Apa saja sektor yang mengalami pertumbuhan baik di Indonesia selama masa pandemi? Ternyata sektor pertanian adalah salah satunya, Sahabat Wirausaha! Meskipun di tengah tekanan yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19, sektor pertanian mampu hadir sebagai tulang punggung bagi perekonomian nasional. Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang tahun 2020 sektor pertanian mampu tumbuh 1,75 persen. Padahal, tantangan yang dihadapi sektor pertanian pun tidak mudah. Bahkan sejak awal pandemi, Food and Agriculture Organization (FAO) telah memperingatkan bahwa pandemi berpotensi menyebabkan krisis pangan global.

Merujuk dari www.setkab.go.id, berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2021, lapangan kerja yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan (yakni) sebesar 29,59%. Dengan demikian, lapangan kerja di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tersebut mengalami peningkatan sebesar 0,36 persen dibandingkan penyerapan pada Februari 2020 (29,23 persen). Lalu, bagaimana kondisi sektor pertanian saat ini, terutama jika kita bahas terkait pameran domestik produk pertanian? Ikuti terus artikel ini, ya!


Mengenal Komoditi Pertanian

Foto : https://www.freepik.com/free-photo/dried-corn

Jika bicara mengenai produk pertanian atau disebut juga dengan komoditi pertanian, mari kita ulas apa saja komoditi pertanian Indonesia yang siap ekspor? Sahabat Wirausaha mungkin sudah tahu, pertanian di Indonesia sepertinya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, ya? Produk-produk pertanian juga merupakan potensi yang besar untuk Indonesia.

Baca Juga: Membedah Pameran Domestik untuk Furnitur

Indonesia disebut dengan negara agraris dimana sektor pertanian adalah sektor pokok bagi kemajuan dari Indonesia. Dengan begitu, seharusnya hal tersebut membawa dampak positif untuk para petani sehingga petani dapat hidup lebih sejahtera. Ketahanan pangan dari suatu negara diperoleh dari hasil pertanian yang baik dan optimal. Apabila kita sudah maksimal dalam bidang pertanian maka ketahanan pangan yang baik akan dicapai. Bahkan dapat memungkinkan untuk melakukan ekspor pangan. Namun, sayangnya menurut data Badan Pusat Statistik 2019 menyatakan bahwa 48,7% penduduk miskin yang ada di Indonesia adalah petani. Petani yang miskin atau hidupnya dibawah standar ekonomi disebabkan oleh beberapa faktor.

Salah satu faktornya adalah rendahnya tingkat harga jual hasil pertanian serta ditambah dengan kualitas hasil tani yang hanya memenuhi pasar lokal sehingga pendapatan petani cenderung rendah. Dengan begitu, salah satu cara untuk membantu meningkatkan pendapatan petani adalah dengan melakukan ekspor hasil-hasil pertanian. Bagi para petani, tentunya memiliki berbagai persyaratan serta kualifikasi khusus untuk melakukan ekspor. Namun, secara garis besar terdapat berbagai komoditi pertanian yang berpotensi untuk diekspor ke luar negeri.

Baca Juga: Melirik Peluang Bisnis Di Sektor Pertanian Lewat Inovasi

Cara terbaik mendukung petani adalah dengan mengadakan pameran-pameran domestik (dalam negeri) untuk produk atau komoditi pertanian melalui dukungan banyak pihak, terutama pemerintah.

Ada 10 komoditi pertanian apa saja yang berpotensi untuk diekspor, yaitu :

1. Sayur-sayuran dan buah-buahan

Ada banyak sayuran yang diekspor ke luar negeri. Beberapa diantaranya adalah kubis, sawi, bunga kol, dan 77 jenis sayuran lainnya. Sedangkan buah yang diekspor adalah kelapa, manggis, pisang, serta ada 176 jenis buah lainnya.Untuk komoditas sayur dan buah, Indonesia sudah melakukan ekspor ke 29 negara. Dari 29 negara tersebut, China, Jepang, dan Malaysia sudah menjadi 3 negara terbesar yang melakukan impor buah pisang dari Indonesia.

Baca Juga: Semut Nusantara, Membuka Peluang Naik Kelas Untuk Petani dan Komunitas Lokal

2. Tembakau

Berdasarkan catatan dari BPS, terdapat beberapa negara yang masih sering melakukan impor tembakau dari Indonesia. Beberapa negaranya adalah Amerika, Sri Lanka, Belgia, Belanda, serta Republik Dominika. Amerika Serikat mengimpor 2.827,3 ton tembakau, Sri Lanka mengimpor 1.086 ton, Belgia mengimpor 992,7 ton, Belanda mengimpor 871,8 ton, serta Republik Dominika mengimpor 753,3 ton di tahun 2017 silam.

3. Kopi

Di tahun 2017 Indonesia melakukan ekspor kopi baik jenis Arabika ataupun Robusta sebanyak 63.237,6 ton ke Amerika, 44.739,6 ke Jerman, 29.503 ton ke Jepang, 41.394,1 ton ke Malaysia, 38.102,9 ton ke Italia, 36.920,3 ton ke Rusia, 13.156, 2 ton ke Belgia, 24.039,6 ton ke Mesir, 21.937,5 ton ke Inggris, serta 4.173,9 ton ke Kanada.

Baca Juga: Tips Petani dan Nelayan Modern Indonesia Menuju Pasar Ekspor

4. Tanaman obat aromatik dan rempah-rempah

Tanaman obat yang biasanya diekspor oleh Indonesia adalah jahe, kunyit, minyak atsiri, lada, vanili, kayu manis, pala, serta cengkeh. Beberapa negara pengimpor tanaman obat aromatik serta rempah-rempah dari Indonesia adalah Pakistan, Thailand, Amerika Serikat, India, Vietnam, Singapura, Belanda, China, Bangladesh, Jerman, serta negara-negara lainnya.

5. Lada hitam

Lada hitam dari Indonesia diekspor ke negara-negara seperti Vietnam, Amerika, India, Perancis, China, Jerman, Belanda, Singapura, Italia, Sri Lanka, dan lainnya.

6. Tanaman hias

Indonesia memang kaya akan tanaman hias. Bahkan, terdapat 173 jenis tanaman hias yang tumbuh di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah Bunga Tilansia, Bunga Sain Polia, Aglonema, Caloncoe, yang diekspor ke Negara Eropa seperti Belanda, Italia, Denmark, serta Jerman.

Baca Juga: Tips Memilih Jasa Forwarder Ekspor yang Tepat

7. Gaharu

Indonesia adalah negara pengekspor kayu gaharu terbesar di dunia lho. Daerah penghasil kayu gaharu terbesar adalah di Kalimantan Utara. Indonesia melakukan ekspor terbesar ke negara Timur Tengah dan China.

8. Getah karet dan sejenisnya

Berdasarkan data dari BPS, volume ekspor karet remah (crumb rubber) mencapai 2,49 juta ton yang senilai dengan US$729,2 miliar.

9. Kelapa sawit

Sumber : https://databoks.katadata.co.id

Terbukti dari semakin bertambahnya tanaman perkebunan kelapa sawit maka tanaman kelapa sawit ini dikenal cukup populer di Indonesia. Bahkan, di tahun 2017 lalu terdapat 12.538.000 hektar ladang sawit yang ada di Indonesia. Indonesia mengekspor 287.703.000 ton minyak kelapa sawit. Pada 2020, produksi kelapa sawit di Indonesia tercatat sebesar 256,5 juta ton. Produksi kelapa sawit yang banyak di Indonesia didukung oleh luas arealnya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, luas areal kelapa sawit di Tanah Air mencapai 14,8 juta hektar pada 2020. Riau tercatat sebagai daerah dengan lahan sawit terluas sebesar 2,8 juta hektar.

Baca Juga: Pendampingan Standar Mutu Untuk Meningkatkan Kontribusi Ekspor UMKM

10. Rumput laut dan ganggang lainnya

Di Indonesia juga terdapat berbagai rumput laut serta ganggang yang banyak di Indonesia. Akan tetapi, permintaan pasarnya cenderung fluktuatif dan naik turun.

Negara dengan tujuan impor rumput laut dan ganggang lainnya adalah China. Total impor rumput laut dan ganggang yang di impor dari China ke Indonesia adalah sebanyak 148.452 ton di tahun 2017.

Dengan mengetahui berbagai komoditi pertanian unggulan di Indonesia, maka Sahabat Wirausaha pasti sudah semakin menyadari bahwa Indonesia memang merupakan negara yang kaya akan hasil pertaniannya. Dengan berbagai hasil pertanian yang ada, Indonesia bahkan dapat melakukan ekspor ke negara-negara lainnya. Ekspor dapat membantu para petani di Indonesia untuk memiliki kehidupan yang lebih sejahtera.

Baca Juga: Kesuksesan Ekspor Hitara Black Garlic Menciptakan Nilai Keunggulan pada Bawang


Pertumbuhan Sektor Pertanian dan Optimisme Pameran Domestik Pertanian

Foto : https://kominfo.jatimprov.go.id

Menurut Food and Agriculture Organization (FAO) pertumbuhan yang meningkat di sektor pertanian di Indonesia saat masa sulit seperti pandemi, dinilai telah memberikan kontribusi dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi positif. Hal tersebut merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa dan patut dihargai. Selama pandemi, peran sektor pertanian di Indonesia cukup signifikan. Pasalnya, sektor pertanian berhasil meningkatkan pertumbuhan PDB sektor pertanian sekitar 2,19% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year). Kondisi tak lepas dari dukungan bagi para petani, oleh pemerintah, baik di tingkat nasional, propinsi, kabupaten. Termasuk peran serta perguruan tinggi, organisasi masyarakat, dan juga sektor swasta yang terus mendorong pertumbuhan pertanian di negara ini.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia menyampaikan jurus-jurus bagaimana ketangguhan pertanian dicapai melalui 5 Cara Bertindak (CB) sebagai bentuk kebijakan dalam menjaga ketahanan pangan untuk meningkatkan produksi yang berdaya saing dengan dukungan penyediaan sarana prasarana melalui teknologi. Kementerian Pertanian juga mengembangkan beberapa kebijakan diantaranya:

Baca Juga: Potensi Impor ASEAN

  • Meningkatkan kapasitas produksi.
  • Mengembangkan diversifikasi pangan lokal.
  • Memperkuat cadangan pangan dan sistem logistik.
  • Mengembangkan pertanian modern melalui.
  • Meningkatkan ekspor komoditas pertanian.

Untuk dapat mewujudkan 5 kebijakan tersebut terutama pada sisi ekspor komoditas pertanian, di sepanjang tahun 2022 -setelah vakum selama 2 tahun masa pandemi- pameran pertanian dari skala kecil hingga besar mulai diadakan. Apa saja pameran yang sudah dan akan berlangsung? Berikut datanya:

1. JABAR TIIATEX Expo 2022, 24 – 27 Februari 2022 di Bandung, Jawa Barat

Pameran ini merupakan pameran berbagai sector: pariwisata, perdagangan, perindustrian, investasi, perikanan dan pertanian UKM. Pameran yang bertujuan untuk turut mendukung pemerintah dalam rangka pemulihan dunia usaha baik itu kelompok usaha mikro kecil, menengah, pariwisata, investasi dan industri kecil menengah. Tujuan dari pameran ini dapat menjadi sarana penyebaran informasi, promosi, transaksi atas produk serta jasa yang menjadi bagian penting untuk pemulihan dan peningkatan perekonomian.

Baca Juga: Tips Jitu Untuk Sukses di Pameran Internasional

2. Pameran Dagang Internasional, 18-21 Mei 2022 JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat

Diadakan atas kerja sama Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM RI dengan ARISE+ Indonesia serta Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) Kementerian Perdagangan. Produk unggulan yang ditampilkan dalam Pameran F+B Indonesia, antara lain adalah beras Adan Krayan, gula kelapa Atinggola Gorontalo, kakao Berau, lada Luwu Timur, kopi Arabika Flores Manggarai, kopi Robusta Flores Manggarai, kopi Arabika Bajawa, kopi Arabika Gayo, teh Java Preanger dan lainnya.

3. Pameran Pertanian, 25 Mei 2022, di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Cendika Bangsa Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur

Diselenggarakan oleh Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Service (YESS) Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur. Program YESS ini sebagai upaya untuk menghasilkan wirausahawan milenial yang berkualitas di sektor pertanian. terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian. Sehingga pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi.

Baca Juga: Tips Sukses Mengikuti Pameran dan Meningkatkan Kualitas Produk Ala Kultiva Co

Dimasa pandemi ini banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh pengusaha pertanian milenial khususnya di bidang produksi on-farm untuk menarik minat generasi milenial menekuni usaha di bidang pertanian.

4. Gelar Inovasi dan Teknologi Pertanian 2022, 8-9 Juni 2022 di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Diselenggarakan oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) kembali kenalkan beragam jenis dan keunggulan produk pertanian. Keikutsertaan PT Pupuk Kalimantan Timur pada kegiatan ini merupakan kesinambungan upaya mendekatkan diri kepada petani, melalui edukasi dan pengenalan produk dalam mendorong produktivitas pertanian nasional. Kegiatan yang diikuti 33 perusahaan ini berlangsung selama dua hari di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Papar, Kediri.

PKT juga menyelenggarakan acara sejenis di Rumah Potong Hewan (RPH) Kecamatan Jetis Ponorogo pada 29 Juni 2022.

5. Pameran Indonesia Green Environment and Forestry Expo 2022, 1 - 3 Juli 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat

Pada pameran ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berharap terwujudnya hubungan yang baik antar pemangku kepentingan di sektor yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan akan semakin menguat demi pembangunan bangsa yang berkelanjutan. Pameran Indonesia Green Environment and Forestry Expo 2022 diselenggararkan untuk menyebarluaskan hasil-hasil pembangunan di sektor lingkungan hidup dan kehutanan dengan konsep mengedukasi (educatif), memberi informasi (informatif), mempromosiakan (promotif) dan menghibur (entertainment) publik terkait pengelolaan sektor lingkungan hidup dan kehutanan berkelanjutan. Pameran ini didukung penuh oleh keikutsertaan peserta dari berbagai institusi di pemerintah pusat, Pemerintah daerah Provinsi/Kabupaten/ Kota, BUMN/BUMD beserta dinas-dinas terkait, Dunia usaha bidang kehutanan dan lingkungan, pertambangan, wisata alam, perguruan tinggi, lembaga riset, LSM, Asosiasi.

Baca Juga: Membedah Pameran Domestik Untuk Produk Kecantikan

6. Indonesia Agrofood Expo ke 20, 1-3 Juli 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat

Foto : https://event.sariagri.id

Pameran ini bertemakan “Meningkatkan Produktivitas, Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Pertanian di Pasar Gobal” dan merupakan pameran hasil pertanian yang meliputi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, hasil perikanan, hasil hutan, pangan olahan dan teknologi. Indonesia Agrofood Expo 2022 dirancang sebagai pameran bisnis (B to B) dan sarana membangun jaringan bisnis industri berbasis pertanian dari hulu hingga hilir. Melalui pameran skala nasional ini, diharapkan para pelaku usaha dapat bertemu dengan para pembeli dan mengembangkan jaringan bisnis berbasis pertanian serta memperkenalkan produk-produk unggulan daerah sehingga dapat meningkatkan akses pasar, baik di pasar domestik maupun internasional.

7. Indo Livestock 2022 Expo & Forum ( “INDO LIVESTOCK, INDO FEED, INDO DAIRY, INDO AGRITECH, INDO VET, & INDO FISHERIES 2022 EXPO & FORUM” ), 6-8 Juli 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat

Pameran ini adalah pameran internasional industri peternakan, pertanian, perikanan, pakan ternak, kesehatan hewan dan lain sebagainya yang merupakan pameran B2B internasional yang pertama kali diselenggarakan di masa pandemi. Tujuan diselenggarakannya pameran ini adalah agar menjadi platform yang tepat bagi profesional maupun para pemangku kepentingan untuk saling bertukar informasi dan teknologi serta tren perkembangan terkini, di mana masing-masing sektor akan menampilkan berbagai inovasi mencakup peralatan pertanian, peternakan, pakan ternak, kesehatan hewan, pengolahan susu hingga produk ekspor dan digitalisasi dari hulu ke hilir.

Baca Juga: Membedah Pameran Internasional dari Pemerintah Indonesia

8. Pameran buah dan sayur “77 Aku Cinta Indonesia”, 5–21 Agustus 2022 di AEON Mall BSD City, Serpong, Tangerang Selatan

Pameran ini menghadirkan buah dan sayuran hasil kebun 12 kelompok tani di Indonesia. Pameran bertajuk Farm To Table bekerja sama dengan Masyarakat Petani dan Pertanian Organik Indonesia (MAPORINA). Acara ini menyajikan beragam buah dan sayuran lokal segar yang dibawa langsung oleh para petani, serta tersedia area khusus hidroponik. Petani yang akan memamerkan produknya pun berasal dari berbagai daerah. Mulai dari Jakarta, Ciwidey, NTB, Sumatera Barat, Lampung, hingga Papua. Mereka akan membawa buah-buahan hasil tani meliputi jeruk, mangga, matoa, alpukat, salad, buah naga, manggis, dan masih banyak lagi. Sedangkan, untuk sayuran yang akan dijual mulai dari pakcoy, seledri, selada, caisim, hingga daun aromatik untuk bumbu masakan; layaknya rosemary dan basil.

9. InaGRO Expo 2022, 11 - 14 Agustus 2022 di Surabaya, Jawa Timur

InaGRO Expo 2022 digelar dalam rangka memperkuat sinergi program pemulihan ekonomi, khususnya di sektor agro. Diramaikan dengan business forum sebagai bagian dari Side Event B20 yang diikuti oleh 350 peserta dan dihadiri oleh 15 negara perwakilan. Dalam pameran itu juga digelar beberapa agenda, di antaranya kesepakatan bersama dan menyusun rekomendasi sektor pertanian yang akan disampaikan kepada Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Baca Juga: Potensi Ekspor Produk Kopi

10. Indonesia Future Farm Tech, 12 -13 Agustus 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat

Indonesia Future Farm Tech (IFFT) 2022 Expo adalah tempat di mana penyedia datang untuk memamerkan teknologi terkini kepada petani dan pemilik pertanian di seluruh Indonesia.

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki sumber daya alam yang luar biasa. Sektor yang menjadi fokus utama acara ini adalah Pertanian, Perikanan dan Peternakan.

IFFT 2022 bertujuan untuk menampilkan penyedia layanan dari Indonesia dan luar negeri, membawa perusahaan teknologi canggih dari Indonesia dan seluruh dunia seperti Australia, Cina, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, Inggris, Amerika Serikat, dll.

IFFT memiliki bagian pameran, bagian seminar dan bagian demo, di mana penyedia dapat mendemonstrasikan teknologi mereka kepada audiens.

Baca Juga: Potensi Ekspor Produk Teh

Ajang teknologi pertanian B2B dan B2C ini bertujuan untuk membantu semua pihak dalam mengatasi kesenjangan teknologi pertanian di masa depan. Pameran ini bertujuan untuk mengundang lebih dari 100 penyedia teknologi dan menarik 5.000 pemilik petani untuk datang dan didukung penuh oleh Kementerian Pertanian Indonesia, serta berbagai asosiasi dan organisasi yang berfokus pada teknologi Pertanian.


Bagaimana Cara Ekspor Hasil Pertanian?

Foto : https://www.freepik.com/free-photo/bottom-view-fru...

Setelah membedah pameran domestik untuk produk pertanian, mungkin bagi Sahabat Wirausaha dengan bisnis yang bergerak di bidang agro atau hortikultura merasa tertarik untuk bergerak ikut serta dalam sebuah pameran dan penasaran dan ingin mencoba untuk menjadi eksportir (pelaku ekspor) dalam bidang pertanian, ya? Silakan simak langkahnya di bawah ini:

Baca Juga: Mengenal Harga Patokan Ekspor

  • Melakukan riset

Riset pasar sangat penting dalam dunia bisnis, begitu juga dengan bisnis ekspor impor. Cari informasi lengkap terkait hasil pertanian dan cara mengekspor ke luar negeri dengan aman. Jangan lupa juga cari tahu jenis produk pertanian apa saja yang laku keras di luar negeri dan diberi harga yang tinggi.

Pada beberapa negara, ada yang melarang hasil pertanian tertentu untuk dijual belikan. Untuk mendapatkan informasi secara detail bisa melihat ke situs resmi milik Kementerian Keuangan. Sedangkan untuk ekspor komoditas beras harus mendapatkan izin dari BULOG terlebih dahulu.

  • Mencari koresponden importir

Cara ekspor hasil pertanian selanjutnya adalah mencari koresponden importir. Untuk mencarinya bisa langsung memakai fasilitas pemerintah lewat Kementerian Perdagangan yang juga memberikan jasa ekspor. Nantinya beberapa perwakilan perdagangan akan membantu mencari peminat dari luar negeri dari produk pertanian yang dihasilkan petani Indonesia.

Baca Juga: Mengenal Ragam Standar Produk Ekspor

Jika koresponden importer ini sudah bisa didapatkan maka tawarkan produk pertanian yang akan dijual. Nantinya akan dilanjutkan dengan transaksi perjanjian jual-beli yang memuat detail secara lengkap.

  • Siapkan produk yang akan diekspor

Langkah selanjutnya adalah menyiapkan produk yang akan dikirim ke luar negeri. Tentunya pengiriman akan memakan waktu panjang, jadi harus dipastikan jika produk yang dijual kualitasnya tetap bagus meski lama di perjalanan.

Apalagi untuk produk pertanian yang sifatnya mayoritas cepat busuk, kualitas harus diutamakan. Selain itu juga packaging produk harus diperhatikan dengan cermat supaya tidak rusak.

  • Kelengkapan dokumen dan administrasi

Ekspor hasil pertanian ke luar negeri harus disertai dengan kelengkapan dokumen dan persyaratan administrasi lengkap. Beberapa dokumen yang harus disiapkan adalah :

Baca Juga: Jitu Membidik Peluang Pasar dan Target Negara Ekspor

  1. Dokumen Pemberitahuan Barang Ekspor (PEB). Di dalam dokumen tersebut ada data lengkap barang dan penerimanya.
  2. Bill of Lading, yang diterima setelah produk diangkut. Nantinya ini dipakai untuk mencairkan dana.
  • Gunakan jasa

Untuk memudahkan kegiatan ekspor hasil pertanian ke luar negeri, ada jasa pengiriman kargo yang siap melayani transaksi tersebut. Pilih jasa pengiriman kargo yang tepat supaya tidak ada kendala selama proses pengiriman berlangsung. Sahabat Wirausaha dapat mencari rekomendasi jasa pengiriman kargo yang baik dan aman.

Saat ini pembangunan pertanian bisa berjalan secara baik dan efektif jika pemerintah pusat dan daerah bersinergi dalam mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, bergizi seimbang di seluruh tanah air. Dukungan pemerintah dapat membantu Sahabat Wirausaha yang bergerak di bidang pertanian, untuk dapat mengembangkan usaha secara lebih luas lagi.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.

Link :

  1. https://www.finansialku.com
  2. https://setkab.go.id
  3. https://databoks.katadata.co.id
  4. https://www.pertanian.go.id
  5. https://www.menlhk.go.id
  6. https://jadwalevent.web.id
  7. https://www.dgip.go.id
  8. https://www.timesindonesia.co.id
  9. https://radartarakan.jawapos.com
  10. https://gopos.id
  11. https://www.menlhk.go.id
  12. https://ditjenbun.pertanian.go.id
  13. https://kumparan.com
  14. https://indofisheries.id
  15. https://jatim.antaranews.com
  16. https://kemenperin.go.id
  17. https://www.primacargo.co.id
  18. https://futurefarmtech.id/