Apakah Sahabat Wirausaha merasa bahwa bisnisnya memakan konsumsi energi yang terlalu tinggi dan sedang mencari cara untuk mengurangi pengeluaran energi tersebut? Jika jawabannya adalah “iya”, Sahabat Wirausaha wajib mengetahui tentang ISO 50001 Sistem Manajemen Energi, nih! Yuk simak pembahasannya di artikel ini.


Deskripsi

Dilansir dari laman Kementerian ESDM, Sistem Manajemen Energi atau SME merupakan metode perbaikan efisiensi energi yang berkelanjutan dengan mengintegrasikan kegiatan efisiensi energi dalam sistem manajemen yang sudah ada sehingga dapat memperhitungkan faktor biaya, lingkungan, ketersediaan usaha serta beberapa hal lainnya terkait penghematan energi.

Baca Juga: ISO 28000 - Rantai Pasok

Dengan menerapkan sistem manajemen energi, kita dapat menerapkan penghematan energi sebagai salah satu tujuan keberlanjutan terpenting bisnis kita. Ketika sistem manajemen energi diterapkan, kita diwajibkan untuk menganalisis konsumsi energi kita dengan tepat, memulai langkah-langkah yang ditargetkan untuk pengoptimalannya, dan terus mengembangkannya melalui siklus PDCA sehingga ketika sistem manajemen energi dilakukan dengan benar, kita dapat mengurangi konsumsi energi yang digunakan dan biaya serta emisi CO2 yang dihasilkan oleh bisnis kita.

Standar dalam sistem manajemen energi ini telah diatur oleh The International Organization for Standardization (ISO) dalam standar internasional ISO 50001 - Sistem Manajemen Energi. Konsep ISO 50001 menggunakan model sistem manajemen dengan pendekatan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Action) untuk perbaikan berkelanjutan.

ISO 50001 menetapkan persyaratan yang berlaku untuk penggunaan dan konsumsi energi, termasuk pengukuran, dokumentasi dan pelaporan, praktik desain dan pengadaan untuk peralatan, sistem, proses dan personil yang berkontribusi terhadap kinerja energi.

Oleh karena itu, ISO 50001 memungkinkan bisnis kita untuk membangun sistem dan proses yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja energi energi, termasuk efisiensi, penggunaan, dan konsumsi energi.

Baca Juga: Mengenal Standar SNI Untuk Produksi

Baca Juga: Corporate Social Responsibility (CSR)


Proses PDCA pada ISO 50001

  1. Plan (Perencanaan): Melakukan tinjauan energi dan menetapkan indikator kinerja, energy performance indicators (EnPls), sasaran, target, dan rencana aksi yang diperlukan untuk memberikan hasil yang akan meningkatkan kinerja energi sesuai dengan kebijakan energi bisnis kita.
  2. Do (Pengerjaan): menerapkan rencana aksi pengelolaan energi.
  3. Check (Pengecekan): memantau dan mengukur proses dan karakteristik utama operasi yang menentukan kinerja energi terhadap kebijakan dan tujuan energi, dan melaporkan hasilnya.
  4. Act (Tindak Lanjut): melakukan tinjauan dan mengambil tindakan untuk terus meningkatkan kinerja energi dan sistem manajemen energi (EnMS).

Sumber: ResearchGate


Manfaat Penerapan Sertifikasi ISO 50001 dalam Bisnis

Setelah mengetahui tentang ISO 50001, berikut 6 manfaat yang akan sahabat wirausaha dapatkan ketika mengimplementasikan standar sistem manajemen energi!

Baca Juga: Mengenal Standar K3 Untuk Produksi

Baca Juga: SNI (Standar Nasional Indonesia)

  1. Menghemat penggunaan energi dan mengurangi biaya pemakaian energi.
  2. Mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan.
  3. Mematuhi persyaratan hukum dan peraturan lingkungan hidup.
  4. Meningkatkan manajemen energi sebagai isu bisnis utama.
  5. Meningkatkan produktivitas dan daya saing.
  6. Mengurangi risiko karena kenaikan harga energi dan meningkatkan ketahanan terhadap suplai energi.

Cara Mendapatkan ISO 50001

Pada dasarnya, standar internasional ISO 50001 Sistem Manajemen Energi akan membantu bisnis kita untuk mencapai komitmen kebijakan, mengambil tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja energi, dan menunjukkan kesesuaian sistem terhadap persyaratan sistem manajemen energi.

Dilansir dari Mutu Institute, untuk mendapatkan sertifikasi ISO, perusahaan yang akan disertifikasi minimal harus sudah beroperasi selama tiga bulan. Selain itu, terdapat 7 langkah yang diperlukan untuk mendapat sertifikasi ISO 50001, yaitu:

Baca Juga: Sertifikat Kontrol Veteriner (NKV)

  1. Pembuatan komitmen oleh manajemen puncak (top management) untuk memastikan ISO 50001 terimplementasi di perusahaan dengan baik. Manajemen puncak perlu terlibat aktif dalam implementasi sistem manajemen energi dan manajemen puncak akan diaudit pada saat audit internal dan eksternal, untuk memastikan mereka menjalankan komitmennya.
  2. Pembentukan tim ISO oleh manajemen puncak yang terdiri dari seorang ketua dan anggota tim. Anggota tim merupakan perwakilan dari tiap divisi atau departemen perusahaan. Jika diperlukan, manajemen puncak juga dapat menunjuk Management Representative (MR). Seorang MR merupakan tokoh sentral yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasi penerapan sistem manajemen energi menjadi lebih mudah dan efisien untuk seluruh perusahaan.
  3. Melakukan pelatihan tentang Sistem Manajemen Energi kepada semua karyawan. Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran serta ilmu tentang sistem manajemen energi.
  4. Memilih badan sertifikasi ISO. Kita dapat menghubungi lembaga audit eksternal atau badan sertifikasi untuk mendapatkan sertifikasi ISO 50001, seperti badan sertifikasi PT SGS Indonesia, WQA Indonesia, TUV Rheinland Indonesia, dan DAS Certification Indonesia.
  5. Melakukan gap analysis serta menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk sertifikasi. Perusahaan perlu melakukan perbandingan antara sistem manajemen yang sudah diterapkan dengan standar ISO 50001 dan menganalisis kesenjangannya. Selain itu, perusahaan juga perlu menetapkan kebijakan, struktur organisasi, job desc, hingga prosedur kerja masing-masing departemen.
  6. Implementasi ISO 50001 dan audit internal. Sebelum dilakukan audit sertifikasi ISO oleh pihak eksternal/badan sertifikasi ISO, dilakukan audit internal perusahaan oleh Tim ISO untuk memastikan bahwa implementasi ISO 50001 sudah sesuai. Apabila terdapat ketidaksesuaian, dapat segera diambil tindakan perbaikan.
  7. Audit sertifikasi ISO oleh badan sertifikasi yang telah ditunjuk oleh perusahaan. Jika dianggap perusahaan sudah mengimplementasi ISO 50001 dengan baik, maka perusahaan mendapatkan sertifikasi ISO 50001 dan dilakukan audit berkala untuk memantau konsistensi penerapan ISO 50001 oleh perusahaan.

Baca Juga: Pengurusan Segala Macam Perizinan dan Legalitas Perusahaan

Nah, menarik bukan pembahasan tentang ISO 50001? Selain tentunya akan menekan biaya penggunaan energi, sahabat wirausaha juga akan berkontribusi untuk mengurangi emisi gas karbon ke lingkungan. Jangan lupa untuk mengimplementasikan Sistem Manajemen Energi di bisnis sahabat wirausaha, ya. Saatnya UMKM naik kelas!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.

Referensi:

  1. WQA INDONESIA
  2. BSN - Badan Standardisasi Nasional
  3. Kaltim Prov
  4. Mutu Institute