Teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi komponen yang paling mendukung UMKM. Salah satu alat teknologi yang paling berpengaruh adalah media sosial. Saat ini, kita melihat banyak sekali Sahabat Wirausaha yang menggunakan media sosial sehari-hari, seperti bermain Tiktok, Youtube, Instagram, dan lainnya. 

Namun, pertanyaan besar apakah penggunaan media sosial ini baik untuk kegiatan bisnis? Apakah penggunaan media sosial dapat membantu meningkatkan keterampilan digital UMKM? Artikel ini akan membahas penelitian terbaru dari penulis, yang membuktikan manfaat pemakaian media sosial pada UMKM di Jabodetabek!


Besarnya Ekonomi Digital bagi UMKM

Ekonomi internet Indonesia tumbuh menjadi 70 miliar USD pada tahun 2021, menurut riset SEA ekonomi 2021. Data tersebut juga menunjukkan 15,3 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah bergabung dengan platform digital khususnya di masa wabah COVID-19. Lebih dari 60 persen PDB Indonesia telah lama menjadi mesin penting pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam menjaga ketahanan ekonomi negara, terutama selama krisis ekonomi sebelumnya.

Urgensi digitalisasi telah meningkat secara signifikan mengingat pandemi saat ini. Digitalisasi telah terbukti menjadi keuntungan penting bagi UMKM sebelum dan setelah krisis COVID-19. Namun, saluran digital baru digunakan oleh 7,4 persen dari seluruh UMKM Indonesia. Meskipun hanya sebagian kecil UMKM yang telah menerapkannya, tingkat adopsinya luar biasa. Sayangnya, 90% UMKM Indonesia masih beroperasi secara konvensional karena para pelaku UMKM merasa sulit untuk beralih dari offline ke online.


Pentingnya Penggunaan Media Sosial Untuk UMKM

Media sosial adalah metode yang ampuh dan efisien untuk menjangkau beragam individu dalam ekosistem UMKM. Selain itu, media sosial memungkinkan komunikasi dan berbagi pengetahuan dalam ekosistem UMKM. Serangkaian bukti membuktikan bisnis yang menggunakan teknologi media sosial dapat mengungguli pesaing mereka, meningkatkan efisiensi, dan menurunkan biaya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami peran media sosial dalam mendorong kemampuan digital di kalangan UMKM.

Pada suatu penelitian sebelumnya, ditemukan media sosial pada UMKM secara signifikan memengaruhi kinerja bisnis dengan memengaruhi penciptaan dan inovasi pengetahuan. Temuan lainnya menunjukkan bahwa media sosial dapat mempromosikan kinerja UMKM. Mereka memperluas jaringan pasar, mempromosikan interaksi konsumen, meningkatkan penjualan produk, dan berbagi ide inovatif. 

Penggunaan media sosial meningkat drastis akibat pandemi global. Ini menawarkan akses cepat ke informasi dari perangkat apa pun, mengubah hubungan antara individu atau organisasi. Pertumbuhan media sosial membuat setiap orang kini dapat lebih banyak terlibat secara virtual. 

Media sosial dapat memberikan banyak informasi untuk proses pembelajaran organisasi UMKM. Ini dapat digunakan untuk menentukan strategi bisnis dan memahami ekspektasi pemangku kepentingan, khususnya dalam ekosistem UMKM. Ini menunjukkan bahwa media sosial mendukung penciptaan keterampilan.

Media sosial akan meningkatkan efisiensi interaksi dengan pelanggan, karyawan, dan usaha lainnya, Perilaku ini memungkinkan pertukaran pengetahuan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Lalu, Sahabat Wirausaha dapat terus belajar dari media sosial untuk memahami perkembangan perusahaannya.

Baca Juga: Pentingnya Konten bagi Bisnis, dari Brand Awareness Hingga Tingkatkan Penjualan


Berbagai Perilaku Penggunaan Media Sosial di UMKM

Keterampilan didapatkan dari mengeksploitasi kekuatan organisasi saat ini sambil mengeksplorasi kemungkinan masa depan secara bersamaan. Terdapat perbedaan antara perilaku eksplorasi dan eksploitasi. Perilaku eksplorasi termasuk diantaranya mencari, memvariasikan, mengambil risiko, bereksperimen, bermain, adaptasi, penemuan, dan inovasi. Di sisi lain, perilaku eksploitasi diklasifikasikan sebagai penyempurnaan, seleksi, produksi, efektivitas, seleksi, implementasi, dan eksekusi.

Media sosial adalah platform digital untuk bertukar ide, pengalaman, dan informasi di mana orang dapat berinteraksi satu sama lain. Ini adalah bentuk komunikasi digital untuk mencoba sesuatu yang baru (eksplorasi), sambil mengandalkan pengalaman seseorang, untuk menerapkan keputusan dan strategi yang lebih baik (eksploitasi). Maka dari itu, di bawah ini dapat diklasifikan berbagai perilaku UMKM dalam pemakaian media sosial yang berujung pada keterampilan digital, yang menjadi pertanyaan kuesioner di penelitian ini.

Pemakaian Media Sosial dalam UMKM untuk Keterampilan Digital

Perilaku Eksplorasi

Perilaku Eksplorasi dan Eksploitasi

Perilaku Eksploitasi

C1

Saya mengumpulkan informasi untuk dapat memahami masalahnya.

S1

Saya berbagi pengetahuan dan keahlian saya untuk membantu orang lain.

U1

Saya belajar terus menerus untuk mengembangkan pengetahuan pribadi.

C2

Saya melakukan observasi untuk mendapatkan pengetahuan baru.

S2

Saya bekerja sama untuk menemukan solusi yang paling tepat.

U2

Saya bekerja sama untuk mengembangkan pengetahuan saya.

C3

Saya mencari informasi baru untuk dapat berinovasi.

S3

Saya mempraktekkan ilmu saya.

U3

Saya meningkatkan kemampuan untuk hasil kerja yang lebih optimal.

C4

Saya mendapatkan pengetahuan baru dengan mengantisipasi perubahan.

S4

Saya membangun jaringan untuk dapat bertukar informasi.

U4

Saya berbagi pengalaman untuk memperbaharui informasi.

C5

Saya meminta para ahli untuk mendapatkan pengetahuan yang benar.

S5

Saya menyiapkan informasi dalam keadaan siap pakai.

U5

Saya mendaur ulang pengalaman masa lalu untuk memperbaharui pengetahuan.

C6

Saya belajar dari pengalaman untuk mendapatkan pengetahuan.

S6

Saya melakukan benchmarking

U6

Saya meminta ahli untuk memperbaharui pengetahuan.


Potret Penggunaan Media Sosial pada UMKM

Penelitian ini dilakukan kepada 378 responden UMKM di Jabodetabek. Dari responden penelitian ini, 54% UMKM Indonesia sering menggunakan media sosial dan memiliki kemampuan digital yang tinggi. Sebagai perbandingan, 46% sisanya memiliki kemampuan digital yang rendah. 

Disini juga ditemukan bahwa UMKM Indonesia memanfaatkan media sosial untuk belajar dari pengalaman orang lain. Namun, mereka cenderung tidak menggunakan media sosial untuk mengantisipasi perubahan bisnis. 

Hal yang menarik ditemukan adalah 98% pemilik UMKM menggunakan media sosial untuk bertukar pikiran, pengalaman, dan informasi. Secara khusus, digunakan untuk mencoba sesuatu yang baru (eksplorasi), termasuk merancang strategi dan menerapkan keputusan yang lebih baik (eksploitasi). 

Baca Juga: Kilas Balik Pandemi COVID-19 : Bagaimana Pandemi Mempercepat Transformasi Digital pada UMKM?


Media Sosial Ditemukan Signifikan dalam Tingkat Kemampuan Digital UMKM

Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa penggunaan media sosial mempengaruhi secara signifikan dalam kemampuan digital di kalangan UMKM Indonesia. Temuan ini konsisten dengan temuan studi sebelumnya tentang pengaruh media sosial terhadap pengembangan pengetahuan dan inovasi. Dengan kata lain, media sosial memiliki pengaruh besar terhadap kinerja perusahaan khususnya terkait kemampuan digital.

Namun, data menunjukkan bahwa UMKM Indonesia belum sepenuhnya merangkul media sosial. Hanya 54% responden melaporkan menggunakan platform media sosial untuk menunjukkan keterampilan digital mereka. Temuan ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa pengalaman UMKM Indonesia dengan media sosial masih sangat terbatas.

Meskipun pembelian online semakin populer, terutama setelah pandemi COVID, hal itu didominasi oleh perusahaan besar. Apalagi konsumen Indonesia masih banyak yang kurang percaya kepada UMKM terkait belanja online. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa UMKM Indonesia masih gagal memanfaatkan kanal digital secara efektif di era digital ini.

Selama pandemi COVID-19, inovasi pemasaran menjadi prioritas utama bagi UMKM, dan teknologi digital menjadi komponen penting dalam operasional mereka. Secara umum, tampaknya media sosial adalah pendorong utama kemampuan digital bagi UMKM Indonesia.

Studi saat ini menunjukkan bahwa UMKM Indonesia harus memprioritaskan pengalaman media sosial untuk meningkatkan keterampilan digital mereka, terutama setelah pandemi COVID. Rendahnya tingkat optimalisasi media sosial pada UMKM Indonesia dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, Indonesia hanya memiliki 23% jangkauan 4G. 

Kedua, hanya daerah perkotaan besar seperti Jakarta dan Yogyakarta yang memiliki tingkat penetrasi lebih dari 45 persen. Ketiga, UMKM khususnya di pedesaan dan luar Jawa membutuhkan akses teknologi seperti koneksi internet yang cepat. Platform dan aplikasi media sosial adalah komponen penting lanskap digital Indonesia. Pemerintah harus memastikan UMKM Indonesia memiliki akses ke lingkungan digital yang memadai yang juga andal dan aman.


Pentingnya Mengembangkan Ekosistem Digital Bagi UMKM

Di era revolusi Industri 4.0, pembelajaran dan penggunaan saluran media sosial sangat dianjurkan dan dimaksimalkan pemanfaatannya. Hal ini bertujuan untuk mencapai kinerja bisnis yang lebih baik dan berkelanjutan. Seperti yang kita ketahui bahwa ada banyak saluran media sosia. Beberapa contohnya adalah Instagram, Facebook, Google+, Zoom, WhatsApp, Snapchat, WeChat, WordPress, Blogger, Twitter, TikTok, Pinterest, LinkedIn, Youtube, Vimeo, dan seterusnya. 

Media sosial dapat digunakan untuk berbagai manfaat bagi UMKM. Contohnya media sosial dapat digunakan untuk pemasaran digital, chatting, e-Learning, pengembangan internal perusahaan, layanan keuangan, manajemen hubungan pelanggan, e-commerce, situs web perusahaan, streaming video, berbagi foto atau gambar, micro-blogging, meeting (online atau hybrid), dan lain-lain. Pemanfaatannya perlu disesuaikan dengan bidang usaha masing-masing UMKM. Penggunaan saluran media sosial ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan keberlanjutan.

Beberapa hal perlu diperhatikan dalam menciptakan ekosistem ekonomi digital. Berbagai pihak perlu menyediakan teknologi digital untuk UMKM dan mendukung infrastruktur seperti jaringan. Kebutuhan tersebut akan menghasilkan konten digital UMKM yang lebih kreatif dan menarik. Diperlukan juga untuk menyediakan sumber daya IT bagi UMKM untuk membangun sinergi antara UMKM digital dan konsumen digital.

Baca Juga: 5 Media Transaksi Digital untuk Naik Kelas, Berbisnis Semakin Mudah! 


Kesimpulan

Keterampilan digital dibutuhkan bagi pelaku UMKM untuk dapat terus naik kelas. Apalagi sejak COVID-19, pasar berpindah dari offline ke online secara massif. Media sosial merupakan pemakaian tertinggi untuk teknologi digital. Apalagi Indonesia merupakan salah satu negara pengguna terbanyak di dunia untuk berbagai media sosial seperti Twitter dan Youtube.

Dari artikel riset ini, kita mengetahui bahwa pemakaian media sosial berdampak positif pada keterampilan digital UMKM. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa penggunaan media sosial yang diteliti disini adalah yang berhubungan dengan perilaku eksplorasi dan eksploitasi. Artinya, jika Sahabat Wirausaha hanya bermain media sosial untuk kesenangan semata tidak akan berdampak positif kepada bisnis.

Teknologi digital, khususnya media sosial, seperti pisau bermata dua. Bisa bermanfaat dan bisa juga merusak. Disini kita sadar bahwa media sosial terbukti dalam berbagai penelitian mampu meningkatkan kinerja UMKM dalam Go Digital. Maka dari itu, yuk kita gunakan media sosial untuk selalu belajar dan naik kelas. Saatnya UMKM Go Digital!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.

Referensi:

Herlina, Iskandar, Rinaldi (2022). The Role of Social Media in Nourishing Digital Ambidexterity Among MSMEs: Rasch Model View. International Conference on Information Management and Technology (ICIMTech)