“Ini tagihan apa lagi?”

“Setiap bulan selalu saja ada keperluan yang harus dibayar mulai dari bayar listrik, air, bahan baku dan lain-lain.”

Kira-kira begitulah yang dialami oleh kita atau mayoritas pelaku UKM. Setiap bulan atau setiap periode tertentu kita dihadapkan dengan berbagai macam biaya. Dalam ekonomi, biaya tetap dan biaya variabel merupakan dua jenis biaya utama yang dihadapi suatu usaha ketika memproduksi barang dan jasa. Apa itu biaya tetap? Bagaimana cara menghitung biaya tetap?

Baca Juga: Biaya Langsung

Biaya tetap adalah biaya-biaya yang besarnya tidak bergantung secara langsung terhadap kuantitas produksi atau layanan. Sebagai contoh di bisnis restoran misalnya, biaya sewa tempat dibayar 2 tahun dengan besaran yang tetap (fixed); tidak peduli tamu restorannya akan ramai atau sepi, biayanya tetap sejumlah tertentu. Selain sewa tempat, yang umumnya tergolong biaya tetap antara lain biaya tenaga kerja umum atau manajemen yang dibayarkan per bulan, bukan dibayarkan berdasarkan output yang dihasilkan atau bukan pula berdasarkan jam kerja.

Baca Juga: Biaya Variabel

Karakteristik biaya tetap, yaitu:

  • Biaya tidak dipengaruhi oleh aktivitas tertentu. Berapapun jumlah output produksi barang dan jasa yang dihasilkan usaha kita tidak mempengaruhi besarnya biaya tetap.
  • Biaya per unitnya berbanding terbalik dengan perubahan kuantitas produksi. Bila kuantitas produksi rendah, maka biaya tetap per unit produksi akan tinggi. Sebaliknya, saat kuantitas produksi dapat ditingkatkan, biaya tetap per unit akan menurun. Fenomena ini yang umum disebut dengan skala keekonomian (economies of scale), dimana sampai tingkat kapasitas produksi optimum tertentu biaya tetap per unit produksi masih bisa ditekan serendah-rendahnya. Adapun jika kapasitas optimal tersebut sudah tercapai, maka penambahan produksi justru dapat meningkatkan biaya tetap per unitnya karena ada sumber daya tetap yang harus ditambah. Sebagai contoh, jika pelaku usaha restoran tadi sudah mencapai kapasitas produksi/layanan yang optimal sekitar 100 tamu per hari namun masih ingin meningkatkan jumlah tamunya, Ia mungkin perlu menambah ruang atau memperluas ruko yang disewanya agar kenyamanan konsumen tidak terganggu. Sehingga biaya tetapnya berupa sewa ruko atau ruang meningkat, biaya tetap per unitnya pun akan meningkat pula.
  • Biaya tetap terjadi baik unit produksi atau jasa dihasilkan ataupun tidak.

Cara menghitung biaya tetap

  • Identifikasikan dan tentukan mana saja yang termasuk dalam biaya tetap yaitu biaya yang tetap ada tidak dipengaruhi oleh kuantitas produksi barang dan jasa.
  • Jumlahkan seluruh biaya tetap, misalnya gaji pegawai, sewa mesin, sewa tempat usaha, dan lain-lain untuk mendapatkan total biaya tetap.

Baca Juga: Biaya Oportunitas

Suatu usaha kedai bakso bernama Bakso Ngangenin memiliki struktur biaya sebagai berikut.

  • Sewa tempat usaha Rp 2.500.000 per bulan
  • Gaji pegawai tetap Rp 4.000.000 per bulan untuk 2 orang pegawai

Bakso Ngangenin memproduksi dan melayani 100 porsi bakso per hari dengan total biaya tetap per bulan adalah Rp 6.500.000. Kemudian Bakso Ngangenin mendaftarkan kedainya ke gofood untuk memperluas pemasaran. Setelah masuk dan terdaftar di gofood, Bakso Ngangenin mengalami peningkatan permintaan hingga mencapai 200 porsi bakso per hari yang merupakan kapasitas produksi optimum. Pada saat produksi optimum, biaya tetap Bakso Ngangenin dapat diminimumkan dalam artian dengan total biaya tetap per bulan yang sama yaitu Rp 6.500.000 produksi yang dihasilkan optimum 200 porsi.

Baca Juga: Biaya Tidak Langsung

Dengan mengetahui dan mengidentifikasi biaya tetap maka kita dapat melakukan produksi yang optimal sehingga biaya yang dikeluarkan menjadi lebih efisien.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. Investopedia
  2. Photo by Rawpixel from unsplash