Bisnis Ayam Petelur – Menurut data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2023, Indonesia mampu menghasilkan telur sebanyak 6.117.905,4 ton yang naik sebesar 9,9% dari tahun 2022 yaitu sebesar 5.566.339,44 ton. Kenaikan tersebut merupakan berita positif dan salah satu akibat dari banyaknya peternak ayam petelur di Indonesia. Sampai tahun 2022, Statistik Perusahaan Peternakan Unggas mengungkapkan data bahwa Indonesia memiliki 199 perusahaan ayam petelur.
Dilihat dari data tersebut, bisa disimpulkan bahwa bisnis telur ayam adalah bisnis yang cukup menjanjikan. Seperti yang dilakukan oleh Iqbal Nandaresta, pengusaha muda pemilik AN Farm yaitu peternakan ayam petelur yang perharinya mampu menghasilkan omset hingga ratusan juta loh, Sahabat Wirausaha! Hebat sekali, ya? Kira-kira bagaimana cara Iqbal supaya mampu menggunakan telur ayam menjadi ladang bisnis yang menguntungkan?
Awal Mula Terjun ke Dunia Bisnis Ayam Petelur
AN Farm awalnya adalah bisnis dari keluarga Iqbal yang berlokasi di Dusun Cigebot, Desa Muktisari, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat. Pria usia 26 tahun ini sebelumnya tidak memiliki rencana untuk menjadi pengusaha dan mengikuti jejak orang tuanya. Namun, saat di pertengahan kuliah, Iqbal balik ke rumah orang tuanya dan akhirnya membantu dan belajar sedikit demi sedikit tentang peternakan ayam petelur.
Mulai dari sana akhirnya pria lulusan jurusan ilmu komunikasi ini ikut membantu dan melanjutkan bisnis orang tuanya hingga saat ini. Iqbal harus mempelajari semua prosesnya supaya nantinya dapat menilai kinerja karyawan. Dan kini, Perusahaan AN Farm memiliki 90 orang karyawan.
Baca Juga: Punya Tanah Gak Keurus? Inilah Potensi Bisnis dari Lahan Kosong, Bisa Jadi Cuan!
Biaya, Jumlah Populasi dan Produksi Ayam Petelur
Jika dihitung-hitung, populasi ayam petelur di AN Farm ada sekitar 100 ribu ekor ayam yang mampu menghasilkan 4 ton telur setiap harinya. Ini merupakan kemajuan yang pesat bagi AN Fram, karena dulu populasi ayam petelur hanya berkisar 50 ribu ekor ayam.
Selain itu, kandang ayam yang mulanya hanya 1 kandang kini sudah mampu mencapai hingga 50 kandang. Setiap kandang akan mampu menampung ayam mulai dari 2 ribu hingga 3 ribu ekor ayam petelur. Dengan berkembangnya kandang ayam, akan mampu menampung ayam petelur serta menghasilkan lebih banyak telur ayam untuk dijual kembali.
AN Farm memiliki 2 cara dalam memproduksi telur ayam. Pertama, membeli ayam pullet yang berumur 13 minggu yang harga per minggunya sebesar Rp5.500. Harga 1 ekor ayam petelur sekitar Rp71.500. Dan harga untuk 1000 ekor sekitar Rp71.5 juta. Memang terlihat lebih mahal di awal karena cara ini sebaiknya dilakukan untuk peternak yang mungkin baru memulai usaha ternak ayam petelur, atau peternak yang ingin menambah populasi ayam dalam kuantitas dibawah 1000 ekor ayam.
Cara kedua, yaitu dengan cara merawatnya mulai dari bibit dan dipelihara sendiri. Namun, untuk pembibitan sendiri lebih efektif jika populasinya sampai dengan 5000-10000 ekor ayam petelur. Cara ini juga termasuk cara yang lebih murah dari pada membeli ayam pullet.
Selain produksi telur, kandang ayam petelur juga harus diperhatikan. Untuk membuat populasi 1000 ekor, biayanya sekitar dibawah Rp50 juta. Ayam petelur mulai bertelur saat umur 18-20 minggu atau 5 bulan. Selama itu juga, kandang harus steril, bersih dan lebih sering penyemprotan desinfektan.
Kandang AN Farm juga masih tradisional, konstruksi kandang masih menggunakan kayu, atapnya masih menggunakan asbes dan kandang baterai masih menggunakan bambu. Sahabat Wirausaha juga dapat menyesuaikan bahan dan konstruksi kandang ayam jika ingin beternak ayam petelur.
Baca Juga: Peluang Bisnis Maggot Sebagai Pakan Ternak, Sedang Banyak Dicari!
Titik Terendah dan Kendala Bisnis
Titik terendah yang pernah dirasakan oleh Iqbal yaitu pada saat pandemi Covid-19. Harga jual telur sangat anjlok, yaitu berkisar Rp13.000 perkilo yang modalnya lebih tinggi sekitar Rp16.000 hingga Rp20.000 perkilonya. Meskipun pandemi Covid-19, Iqbal tidak putus asa dan tetap mencoba untuk menjual produk serta menambah populasi sedikit demi sedikit.
Kebanyakan peternak ayam memiliki kendala pada bagian pemasaran. Karena hal tersebut, Iqbal mengantisipasinya dengan cara menggunakan agen atau pengepul untuk melakukan kegiatan pemasaran, dan ia hanya cukup fokus pada bagian pemeliharaan ayam petelur.
Selain itu, kendala lain juga terletak pada bahan pakan ayam, jika kemarau panjang otomatis bahan baku untuk pembuatan pakan jarang dan harganya melonjak naik serta membuat modal produksi yang dikeluarkan menjadi lebih tinggi. Modal produksi tinggi namun harga jual rendah akan membuat perusahaan merugi.
Kemudian untuk balik modal, waktu yang dibutuhkan pun tidak menentu. Bisa lebih lama bisa lebih cepat tergantung situasi dan kondisi. Masa produksi terhitung sekitar 120 minggu atau 2 tahun kurang. Jika margin yang didapat sebesar Rp2000 hingga Rp3000, maka dapat terhitung balik modal. Omzet yang didapat perhari bisa mencapai Rp110 juta dan itu merupakan omzet kotor.
Potensi dan Kunci Kesuksesan Bisnis Ayam Petelur
Salah satu kunci utama dalam mencapai omzet ratusan juta per hari adalah dengan memiliki skala produksi yang besar. Dan terbukti AN Farm memiliki skala produksi yang besar yaitu menghasilkan 4 ton setiap harinya. Selain itu, pemilihan ayam dan bibit ayam yang berkualitas merupakan langkah penting dalam mencapai kesuksesan dalam bisnis ayam petelur ini.
Pengelolaan nutrisi pada ayam yang baik dan tepat kepada ayam petelur dapat meningkatkan produksi telur. Penggunaan pakan yang berkualitas dan konsisten menjadi faktor penting dalam menjaga kesehatan dan produktivitas ayam. Hal ini juga berpengaruh pada kesehatan ayam petelur. Kesehatan ayam petelur merupakan hal yang sangat penting. Pemantauan kesehatan secara rutin dan penanganan penyakit yang cepat dapat mencegah penurunan produksi telur.
Hal penting lainnya dalam kesuksesan bisnis ayam petelur adalah pemasaran. Meskipun produksi besar sudah menjadi kunci utama, namun pemasaran yang efektif tetap diperlukan untuk menjual semua telur yang dihasilkan. Kerja sama dengan distributor besar, supermarket, restoran, dan katering dapat membantu memasarkan produk secara luas.
Perhatikan juga dalam menjaga keseimbangan antara kualitas produk dan kuantitas produksi. Serta Terus melakukan inovasi dalam manajemen produksi dan pemasaran agar tetap kompetitif di pasar.
Tips untuk pemula dari Iqbal yaitu harus tekun, jujur, konsisten, rajin dan jangan setengah-setengah dalam melakukan pekerjaan. Hal ini juga berpengaruh terhadap perkembangan bisnis apalagi ternak ayam yang notabenenya adalah makhluk hidup yang memiliki resiko cukup tinggi.
Melalui kerja keras dan dedikasi, bisnis telur ayam AN Farm berkembang pesat. Dari usaha kecil, dan kini berhasil membangun jaringan distribusi yang luas dan mampu menghasilkan omzet ratusan juta rupiah setiap harinya. Kesuksesan ini bukan hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga memungkinkan untuk memberdayakan komunitas lokal dengan memberikan peluang kerja dan mendukung peternak lokal.
Bisnis ayam petelur memiliki potensi besar untuk menghasilkan pendapatan yang besar. Namun, untuk mencapai omzet ratusan juta per hari, diperlukan manajemen yang baik dalam semua aspek produksi, mulai dari pemilihan bibit, manajemen nutrisi, kesehatan ayam, hingga pemasaran produk. Dengan strategi yang tepat, bisnis ini dapat menjadi sumber pendapatan yang stabil dan menguntungkan. Sahabat Wirausaha tertarik dengan bisnis telur ayam ini?
Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
Sumber:
- https://www.youtube.com/watch?v=DPZ3YhvVT_8
- https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/NDkxIzI=/produksi-telur-ayam-petelur-menurut-provinsi.html
- https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MzY3IzI=/jumlah-perusahaan-ayam-petelur-menurut-kegiatan-utama.html