Aksesoris perhiasan merupakan barang tersier yang biasanya digunakan para konsumen untuk menunjukkan status sosialnya. Beberapa di antaranya menggunakan aksesoris untuk pelengkap mode.

Aksesoris perhiasan ini sangat digemari berbagai kalangan dari muda hingga yang sudah lansia. Indonesia pun memiliki beragam jenis aksesoris yang berpotensi untuk dilakukannya ekspor ke luar negeri.


Kisah UKM Aksesoris Minimalis dari Yogyakarta

Berawal dari bangku SMP kala itu, Gracy seorang wanita asal Yogyakarta memiliki sebuah kegemaran untuk membuat pernak-pernik aksesoris cantik. Berawal dari mengisi waktu luang, ia mulai membuat aksesoris dari monte atau mutiara. Ia menunjukkannya kepada kawannya dan ia pun berhasil menjualnya ke kawannya tersebut dengan harga Rp1.000,00.

Baca Juga: Peluang Pasar: Produk Aksesoris Wanita

Dengan meneruskannya hobinya tersebut, ia mulai serius dan membuka merek dagangnya sendiri dengan mendirikan usaha dengan tiga temannya. Usaha tersebut diberikan nama Henju by Gracy. Henju sendiri merupakan sebuah kependekan dari Handmade Jewelry. Gracy memproduksi sendiri aksesorinya menggunakan tangan-tangan mungilnya.

Mulanya, Gracy menjual secara daring lewat sebuah situs yaitu etsy.com. Waktu berjalan dan usahanya mulai membesar, akhirnya Gracy membuka sebuah toko pada tahun 2016 di Jalan DI Panjaitan. Saat ini Gracy juga menjual dan mempromosikan via media sosial.

Aksesorinya yang ia jual kini sangat beragam mulai dari cincin, kalung, gelang, dan anting. Ia membuatnya dari berbagai jenis bahan seperti silver, sterling silver, dan rose gold. Ia juga tak segan untuk memperdalam ilmunya dengan menonton dan belajar via YouTube.

Saat ini, Gracy juga mempunya toko di luar negeri yang omzetnya bisa mencapai $5.000 hingga $8.000 per bulannya. Produknya tersebut dapat menembus pasar dari Amerika Serikat dan Inggris. Amerika Serikat merupakan yang paling besar pesanannya.


Provinsi Penghasil Aksesoris Perhiasan

Tercatat terdapat lima provinsi dengan nilai ekspor tertinggi per data Kementerian Perdagangan 2017 tentang kondisi ekspor perhiasan di Indonesia. Provinsi tersebut adalah Jawa Timur, DKI Jakarta, Bali, Jawa Tengah, dan Sulawesi Utara.

Baca Juga: Kerajinan, Komoditas Unggulan Indonesia yang Berpotensi Ekspor

Jawa Timur sempat mengekspor produk perhiasannya senilai US$3,1 miliar pada tahun 2017. Barang perhiasan dan bagiannya, dari logam mulia atau logam yang dilapisi dengan logam mulia; sisa dan sekrap logam mulia atau logam yang dilapisi dengan logam mulia; sisa dan sekrap lainnya yang mengandung logam mulia atau senyawa logam adalah produk unggulan dari Provinsi Jawa Timur.

Walaupun tidak memiliki sebuah tambang emas satu pun, Provinsi Jawa Timur berhasil menjadi provinsi yang memproduksi aksesoris emas terbesar di Indonesia. Dengan begitu, provinsi ini memiliki berbagai macam sentra bisnis untuk produk aksesoris perhiasan yang tersebar di berbagai tempat. Surabaya, Pacitan, Gresik, Lamongan, Malang, dan Lumajang adalah kota atau kabupaten yang menumbang banyak kontribusi dalam usaha ini.

Provinsi Jawa Timur memiliki strategi untuk dapat bersaing pada kondisi yang sangat cepat berubah ini dengan cara memberikan fasilitas perancangan, memfasilitasi promosi, membangun teknologi produksi, mengasah keahlian sumber daya manusia, dan melindungi hak intelektual yang dimiliki oleh para pengrajin dan perancang produk aksesoris ini.

Provinsi selanjutnya yang memiliki tingkat ekspor aksesoris perhiasan tinggi adalah provinsi DKI Jakarta. DKI Jakarta melakukan ekspor dengan nilai US$2,45 miliar pada tahun 2017.

Produk unggulan untuk DKI Jakarta adalah emas murni (termasuk emas yang dilapisi platina) atau dalam bentuk setengah jadi, dan juga dalam bentuk bubuk sebanyak 77,33%, barang perhiasan dan bagiannya, dari logam mulia atau dari logam yang dibalut dengan logam mulia 17,21%; Perak (termasuk perak disepuh dengan emas atau platina), tidak ditempa atau dalam bentuk setengah jadi, atau dalam bentuk bubuk 3,86%.

Baca Juga: Potensi Ekspor Kain Kerajinan

Bali yang terkenal dengan banyak kerajinannya juga mempunya peran penting sebagai kontributor atas ekspor. Bali terkenal dengan eksportir perhiasannya senilai US$67,4 juta dengan produk-produk yang dihasilkan oleh

Barang-barang perhiasan dan bagian-bagiannya, dari barang-barang berharga logam atau dari logam yang dibalut dengan logam mulia 54,04%; Mutiara, alam atau dibudidayakan, dikerjakan atau digradasi maupun tidak tetapi tidak digantung, tidak dipasang atau set; mutiara, alami atau budidaya, dirangkai sementara untuk kenyamanan angkutan sebesar 23,61%, perhiasan imitasi sebesar 13,41%.


Keadaan Ekspor Aksesoris Saat Ini

Kementerian perdagangan mengatakan bahwa sepanjang 2020, ekspor aksesoris Indonesia mengalami lonjakan sebesar 24,21%. Kenaikan tersebut memberikan imbas angin segar kepada Indonesia dengan mendapatkan pemasukan sebesar $8,2 miliar. Hal ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pada Konferensi Pers ‘Trade Outlook 2021’.

Ekspor perhiasan ini memberikan sumbangan sebesar 5,3% bagi seluruh ekspor nonmigas Indonesia dengan menempati urutan ke-5. Negara terbesar yang menyerap ekspor produk dari Indonesia yaitu Singapura, Swiss, dan Jepang. Singapura sendiri menyerap 37% dari total ekspor perhiasan yang dibuat di Indonesia. Swiss pada posisi kedua dengan 30% penyerapan dan Jepang 12% pada posisi ketiga.

Baca Juga: Membedah Platform E-Commerce Untuk UKM Ekspor

Selain ketiga negara besar tersebut, Hong Kong 10%, Amerika Serikat 7% dan Australia 4%. Mendag juga menuturkan bahwa sektor aksesoris perhiasan ini adalah sektor yang padat karya yang mana pengrajinnya melibatkan banyak pihak yang salah satunya adalah usaha kecil menengah (UKM). Sehingga, potensi ini sangat bagus untuk dapat mensejahterakan UKM.


Dukungan Pemerintah Terhadap Industri

Industri aksesoris perhiasan ini memiliki banyak pengrajin dari kelas menengah ke besar dan juga kelas usaha kecil menengah. Kementerian Perindustrian sendiri mencatatkan bahwa terdapat 83 perusahaan skala menengah besar pada 2015 yang memproduksi aksesoris perhiasan.

Sedangkan pada 2017 terjadi peningkatan yang mana jumlah perusahaannya meningkat menjadi 97 perusahaan. Dari 97 perusahaan tersebut, jumlah tenaga kerja yang terserap adalah 15.000 orang. Di sisi lain, untuk kelas usaha kecil menengah atau UKM, terdapat 36.000 unit usaha yang mempekerjakan sekitar 43.000 orang.

Dari banyaknya serapan tenaga kerja tersebut, pemerintah melalui kementerian perindustrian mencoba untuk meningkatkan kualitas dan daya saing dari produk industri perhiasan nasional. Program pelatihan dan pendampingan tenaga ahli perancang serta bantuan mesin dan peralatan khususnya pada unit-unit pelayanan teknis.

Baca Juga: Meningkatkan Daya Saing Ekspor Dengan Mengkomunikasikan Prinsip ‘Sustainability’

Selain itu, perbaikan iklim usaha akan segera dilakukan dengan membuat regulasi perpajakan yang memudahkan bahan baku yang diimpor dari negara lain. Nantinya, Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara yang telah sukses menjual dan mengekspor aksesoris perhiasan seperti Yordania, Republik Dominika, dan Afrika Selatan. Pemerintah tetap optimis karena Indonesia sendiri memiliki keunggulan dalam harga yang kompetitif serta pelayanan jasa transportasi yang lebih baik.

Sumber daya manusia menjadi salah satu perhatian khusus yang diberikan oleh pemerintah. Untuk menumbuhkan industri ini lebih jauh, pemerintah perlu sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan terhadap pengolahan dan pengrajinan aksesoris perhiasan.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang perhiasan pun dibentuk dan ditetapkan melalui Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 19 tahun 2019. Ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memberikan fasilitas bimbingan secara teknis. SKKNI ini juga diperlukan untuk dapat membuat kesamaan keahlian bagi pada sumber daya manusia sehingga dapat menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dalam mengolah aksesoris emas.


Permintaan Dunia Meningkat

Pandemi COVID-19 membuat beberapa sektor perdagangan dunia runyam. Namun, permintaan atas aksesoris perhiasan diestimasikan berada pada angka US$32,6 miliar pada tahun 2020. Business Wire menyatakan bahwa pertumbuhan tahunan pasar aksesoris perhiasan ini akan bertumbuh sebesar 3,2% tiap tahunnya. Sehingga, pada tahun 2027, pasar berkembang dan menjadi US$40,6 miliar.

Baca Juga: Jitu Membidik Peluang Pasar dan Target Negara Ekspor

Untuk data permintaan negara, Amerika Serikat masih menduduki peringkat pertama di mana pada tahun 2020 diproyeksikan akan sebesar US$8,8 miliar. Perwakilan negara Asia pertama yaitu China mendapat peringkat dua dengan diproyeksikan bahwa akan mencapai US8,4 miliar pada tahun 2027 dengan pertumbuhan tahunan sebesar 5,9%.

China adalah pasar dengan pertumbuhan yang cukup tinggi di dunia. Selain itu, Jepang dan Kanada berada di posisi selanjutnya di mana pertumbuhannya berada di 0,9% dan 2,4% untuk periode 2020-2027. Di benua Eropa sendiri, Jerman memiliki pertumbuhan di 1,6% per tahunnya.

Sektor yang cukup tinggi peningkatannya adalah sektor kalung, gelang, dan rantai. Sektor ini diproyeksikan memiliki pertumbuhan tahunan di atas pertumbuhan tahunan keseluruhan yaitu di angka 3,4%. Pada tahun 2027, sektor ini akan mencapai US$17,1 miliar.

Sektor lainnya yaitu sektor cincin harus mengalami penurunan pertumbuhan tahunan akibat merebaknya pandemi COVID-19. Saat ini sektor cincin diprediksi memiliki pertumbuhan tahunan sebesar 3,4% untuk 7 tahun ke depan.

Sektor Cincin terbesar ada di Amerika Serikat, Kanada, Jepang, China, dan Eropa. Wilayah-wilayah tersebut memiliki estimasi pertumbuhan tahunan sebesar 3,1%. Keseluruhan pasar ini, mencapai permintaan sebesar US$5,1 miliar pada tahun 2020 dan akan mencapai US$6,4 miliar pada tahun 2027.

China merupakan negara dengan pertumbuhan tercepat pada posisi pasar regional. Pada pasar Asia-Pacific yang terdapat Australia, India, Korea Selatan, dan China memiliki pertumbuhan yang besar dan diperkirakan mencapai US$5,6 miliar pada tahun 2027, sedangkan untuk wilayah Amerika Latin memiliki pertumbuhan sebesar 4,5% per tahunnya.

Baca Juga: Menerapkan Pelabelan (Labelling) yang Layak Dalam Standar Ekspor

Kode HS untuk Aksesoris Perhiasan

No.

Kode HS

Deskripsi

1

7101

Mutiara, alam atau budidaya, dikerjakan atau ditingkatkan mutunya maupun tidak, tetapi tidak diuntai, tidak dipasang atau tidak disusun; mutiara, alam atau budidaya, diuntai sementara untuk memudahkan pengangkutan.

2

7102

Intan, dikerjakan maupun tidak, tetapi tidak dipasang atau tidak disusun.

3

7105

Debu dan bubuk dari batu mulia atau semi mulia, alam atau sintetik.

4

7106

Perak (termasuk perak disepuh emas atau platina), tidak ditempa atau dalam bentuk setengah jadi, atau dalam bentuk bubuk.

5

7107

Perak (Termasuk perak disepuh emas atau Platinum) dalam bentuk setengah jadi

6

7108

Emas (termasuk emas disepuh dengan platina) tidak ditempa atau dalam bentuk setengah jadi, atau dalam bentuk bubuk.

7

7109

Emas Digunakan Untuk Koin, Bullion Mengandung 995 Potongan Emas 1000 Bagian Alloy

8

7110

Platina, tidak ditempa atau dalam bentuk setengah jadi, atau dalam bentuk bubuk.

9

7111

Logam tidak mulia, perak atau emas, dipalut dengan platina, tidak dikerjakan lebih lanjut selain setengah jadi.

10

7112

Sisa dan sekrap dari logam mulia atau dari logam yang dipalut dengan logam mulia; sisa dan sekrap lainnya mengandung logam mulia atau senyawa logam mulia, dari jenis yang digunakan terutama untuk pemulihan logam mulia.

11

7113

Barang perhiasan dan bagiannya, dari logam mulia atau dari logam yang dipalut dengan logam mulia.

12

7114

Barang hasil tempaan pandai emas atau pandai perak dan bagiannya, dari logam mulia atau dari logam yang dipalut dengan logam mulia.

13

7115

Barang lainnya dari logam mulia atau dari logam yang dipalut dengan logam mulia.

14

7116

Barang dari mutiara alam atau mutiara budidaya, batu mulia atau batu semi mulia (alam, sintetik atau direkonstruksi).

15

7117

Perhiasan imitasi.

16

7118

Koin


Nilai Potensi Ekspor Aksesoris Perhiasan

Perhiasan Indonesia memiliki nilai keunikan tersendiri dibandingkan dengan negara produsen perhiasan lainnya, dan keunikannya berasal dari budaya masyarakat Indonesia yang berbeda-beda. Inilah salah satu kekuatan Indonesia. Kemampuan untuk menawarkan produk seni yang terlihat unik karena keragamannya.

Bahan baku yang melimpah juga menjadi dasar pembuatan jenis perhiasan modern. Tuhan telah memberkati Indonesia dengan berbagai jenis sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menciptakan produk-produk unik yang banyak diminati.

Perhiasan Indonesia juga merupakan salah satu yang paling populer di luar negeri, yang juga membuat nilai ekspor perhiasan Indonesia meningkat. Pada periode awal 2018 di bulan Januari, ekspor perhiasan Indonesia sebesar US$577 juta, yang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 141,11%. Kemudian pada periode Januari-Februari 2018, ekspor perhiasan Indonesia mencapai US$1,16 miliar, meningkat 59,09% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Potensi Ekspor Bahan Alami Kosmetik

Produk perhiasan Indonesia dapat dikenal di luar negeri tidak lepas dari peran perancang atau pengrajin perhiasan. Perancang perhiasan Indonesia saat ini tidak kalah dengan perancang perhiasan dunia karena salah satunya memiliki keahlian yang baik dan dapat menghasilkan tren terbaru yang unik dengan produk yang dihasilkan.

Dalam hal kekayaan alam dan budaya Indonesia, mereka mengeksplorasi dan merancang produk perhiasan mereka secara unik. Berbagai bentuk yang telah diproduksi juga termasuk dalam pameran dan kompetisi perhiasan dunia. Bentuk desain yang dihasilkan adalah cincin, anting-anting dan kalung.

Pemerintah Indonesia mengklasifikasikan perhiasan sebagai salah satu produk ekspor potensial Indonesia. Dukungan regulasi dan fasilitasi dalam mengembangkan industri produk perhiasan melalui kementerian terkait, sehingga perancang perhiasan Indonesia dapat selalu bekerja dan menghasilkan produk perhiasan terbaik di luar negeri.

Selain itu, keaslian produk yang diekspor telah dijamin melalui lembaga sertifikasi resmi. Jika Anda berbicara tentang perhiasan, tidak luput dari siapa yang mengenakan perhiasan, ini membuat perhiasan mudah dikenali. Warna dan model perhiasan juga menjadi dukungan dalam memperkenalkan perhiasan.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. https://www.liputan6.com/regional/read/3648713/cerita-aksesori-minimalis-dari-yogyakarta-beromzet-usd-8000
  2. https://tirto.id/mendag-lutfi-sebut-ekspor-perhiasan-indonesia-naik-selama-pandemi-f9LT
  3. https://kemenperin.go.id/artikel/20146/Ekspor-Perhiasan-Ditingkatkan
  4. https://investor.id/business/247590/ekspor-perhias...
  5. https://www.itpc-bud.hu/sites/5999947fb476df18e039...
  6. https://www.cnbcindonesia.com/news/20190404153926-4-64661/tembus-rp-28-t-ini-5-negara-tujuan-ekspor-perhiasan-ri
  7. https://economy.okezone.com/read/2019/04/04/320/2039020/ekspor-perhiasan-indonesia-masuk-10-besar-di-dunia
  8. https://www.businesswire.com/news/home/20210830005...