Bagi Sahabat Wirausaha yang pernah berinvestasi pada instrumen saham atau reksadana tentu sudah tidak asing lagi dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), bukan?. IHSG menjadi acuan bagi para investor untuk melihat perkembangan serta mengukur pergerakan pasar. Kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenai IHSG serta fungsinya secara lengkap.
Apa itu IHSG?
IHSG adalah singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan. Pengertian IHSG adalah sebuah indeks harga yang digunakan dalam Bursa Efek Indonesia sebagai patokan para investor untuk mengukur keuntungan dengan melihat pergerakan pasar.
IHSG diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983 sebagai indikator pergerakan harga saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Indeks ini mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI berwenang mengeluarkan atau tidak memasukkan satu atau beberapa perusahaan tercatat dari perhitungan IHSG, agar IHSG dapat menggambarkan keadaan pasar yang wajar.
Fungsi IHSG
IHSG memiliki fungsi tertentu yang dapat dijadikan indikator penilaian untuk berbagai aspek perkembangan ekonomi di suatu Negara. Adapun fungsi IHSG adalah sebagai berikut:
1. Mengestimasi Tingkat Keuntungan Berinvestasi
Tujuan berinvestasi salah satunya adalah keuntungan. IHSG membantu Anda untuk mengestimasi seberapa besar keuntungan yang bisa Anda dapatkan dengan cara melihat grafik tren pasar yang terjadi.
2. Melihat Perkembangan Ekonomi di Suatu Negara
Meskipun terdapat beragam variabel lain yang patut diperhitungkan agar bisa mengukur apakah perkembangan ekonomi negara baik atau tidak, IHSG tetap jadi bagian penting di dalamnya.
IHSG berperan besar karena semakin tinggi investasi yang ada dalam negara, maka modal juga akan semakin besar. Dengan modal besar tersebut, negara bisa mendapatkan keuntungan lewat pajak yang dibayar oleh perusahaan. Dari pajak itulah pemerintah bisa membuat kebijakan baru yang menyejahterakan masyarakat.
3. Indikator Pergerakan Pasar
Apabila tren IHSG sedang meningkat, maka bisa dipastikan harga saham dalam pasar modal juga turut meningkat. Sebaliknya, jika indeks harga sedang lemah, maka harga saham juga ikut menurun.
Namun, perlu dicatat bahwa nilai yang tertera adalah nilai rata-rata, sehingga terdapat kemungkinan harga saham yang tersimpan di dalam indeks berbeda dengan kondisi IHSG.
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu
sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan
komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.
Referensi:
Apa itu IHSG - Pengertian, Fungsi, dan Istilah-Istilahnya | OCBC NISP