Sahabat Wirausaha, dari banyaknya jenis usaha keterampilan, bisa dibilang kalau bisnis bengkel memang tampak menjanjikan. Tak lain karena memang jumlah populasi kendaraan bermotor di Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan menurut BPS (Badan Pusat Statistik), jumlah sepeda motor di Jakarta saja mencapai 8,19 juta unit seperti dilansir Lifepal pada Mei 2021.

Bagi masyarakat di kota besar, sepeda motor memang dipandang lebih efektif daripada mobil terutama dalam menghindari macet. Dengan jumlah kendaraan ini yang terus melambung, permintaan untuk layanan servis seperti tambal ban, ganti oli, cek onderdil hingga permesinan terus meningkat yang akhirnya menjadikan bisnis bengkel terutama bengkel sepeda motor makin menggiurkan.

Baca Juga: Mendulang Cuan: Bisnis Hampers Hari Raya


9 Tips Memulai Usaha Bengkel

Kendati bengkel sepeda motor terkesan lebih banyak dibutuhkan, tapi faktanya keberadaan bengkel mobil juga cukup menjanjikan. Apalagi menjelang Idul Fitri, mobil dan sepeda motor jelas sama-sama butuh bengkel untuk mengecek kondisi kendaraan yang hendak dipakai mudik.

Untuk itulah bisnis bengkel jelas sangat menjanjikan untuk digeluti. Hanya saja supaya usaha bengkel yang Sahabat Wirausaha kelola bisa maksimal, beberapa tips berikut harus coba dilakukan:

1. Tentukan Lokasi

Dilansir BukuWarung, tips pertama saat hendak memulai usaha bengkel kendaraan bermotor adalah menentukan lokasi. Berbeda dengan bisnis online, bengkel kendaraan adalah usaha offline yang tentunya membutuhkan lokasi fisik untuk memberikan layanan.

Semakin strategis lokasi, peluang bengkel untuk didatangi pengguna jalan makin besar. Beberapa lokasi yang bisa jadi pertimbangan memulai bisnis bengkel adalah pinggir jalan raya, pusat keramaian kota, dekat pasar dan lainnya.

Hanya saja perihal lokasi ini jelas akan menentukan modal usaha nantinya. Semakin strategis lokasi yang dipilih, tentu akan semakin besar modal yang dibutuhkan baik membeli atau menyewa lokasi tersebut. Namun kita juga bisa mempertimbangkan garasi atau halaman depan rumah sebagai lokasi bengkel jika modal memang pas-pasan.

Mengintip Peluang Cuan Bisnis Lestari dengan Mengolah Sampah Ampas Kopi dan Teh

2. Tentukan Modal Awal

Segera setelah menentukan lokasi bengkel yang diinginkan, tips berikutnya adalah menentukan modal awal. Sudah jadi hal pasti kalau modal untuk membangun bengkel mobil lebih besar daripada sepeda motor. Ukuran mobil yang lebih besar daripada sepeda motor membuat kita harus menyiapkan tempat khusus terutama untuk kebutuhan lahan parkir konsumen bengkel.

Bukan hanya perkara lokasi, bengkel mobil juga pastinya butuh peralatan lebih besar dan banyak sehingga kita harus menyesuaikan dengan ukuran bangunan bengkel. Dalam menentukan modal awal ini, kita juga harus memberikan penjelasan apakah modal sepenuhnya berasal dari dana yang kita kumpulkan atau meminjam ke pihak lain. Kalau memang modal didapat dari kredit perbankan, tentu akan ada tagihan yang wajib diperhitungkan selain target mencapai BEP (Break Even Point).

Pentingnya Memiliki Visi Dalam Menentukan Arah Pengembangan Usaha

3. Tentukan Biaya Operasional

Setelah menentukan modal awal, tips selanjutnya saat hendak memulai bisnis bengkel adalah merumuskan biaya operasional. Akan ada banyak hal yang terkait dengan bagian ini mulai dari perawatan bangunan bengkel, pembayaran sewa bangunan bengkel jika kita mengontrak lokasi usaha alih-alih membelinya, pembelian onderdil, biaya untuk keperluan promosi, biaya penggunaan listrik dan air, dana cadangan sampai tentunya upah karyawan.

Tentu saat bisnis bengkel ini masih berjalan 3 bulan pertama, kita akan kesulitan mengatur biaya operasional. Untuk mengantisipasi kondisi awal dalam berbisnis ini termasuk risiko konsumen yang tidak mencapai target, ada baiknya kita sudah mempersiapkan dana operasional untuk bulan-bulan pertama bisnis bengkel berjalan.

4. Pilih Montir Yang Berkualitas

Sosok paling penting dalam kualitas bengkel adalah montir yang mumpuni. Jika kita tak punya keterampilan dalam reparasi atau pengecekan kendaraan bermotor, jangan segan untuk merekrut montir yang memang sudah terbukti profesional dan berpengalaman.

Dalam pemilihan pegawai ini, pastikan sang calon montir memang benar-benar mampu melakukan analisa kerusakan kendaraan sampai terampil mengganti onderdil, oli mesin sampai berbagai jenis reparasi lainnya.

Tak cuma sekadar montir yang punya keterampilan reparasi kendaraan saja, pastikan kalau montir tersebut memang punya sikap jujur dan ramah. Kedua hal ini akan memberikan dampak positif baik kepada konsumen dan juga pemilik atau pengelola bengkel.

Baca Juga: Mengenal Perseroan Perorangan Untuk Usaha Mikro dan Kecil

5. Siapkan Onderdil Lengkap

Sebuah bengkel akan jadi rekomendasi banyak orang jika tak hanya punya layanan servis memuaskan, tapi juga menyediakan berbagai onderdil alias spare part yang lengkap serta berharga kompetitif. Beberapa jenis onderdil kendaraan bermotor yang wajib ada dalam bengkel yang kita miliki adalah kampas rem, busi, kampas kopling, aki kendaraan, oli-oli kendaraan berbagai merk, lampu kendaraan hingga tentunya ban luar dan ban dalam.

Tentunya onderdil untuk mobil dan sepeda motor berbeda, yang akhirnya mempengaruhi harganya. Agar mendapatkan spare part yang asli dan berkualitas, usahakan untuk melakukan pembelian onderdil ini hanya di produsen atau distributor resmi yang biasanya menyediakan beberapa pilihan metode pembayaran.

6. Terapkan Standar Layanan

Tips berikutnya yang wajib kita lakukan adalah dengan menerapkan standar layanan. Agar konsumen merasa nyaman dan percaya, wajib bagi kita untuk memiliki SDM yang cekatan sekaligus ramah. Misalkan saja keharusan menyapa konsumen dengan ramah, memberikan informasi yang jujur dan jelas soal kondisi kendaraan konsumen, sampai memberikan sejumlah masukan mengenai perawatan kendaraan bermotor biar awet.

Baca Juga: Peluang Pasar : Membangun Usaha Jasa Rutin Pendukung Kehidupan

7. Rencanakan Strategi Promosi

Bagaimanapun juga, promosi adalah hal penting dalam bisnis termasuk bengkel mobil. Agar bisnis bengkel ini bisa bertahan dalam jangka waktu lama dan punya pelanggan setia, tentunya strategi promosi akan memberikan pengaruh besar. Usahakan strategi promosi ini sesuai dengan target pasar dari bengkel yang dikelola, serta jangan pernah menghilangkan unsur digital marketing supaya pangsa pasar makin luas.

8. Tentukan Biaya Layanan

Tips selanjutnya supaya usaha bengkel bisa berjalan lancar dan bersaing sekalipun masih pendatang baru, adalah dengan menerapkan biaya layanan secara tepat. Jangan segan untuk mencari informasi dari kompetitor mengenai tarif layanan yang mereka tawarkan. Kita dapat mempelajari tarif layanan tersebut lalu melakukan penyesuaian hingga inovasi dalam bisnis kita, sehingga konsumen merasa puas dan rela membayar tarif sesuai yang kita tentukan.

Tips Memulai Usaha Dagang atau Toko Online

9. Cerdas Atur Finansial

Dan inilah tips terakhir jika ingin memulai usaha bisnis yakni cerdas mengatur finansial. Bukan hanya bisnis bengkel kendaraan bermotor saja, urusan finansial memang dibutuhkan dalam berbagai jenis usaha.

Apalagi untuk bisnis bengkel yang melibatkan perputaran uang tunai sangat besar, kita harus benar-benar profesional dan bertanggung jawab. Pisahkan kebutuhan finansial pribadi dan bisnis, dengan begitu usaha bengkel tetap akan berjalan lancar tanpa masalah.

Atur juga keuangan bisnis dengan memisahkan biaya untuk operasional bulanan, biaya tagihan jika ada sampai kebutuhan dana darurat. Dengan begitu bisnis yang kita geluti akan berjalan tanpa adanya masalah finansial berarti.

Daftar Hal Yang Wajib Dimiliki Wirausaha Sukses

Bagaimana Sahabat Wirausaha? Sebetulnya tidak sulit bukan dalam memulai bisnis bengkel? Lewat sejumlah tips di atas, peluang untuk menjadi juragan bengkel yang sukses akan terbuka untuk setiap orang. Semangat dan wujudkan mimpi jadi wirausahawan yang berhasil!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.