Setelah memproduksi, aktivitas sebuah perusahaan atau usaha tidak lantas selesai, lho. Ada aktivitas lain yang sangat menunjang keberlangsungan perusahaan atau usaha, misalnya pemasaran, promosi, pajak, dan lainnya.

Nah, Sahabat Wirausaha, pengeluaran seperti itu bisa dikatakan sebagai biaya operasional. Jadi, biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari sebuah perusahaan.

Baca Juga: Biaya Langsung

Biaya operasional ini mencakup hal-hal seperti penggajian, komisi penjualan, tunjangan karyawan dan kontribusi pensiun, transportasi dan perjalanan, sewa, perbaikan, hingga pajak. Biaya operasional ini tidak termasuk pengeluaran yang telah diperhitungkan dalam harga pokok penjualan dan penyusutan (operating expenses).

Sahabat Wirausaha, penting sekali mengelompokkan biaya operasional dan biaya non operasional. Kita akan lebih mudah mengkoordinasikan arus masuk dan arus keluar, serta melihat kesehatan keuangan usaha. Nah, pengelompokan biaya ini juga bisa dijadikan pedoman bagi perusahaan dalam mengambil keputusan atau strategi perusahaan di masa depan.

Semakin kecil biaya operasional pada suatu bisnis, maka akan semakin menguntungkan untuk bisnis tersebut. Namun, setiap perusahaan punya perhitungan dan kebutuhan masing-masing yang tidak bisa disamakan. Jadi, besar kecilnya tergantung kepentingan perusahaan.

Baca Juga: Biaya Tidak Langsung

Sahabat Wirausaha, secara umum terdapat dua komponen biaya operasional, yaitu biaya tetap dan biaya variabel.

1. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang tidak akan berubah walaupun ada peningkatan penjualan dan produksi. Jadi, besar kecilnya biaya tetap tidak dipengaruhi besar kecilnya produksi. Biaya ini harus dikeluarkan tanpa menilai kondisi perusahaan. Contoh biaya tetap adalah gaji karyawan, sewa gudang, biaya asuransi, dan pemeliharaan mesin industri.

Baca Juga: Cost Advantage

2. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang sifatnya lebih tergantung pada kegiatan produksi perusahaan. Biaya ini bisa saja meningkat jika ada peningkatan produksi perusahaan. Sebaliknya, biaya pun bisa menurun jika ada produksi perusahaan menurun. Contoh biaya variabel ini adalah biaya bahan baku atau ongkos pengiriman.

Baca Juga: Biaya Oportunitas

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:
  1. kamus.tokopedia.com
  2. accurate.id