Sumber foto: businessasia.co.id
Sahabat Wirausaha, pernahkah kamu mendengar istilah wirausaha sosial? Bentuk usaha ini mungkin belum sepopuler startup digital atau bisnis retail, tapi kontribusinya bagi Indonesia cukup besar. Data menunjukkan, wirausaha sosial menyumbang sekitar 2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Angka itu memang terlihat kecil, tapi jangan salah: mereka membuka lapangan kerja bagi perempuan, pemuda, penyandang disabilitas, dan komunitas rentan—bahkan dengan tingkat yang lebih tinggi dibanding bisnis konvensional.
Tak hanya itu, hampir 70% tenaga kerja di sektor ini adalah perempuan. Artinya, wirausaha sosial ikut mendorong kesetaraan gender dan memberdayakan kelompok yang seringkali terpinggirkan.
Namun, meskipun manfaatnya besar, pertumbuhan wirausaha sosial masih terganjal banyak faktor: keterbatasan infrastruktur, dukungan yang tidak merata, hingga sentralisasi program di Jawa. Padahal, menjelang bonus demografi 2030, keberadaan wirausaha sosial yang sehat dan merata di seluruh Indonesia akan jadi kunci penting membangun ekonomi yang inklusif.
Zebra vs Unicorn: Dua Dunia yang Berbeda
Kalau dunia startup sering bicara soal Unicorn, wirausaha sosial lebih suka menyebut dirinya sebagai Zebra.
Kenapa Zebra? Karena hewan ini memadukan warna hitam-putih—simbolisasi bahwa sebuah perusahaan bisa sekaligus mencari profit dan memberi dampak sosial-lingkungan. Zebra berbeda dengan Unicorn yang fokus mengejar valuasi besar dan disrupsi cepat.
Menurut Romy Cahyadi, CEO Instellar Impact, “Zebra adalah antitesis dari Unicorn. Banyak bisnis di Indonesia sebenarnya lebih cocok dengan model Zebra ketimbang Unicorn.”
Kalau Unicorn identik dengan pertumbuhan super cepat (growth at all costs), Zebra tumbuh dengan cara sehat, stabil, dan berkelanjutan. Bukan hanya soal angka valuasi, tapi juga soal solusi nyata untuk masalah sosial dan lingkungan.
Tiga Ciri Utama Model Zebra
Romy menjelaskan bahwa ada tiga ciri utama Zebra:
- Impact focus – sejak awal bisnis ini memang didirikan untuk menjawab masalah sosial atau lingkungan.
Contoh: meningkatkan kesejahteraan petani, memberdayakan nelayan dengan budidaya rumput laut, atau mengolah limbah jadi bahan baku baru. - Sustainable – usaha harus berkelanjutan secara finansial. Artinya, bukan sekadar proyek amal, tapi bisnis yang bisa bertahan dan terus tumbuh.
- Cash flow positif – kondisi keuangan sehat setiap bulan. Jadi, Zebra bukan hanya punya visi sosial, tapi juga manajemen bisnis yang matang.
Dengan kombinasi ini, Zebra mampu menciptakan multiplier effect positif di rantai pasok. Nilainya tidak hanya untuk pemegang saham (shareholder value), tapi juga untuk pekerja, komunitas, bahkan lingkungan (stakeholder value).
Contoh Nyata: Dari Desa hingga Kota
Bagaimana Zebra bekerja dalam praktik? Mari bayangkan beberapa skenario:
- Pertanian berkeadilan: Sebuah startup agritech membantu petani kecil mengakses pupuk ramah lingkungan, lalu membeli hasil panennya dengan harga wajar. Dampaknya? Pendapatan petani meningkat, sekaligus mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya.
- Kelautan berkelanjutan: Sebuah koperasi nelayan mendirikan bisnis rumput laut untuk menambah penghasilan. Selain memberi nilai ekonomi baru, usaha ini juga menjaga keseimbangan ekosistem laut.
- Lingkungan: Perusahaan rintisan mengolah limbah plastik menjadi material bangunan inovatif. Mereka bukan hanya menghasilkan produk dengan margin tinggi, tapi juga mengurangi tumpukan sampah yang mencemari lingkungan.
Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa Zebra bukan sekadar istilah, tapi nyata hadir di lapangan.
Baca juga: Ketika Wirausaha Sosial Belum Punya Payung Hukum: Situasi, Dampak, dan Harapan
Wirausaha Sosial di Indonesia: Sebenarnya Bukan Hal Baru
Managing Director Instellar Investment, Stephany Hermawan, mengingatkan bahwa konsep wirausaha sosial sudah ada di Indonesia sejak lama. “Sebenarnya orang selalu ingin berbuat kebaikan sekaligus mencari solusi masalah sosial,” katanya.
Bedanya, dulu banyak usaha sosial yang berjalan tanpa kerangka bisnis modern. Kini, dengan adanya konsep Zebra, pendekatan itu lebih sistematis, punya panduan, dan siap bersaing di pasar.
Dukungan Struktural: Buku The Zebra Accelerator Playbook
Untuk memperkuat ekosistem Zebra, sebuah Entrepreneurship Support Organization (ESO), Instellar Impact, baru saja meluncurkan buku berjudul The Zebra Accelerator Playbook. Buku ini bukan hanya teori, tapi juga dilengkapi contoh nyata, panduan langkah demi langkah, serta lembar kerja praktis.
Tujuannya jelas: membantu inkubator, akselerator, dan organisasi pendukung wirausaha (ESO/Enterprise Support Organization) agar bisa memberikan dukungan lebih efektif. Dengan panduan ini, diharapkan ada lebih banyak Zebra di seluruh Indonesia yang tumbuh sehat.
“Harapannya, ada lebih banyak ESO, inkubator, akselerator yang bisa kasih dukungan sistematis kepada Zebra,” ujar Romy. Dengan begitu, fundamental industri sosial di Indonesia semakin kuat, manfaatnya pun terasa lebih luas untuk masyarakat dan lingkungan.
Tantangan Nyata: Infrastruktur & Akses Dukungan
Meski konsep Zebra terdengar ideal, realitanya tidak mudah. Beberapa tantangan yang masih dihadapi antara lain:
- Infrastruktur terbatas: UMKM sosial di luar Jawa sering terkendala akses jalan, listrik, internet, dan logistik.
- Akses pendanaan yang masih sulit: Banyak investor lebih tertarik pada startup Unicorn dengan potensi valuasi tinggi. Zebra, yang tumbuh lebih pelan, kerap dipandang kurang menarik.
- Kurangnya literasi bisnis: Beberapa wirausaha sosial masih mengelola usaha layaknya komunitas, bukan perusahaan profesional.
- Dukungan pemerintah yang belum merata: Ada program inkubasi dan pendampingan, tapi kuota terbatas dan proses seleksinya panjang.
Kondisi ini membuat banyak Zebra potensial belum bisa berkembang maksimal.
Peluang Bonus Demografi: Saatnya Zebra Tampil
Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada 2030. Artinya, jumlah penduduk usia produktif akan mendominasi. Bila peluang ini dimanfaatkan, wirausaha sosial bisa menjadi motor penting menciptakan lapangan kerja.
Bayangkan: dengan fokus pada sektor pertanian, kelautan, pendidikan, hingga energi terbarukan, Zebra dapat memberdayakan generasi muda untuk tidak hanya bekerja, tapi juga membangun solusi nyata bagi bangsa.
Langkah Praktis Bagi Calon Zebra
Kalau kamu tertarik menekuni wirausaha sosial, berikut beberapa langkah awal yang bisa dicoba:
- Identifikasi masalah sosial/lingkungan yang dekat denganmu – bisa dari desa tempat tinggal, atau isu yang kamu peduli.
- Cari model bisnis yang memungkinkan solusi itu berkelanjutan – bukan hanya hibah, tapi ada aliran pendapatan.
- Bangun tim dengan nilai bersama – pastikan semua anggota percaya bahwa profit dan impact bisa jalan beriringan.
- Mulai kecil, uji coba, lalu scale up – jangan buru-buru cari investasi besar. Tunjukkan dulu modelnya bisa jalan.
- Ikut program inkubasi/akselerasi – manfaatkan ekosistem pendukung, salah satunya melalui platform seperti UKMIndonesia.id atau Instellar.
- Kelola keuangan dengan disiplin – ingat, salah satu ciri Zebra adalah cash flow positif.
Penutup: Indonesia Butuh Lebih Banyak Zebra
Sahabat Wirausaha, jelas bahwa Zebra adalah wajah baru bisnis di Indonesia. Bukan sekadar mengejar profit, tapi juga memastikan ada nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan.
Di tengah tantangan infrastruktur dan akses dukungan yang belum merata, kehadiran panduan seperti The Zebra Accelerator Playbook memberi harapan. Dengan ekosistem yang kuat, Zebra bisa berkembang lebih banyak dan memberi multiplier effect yang nyata.
Wirausaha sosial mungkin hanya menyumbang 2% PDB saat ini, tapi dengan dukungan tepat, angka itu bisa tumbuh jauh lebih besar. Yang terpenting, pertumbuhan itu bukan hanya angka di atas kertas, tapi juga perubahan hidup nyata bagi jutaan orang di Indonesia.
Jika artikel ini bermanfaat, mohon berkenan bantu kami sebarkan pengetahuan dengan membagikan tautan artikelnya, ya!
Bagi Sahabat Wirausaha yang ingin bergabung dengan Komunitas UMKM di bawah naungan kami di UKMIndonesia.id - yuk gabung dan daftar jadi anggota komunitas kami di ukmindonesia.id/registrasi. Berkomunitas bisa bantu kita lebih siap untuk naik kelas!
Referensi:
- Businessasia.co.id, 2025. Instellar Impact Luncurkan Zebra Accelerator Playbook: Panduan Praktis Bagi Inkubator, Akselerator, dan Enabler.
- Kompas.com, 2025. Mengenal Zebra: Model Bisnis yang Tak Hanya Fokus pada Valuasi Semata
- Jakarta.suaramerdeka.com, 2025. Instellar Luncurkan The Zebra Accelerator Playbook untuk Bisnis Berdampak di Indonesia.