Cara Praktis Memulai Bisnis Ayam Potong  – Bisnis ternak ayam merupakan salah satu usaha di bidang peternakan yang sangat menjanjikan. Pasalnya, daging ayam potong merupakan makanan berkualitas tinggi dengan harga yang relatif murah sehingga mudah dijangkau oleh setiap kalangan. Tidak heran jika produk daging ayam potong kerap menjadi pilihan populer bagi konsumen di Indonesia. 

Sahabat Wirausaha, bisnis ternak ayam juga merupakan tipe bisnis yang mudah dijalankan oleh pemula, lho. Kamu bisa menjalankan bisnis ini dari skala yang kecil, yakni skala rumahan. Mau tahu bagaimana cara memulai bisnis ternak ayam potong skala rumahan yang praktis dan ekonomis bagi pemula? Yuk, simak ulasan berikut ini. 

1. Riset Kebutuhan Pasar terhadap Permintaan Daging Ayam Potong

Ilustrasi Bisnis Ternak Ayam/Credit: pexels.com/CottonbroStudio

Langkah pertama dalam memulai bisnis ternak ayam potong ialah melakukan riset kebutuhan pasar terhadap permintaan daging ayam potong. Riset ini perlu dilakukan untuk menentukan jenis ayam mana yang akan kamu pilih untuk bisnis ternak.

Pasalnya, ayam potong memiliki berbagai jenis, ada ayam negeri (broiler) dan ayam kampung. Dengan memahami kebutuhan dan permintaan pasar, kamu bisa memilih jenis ayam yang paling banyak dikonsumsi oleh konsumen sehingga membuka peluang keuntungan yang lebih besar nantinya.  

Baca Juga: Tertarik Memulai Usaha Jahit? Yuk Pelajari Panduan Membuat Ukuran dan Pola Pakaian Di Sini! 

Berbicara soal jenis ayam, kamu perlu tahu bahwa harga ayam kampung lebih mahal daripada harga ayam broiler. Sebagai contoh perbandingannya, harga ayam kampung dewasa kisarannya mulai dari Rp 80,000 hingga Rp 200,000. Sementara ayam broiler harganya jauh lebih rendah atau murah, yakni kisaran dari harga 35,000 hingga 60,000. 

Mengapa ayam kampung lebih mahal daripada ayam broiler?  Setidaknya ada dua alasan yang mendasarinya. Pertama, proses pengembangbiakan ayam kampung membutuhkan waktu yang lebih lama, yakni sekitar 6 bulan, sementara ayam broiler relatif lebih singkat hanya 3-5 minggu saja. Kedua, proses pemeliharaan ayam kampung dinilai lebih alami dan sehat, sementara pemeliharaan ayam broiler kerap diberikan vitamin atau suplemen tambahan agar menghasilkan bobot daging yang tinggi.  

2. Siapkan Urusan Modal Awal Usaha

Ilustrasi Modal Usaha/Credit: pexels.com/KarolinaGrabowska

Langkah kedua dalam memulai bisnis ternak ayam potong yang perlu kamu persiapkan ialah modal awal usaha. Tidak bisa dipungkiri, kedudukan modal dalam sebuah usaha adalah faktor penting yang amat menentukan kelancaran bisnis.

Besar kecilnya jumlah modal awal yang kamu siapkan akan menentukan alokasi biaya operasional dan jumlah bibit. Oleh karena itu, sebelum memulai usaha ternak ayam potong, pastikan bahwa kamu telah memiliki modal yang cukup. 

Tidak hanya itu saja, dengan modal yang ada, kamu perlu membuat perencanaan alokasi dana dan memperhitungkan jumlah operasional biaya yang perlu dikeluarkan untuk memulai bisnis ternak ayam potong. Sebagai patokannya, kamu bisa melihat skema pembiayaan ternak ayam rumahan berikut ini sehingga kamu bisa melihat gambaran seberapa besar modal yang kamu perlukan:

  • Modal Awal
  1. Kandang ukuran 5 x 5 (10 unit): 3 juta
  2. Peralatan makan dan minum: 800,000
  3. Peralatan lainnya: 120,000
  • Modal Operasional
  1. 500 bibit ayam: 250,000
  2. Karung pakan (12 karung): 2,000,000
  3. Suplemen dan vaksin: 300,000
  4. Kebutuhan listrik: 225,000

Jika dijumlahkan antara kebutuhan modal awal dan operasional, maka jumlah modal yang perlu kamu persiapkan ialah sebesar Rp 6,695,000 atau sekitar Rp 7 juta. Perlu diingat, semakin baik dan matang perencanaannya, maka kamu akan semakin siap dalam menjalankan bisnis karena faktor-faktor risiko telah kamu prediksi dan sesuaikan dengan kemampuan atau kondisi keuangan yang ada.

Baca Juga: Punya Rencana Memulai Usaha Laundry? Bikin Perencanaan dengan Kanvas Model Bisnis, Yuk! 

3. Sediakan Lahan Peternakan Ayam 

Ilustrasi Bisnis Ternak Ayam/Credit: pexels.com/YunKrukau

Berikutnya, langkah ketiga dalam memulai bisnis ternak ayam potong ialah menyediakan lahan untuk peternakan ayam. Kira-kira bagaimana menentukan luas lahan yang perlu disediakan untuk peternakan ayam? Jawabannya cukup mudah, jika bisnis ternak ayam yang tengah kamu kembangkan adalah skala rumahan, maka kamu hanya perlu mempertimbangkan luas dan karakter lahan sesuai dengan kebutuhan dari jenis ayam yang kamu ternak. 

Penyediaan lahan untuk ternak ayam sebaiknya jangan dianggap sepele karena urusan ini benar-benar perlu kamu perhatikan. Sebab, luas lahan ayam akan menentukan proses ternak. Jika lahannya terlalu sempit, maka ayam-ayam ternak akan hidup berdesak-desakan atau bergesek-gesekkan yang dapat memperburuk proses ternak hingga hasilnya bisa jadi tidak maksimal. 

Sebagai patokan sederhana, luas lahan peternakan sekitar 1 – 2 meter umumnya cukup untuk ditempati oleh 8 sampai 12 ekor ayam. Jika kamu menempatkan jumlah ayam lebih dari jumlah yang sudah dijadikan patokan, maka kamu perlu memperluas lahan hingga lebih dari 2 meter. Pastikan lokasi lahan peternakan tidak berdekatan dengan rumah warga demi mencegah risiko terkena penyakit unggas. 

Selain luas lahan, kamu juga perlu memperhatikan jenis atau karakter lahan yang diperlukan, sebab beda jenis ayam, maka beda juga kebutuhan jenis lahannya. Ayam kampung cocok berada di lahan yang terbuka dan penuh rumput. Sementara ayam broiler membutuhkan lahan yang bersih, kering, dengan sirkulasi udara yang baik.

4. Siapkan Kandang yang Sesuai dengan Jenis Ayam Ternak

Ilustrasi Bisnis Ternak Ayam/Credit: pexels.com/CottonbroStudio

Selain lahan, sarana prasarana lainnya yang perlu kamu siapkan dalam memulai bisnis ternak ayam potong ialah kandang ayamnya. Sahabat Wirausaha perlu memahami bahwa pemilihan jenis kandang bergantung pada jenis ayam ternaknya.

Jenis kandang ayam ternyata beragam, kamu perlu mengetahui jenis-jenisnya sebelum menyiapkannya. Adapun jenis-jenis kandang yang umum digunakan dalam bisnis ternak ayam potong ialah kandang dengan sistem postal, REN, dan baterai. Berikut penjelasannya: 

  1. Kandang Jenis REN adalah kandang yang terbuka alias tanpa atap dan hanya menggunakan pagar di bagian kandangnya. Jenis kandang ini sangat cocok untuk ditempati oleh ayam kampung karena desainnya membuat ayam akan lebih leluasa dalam bergerak. 
  2. Kandang Sistem Postal merupakan jenis kandang yang berbeda dengan jenis sebelumnya karena desainnya tidak terbuka, namun tertutup. Umumnya jenis kandang ini diisi dengan sekam padi pada bagian alas atau lantai kandang. Kandang sistem postal sangat cocok untuk ternak ayam negeri. 
  3. Kandang Sistem Baterai merupakan jenis kandang yang desainnya bertingkat dan bersekat. Untuk jenis yang satu ini sangat cocok ditempati ternak ayam petelur.

Baca Juga: Hasil Menjanjikan! Seperti Ini Cara Memulai Usaha Makanan Kemasan

5. Usahakan untuk Membeli Bibit Ayam yang Berkualitas

Ilustrasi Bisnis Ternak Ayam/Credit: pexels.com/QuangNguyenVinh

Dalam memulai bisnis ternak ayam potong, kamu perlu memilih dan membeli bibit-bibit ayam yang berkualitas. Sebab, bibit-bibit tersebutlah yang nantinya akan menentukan kualitas dari ayam yang kamu ternak.

Untuk itu, sangat disarankan agar kamu membeli bibit DOC ayam yang kualitasnya bagus. Apa yang dimaksud dengan bibit DOC ayam? Itu merupakan istilah untuk menyebut anakan ayam yang usianya belum mencapai 10 hari atau sederhananya adalah anak ayam yang baru lahir. 

Umumnya, harga bibit ayam kampung dan ayam broiler tidak jauh berbeda, yakni kisaran harga dibawah Rp 20,000. Sementara untuk pengeluaran obat dan vaksinnya, kamu perlu merogoh kocek Rp 300,000 per-bulannya. Pemberian vaksin diperlukan agar bibit ayam tidak mudah stres dan terkena penyakit.

6. Sediakan Pakan Ayam Berkualitas

Ilustrasi Bisnis Ternak Ayam/Credit: pexels.com/Magda Ehlers

Bibit-bibit ayam yang berkualitas juga perlu ditunjang dengan pakan ayam yang sehat. Jika kamu mengharapkan hasil ternak yang sehat dan juga unggul, maka kamu tidak boleh asal-asalan dalam menyediakan pakan ayam.

Lalu, jenis makanan apa saja yang cocok untuk dijadikan pakan ayam? Ada banyak pilihan pakan ayam yang sehat, diantaranya ialah pelet, pur, biji jagung, dan juga dedak. 

Jenis pakan ayam di atas bisa kamu dapatkan dengan mudah di toko-toko perlengkapan alat peternakan, toko unggas, koperasi peternakan, dan juga di e-commerce secara online. Bagaimana dengan harga pakannya? Tenang, harga pakan ayam relatif murah. Sebagai contohnya, harga pakan pur untuk 1 kilogram hanya dijual sebesar Rp 9,500 saja. Cukup murah, bukan? 

Sahabat Wirausaha, itulah paparan mengenai cara memulai bisnis ternak ayam potong skala rumahan yang praktis dan ekonomis bagi pemula. Bagaimana, ternyata memulai bisnis ternak ayam kelihatannya cukup mudah bukan? 

Tidak perlu khawatir dengan modal yang besar karena kamu bisa memulainya dengan ternak ayam potong skala rumahan yang lebih mudah dan praktis. Jadi, makin semangat kan untuk mulai bisnis ternak ayamnya? 

Jika kamu merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman agar mereka juga bisa memperoleh wawasan baru seputar dunia bisnis dan kewirausahaan. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/pengembangan-diri/cara-memulai-bisnis-ternak-ayam-skala-rumahan-yang-mudah
  2. https://chickin.id/blog/cara-memulai-usaha-ayam-potong/
  3. https://www.harmony.co.id/blog/5-langkah-penting-yang-harus-diperhatikan-dalam-memulai-bisnis-ayam-potong/
  4. https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/10/19/ternak-ayam-potong
  5. https://lifepal.co.id/media/cara-ternak-ayam-cepat-untung/