Kosmetik merupakan salah satu produk yang sangat populer terutama di kalangan kaum wanita untuk menambah kecantikan wajah. Hubungan antara wanita dan kosmetik telah tercipta sejak ribuan tahun lalu di zaman Mesir kuno terdapat penggunaan lilin lebah dan minyak zaitun sebagai kosmetik.

Cleopatra, sang ratu Mesir merupakan bagian dari sejarah kosmetik di dunia dengan berbagai ramuan kecantikan antara lain terbuat dari biji tanaman hibiscus dan jeruk nipis untuk kulit wajah dan tubuh. Selain Cleopatra, terdapat bukti lain yaitu dari patung dada Nefertiti yang menunjukkan bahwa celak menjadi salah satu kosmetik wanita pada zaman dahulu.

Sejak itu, perkembangan kosmetik berkembang pesat walaupun sempat ditentang Ratu Victoria karena dianggap vulgar, tidak pantas, dan hanya aktris teater saja yang perlu menggunakan kosmetik. Atas dasar tersebut, banyak industri kosmetik terus berusaha memenuhi kebutuhan konsumen akan kosmetik dengan berbagai macam inovasi produk yang disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan.

Permintaan dan kebutuhan yang berbeda membuat perusahaan berlomba-lomba menciptakan produk terbaik dengan berbagai macam variasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Perbedaan demografis membuat perusahaan kosmetik berusaha memenuhi permintaan pelanggan bahkan dengan spesifikasi khusus. Misalnya, meski sama-sama perempuan, pelanggan muslim memiliki kecenderungan untuk memilih kosmetik halal dibandingkan dengan pelanggan non muslim. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan knowledge dan religiosity antara kedua pelanggan.

Baca Juga: UKM Bisa Siap Ekspor dengan Kenali 8 Hal ini


Mengapa Kosmetik?

Kosmetik adalah substansi yang diaplikasikan pada tubuh manusia dengan tujuan untuk membersihkan, memperindah, memperbaiki atau mengubah penampilan tanpa merubah struktur atau fungsinya. Bayangkan saja, industri kosmetik nasional mencatatkan kenaikan pertumbuhan 20% atau empat kali lipat dari pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2017.

Selain itu, industri kosmetik di dalam negeri bertambah sebanyak 153 perusahaan pada tahun 2017, sehingga saat ini jumlahnya mencapai lebih dari 760 perusahaan. Dari total tersebut, sebanyak 95% industri kosmetik nasional merupakan sektor industri kecil dan menengah (IKM) dan sisanya industri skala besar.

Baca Juga: Tips Sukses Ekspor Berdasarkan Hasil Penelitian

Walaupun merupakan industri yang kecil dan menengah, namun mereka sudah mampu mengekspor produknya ke luar negeri seperti Afrika, TImur Tengah, dan negara-negara yang termasuk dalam ASEAN. Bahkan di masa pandemic pun, juga terjadi peningkatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal I-2020 pertumbuhan industri kimia, farmasi, dan obat tradisional termasuk kosmetik tumbuh 5,59%. Pertumbuhan pasar kosmetik di Indonesia juga diproyeksikan naik 7% pada 2021.

Kenaikan pertumbuhan hingga double digit ini didorong permintaan besar dari pasar domestik dan ekspor seiring tren masyarakat yang mulai memperhatikan produk perawatan tubuh sebagai kebutuhan utama. Peningkatan ini terjadi karena produk kosmetik sudah menjadi kebutuhan primer bagi kaum wanita. Indonesia merupakan salah satu pasar produk kosmetik yang cukup potensial sehingga usaha ini dapat menjanjikan bagi produsen kita yang ingin mengembangkannya. Indonesia diperkirakan akan menjadi pasar kosmetik terbesar ke-5 di dunia dalam 10-15 tahun mendatang.

Baca Juga: Melihat Potensi Ekspor bagi UKM Indonesia


Pentingnya Bahan Alami Kosmetik?

Produk kosmetik dipakai secara berulang setiap hari, sehingga diperlukan persyaratan aman untuk dipakai. Adanya harapan untuk tampil cantik membuat para wanita lebih konsumtif terhadap kosmetik demi memudahkan pergaulan dan mendapatkan pengakuan dari lingkungan. Namun seringkali kosmetik yang beredar banyak ditemukan mencantumkan bahan aktif. Belum lagi, banyak wanita yang menginginkan kecantikan yang bersifat instan sehingga membuat perusahaan lebih berfokus pada produk yang instan dan mengurangi aspek keamanan daripada kosmetik tersebut.

Untuk mengantisipasi bahaya dari kosmetik, dapat digunakan bahan-bahan alami. Sebenarnya pentingnya bahan alami kosmetik ini apa sih? Oke, seperti yang telah dikatakan sebelumnya, manfaat utama dari penggunaan bahan alami pada kosmetik adalah keamanan untuk kulit baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang. Kulit memiliki sifat seperti spons yang aktif menyerap berbagai zat di dalam produk skincare.

Baca Juga: Standar yang Wajib Dipenuhi dalam Ekspor

Skincare yang mengandung bahan-bahan kimia biasanya rentan memberikan efek samping, seperti efek ketergantungan, iritasi, hingga penuaan dini yang bisa dialami dalam perawatan kulit jangka panjang. Belum lagi kandungan yang mampu membahayakan kulit, misalnya paraben maupun alkohol.

Ditambah dengan kondisi kulit yang berbeda-beda seringkali memicu reaksi berlebihan jika pemakaiannya kurang sesuai. Jadi, penting untuk menggunakan produk perawatan kulit dan kosmetik yang aman. Selain itu, bahan alami kosmetik ini dapat dijadikan sebagai solusi untuk kulit sensitif dan memberikan hasil yang lebih natural.

Baca Juga: Standar yang Umum Dibutuhkan Pembeli Ekspor


Apa Saja yang Termasuk Dalam Bahan Alami Kosmetik?

Produk yang memiliki bahan kosmetik alami dan natural memiliki kemampuan unik untuk memberikan khasiat aroma terapi yang dapat bermanfaat bagi kesehatan pikiran, tubuh, dan jiwa. Tentu saja, tren akan bahan baku kosmetik alami sangat digandrungi saat ini untuk penggunaan skincare dan ke depannya hal ini akan terus meningkat.

Banyak sekali berbagai potensi yang dapat digali dari produk yang berbahan dasar serat dan pewarna alami karena beragam manfaatnya bagi kesehatan tubuh dan jiwa. Bahan alami yang terkandung dalam kosmetik adalah pertama minyak kelapa. Minyak kelapa cukup kuat untuk melawan penyakit kulit kronis yang ditandai dengan cacat pada fungsi penghalang epidermis dan peradangan kulit.

Baca Juga: Standar yang Khusus untuk Unggul dalam Ekspor

Minyak kelapa yang digunakan secara internal juga bermanfaat untuk penampilan Anda. Ini mengandung sifat antibakteri dan anti-inflamasi, ditambah banyak lemak sehat yang membantu menyehatkan usus Anda dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Kedua, alpukat. Alpukat menenangkan kulit yang terbakar sinar matahari, dapat meningkatkan produksi kolagen dan merawat bintik-bintik penuaan.

Alpukat juga berfungsi untuk mengurangi peradangan kulit ketika dioleskan dan dapat melakukan hal yang sama secara internal ketika dimakan. Ketiga, minyak lidah buaya untuk membantu menghilangkan jerawat, menghilangkan flek hitam, menyuburkan alis dan bulu mata, pembersih wajah serta menjaga kelembaban kulit. Keempat, lemon memberikan banyak manfaat bagi kulit dan rambut, serta mengangkat suasana hati yang banyak dipakai dalam komposisi produk pembersih dan sabun di berbagai belahan dunia.

Baca Juga: Potensi Ekspor Minyak Atsiri (Essential Oil) Indonesia

Lemon oil dapat menyebabkan fotosensitivitas sehingga hindari memakai Lemon pada kulit sebelum terpapar sinar matahari. Kelima, minyak jojoba sebagai produk perawatan rambut, luka terbakar, jerawat, dan lain sebagainya. Keenam, minyak almond untuk meredakan inflamasi. Jika Anda memiliki masalah dengan kulit yang meradang, almond oil dapat menjadi solusinya. Bentuk peradangan ini tidak hanya terjadi pada kulit yang berjerawat saja, tetapi juga pada kondisi kulit yang mengalami eczema, psoriasis, atau rosacea.

Almond oil dapat menstimulasi proses penyembuhan dan mengurangi reaksi alergi pada kulit. Anda dapat merasakan manfaat dari minyak ini dengan cara diaplikasikan secara topikal atau dengan cara dikonsumsi. Ketujuh, teh hijau untuk mengurangi mata bengkak dan lingkaran hitam di area mata.

Baca Juga: Potensi Ekspor Produk Kesehatan

Zat antioksidan tersebut membantu menyusutkan pembuluh darah di bawah kulit halus di sekitar mata yang menjadi penyebab timbulnya mata bengkak. Kedelapan, chamomile yang memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat efektif menembus lapisan kulit yang paling dalam. Bahan alami lainnya yang ada dalam bunga chamomile juga dipercaya dapat mengurangi tanda-tanda penuaan, mencerahkan kulit, dan menyamarkan lingkar hitam di area mata.

Dan yang terakhir adalah shea butter dapat menutrisi, melembabkan kulit dengan baik, dan dapat melindungi kandungan minyak alami pada kulit sehingga cocok sekali untuk Anda yang memiliki kulit sangat kering, hingga pecah-pecah.

Baca Juga: Potensi Ekspor Produk Kelapa


Performa Ekspor Bahan Alami Kosmetik di Indonesia

Di Indonesia, industri kosmetik herbal semakin berkembang dalam 5 tahun terakhir dan diyakini mampu mendorong investasi di sektor ini. Kesadaran masyarakat akan pentingnya bahan baku non kimia pada kandungan kosmetik merupakan faktor terbesar yang mengerek penjualan kosmetik herbal.

Kementerian Perindustrian terus memacu industri kosmetik dan obat tradisional agar menjadi sektor andalan yang berkontribusi besar terhadap nilai ekspor nasional dan mampu melakukan substitusi impor. Langkah strategis ini diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara inklusif. Postur skala industri kosmetik di Indonesia saat ini didominasi hingga 95 persen dari industri kecil dan menengah, sedangkan sisanya merupakan industri besar.

Baca Juga: Potensi Ekspor Produk Tekstil Kreatif

Dari industri skala menengah dan besar ini, beberapa sudah mampu mengekspor produknya ke luar negeri seperti ke kawasan ASEAN, Afrika, dan Timur Tengah. Dari sisi ekspor, Penjualan produk kosmetik nasional mencapai USD 556,36 juta pada tahun 2018, naik dibandingkan capaian pada tahun 2017 sebesar USD 516,88 juta. Apabila dilihat dari bahan baku, Indonesia punya keunggulan dari keanekaragaman hayati baik yang berasal dari darat maupun laut. Beberapa yang perlu dikembangkan, antara lain ganggang laut atau marine collagen yang potensial dikembangkan untuk pasar lokal dan global. Hal ini juga dapat mengurangi impor bahan baku.

Indonesia merupakan negara pemasok bahan baku herbal untuk produk kosmetik terbesar di pasar dunia, dengan pangsa pasar Indonesia di dunia mencapai sekitar 13% atau nilainya mencapai US$ 2,0 miliar pada tahun 2007. Belanda dan Malaysia berada di posisi kedua dan ketiga masing-masing dengan nilai ekspor bahan kosmetik herbal sebesar US$ 1,6 miliar dan US$ 1,3 miliar. Pangsa nilai total ekspor bahan kosmetik Indonesia yang terbesar adalah ke Belanda yaitu 24,87 persen.

Baca Juga: Potensi Ekspor Produk Kopi

Ekspor kosmetik berbasis herbal terdiri dari bahan baku dan produk jadi. Bahan baku yang dimaksud disini adalah hasil yang diperoleh langsung dari alam dan diperdagangkan dalam bentuk aslinya. Sedangkan produk jadi obat maupun kosmetik berbasis herbal adalah produk yang diperdagangkan setelah melalui proses pengolahan dari bahan bakunya.

Lebih lanjut diketahui bahwa bahan kosmetik herbal merupakan produk yang mencapai nilai ekspor dan trend tertinggi, pada tahun 2008 dengan nilai ekspornya mencapai US$ 2,8 miliar dengan trend 30 persen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahan baku masih menjadi andalan ekspor herbal Indonesia.

Baca Juga: Potensi Ekspor Rempah-Rempah di Pasar Eropa

Padahal dengan berlimpahnya ketersediaan bahan baku tersebut, seharusnya Indonesia mampu mengolahnya menjadi produk Obat maupun kosmetik yang siap untuk dipasarkan di pasar internasional. Oleh karena itu, pengembangan produk dan pengembangan pasar untuk kelompok produk tersebut perlu mendapatkan prioritas agar pangsa pasar yang ada dapat terus ditingkatkan. Salah satu contoh perusahaan kosmetik herbal yang berhasil melakukan ekspor ke luar negeri adalah PT. Vetaher.

PT. Vetaher telah berhasil melakukan market penetration ke Korea Selatan dalam bentuk bahan baku dan kosmetik herbal sebagai bahan dasar spa herbal, namun PT. Vetaher mengungkapkan bahwa ada beberapa kesulitan dengan penerapan CPOTB yang diberlakukan oleh BPOM. Selain itu, PT. Vetaher mengeluhkan adanya tebang pilih oleh BPEN dalam penyelenggaraan pameran dan bantuan yang diberikan oleh Pemerintah. Seperti yang dikemukakan oleh PT. Vetaher mengeluhkan bahwa pemerintah Jepang sebenarnya mencari UKM tetapi justru disampaikan ke perusahaan besar.

Baca Juga: Potensi Ekspor Makanan Olahan Kemasan Dari Indonesia


Strategi Tembus Pasar Ekspor Bahan Alami Kosmetik

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa Indonesia mempunyai peluang yang besar agar dapat mengembangkan ekspor produk bahan alami kosmetik. Agar Indonesia dapat menembus pasar ekspornya, diperlukan suatu strategi. Strategi yang dapat dilakukan yaitu:

  1. Menyiapkan manajemen administrasi perusahaan dan kemampuan komunikasi
  2. Melengkapi legalitas usaha dan izin ekspor yang diakui pemerintah
  3. Produk dan brand image harus ditonjolkan keunikannya
  4. Efektif dan kualitas agar dapat bersaing di pasar global
  5. Harga yang kompetitif
  6. Menentukan target market
  7. Mempelajari demand dan price landscape
  8. Memilih partner yang tepat agar dapat berkembang bersama
  9. Memanfaatkan media online, media sosial, dan mengembangkan situs web produk. Hal ini disebabkan karena pemasaran melalu media online juga merupakan salah satu cara dalam mengenalkan produk ke pasar internasional sebelum melakukan kegiatan ekspor
  10. menjalin kerja sama dengan penyedia transportasi untuk ekspor

Baca Juga: Melihat Potensi Ekspor bagi UKM Indonesia


Industri Kosmetik Bahan Alami yang Berhasil Tembus Pasar Ekspor

Siapa sih yang tidak kenal dengan Mustika Ratu? Ya, Mustika Ratu ini merupakan salah satu industri kosmetik yang berhasil tembus hingga pasar global. Mustika Ratu berusaha menanamkan setiap produknya dengan konsep Royal Heritage. Produk Mustika Ratu menggunakan ekstrak daun biji kelor yang dikenal sebagai tanaman yang memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi dan vitamin C, sehingga mampu menangkal radikal bebas dan meningkatkan produksi kolagen.

Selain itu juga terdapat kosmetik untuk perawatan tubuh seperti bengkoang brightening series. Produk ini tidak hanya digemari di dalam negeri bahkan di luar negeri. Terutama warga-warga di Asia yang menyukai produk-produk brightening. Dan produk dari Mustika Ratu terbaru adalah kosmetika personal care yang memiliki fungsi membunuh kuman dan bakteri yaitu hand sanitizer jelly dan hand sanitizer spray yang mengandung 5 bahan alami.

Contoh kedua adalah Bali Alus yang memanfaatkan serta mengolah kekayaan alam khas Indonesia menjadi produk kosmetik lokal berbahan natural. Produk Bali Alus telah diekspor ke Jepang, Singapura, Malaysia, Australia, dan sejumlah negara di Eropa. Contoh lainnya ada Organic Lombok Indonesia dan Vividerm CV, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Meningkatkan Daya Saing Ekspor dengan Mengkomunikasikan Prinsip ‘Sustainability’


Beberapa penjelasan di atas menunjukkan bahwa kosmetik merupakan produk yang memiliki banyak peminat. Bahkan, menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat terutama untuk kaum wanita. Adanya minat yang tinggi terhadap kosmetik disebabkan karena tingginya keinginan untuk tampil cantik sehingga dapat memperluas pergaulannya.

Minat yang tinggi tersebut membuat berbagai perusahaan kosmetik semakin gencar untuk menawarkan berbagai produk kosmetik yang semakin menarik perhatian konsumen. Produk kosmetik diperbolehkan digunakan sehari-hari dan dalam jangka waktu panjang, namun yang perlu diingat terutama adalah keamanan dari produk tersebut.

Memang mayoritas produk kosmetik berisi bahan aktif kimia hingga alkohol yang dianggap berbahaya bagi kulit. Namun, itu kembali lagi pada jenis kulit masing-masing. Apabila tidak cocok menggunakan produk kosmetik yang mengandung bahan kimia aktif, dapat menggunakan bahan alami. Dan Indonesia sendiri berpeluang besar untuk menjadi pengekspor terbesar bahan alami kosmetik.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Baca Juga: Keberhasilan Ekspor Rorokenes Menggunakan Prinsip Sustainability

Referensi :

  1. www.akademipim.ac.id
  2. http://jurnal.unpad.ac.id/farmasetika/article/view/23069
  3. http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/1061