Sahabat Wirausaha penggemar wisata kuliner? Pasti kenal betul dengan sajian kuliner ayam geprek ya? Gurih dan pedasnya ayam geprek, langsung memikat di hati dan lidah banyak orang. Setuju?
Atau mungkin saat ini Sahabat Wirausaha mulai tertarik untuk merambah pada usaha kuliner ayam geprek? Bagaimana sih, peluang usaha ayam geprek, di tengah maraknya usaha kuliner yang beragam jenis?
Tampaknya, peluang usaha ayam geprek ini menjadi menguntungkan untuk dijalankan apalagi harga ayam geprek di pasaran cukup terjangkau. Menjalankan usaha ayam geprek cukup mudah, siapa pun dapat menjalankannya. Agar lancar dalam menjalankan usaha ayam geprek maka dibutuhkan pengetahuan lebih mengenai cara menjalankan usaha ayam geprek, loh!
Baca Juga: Belajar dari Kegagalan Bisnis Kuliner Ayam Bakar KO
Sampai sekarang, bahkan ayam geprek masih memiliki peluang tinggi laris manis. Bahkan dengan keadaan ekonomi yang melemah, usaha makanan terutama geprek, tetap saja laris dan hampir tidak ada matinya.
Keuntungan Usaha Ayam Geprek
Langkah awal, Sahabat Wirausaha bisa amati, bahwa usaha ayam geprek memiliki keunggulan sendiri. Apa saja, ya?
1. Usaha ayam geprek bukan usaha musiman
Ternyata, usaha ayam geprek bukan sekadar usaha musiman seperti usaha lain. Dengan pertimbangan, bahwa semua orang pasti butuh makan, ditambah kegemaran masyarakat Indonesia dalam menikmati masakan yang pedas. Termasuk pedasnya ayam geprek.
2. Variasi menu ayam geprek mudah berinovasi
Menu ayam geprek sendiri merupakan satu jenis kuliner yang variasinya bisa diolah dengan ragam inovasi, loh! Jadi tidak hanya mengandalkan pedasnya cabai, tapi juga dapat diolah dengan tambahan varian lain seperti ayam geprek mozarella, ayam geprek keju, ayam, geprek sambal matah bahkan ada pula ayam geprek telur asin.
Baca Juga: Tang Kitchen: Usaha Kuliner yang Dirintis di Usia Muda
3. Luasnya potensi usaha pasar ayam geprek
Karena banyak penggemar dari segala usia yang menyukai menu ayam geprek, dapat diprediksi bahwa potensi pasar yang dijangkau ayam geprek sangatlah luas. Kuncinya adalah rasa yang mudah diterima lidah dengan harga yang sangat terjangkau.
4. Pengolahan yang mudah
Mengolah ayam geprek tidak serumit pengolahan kuliner lain. Ayam geprek cukup digoreng dengan lumuran bumbu tepung. Kemudian, digeprek bersama sambal dengan bahan yang terdiri dari cabai, bawang putih dan garam secukupnya.
Apa Saja Persiapan Usaha Ayam Geprek?
Sebelum memulai usaha ayam geprek, Sahabat Wirausaha harus mempersiapkan beberapa hal berikut:
Baca Juga: Membangun Bisnis Kuliner Dari WhatsApp
1. Melihat Kebutuhan Pasar
Dalam memulai sesuatu yang berkaitan dengan usaha, Sahabat Wirausaha tentu harus melakukan riset terlebih dulu sebelum menjalankannya. Riset sangat diperlukan untuk mengetahui seperti apa usaha yang akan dijalankan.
Sahabat Wirausaha tentu sebaiknya mengetahui siapa pangsa pasar yang menjadi target, seperti apa produk yang dijual, dan bagaimana cara agar produk itu diterima publik.
Seperti diketahui, usaha makanan pada umumnya sangat kompetitif. Artinya, Sahabat Wirausaha akan memiliki banyak pesaing. Maka dari itu, sangat penting untuk melakukan riset sebelum terjun langsung.
Riset dapat membantu Sahabat Wirausaha dalam menentukan seperti apa usaha yang akan dijalankan, agar bisa bersaing dengan para kompetitor. Yang terpenting, Sahabat Wirausaha harus mencari celah dari pesaing di bidang yang sama.
Buat menu unik yang tidak semua restoran menjualnya, sehingga usaha Sahabat Wirausaha memiliki peluang besar untuk menarik pelanggan.
2. Lokasi usaha adalah aspek penting
Sahabat Wirausaha perlu mencari lokasi yang strategis. Cari lokasi usaha ayam geprek yang cocok, seperti di dekat sekolah dan kampus, sekitar perkantoran, di pinggiran jalan raya, dekat pusat kota dan tempat yang ramai lainnya.
Baca Juga: Percepat Pertumbuhan UMKM Kuliner Dengan Cloud Kitchen
Seringkali orang tidak memperhatikan aspek ini, padahal lokasi menjalankan sebuah bidang usaha sangatlah penting untuk menunjang kesuksesan dari produk yang dijual.
Jika nekat menjalankan usaha tanpa melakukan riset lokasi, bukan tidak mungkin produk yang dijual, seperti ayam geprek, memiliki peluang untung yang kecil.
3. Jangan abaikan regulasi
Salah satu hal yang sangat perlu diperhatikan adalah tentang regulasi. Dalam menjalankan usaha ayam geprek, Sahabat Wirausaha harus mematuhi regulasi di wilayah setempat, untuk menghindari sesuatu yang buruk akan terjadi.
Menjalankan usaha membutuhkan izin dari pemerintah setempat, baik itu izin untuk mendirikan usaha dan izin bangunannya. Satu hal yang mungkin banyak orang abaikan adalah logo halal. Sahabat Wirausaha bisa mempertimbangkan untuk mengurusnya ke instansi berwenang.
Dapat dikatakan, regulasi adalah hal yang wajib dipenuhi sebelum menjalankan usaha. Jangan sampai, usaha yang sudah dirintis kemudian disegel oleh pemerintah setempat karena izin yang belum lengkap. Maka dari itu, pastikan Sahabat Wirausaha sudah memikirkan tentang regulasi sebelum menjalankan sebuah usaha.
Baca Juga: Pempek Kamsoli, Kuliner Palembang yang Hidupkan Semarang
4. Menyusun rencana usaha
Menyusun rencana usaha artinya Sahabat Wirausaha membuat kerangka usaha untuk sesuatu yang akan dijalankan. Dengan rencana usaha atau bisnis plan yang berisi seluruh rumusan yang nantinya akan digunakan dalam menjalankan usaha ayam geprek. Misalnya, strategi apa yang harus dilakukan agar bisnis ayam geprek laris manis dan disukai masyarakat.
Meski banyak orang mengabaikannya, rencana usaha sangat penting untuk membantu Sahabat Wirausaha dalam mencapai kesuksesan.
Mengapa demikian? Dengan adanya rencana usaha, Sahabat Wirausaha sudah tahu apa yang harus dilakukan dalam menjalankan sebuah usaha, dan solusi apa yang harus diambil saat menghadapi sebuah masalah.
5. Menyiapkan bahan dan peralatan
Langkah berikutnya adalah menyiapkan bahan dan peralatan, yaitu melakukan penghitungan tentang kelengkapan semua yang dibutuhkan. Sesuaikan kerangka biaya dengan budget yang Sahabat Wirausaha miliki. Dengan demikian, Sahabat Wirausaha akan menjalankan usaha tanpa perlu memusingkan banyak hal lagi.
Bahan dan peralatan merupakan elemen penting dalam menjalankan sebuah usaha. Sahabat Wirausaha membutuhkan peralatan untuk memasak menu yang akan dihadirkan, misalnya rice cooker, wajan penggorengan, pisau, kompor, dan sebagainya.
Baca Juga: Penyusunan Rencana Untuk Menunjang Pertumbuhan Usaha
Serta, peralatan untuk pelanggan, seperti meja dan kursi, piring dan sendok, dan sebagainya. Tidak hanya itu, untuk menghasilkan produk berkualitas, Anda tentu wajib memilih bahan-bahan unggul. Misalnya, Sahabat Wirausaha perlu menyiapkan daging ayam, bumbu-bumbu pilihan, dan beberapa bahan lain untuk menu pendamping. Ini perlu Sahabat Wirausaha masukkan dalam rancangan biaya untuk memudahkan proses selanjutnya.
6. Menghitung biaya operasional
Biaya operasional adalah biaya yang dibutuhkan dalam proses menjalankan usaha ayam geprek. Biaya ini terdiri dari banyak hal, diantaranya adalah gaji karyawan, biaya membeli bahan baku, biaya maintenance, biaya kebersihan, dan biaya-biaya lainnya.
Dengan mengetahui biaya operasional, maka Sahabat Wirausaha akan terhindar dari kekurangan dana saat usaha ayam geprek sudah dijalankan.
Biaya operasional artinya biaya yang digunakan saat operasional sebuah usaha, lakukan dengan sangat teliti agar tidak repot memikirkan hal ini di kemudian hari.
Baca Juga: Pendampingan Penyusunan Rencana Usaha (Business Plan)
7. Pentingnya promosi dan memasarkan usaha
Dengan banyaknya pesaing yang juga menjalankan usaha ayam geprek, Sahabat Wirausaha harus memperhatikan kegiatan promosi. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempromosikan usaha ayam geprek Sahabat Wirausaha :
- Gunakan media sosial. Media sosial masih ampuh untuk dijadikan medium berpromosi. Gunakan gambar visual dan pemilihan kata yang tepat, untuk meningkatkan traffic pada media sosial. Jika akun media sosial sudah memiliki banyak followers, ini akan memudahkan Sahabat Wirausaha dalam menginformasikan program promosi.
- Pikirkan juga jenis promo yang bisa dilakukan untuk menggaet pelanggan potensial. Misalnya, jika lokasi usaha ayam geprek berada di dekat perkantoran, Sahabat Wirausaha bisa mengadakan promo yang berkaitan dengan jam istirahat atau jam-jam tertentu pekerja kantoran yaitu dengan memberi harga khusus. Lakukan sekreatif mungkin.
8. Pantau dan ikuti tren
Walau tren bukan sesuatu yang permanen, tapi tidak ada salahnya untuk ikut terlibat di dalamnya. Dengan mengikuti tren, itu artinya Sahabat Wirausaha masuk dalam percaturan usaha yang sedang booming. Misalnya, saat sedang ada tren menu ayam geprek dengan bumbu tertentu, manfaatkan momentum ini dengan baik. Pilihan lainnya, Sahabat Wirausaha bisa menjadi orang yang menciptakan tren itu sendiri. Buat menu khusus yang unik dan jarang dimiliki restoran lain.
9. Menyiapkan modal usaha ayam geprek
Nominal modal yang dibutuhkan baru diketahui setelah Sahabat Wirausaha melakukan perhitungan semua aspek yang dibutuhkan dalam memulai usaha ayam geprek. Agar, biaya yang diperlukan bukan lagi sekadar perkiraan, tapi sudah berupa angka-angka pasti.
Baca Juga: Modal UKM Berbasis Musyarakah: Ringan dan Menguntungkan
Modal usaha ayam geprek sangat bergantung pada budget yang dimiliki. Dengan begitu, Sahabat Wirausaha bisa menyesuaikan usaha ayam geprek dengan modal awal yang telah dimiliki. Untuk mempermudah dalam membuat hitungan modal awal, Sahabat Wirausaha bisa merincinya sebagai berikut :
Rincian biaya di atas bisa Sahabat Wirausaha sesuaikan dengan budget dan kondisi. Misalnya, jika sudah memiliki tempat sendiri, maka Sahabat Wirausaha tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk sewa tempat.
Begitu juga jika Sahabat Wirausaha memiliki kemampuan dalam melakukan promosi, biaya untuk itu bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan.
Sedangkan untuk biaya operasional seperti gaji karyawan, Sahabat Wirausaha bisa menyesuaikan dengan kebutuhan usaha ayam geprek yang dijalani.
Setelah memiliki pandangan tentang berapa banyak modal yang dibutuhkan, Sahabat Wirausaha bisa memulai untuk menjalankan usaha. Tentu saja, dengan rancangan usaha yang telah dibuat, Sahabat Wirausaha akan mengetahui strategi apa yang akan diterapkan untuk menjaring pelanggan.
Estimasi Keuntungan
Salah satu keuntungan menjalankan usaha ayam geprek sendiri adalah laba yang sepenuhnya menjadi milik Sahabat Wirausaha. Ini berbeda saat Sahabat Wirausaha menjalin kerja sama atau waralaba dengan pihak ketiga, yang mana diharuskan memberikan beberapa persen dari penghasilan bulanan.
Baca Juga: Mengoptimalkan Keuntungan dengan Pengelolaan Stok yang Tepat
Lalu, sebesar apa keuntungan usaha ayam geprek yang dijalankan secara mandiri?
Untuk menghitung keuntungan yang didapat, Sahabat Wirausaha bisa menghitung jumlah pendapatan dalam sebulan dikurangi biaya operasional pada periode yang sama. Jika Sahabat Wirausaha menjual satu porsi ayam geprek Rp15,000 dengan asumsi penjualan 100 porsi dalam satu hari, maka dapat dihitung sebagai berikut :
Dengan asumsi tersebut, Sahabat Wirausaha sudah bisa balik modal kurang dari satu tahun. Untuk menjalankan usaha kuliner Sahabat Wirausaha perlu mengelola operasional harian dengan baik. Dengan era pesan antar makanan online, Sahabat Wirausaha perlu mengatur menu, pencatatan otomatis dengan sistem digital, bahkan mengatur promo atau diskon.
Tips Menjalankan Usaha Ayam Geprek
Bagaimana agar usaha ayam geprek Sahabat Wirausaha dapat berkembang dengan baik? Beberapa tips di sini dapat dilakukan oleh Sahabat Wirausaha:
Baca Juga: Tips Memulai Usaha Dagang atau Toko Online
- Fokus saat membuka usaha dan konsiten dalam menjalankan.
- Membuat rancangan menu yang unik dan berbeda dengan ayam geprek pada umumnya.
- Mempunyai wawasan usaha yang luas dengan terus belajar. Sahabat Wirausaha harus memiliki keingin-tahuan yang besar akan hal baru. Belajar mengenai usaha bisa dari mana saja baik itu koran, buku, atau website. Kemudahan informasi ini sebaiknya dimanfaatkan untuk menambah wawasan dalam mengembangkan usaha yang dijalankan.
- Lakukan dengan maksimal, hindari menunda, karena akan membuat kewalahan para pelaku usaha, oleh karena itu penting untuk mengetahui lebih dulu apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga konsistensi dalam berwirausaha. Hal-hal dianggap sepele bisa jadi memiliki pengaruh besar untuk kemajuan usaha yang sedang dijalankan.
- Hindari berpikir negatif, misalnya saja ketika pendapatan usaha sedang menurun. Sahabat Wirausaha harus tahu bahwa itu adalah hal yang wajar, harus berpikir positif dan diikuti dengan inovasi terhadap kekurangan usaha.
- Naikkan level kerja. Pengembangan diri dan kualitas dalam berwirausaha merupakan hal yang penting. Untuk itu, naikkan level kerja dalam usaha yang akan memberi pengaruh jangka panjang.
- Libatkan orang sekitar. Peka terhadap lingkungan sekitar akan membuat Sahabat Wirausaha tetap konsisten dengan usaha yang dijalankan. Salah satunya dengan mengajak orang di sekitar untuk bekerjasama , hal ini akan membuat kerja Sahabat Wirausaha lebih berkualitas dan usaha semakin berkembang. Sebagai pelaku usaha, Sahabat Wirausaha membutuhkan banyak koneksi untuk bertahan.
- Berbagi informasi usaha. Cara ini bisa dilakukan untuk tetap konsisten dalam menjalankan usaha. Berbagilah strategi atau saling memberi penilaian antar usaha dengan rekan kita yang memilki pandangan usaha yang sejalan.
- Pantang menyerah. Ada banyak orang yang menjalankan usaha kuliner, namun hanya segelintir orang saja yang tetap bertahan di kerasnya persaingan usaha mereka. Wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang pantang menyerah dan surut dari langkahnya untuk maju. Mereka paham dengan baik tujuan usahanya dan akan mengupayakan apapun untuk bisa mencapai tujuan tersebut dengan baik.
Dalam menjalankan sebuah usaha kuliner, tentunya Sahabat Wirausaha tidak bisa hanya tinggal diam tanpa melakukan apapun. Agar tetap semangat dalam mencapai kesuksesan usaha, motivasi yang kuat dari dalam diri juga sangat dibutuhkan. Semakin kuat motivasi dari diri Sahabat Wirausaha, maka akan semakin terdorong juga keinginan Sahabat Wirausaha untuk mencapai kesuksesan. Semangat, ya!
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.
Referensi: