Di balik maraknya tren bersepeda setahun belakangan, ternyata ada inovasi dan ide bisnis yang terus bermunculan untuk menopang sektor bisnis ini. Salah satunya adalah Astrobike, sebuah teknologi baru yang mampu menyalurkan tenaga elektrik untuk menggerakkan sepeda kita.
Meskipun saat ini masih dibandrol dengan harga yang cukup mahal, namun Astrobike tetap diakui sebagai terobosan besar di bidang olahraga sepeda. Tidak hanya membantu kalangan paruh baya dan lansia dalam bergowes ria, penemuan ini juga mampu menaikkan posisi sepeda sebagai alat transportasi di Indonesia.
Baca Juga: 10 Tipe Inovasi Bisnis yang Perlu Dilakukan
Namun ternyata, perlu jalan cukup panjang bagi I Gede Dangin, Founder sekaligus CEO Astrobike, untuk bisa berani memasarkan dan menjual produknya. Berawal dari mimpi besar saat masih kuliah, Gede ternyata mampu membawa Astrobike hingga menjadi salah satu pionir dalam teknologi sepeda. Bagaimana cerita lengkapnya?
Sekilas Tentang Astrobike
Astrobike merupakan suatu kits electric (perangkat elektrik) yang bisa dipasang di semua merk sepeda konvensional dan menjadikannya sepeda listrik. Astrobike dibuat melalui pengamatan sederhana Bli Gede bahwa masih banyak pesepeda yang seringkali kelelahan dan tidak kuat di tengah jalan. Tak hanya itu, macet dan polusi udara yang menurunkan kesehatan serta produktifitas masyarakat di kota-kota besar. Gede mengharapkan, bahwa
Berangkat dari dua keresahan di atas, Bli Gede menciptakan inovasi berupa perangkat Astrbike. Menurutnya, produk ini bisa dipakai oleh siapa saja, baik anak-anak, remaja, paruh baya, dan terutama mereka yang sudah memasuki usia senja.
Baca Juga: Tips Memilih Mitra Ahli Untuk Melakukan Inovasi
Menariknya, perangkat Astrobike juga bisa disambungkan dengan gadget mobile application tracking. Sehingga kita bisa menggunakan aplikasi untuk monitor penggunaan dan kesehatan dari pengguna sepeda.
Astrobike memiliki 3 mode :
- Olahraga, elektrik tidak akan membantu
- Pedal Assist, di mana daya elektrik akan membantu pengendara sepeda dalam kisaran 30%.
- Full Electric, yang sesuai namanya tidak membebankan daya kepada pengendara melainkan menggerakkan sepeda 100% menggunakan tenaga elekktrik dari perangkat .
Dalam mode Pedal Assist, alat ini bisa membantu kita menempuh jarak hingga 40 km, dan bisa jauh lagi saat kita menggunakan mode Full Electric. Tak berhenti di situ, Astrobike juga menyediakan servis perbaikan untuk sepeda listrik dan spare part serta programme upgrade untuk sepeda listrik Astrobike maupun merk lain.
Perjalanan Ide Bisnis Astrobike
Ide untuk membuat mesin portabel yang bisa menjadikan sepeda bertenaga listrik tidak muncul begitu saja. Ide ini sudah muncul lama saat Gede masih seorang mahasiswa Teknik Elektro di salah satu kampus di Yogyakarta. Kala itu, Gede tidak memiliki sepeda motor dan cukup lelah untuk menggunakan sepeda ke tempat-tempat yang jaraknya jauh.
Baca Juga: Berkah Jaya Bike: Menghidupkan Berbagai Sektor Lewat Bisnis Sepeda
Dari hal inilah ia kemudian mencoba membuat prototipe untuk sepeda listrik. Saat itu, ia dan tim di kampus membuat full electric bike. Namun, model tersebut ternyata tidak cocok untuk bisnis, karena kebanyakan orang tidak suka dengan model electric bike.
Karenanya, muncul ide untuk membuat electric kit portabel yang bisa ditempelkan di sepeda dan bisa digunakan di tipe sepeda manapun. Mulai dari sepeda lipat, sepeda sport, dll. Hal ini lebih masuk dan disukai pasar.
Gede juga percaya bahwa kita harus memulai bisnis dari sesuatu yang kita sukai. Menurutnya, jika kita menekuni bidang yang kita sukai, umur bisnis tersebut akan lebih panjang dibandingkan bisnis yang sekedar mengikuti tren. “Saat sudah jalan, nantinya akan kelihatan peluang-peluang lain,” ujarnya. Setiap bisnis tentu ada naik dan turunnya, yang penting adalah seberapa niat kita menggeluti bisnis tersebut.
Meski punya ide dan penemuan yang bagus, namun Gede sama sekali bukan orang yang mengerti bisnis. Awalnya, ia sempat bingung bagaimana cara menjual produk buatannya. Beruntung, dia rajin mengikuti komunitas dan seminar yang membuatnya bertemu dengan orang-orang yang satu visi dari bidang lain.
Selain belajar tentang finansial dan konsep bisnis, Gede juga mendapatkan beberapa orang yang berbasis di bidang ekonomi, bisnis, dan finansial. Mereka lah yang kemudian diandalkan Gede untuk membantunya menjual produk dan menjalankan bisnis.
Baca Juga: Ada Cuan di Balik Bisnis Sepeda
Sebelum meluncurkan produknya secara komersil, Bli Gede juga merupakan jebolan Diplomat Success Challenge di tahun 2019. Mengikuti kompetisi tersebut merupakan salah satu cara Gede untuk cek ombak alias testing produknya apakah bisa dijual di pasaran dan menarik untuk pasar. Di sana, ia bertemu banyak orang yang bertukar pikiran dan memberi banyak masukan dalam pengembangan penemuannya.
Kenapa Memilih Bisnis Ini?
Gede memilihnya karena memang pemrograman dan utak atik alat elektronik adalah hobinya. Menurutnya, teknologi tidak terlalu sulit seperti yang banyak orang bayangkan. Menurut Gede, bisnis dengan berbasis teknologi dan alat elektronik seperti ini lebih besar kesempatannya dalam membantu keseharian masyarakat. Teknologi juga mudah diajarkan dan ia ingin ini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.
Selain itu, produk Astrobike juga tidak punya kompetitor yang berarti dan sulit untuk diduplikasi. Butuh effort dan dana yang tidak sedikit jika harus melakukan riset untuk produk ini. Pelanggan Astrobike juga mengakui bahwa teknologi ini mudah diadaptasikan pada semua orang.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Fitria Apriyani, Jadikan Hobi Sebagai Peluang Usaha
Marketing Plan Sederhana
Sosial media difokuskan untuk mengedukasi masyarakat tentang penggunaan sepeda listrik yg benar, seperti bagaimana pemasanagn dan perakitannya, apa manfaatnya, bagaimana perawatannya. Pasalnya, teknologi sepeda listrik masih terbilang baru hadir di Indonesia, sehingga penting untuk mengenalkannya secara luas pada masyarakat.
Penjualan sendiri difokuskan pada toko online dan reseller. Fokus pasar mereka kebanyakan adalah orang-orag paruh baya yang memang secara stamina kalah dari rekan-rekan mereka yang masih muda dalam bersepeda.
Baca Juga: Menyiapkan Company Profile, Rencana Usaha, dan Proposal Bisnis untuk Mengundang Investor
Harapan Ke Depannya Astrobike
Bahan utama yang paling menentukan harga produk Astrobike (50%) adalah lithium yang digunakan sebagai bahan baku utama. Sampai sekarang, harga lithium masih cukup tinggi. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara penyuplai lithium terbesar.
Pemerintah mengeluarkan pernyataan untuk mengelola suplai lithium dalam negeri secara mandiri untuk dijadikan baterei. Dengan kebjakan ini, ada kemungkinan harga Astrobike menjadi lebih murah dan lebih terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Lithium memiliki tiga unsur utama, yaitu Nikel, Cobalt, dan Mangan. Ketiganya termasuk di antara hasil bumi Indonesia paling besar. Selama ini, negara kita mengekspor ketiga bahan baku mentah tersebut keluar negeri. Selain itu, dinamo elektrik juga masih menggunakan bagian-bagian impor.
Saat ini, teknologi mesin untuk memproduksi bagian-bagian tersebut juga masih belum dimiliki oleh Astrobike. Inilah salah satu yang membuat harga Astrobike masih cukup tinggi. Karenanya, kita sedang berusaha mencari investasi di mesin. “Jika berhasil, kita bisa menurunkan cost (biaya) produksi dinamo cukup banyak,” papar Gede.
Baca Juga: Penyusunan Rencana Untuk Menunjang Pertumbuhan Usaha
Pasalnya, selama ini biaya lithium dan dinamo memakan sekitar 65 hingga 70% biaya produksi Astrobike. Jika bisa ditekan, tentu harga satu unit Astrobike bisa jadi jauh lebih murah. Astrobike juga akan terus mengembangkan banyak hal di dalam bisnis mereka, mulai dari segi investasi maupun teknologi demi menghasilkan produk yang lebih baik dengan harga yang lebih terjangkau.
Dengan biaya produksi yang lebh murah, Gede bermaksud untuk menyasar pasar anak-anak dengan harga terjangkau. Menurutnya, anak-anak yang belum pantas mengendarai sepeda motor, akan pas dengan produk Astrobike sebagai alat transportasi mereka.
Cerita I Gede Dangin merupakan satu dari sekian banyak kisah inovatif di Indonesia. Sebagai seorang pebisnis sekaligus inovator yang berani selangkah lebih maju dalam membaca kebutuhan pasar, semangatnya tentu patut ditiru.
Karenanya, teman-teman UKM tidak perlu ragu untuk bermimpi besar atau mewujudkan ide kreatif yang mungkin sedang bercokol di kepala. Ambil kesempatan sekarang, sebab sudah saatnya UKM naik kelas!
Baca Juga: Analisis TOWS Matrix dan Rencana Tindak Lanjut untuk UMKM
Jika merasa
artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa
untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.
Referensi:
Webinar APINDO UMKM Akademi bertajuk “Ada Cuan di Balik Keunggulan Produk Custom” yang bisa diakses melalui link berikut https://www.topkarir.com/article/detail/webinar-ada-cuan-dibalik-keunggulan-produk-custom