital yang tengah berlangsung. Kita harus mempercepat langkah agar UMKM dapat lebih kompetitif,” pungkasnya.

Maka, melalui acara dan diskusi bersama pelaku UMKM tersebut, Kemkomdigi bersama Shopee mengadakan berbagai pelatihan untuk pelaku UMKM. Adapun pelatihan tersebut mulai dari copywriting, pemasaran digital, pemanfaatan platform e-commerce, hingga strategi media sosial yang dipandu TikTok.

Acara yang dihadiri oleh Meutya Hafid bersama Plt. Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Molly Prabawaty serta Direktur Pemberdayaan Informatika Slamet Santoso tersebut, menunjukkan sebagai komitmen pemerintah dalam mendukung transformasi digital UMKM Indonesia, dilansir dari Republika.co.id.

"Transformasi digital adalah kebutuhan, bukan pilihan. Dengan teknologi AI, saya yakin UMKM Indonesia dapat bersaing di pasar global dan menghasilkan produk yang berkualitas serta kompetitif," tutup Meutya Hafid.

Referensi : MetroTVNews.com, CNN Indonesia, Republika.co.id, Kumparan.com