Pandemi yang sudah melanda dunia sejak akhir 2019 kemarin tentunya sangat memukul banyak sektor kehidupan umat manusia, tak terkecuali di Indonesia. Sahabat Wirausaha pastinya juga merasakan ya bagaimana pandemi banyak memunculkan dampak negatif mulai dari ekonomi, sosial, kesehatan dan lain sebagainya. Namun, dibalik itu semua ada satu hal yang menarik untuk dibahas yaitu tentang kesadaran akan pola hidup sehat.

Dilansir dari katadata, selama pandemi covid 19 kesadaran akan pola hidup sehat masyarakat Indonesia meningkat. Berdasarkan data riset yang dilakukan oleh Alvara Research ternyata ada peningkatan sebesar 41,40% dalam hal konsumsi bahan makanan sehat dan sebesar 51,60% untuk konsumsi multivitamin.

Baca Juga: Perjalanan Infusion Coconut Water dalam Meningkatkan Nilai Air Kelapa

Berubahnya kebiasaan dan pola hidup masyarakat Indonesia yang menjadi lebih sehat ini tentunya sangatlah baik bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sektor pertanian dalam hal ini khususnya dibidang Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka, dimana sektor pertanian Indonesia merupakan salah satu penyumbang Pendapatan Domestik Bruto (PDB) terbesar.

Sebagai negara yang beriklim tropis, salah satu potensi komoditas pertanian unggulan dibidang perkebunan adalah Kelapa. Menurut Ditjenbun luas areal tanaman kelapa di Indonesia mencapai 3.36 juta Ha dengan total produksi sekitar 2.77 juta Ton pada tahun 2021. Dari luasan tersebut sekitar 99% lahannya diusahakan oleh petani. Selain dimanfaatkan untuk konsumsi dalam negeri sebagian produk turunan kelapa juga diekspor sehingga mendatangkan devisa untuk Indonesia.


Daerah Penghasil Kelapa di Indonesia

Di Indonesia sendiri daerah penghasil kelapa cukup banyak, mengacu pada data yang dikeluarkan Ditjenbun tahun (2016-2020) berikut adalah provinsi yang menyumbang kontribusi terbesar dalam produksi kelapa di Indonesia :

  1. Riau
  2. Sulawesi Utara
  3. Jawa Timur
  4. Maluku Utara
  5. Sulawesi Tengah

Provinsi Riau memberikan kontribusi terbesar untuk produksi kelapa di Indonesia yaitu sebesar 11.92% atau sekitar 380 ribu Ton, capaian yang baik ini kemudian diikuti oleh Sulawesi Utara sebesar 265 ribu Ton (9.33 %), Jawa Timur sebesar 235 ribu Ton (9.17%), Maluku Utara sebesar 206 ribu Ton (7.95%) dan Sulawesi Tengah sebesar 191 ribu ton (6.77%), serta sisanya sebesar 54.86% merupakan kontribusi dari provinsi lain yang tersebar di Indonesia.

Baca Juga: Melirik Peluang Bisnis di Sektor Pertanian Lewat Inovasi

Untuk lebih detilnya Sahabat Wirausaha bisa lihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1. Produksi Kelapa Menurut Provinsi di Indonesia, 2017-2021 (Ditjenbun RI)


Kelapa Sebagai Pohon Kehidupan

Pohon kelapa sendiri secara umum memiliki ciri akar serabut yang kokoh, batang ramping dan tegak serta tidak bercabang, daunnya berpelepah dengan sirip lidi sebagai penopangnya. Usia pohon kelapa biasanya cukup lama bahkan ada yang bisa mencapai usia satu abad, namun produktifitas terbaiknya hanya pada kisaran usia 30 tahun.

Tanaman ini bisa tumbuh subur di berbagai negara tropis basah dunia. Namun 94.64% produksinya berasal dari Kawasan Asia Pasifik dan Indonesia merupakan yang terbesar dari sisi luasan lahan dan produksinya diikuti oleh Filipina dan India.

Kelapa dikenal sebagai pohon kehidupan, dirangkum dari buku karya FG Winarno yang berjudul “Kelapa Pohon kehidupan”, bahwa semua bagian kelapa bisa dimanfaatkan oleh manusia. Mulai dari akar hingga ujung daunnya semuanya bisa bermanfaat, diantara manfaatnya adalah sebagai berikut.

Baca Juga: Peluang Manis Bisnis Pangan Praktis di Kanal Online

1. Pemanfaatan Daun Kelapa

  • Bahan kulit ketupat

Daun kelapa yang masih muda biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan baku pembuatan ketupat, khususnya pada saat perayaan hari besar Agama Islam ( Idul Fitri & Idul Adha).

2. Menjadi hiasan pernikahan

Selain dapat dijadikan ketupat, daun kelapa yang masih muda juga umum di jadikan hiasan pada acara pernikahan sebagai Janur.

3. Batang Pohon Kelapa

  • Menggantikan material kayu

Batang pohon kelapa bisa dimanfaatkan untuk membuat berbagai perabot rumah tangga berbahan dasar kayu, komponen bangunan rumah dan lain sebagainya

4. Sebagai bahan kerajinan.

Dalam hal kerajianan, batang kelapa juga bisa dimanfaatkan menjadi aneka ragam souvenir unik.

5. Buah Kelapa

  • Minyak Kelapa
  • Minyak kelapa yang biasa dibuat dari daging kelapa umumnya terdiri dari dua jenis yaitu Virgin Coconut Oil (VCO) dan minyak goreng kelapa (RBD)
  • Air kelapa

Air kelapa tentunya juga sangat bermanfaat untuk Kesehatan salah satunya sebagai pengganti ion.

Baca Juga: Fresh Story, Sebuah Cerita Berbeda Dari Kesegaran Sebotol Yoghurt

6. Sebagai kopra

Kopra merupakan daging kelapa yang dikeringkan agar bisa tahan lama saat disimpan dan merupakan bahan baku utama pembuatan minyak kelapa.


Pemanfaatan Buah Kelapa

Pemanfaatan produk hasil dari buah pohon kelapa yang mungkin sering Sahabat Wirausaha temui sangatlah banyak diantaranya adalah Kopra/ daging kelapa kering, Minyak Kelapa (Coconut Oil), Kelapa Parut Kering (Desiccated Coconut), arang tempurung kelapa, serat sabut kelapa, gula kelapa, dan Virgin Coconut Oil (VCO). Beberapa produk yang disebutkan tadi merupakan produk yang memiliki pasar ekspor cukup besar.

Salah satu produk turunan buah kelapa yang bernilai tinggi di pasar ekspor dan sering dikaitkan dengan Kesehatan adalah VCO, VCO atau Virgin Coconut Oil sendiri merupakan minyak yang berasal dari daging kelapa.

Berbeda dengan minyak kelapa yang terbuat dari daging kelapa kering (kopra) yang umumnya diproses dengan menunggunakan panas serta melalui serangkaian proses kimia dan mekanis yang dalam hal ini adalah Proses Refining, Bleaching dan Deodorizing (RBD), Virgin Coconut Oil dibuat dari santan daging kelapa segar yang hanya melalui proses mekanis tanpa proses kimiawi dan tidak menggunakan panas sehingga nutrisi alami yang ada pada minyak daging kelapa tetap terjaga.


Proses Pembuatan VCO

Proses pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dilakukan secara mekanis dan tanpa melalui pemanasan. Secara ringkas dijelaskan dalam Journal of Pure and Applied Chemistry yang berjudul Ekstraksi Minyak Kelapa Murni dengan Metode Pengadukan dan Cold Press.

Baca Juga: Imago Raw Honey, Mengubah Hidup Semanis Madu

Ada dua cara dalam membuat VCO yaitu dengan metode Cold Press dan Metode Pengadukan. Dua cara tersebut merupakan cara terbaik dalam mengekstrak minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO).

S emulsi santan yang berfungsi sebagai emulsifier. Saat emulsifiernya rusak maka minyak dan air pada santan akan terpisah, lalu dengan mudah kita bisa memisahkan minyak dari ampas santan dan air sehingga hanya tersisa Virgin Coconut Oil (VCO) nya.

Gambar 1. Pembuatan VCO - Metode Pengadukan

Sumber: Universitas Muhammadiyah Malang


Kandungan Nutrisi pada Virgin Coconut Oil dan hubungannya dengan Kesehatan

Virgin Coconut Oil sangat baik untuk Kesehatan karena kandungan asam laurat dan asam
kaprilat yang cukup banyak yaitu masing-masing 50% dan 7%. Kedua asam ini merupakan asam lemak jenuh rantai sedang yang mudah di metabolism oleh tubuh serta memiliki sifat anti mikroba dan antivirus. Selain itu VCO juga terbukti berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol dan mencegah obesitas jika rutin dikonsumsi.

Selain bermanfaat untuk kesehatan organ dalam dan mencegah berbagai macam penyakit degeneratif, banyak literatur juga yang menunjukkan bahwa penggunaan Virgin Coconut Oil sebagai kosmetik sangat baik untuk kesehatan kulit.

Baca Juga: Peluang Pasar: Produk Kecantikan dan Perawatan

Dilansir dari data yang dirilis oleh IPB, Virgin Coconut Oil yang dioleskan ke permukaan kulit dapat mengangkat sel kulit mati yang menumpuk, menghaluskan kulit dan mencegah terbentuknya bintik hitam akibat paparan sinar matahari serta baik juga untuk kesehatan kulit kepala karena penggunaan VCO juga terbukti dapat mengontrol ketombe yang muncul pada kulit kepala dan memperbaiki rambut kusam.


VCO dari Sisi Ekonomi

Virigin Coconut Oil (VCO) bukanlah produk komoditas layaknya minyak kelapa konvensional yang mungkin biasa Sahabat Wirausaha gunakan sebagai minyak goreng, sebab VCO bisanya dijual dengan harga premium, meskipun tetap mengikuti perkembangan harga minyak kelapa. Harga yang premium tersebut tentunya disebabkan karena VCO memiliki citra yang kuat sebagai produk minyak sehat di pasar baik ekspor maupun lokal.


Peluang Pasar Lokal

Prospek penjualan Virgin Coconut Oil (VCO) dipasar lokal terbilang cukup baik ditambah lagi akibat tingginya permintaan VCO saat pandemi covid-19. VCO sendiri sudah sangat familiar dikenal oleh masyarakat Indonesia karena beragam khasiatnya, beberapa diantaranya adalah karena Virgin Coconut Oil memiliki potensi antivirus, antibakteri, bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dan mencegah obesitas serta bisa menjaga kesehatan kulit dan kulit kepala.

Baca Juga: Panda Corp: Dari Bisnis Online Rumahan Jadi Company Store Kecantikan


Potensi Kanal Penjualan Offline

Selain industri besar seperti PT Indo Pureco Pratama Tbk dan PT. Karacoco Nucifera Pratama, Virgin Coconut Oil (VCO) juga banyak diproduksi oleh industri rumahan. Contohnya saja UMKM di daerah Kulonprogo, Yogyakarta.

Dilansir dari Bisnis.com salah satu UMKM di daerah Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, bisa mendapatkan permintaan Virgin Coconut Oil (VCO) sampai hampir 50 liter per minggu dengan biaya produksi per liternya sekitar Rp 60.000.

Produk VCO nya dikemas menjadi dua ukuran yaitu 1 liter dan 100 ml, dengan harga per 1 liternya Rp 135.000 dan untuk kemasan 100 ml dijual dengan harga Rp 35.000, yang artinya ada selisih margin keuntungan sebesar Rp 70.000 sampai dengan hampir Rp 300.000 per liternya atau keuntungan bersih maksimal bisa mencapai Rp 40.000.000 jika permintaannya sedang tinggi. Untuk penjualannya UKM tersebut masih mengandalkan jaringan orang-orang dan toko-toko yang membutuhkan produk organik.

Selain kisah sukses UMKM di daerah Kulonprogo, ada juga kisah sukses salah satu UMKM di Bali yang menjual Virgin Coconut Oil. Dilansir dari Tribunnews, usaha yang dijalankan Gek Eka – salah satu UMKM yang memproduksi dan menjual Virgin Coconut Oil di Bali, mampu meraup omset bulanan sekitar Rp 5000.000 sampai dengan Rp 10.000.000 dari penjualan VCO.

Baca Juga: Berjualan Online Dengan Galeri Nusantara di Blibli.com

Uniknya Gek Eka menjual VCO buatannya melalui strategi mulut ke mulut dan menjual ke tempat spa – sentra perawatan tubuh dan relaksasi. Untuk kegiatan promosinya Gek Eka juga rutin mengikuti acara pameran yang diadakan pemerintah baik daerah ataupun pusat, salah satunya adalah keikutsetaan di acara APAKSI Otonomi Expo pada tahun 2019 di Jakarta.

Secara konvensional, penjualan produk Virgin Coconut Oil (VCO) bisa dilakukan oleh UMKM di berbagai kanal distribusi offline mulai dari penjualan ke toko-toko sampai dengan konsinyasi ke apotek-apotek yang memasarkan produk kesehatan alami, serta bisa juga dijual ke pusat-pusat perawatan tubuh dan kecantikan. Selain itu, tentunya fasilitasi dari pemerintah dalam rangka mendukung pertumbuhan UMKM dari aspek pemasaran juga bisa Sahabat Wirausaha ikuti seperti kegiatan pameran dan bazar.


Potensi Kanal Penjualan Online (e-Commerce)

Secara Online penjualan Produk Virgin Coconut Oil (VCO) juga terbilang cukup laris, hal tersebut terbukti dari banyaknya produk Virgin Coconut Oil (VCO) yang terjual di platform marketplace, salah satu contohnya adalah penjualan Virgin Coconut Oil (VCO) di marketplace shopee.

Pada platform ecommerce ini terjual lebih dari 1000 pcs per bulan nya dan total bisa sampai puluhan bahkan ratusan ribu produk Virgin Coconut Oil (VCO) yang terjual di sana. Sahabat Wirausaha bisa memanfaatkan banyak fitur yang disediakan shopee untuk mengoptimalkan penjualan Virgin Coconut Oil (VCO) di platform ini, seperti mengoptimalkan kata kunci pada bagian judul produk, menggunakan strategi harga coret, menggunakan fitur gratis ongkir dan cashback xtra, bahkan jika diperlukan sahabat bisa menggunakan fitur iklan berbayar yang sudah lengkap disedikan oleh shopee.

Sumber: Shopee Indonesia

Selain melalui marketplace, penjualan Virgin Coconut Oil juga bisa dilakukan melalui official website. Beberapa perusahaan yang sudah menjual produk Virgin Coconut Oil nya melalui kanal ini sangatlah banyak, salah satunya adalah PT Agro Manunggal Cocos (AMACOS) – perusahaan ini berfokus pada bidang usaha distribusi dan produksi kelapa.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menjadi Star Seller dan Shopee Mall di Shopee?

AMACOS menjual produk VCO nya melalui website www.amacos.co.id. Strategi menjual produk Virgin Coconut Oil melalui website ini sangatlah efektif, hal tersebut tentunya jika Sahabat Wirausaha bisa mengoptimalkan kata kunci yang tepat pada halaman pencarian google.

Data pada laman pencarian trend produk di situs google dengan menggunakan kata kunci VCO dan Virgin Coconut Oil cukup tinggi dan relatif stabil dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, bahkan menunjukkan peningkatan pencarian produk yang signifikan pada kata kunci VCO di tahun 2019 - 2020.

Hal ini tentunya disebabkan oleh efek pandemi covid-19, dimana permintaan VCO sebagai alternatif herbal untuk menjaga daya tahan tubuh serta untuk menyembuhkan gejala akibat covid-19 cenderung tinggi.

Datanya bisa Sahabat Wirausaha lihat pada gambar berikut, dan untuk mengaksesnya Sahabat Wirausaha bisa langsung kehalaman pencarian trend google ya.

Sumber: google trend

Mengacu dari beberapa penjelasan diatas mengenai produk olahan buah kelapa segar – Virgin Coconut Oil (VCO) ternyata memiliki potensi untuk untuk dijadikan opsi bisnis yang sangat menguntungkan ya Sahabat. Jadi Sahabat Wirausaha yang ingin memulai bisnis produksi Virgin Coconut Oil (VCO) tidak perlu ragu ya.

Baca Juga: Dapatkan Traffic Untuk Toko Online Anda Menggunakan SEO di Marketplace

Semoga informasinya bermanfaat dan jika Sahabat Wirausaha ingin mendapatkan informasi lain seputar bisnis dan UKM sahabat bisa langsung mengakses blog UKM Indonesia.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. https://katadata.co.id/ariemega/infografik/5f5b532185fa5/pandemi-membuat-kesadaran-pola-hidup-sehat-meningkat
  2. https://ditjenbun.pertanian.go.id/
  3. https://biology.umm.ac.id/files/file/577-584%20Rahma%20Ayu%20Widiyanti.pdf
  4. https://semarang.bisnis.com/
  5. https://baznas.go.id/pendistribusian/ekonomi/zcd/2174-zcd-baznas-dampingi-mustahik-optimalkan-produksi-vco-saat-pandemi
  6. https://bali.tribunnews.com/2019/07/22/gek-ika-tak-menyangka-bisa-jual-hingga-80-botol-sukses-bisnis-vco-dan-massage-oil?page=2