Cara Membuat Kalimat Promosi Menarik - Sektor UMKM pada faktanya memiliki peranan begitu besar bagi Indonesia. UMKM berkontribusi pada 61% pendapatan negara dan 97% tenaga kerja. Sayangnya, kebanyakan pelaku UMKM ini adalah informal yang tidak teregistrasi dan tidak memiliki izin usaha.

Dibutuhkan skema yang tepat untuk mendorong pelaku informal UMKM untuk mau registrasi usahanya. Artikel ini akan membahas mengenai penelitian yang dilakukan tim ukmindonesia.id (Dewi Meisari dan Banu Rinaldi) bersama Australian National University (Sarah Xue Dong) untuk mengetahui apa pesan yang terbaik untuk mendorong para pelaku UMKM ini. Khususnya apakah mereka tertarik untuk registrasi usaha secara online melalui ukmindonesia.id? Sahabat Wirausaha juga dapat belajar dari hasil ini dalam melakukan kampanye online kepada para pelaku UMKM. Yuk kita bahas.


Sektor Informal dan Registrasi Usaha di Indonesia

Sulit untuk mengetahui ukuran sebenarnya dari sektor informal di Indonesia. Dari Survei Bank Dunia, kami mengetahui bahwa 67% perusahaan kecil (5-20 karyawan) tidak terdaftar di pemerintah Indonesia dan diperkirakan persentase ini akan lebih tinggi untuk bisnis mikro. Karena mayoritas perusahaan di Indonesia adalah perusahaan mikro dan kecil, persentase semua perusahaan yang tidak terdaftar di pemerintah akan sangat tinggi. 

Dari survei angkatan kerja, diketahui bahwa 30% penduduk usia kerja di Indonesia adalah wiraswasta atau pekerja keluarga tidak dibayar dan tidak bekerja di sektor pertanian. Wiraswasta dan pekerja keluarga tidak dibayar digunakan sebagai wakil pekerja informal dalam literatur pembangunan.

Pendaftaran bisnis di Indonesia rumit dan tidak jelas. Menurut Survei Doing Business Bank Dunia 2018, Indonesia menempati peringkat 106 dunia untuk kategori “mendaftar dengan benar”. Sebagai akibat dari proses pendaftaran yang rumit, sebuah bisnis dapat memiliki beberapa pendaftaran tanpa menyelesaikan seluruh proses pendaftaran. Karena kurangnya informasi tentang apa yang diperlukan untuk mencapai “pendaftaran penuh”, bisnis yang berbeda akan menafsirkan pertanyaan “apakah Anda terdaftar di pemerintah” dengan sangat berbeda. 

Baca Juga: Mengenal 4 Bentuk Media Pemasaran Untuk Promosi Merek Yang Efektif


UKMINDONESIA.ID Sebagai Pelopor Registrasi Usaha Informal di Indonesia

Menghadapi masalah minimnya informasi pendaftaran usaha dan minimnya data sektor informal, dibuatlah portal informasi dan registrasi UMKM bernama ukmindonesia.id, didukung Kementerian Koperasi dan UKM. Portal informasi tersebut memiliki informasi yang lengkap dan akurat tentang proses pendaftaran dan izin operasi untuk berbagai industri di 69 kota besar di Indonesia. Selain itu juga memungkinkan pelaku usaha mendaftar melalui website untuk mendapatkan Surat Tanda Daftar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dari Kementerian Koperasi dan UKM. Sertifikat tersebut berlaku selama satu tahun dan menunjukkan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM telah melakukan verifikasi dan pendaftaran usaha. Satu-satunya dokumen resmi yang diperlukan untuk pendaftaran adalah kartu tanda penduduk (NIK) pemilik usaha. Proses pendaftaran memakan waktu 15 menit dan melibatkan pemohon mengisi informasi dasar tentang bisnis dan mengunggah foto kartu identitasnya.

Bisnis yang terdaftar memperoleh manfaat informasi dan kesempatan untuk mengakses program-program yang ditawarkan oleh pemerintah dan organisasi non-pemerintah, dalam hal akses pasar, akses modal, dan lisensi & izin, yang membantu UMKM untuk bertumbuh. Selain itu, terdapat manfaat subsidi/diskon untuk program yang ditawarkan oleh mitra organisasi kepada bisnis terdaftar.

Website ukmindonesia.id diluncurkan pada tahun 2017 sebagai pusat informasi legalisasi UMKM. Kemudian, portal pendaftaran diluncurkan pada 2019 dengan dukungan Kementerian Koperasi dan UKM. Tujuan utama dari portal pendaftaran dari Universitas Indonesia dan pandangan pemerintah ini adalah untuk menciptakan database UMKM yang live dan up-to-date di Indonesia. Namun, masyarakat Indonesia masih memiliki kesadaran yang rendah terhadap situs web tersebut. 


Uji Coba Kalimat Promosi, Mana yang Efektif?

Uji coba dilakukan pada 2020 bertujuan untuk mengirimkan informasi tentang portal pendaftaran kepada usaha informal mikro dan kecil serta untuk mengetahui: (1) apakah pelaku usaha memiliki minat dalam pendaftaran online (2) apakah portal tersebut efektif dalam menghasilkan pendaftaran yang sebenarnya (3) pesan apa yang diberikan lebih banyak insentif bagi bisnis untuk mendaftar.

Sampel uji coba ini berasal dari Kementerian Koperasi dan UKM. Kami diberikan daftar sekitar 19.0000 usaha yang telah mendapatkan Sertifikat Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) dari pemerintah setempat. Namun, database tersebut sudah lama dan perlu diperbarui.

Baca Juga: Jenis Promosi Paling Pas di Hari-Hari Besar

Intervensi untuk uji coba ini terdiri dari WhatsApp atau pesan teks. Empat pesan berbeda diuji.

1. Pesan 1 (Netral):

Tahukah UMKM bisa daftar usahanya ke KemenKopUKM RI secara online? Daftar utk dpt sertifikat resmi & akses program2. Klik: bit.ly/ukmindonesia1.

2. Pesan 2 (Gratis):

Tahukah UMKM bisa daftar usahanya ke KemenKopUKM RI secara online dgn GRATIS? Daftar utk dpt sertifikat resmi & akses program2. Klik: bit.ly/ukmindonesia2

3. Pesan 3 (Patriotik):

Tahukah UMKM bisa daftar usahanya ke KemenKopUKM RI secara online? Daftar utk dpt sertifikat resmi & akses program2. MARI TUMBUHKAN EKONOMI. Klik: bit.ly/ukmindonesia3

4. Pesan 4 (Mudah):

Tahukah UMKM bisa daftar usahanya ke KemenKopUKM RI secara online dgn MUDAH? Daftar utk dpt sertifikat resmi & akses program2. Klik: bit.ly/ukmindonesia4

Dari database 190.000 bisnis yang didapat, kami secara random memilih 120.000 yang terbagi menjadi empat kelompok yang mendapatkan pesan berbeda dan satu kelompok yang tidak menerima pesan. Masing-masing kelompok menerima pesan yang sama sebanyak tiga kali menggunakan WhatsApp dan SMS. 


Pesan Netral Ditemukan yang Terbaik

Mengirim tiga WhatsApp atau pesan teks yang sangat singkat menghasilkan 3,4% penerima mengklik tautan pendaftaran di pesan. Namun, hanya 0,1% penerima yang mendaftar melalui portal tersebut, yang menunjukkan bahwa portal pendaftaran tidak cukup mudah untuk digunakan. Kami juga menemukan bahwa ungkapan pesan yang berbeda menghasilkan tingkat klik yang berbeda dan tingkat pendaftaran yang berbeda. 

Dalam hal rasio klik, Pesan 1 (netral) memiliki rasio klik tertinggi, diikuti Pesan 2 (gratis) dan Pesan 4 (mudah), dan Pesan 3 (patriotik) memiliki rasio klik terendah. Selisih antara Pesan 1 (netral) dengan Pesan 2 (gratis) dan Pesan 4 (mudah) adalah 0,68 poin persentase. Perbedaan ini ditemukan sangat signifikan secara statistic.

Hasil ini menunjukkan bahwa dalam hal membuat usaha mikro dan kecil tertarik pada pendaftaran online, pesan netral berkinerja lebih baik daripada yang menjual portal pendaftaran dengan menyatakan bahwa itu gratis atau mudah digunakan. Selain itu, pesan-pesan yang mencoba membangkitkan rasa patriotik masyarakat dapat menjadi bumerang dan membuat masyarakat kurang tertarik untuk melakukan pendaftaran online.

Baca Juga: Tips Melakukan Pemasaran Dengan Promosi dan Diskon


Pelajaran untuk Kampanye Registrasi Online

Pesan netral yang hanya memberi tahu orang-orang tentang ketersediaan portal pendaftaran adalah yang terbaik, diikuti dengan pesan yang menekankan bahwa pendaftaran itu gratis atau mudah. Pesan yang membangkitkan perasaan patriotik masyarakat dengan menambahkan “mari tumbuhkan ekonomi” adalah yang terburuk. 

Kita juga dapat melihat bahwa perbedaan dalam ungkapan menghasilkan perbedaan dalam tingkat penerima memblokir akun pengirim WhatsApp setelah menerima pesan pertama. Dalam hal ini, pesan netral masih memiliki tingkat pemblokiran terendah. Pesan yang menekankan bahwa pendaftaran gratis memiliki tingkat pemblokiran tertinggi, namun, menunjukkan mekanisme yang memberi insentif pendaftaran dapat berbeda dari mekanisme yang menunda bisnis.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pertama-tama, pendaftaran online dapat menarik bagi usaha mikro dan kecil. Kami juga menunjukkan bahwa kampanye informasi berbiaya rendah menggunakan media sosial dan pesan teks dapat menghasilkan minat yang besar. Bagaimana mengubah minat menjadi pendaftaran yang sebenarnya, bagaimanapun, masih perlu diuji. Uji coba terkontrol secara acak yang memvariasikan desain portal pendaftaran akan menjelaskan pertanyaan ini.

Pesan juga dapat ditingkatkan untuk meningkatkan minat awal. Misalnya, alih-alih mengirimkan pesan dari organisasi yang tidak dikenal, pesan dapat dikirim langsung oleh institusi/organisasi yang memiliki reputasi kuat. Contohnya dalam kasus ini, lebih baik dikirim langsung oleh Kementerian Koperasi dan UKM, daripada ukmindonesia.id. Hal ini berpotensi meningkatkan kredibilitas pengirim. Lebih atau kurang detail dapat diberikan dalam pesan, dan interval antar pesan dapat dipersingkat untuk meningkatkan intensitas pesan. Pesan yang lebih jelas menjelaskan manfaat pendaftaran khusus ke Kementerian Koperasi dan UKM ini juga berpotensi meningkatkan minat.


Efektivitas Sistem Online dalam Mendorong Registrasi

Salah satu kendala yang mendasari keefektifan pendaftaran online adalah kapasitas teknis/digital pemilik usaha mikro dan kecil. Penelitian ini dapat melihat bahwa 35% bisnis dalam sampel uji coba memiliki akun WhatsApp, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki ponsel cerdas, memiliki koneksi internet, dan mengetahui cara menggunakan aplikasi ponsel pintar sederhana. 

Namun, menavigasi melalui situs web dan portal pendaftaran membutuhkan lebih banyak keterampilan teknis dan koneksi internet yang lebih baik daripada menggunakan WhatsApp. Di antara orang Indonesia yang memiliki akses ke internet dan memiliki ponsel pintar, mayoritas dari mereka hanya memiliki akses internet yang sangat lambat yang membatasi penggunaan internet sebagian besar ke media sosial. Oleh karena itu, ada potensi batas atas efektivitas pendaftaran usaha mikro dan kecil secara online. Namun, akan sangat berguna untuk menilai sejauh mana batas ini secara empiris.

Baca Juga: Cara Buat Iklan di Tiktok Dalam 4 Langkah, Langsung Viral!

Registrasi online sukarela merupakan pilihan yang menarik bagi pemerintah dan bisnis. Sistem Online Single Submission (OSS) yang diluncurkan pemerintah Indonesia menunjukkan bahwa inilah arah yang sudah dipikirkan pemerintah. Bagaimana membuat sistem bekerja untuk usaha mikro dan kecil yang memiliki insentif lebih rendah untuk mendaftar dan juga memiliki kapasitas digital yang rendah akan menjadi area penelitian yang penting. Menghapus prasyarat untuk pendaftaran, seperti mendapatkan dokumen hukum sebelumnya, akan meningkatkan minat usaha mikro dan kecil. 

Ini telah menunjukkan bahwa kampanye informasi bertarget yang menyertakan tautan pendaftaran dapat mengarahkan bisnis untuk mengakses sistem pendaftaran. Ini juga telah menunjukkan bahwa ungkapan pesan itu penting, dan pesan informasional yang netral tampaknya memberikan hasil yang terbaik.

Sahabat Wirausaha dapat mempelajari ini sebagai implikasi strategi yang tepat dalam mendorong calon pelanggan untuk tertarik pada pesan yang diberikan secara online. Pertama, jangan terlalu berlebihan atau menjanjikan. Pesan yang cukup netral dan jujur mampu memberikan dampak yang cukup kuat. Kedua, pikirkan kemudahan dalam navigasi dari pesan kampanye tersebut. 

Di artikel ini juga mampu dibuktikan bahwa pemasaran secara online terbukti bisa lebih murah dan efektif dibandingkan secara offline. Pelajari terus kampanye online yang menarik pasar. Semangat Go Digital!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.

Referensi:

Dong, Meisari & Rinaldi (2021): Out of the shadow: Encouraging online registration of micro  and small businesses through a randomized controlled trial