Cara Memulai Bisnis Ternak Lele – Sahabat Wirausaha, pernahkah mendengar istilah Budikdamber? Budikdamber atau budidaya ikan dalam ember merupakan salah satu cara budidaya ikan dan sayuran yang dicetuskan oleh Juli Nursandi, S.Pi., M.Si seorang dosen dari Politeknik Negeri Lampung. Cara budidaya sederhana dan tidak membutuhkan lahan yang luas merupakan ciri khasnya. Sangat cocok untuk masyarakat perkotaan yang umumnya memiliki lahan terbatas untuk memulai usaha. 

Bahkan, hanya bermodalkan pekarangan rumah saja, sahabat wirausaha dapat memulai bisnis ini loh! Biaya modal yang dikeluarkannya pun tidak terlalu besar. Untuk itu budidaya ikan dalam ember ini sangat potensial. Terlebih lagi jika ikan dan sayuran yang diusahakannya memiliki tingkat permintaan yang tinggi seperti ikan lele dan sayur kangkung. Sangat menarik bukan? Lalu, bagaimana cara memulai bisnis ikan lele dan sayuran di dalam ember ini? Ini Yuk kita simak pada artikel ini!

1. Persiapkan Biaya Modal

Untuk memulai usaha budikdamber, biaya modal yang dibutuhkan terbilang sedikit. Hanya dengan lahan pekarangan rumah dan modal sebesar Rp 200.000 saja sahabat wirausaha sudah dapat memulai bisnis ini loh. Modal tersebut diantaranya untuk pembelian alat dan bahan produksi sebagai berikut:

  1. ember berukuran 80 liter (bisa untuk 70 bibit ikan)
  2. bibit ikan (ukuran 7-9 cm)
  3. media tanam untuk sayuran (arang)
  4. benih sayuran (misalnya kangkung)
  5. kran untuk saluran pengurasan ember

Sangat sederhana bukan? Sahabat wirausaha dapat membeli alat dan bahan tersebut secara terpisah atau dapat juga membeli paket budikdamber yang sudah banyak tersedia di berbagai toko online.

Baca Juga: Cara Praktis Memulai Bisnis Ayam Potong Skala Rumahan Untuk Pemula, Peluang Bisnis Ketahanan Pangan

2. Persiapkan Kolam Ember dan Pot Sayuran

Berbeda dengan kolam terpal ataupun tanah, persiapan kolam ember pun terbilang lebih mudah. Pertama, siapkan ember berukuran 80 liter beserta tutupnya. Kemudian buat 10 buah lubang pada tutup ember menggunakan solder. Selanjutnya buat lubang besar pada bagian tengah tutup ember agar oksigen lebih mudah masuk pada ember. 

Berikutnya, siapkan gelas plastik (sahabat wirausaha juga dapat menggunakan gelas plastik bekas lho, tetapi jangan lupa dibersihkan terlebih dahulu yaa). Beri lubang-lubang kecil sebanyak 10 lubang pada gelas plastik tersebut menggunakan solder. Kemudian pada bagian bawah ember lubangi sedikit untuk membuat kran air (sebagai saluran pembuangan air).

3. Pemilihan Bibit Lele dan Benih Sayuran

Kualitas bibit lele akan sangat mempengaruhi proses pertumbuhan ikan lele, untuk itu pilihlah bibit lele yang berkualitas dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Ukuran sekitar 7-9 cm
  2. Gesit dan agresif saat diberi pakan
  3. Warna tubuh cukup terang
  4. Tidak memiliki luka atau cacat pada tubuh
  5. Terlihat sehat dan bebas dari penyakit

Bibit lele dapat diperoleh dari berbagai tempat penjualan bibit lele. Namun, jika tidak terdapat tempat penjualan bibit lele di sekitar rumah, sahabat wirausaha tidak usah khawatir, karena sekarang sudah banyak sekali bibit lele yang terjamin kualitasnya yang dijual di berbagai toko online. Sahabat wirausaha juga dapat membeli benih sayuran (misalnya kangkung) di berbagai toko pertanian atau toko online dengan harga dan kualitas yang bervariatif. Jangan lupa juga memilih benih sayuran yang sudah bersertifikat ya.

4. Awal Mula Proses Budidaya Ikan Lele dan Sayuran

Setelah semua alat dan bahan produksi siap, selanjutnya masuk ke tahap awal proses budidaya. Pertama, isi ember dengan air sebanyak 75 liter (jangan terlalu penuh, sisakan sedikit ruang untuk pot sayuran). Kemudian masukan benih ikan lele sebanyak 70 ekor. 

Selanjutnya, siapkan pot yang telah dilubangi dan masukan arang hingga menutupi setengah pot. Lipat 2-2 lembar tisu dan taruh diatas arang tersebut. Tisu ini berguna untuk menjaga kelembaban benih. Lalu taburkan benih sebanyak 10 - 15 butir di atas tisu tersebut. 

Kemudian, taruh pot pada lubang yang telah dibuat pada tutup ember. Ulangi langkah tersebut hingga 8 buah pot. Pastikan arang terendah oleh air, sementara tisu tidak boleh terendam air (hanya basah saja). Proses awal budidaya ikan lele dan sayuran pun sudah selesai. Berikutnya adalah proses perawatan rutin yang umum dilakukan setiap 10-15 hari.

Baca Juga: Punya Rencana Memulai Usaha Laundry? Bikin Perencanaan dengan Kanvas Model Bisnis, Yuk! 

5. Proses Perawatan Rutin Ikan Lele dan Sayuran

Berbeda dengan ikan lele yang dibudidayakan di kolam terpal atau tanah, ikan lele yang dibudidayakan dalam kolam ember memang memakan waktu yang sedikit lebih lama yaitu 2,5 bulan hingga 3 bulan. Lebih lama setengah bulan dibandingkan proses budidaya pada kolam terpal atau tanah. Namun hasil yang diperoleh kurang lebih sama saja seperti budidaya pada kolam pada umumnya. 

Proses perawatan rutin ikan lele dapat dimulai dari pemberian pakan yaitu 2-3 kali sehari dengan jumlah 3-4% dari bobot total ikan di ember. Ingat, jangan memberikan pakan secara berlebih karena sisa pakan yang tidak termakan akan membusuk dan akan menurunkan kualitas air. 

Berikutnya, setiap 10-15 hari lakukan pemisahan ikan lele sesuai ukurannya. Pisahkan ikan lele sesuai ukurannya yaitu besar, sedang, dan kecil. Pemisahan ember pada ikan lele ini bertujuan agar tidak adanya rebutan makanan dan kanibalisme antar ikan lele. 

Proses perawatan dapat diulangi hingga ikan lele siap untuk dipanen. Jika terdapat ikan lele yang sakit maka dapat diobati dengan cara menguras air ember secara total kemudian diganti dengan air baru dengan tambahan garam sebanyak 3-5 gram per liter air. 

Adapun untuk sayuran yang ditanam tidak membutuhkan perawatan yang signifikan. Cukup diperhatikan saja kesehatan dan kesegarannya. Apabila terdapat daun yang menguning atau hama, sahabat wirausaha dapat segera memangkas atau membuang daun yang terkena hama tersebut. Sahabat wirausaha juga dapat menggunakan pestisida organik apabila terdapat hama pengganggu yang menyerang sayuran. Proses budidaya sayuran seperti kangkung memakan waktu yang cukup singkat yaitu 28 hari.

6. Panen dan Pemasaran 

Setelah 3 bulan maka ikan lele pun siap untuk dipanen dan dipasarkan. Tingkat permintaan yang tinggi membuat pemasaran ikan lele terbilang mudah untuk dilakukan. Sahabat wirausaha dapat menjual hasil panen ikan lele pada tukang sayur sekitar, pedagang kaki lima, pelaku umkm olahan ikan lele, bahkan bisa mengolahnya sendiri menjadi suatu produk olahan yang dapat dijual disekitar rumah dan melalui toko online. Menarik bukan?

Begitu pula dengan sayuran yang dihasilkan. Sahabat wirausaha dapat menjual sayuran tersebut pada tetangga sekitar rumah, tukang sayur, pedagang kaki lima, pelaku umkm, ataupun dapat pula diolah sendiri menjadi produk olahan yang dapat dijual sendiri secara offline maupun online. Wah, luar biasa sekali bukan?

Nah, itu dia beberapa cara memulai usaha ternak lele dalam ember sekaligus usaha sayuran.  Sangat mudah bukan? Prospeknya pun cukup tinggi. Untuk itu, tunggu apalagi yuk segera dicoba! 

Jika sahabat wirausaha merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa dibagikan ke teman atau kerabat juga ya, Sahabat. Semangat berusaha, semoga sukses.

Referensi : 

  1. https://dayaternak.com/cara-budidaya-ikan-lele-dalam-ember/ 
  2. https://www.youtube.com/watch?v=9XZ2du-gRow 
  3. https://www.kompasiana.com/041_fizajasminehasani6617/606c1142d541df6802768292/cara-membuat-budikdamber-pemula-modal-50rb-mudah?page=all#section1 
  4. https://kumparan.com/lampunggeh/modal-rp-120-ribu-budikdamber-jadi-pilihan-pelihara-ikan-di-lahan-terbatas-1tkNcpKNdRd 
  5. https://blog.skillacademy.com/cara-bisnis-ternak-lele 
  6. https://www.suaramerdeka.com/gaya-hidup/047678335/budidaya-ikan-lele-di-ember-dijamin-lebih-hemat-panen-melimpah-ruah-auto-untung-berlipat