Ada Cuan di Balik Bisnis Sepeda - Efek pandemi mengubah banyak hal di dunia, salah satunya adalah gaya berkendara. Maret 2020, beberapa saat setelah virus COVID-19 terdeteksi di Indonesia, pemerintah menerapkan PSBB dan membatasi ruang gerak warganya sementara waktu guna mencegah penularan.
Banyak media kemudian mengabarkan bahayanya penggunaan transportasi umum sebagai alat bepergian. Sebab, penularan virus memang lebih rentan terjadi di ruang-ruang yang ramai seperti bis dan kereta. Alhasil, saat PSBB kemudian dilonggarkan dan aktivitas kerja dijalankan kembali, mereka yang tidak melakukan WFH memilih kendaraan pribadi untuk berangkat kerja.
Di saat itulah, tren penggunaan sepeda meningkat pesat. Banyak yang memilih bersepeda sebagai moda transportasi alternatif lantaran klaim positif yang melekat pada kegiatan ini. Dilansir dari Kompas Interaktif, menggowes sepeda juga dikatakan baik bagi kesehatan fisik dan mental, sekaligus meningkatkan kinerja sistem imun. Nah, seperti apa peluang bisnis sepeda?
Angka Penjualan Naik Pasca Pandemi, Mendulang Cuan di Bisnis Sepeda
Saat pemerintah menerapkan new normal, kegiatan bersepeda jadi salah satu favorit warga Indonesia. Grafik pembeliannya pun meningkat, baik secara offline maupun online. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (APSINDO), penjualan sepeda melonjak hingga 7 juta unit per tahun di bulan September 2020. Jumlah ini mengalahkan permintaan sepeda motor di Indonesia.
Sementara itu, Bukalapak mencatat peningkatan transaksi penjualan sepeda hingga 156 persen sepanjang bulan Maret hingga Juni 2020. Tren peningkatan juga terjadi di e-commerce lainnya, seperti Blibli dan Tokopedia.
Baca Juga: Berkah Jaya Bike, Menghidupkan Berbagai Sektor Lewat Bisnis Sepeda
Ya, pertengahan Mei 2020 adalah titik balik meroketnya angka permintaan pasar terhadap sepeda. Dilansir dari Kompas Interaktif, PT. Insera Sera yang memiliki merk dagang sepeda Polygon, mengalami lonjakan pesanan dari distributor sebanyak 50 hingga 200 persen dibanding periode sebelumnya. PT. Roda Maju Bahagia (RMB) yang membawahi merk sepeda Element dan Police juga mengaku kebagian untung. Dalam periode bulan Januari hingga Mei 2020, mereka mampu menjual hingga 150.000 unit sepeda. Berdasarkan data-data ini, bisa dikatakan kondisi perindustrian sepeda berada di atas angin sepanjang tahun 2020.
Peluang Bisnis Custom dan Inovasi Sepeda di Indonesia
Sebagai imbas dari naiknya tren penjualan sepeda pasca pandemi, ada bisnis custom sepeda yang juga berkembang pesat. Banyak orang yang mau merogoh kocek lebih dalam demi memiliki sebuah sepeda dengan ciri khas dan selera pribadi. Baik dari segi warna, model, hingga jenis merk partisi tertentu.
Dilansir dari Detik.com, salah satu bengkel custom sepeda di Yogyakarta yang bernama Swaspeda sempat kewalahan menerima pesanan selama pandemi. Usaha yang digawangi Nova Putra Pamungkas ini menerima pembuatan sepeda rakitan, dengan warna dan model sesuai yang diinginkan pemesan. Bisnisnya bahkan berhasil menerima pesanan dari artis ternama seperti Dian Sastrowardoyo dan Risa Saraswati.
Baca juga: Mengenal Standar SNI untuk
Produksi
Sementara itu, seorang teknisi asal Bali bernama I Gede Dangin, membuat inovasi di sektor sepeda elektrik. Alih-alih membuat sepeda listrik yang bisa dikatakan mahal, ia menciptakan teknologi baru berupa kit electric atau perangkat elektrik untuk dipasang pada jenis sepeda- sepeda biasa. Inovasi ini diberi nama Astrobike. Pembeli cukup memesan, dan tim akan datang untuk merakit perangkat elektrik tersebut pada sepeda pemesan. Di beberapa kanal e-commerce, produk ini nyatanya ludes terjual meski dibandrol dengan harga yang cukup mahal, yaitu 8 hingga 10 juta rupiah.
Dua bisnis tadi merupakan bukti nyata bahwa bisnis sepeda tak hanya sebatas jualan. Inovasi juga dibutuhkan dan bisa menjadi ladang cuan jika dilakukan dengan tepat. Bisnis custom sepeda sebenarnya bukan hal yang baru, namun menjamurnya kebiasaan bersepeda tahun lalu memberi peluang lebih lebar bagi
Cuan di Bisnis Travel by Bike
Untuk meraup untung, kita harus pandai-pandai membaca peluang di yang melingkupi industri sepeda, walaupun dalam skala kecil. Berdasarkan data dari Kompas Interaktif, dua jenis sepeda yang tren pembeliannya menanjak adalah sepeda gunung dan sepeda lipat. Keduanya terkenal akan kepraktisan dan ketangguhannya di jalan-jalan yang tidak beraspal. Dari sini, kita bisa lihat bahwa minat masyarakat untuk travelling ke tempat wisata sambil bergowes ria cukup tinggi.
Karenanya, salah satu peluang bisnis yang bisa dilirik adalah kategori travel agent khusus untuk acara jalan-jalan menggunakan sepeda. Ya, keberadaan berbagai event dan pariwisata bisa dipaketkan menjadi bisnis yang apik. Bisnis ini bisa menyatukan beberapa hal : pariwisata, kuliner, dan penyewaan sepeda. Saat ini, banyak masyarakat yang kelewat sibuk sehingga mungkin tidak punya waktu untuk mengurus liburan sendiri. Di sinilah kesempatan kita untuk menciptakan peluang bisnis. Caranya? Teman-teman bisa mengorganisir suatu event jalan-jalan dengan sepeda sebagai kendaraan utama.
Baca Juga: Memantau Peluang Pasar Ekspor melalui Platform Alibaba
Tak hanya itu, banyak juga yang berkeinginan menjalani wisata sepeda, namun masih pikir-pikir jika ingin membeli sepeda. Nah, orang-orang seperti inilah yang menjadi sasaran pasar kita. Kita bisa menggaet pelanggan dengan menawarkan full service, artinya menyediakan sepeda beserta aksesorisnya (helm, pelindung kaki dan tangan), menyediakan rute wisata dan destinasi kuliner, serta menghadirkan tim yang mampu mengatasi segala kondisi. Dengan begitu, sasaran konsumen bisa merasa nyaman dan aman berwisata dengan konsep yang kita tawarkan.
Bersepeda Sebagai Gaya Hidup Baru Masyarakat
Memasuki pertengahan 2022, tren bersepeda berangsur turun dan angka penjualannya pun cenderung stagnan. Saat ini, pandemi sudah hampir berakhir dan jalan-jalan sudah kembali dipenuhi ratusan kendaraan bermotor. Hampir tak ada lagi ruang untuk sepeda, terutama di hari-hari kerja.
Lantas, akankah peluang bisnis sepeda hilang seiring turunnya angka penularan COVID-19 di Indonesia? Jawabannya, bisa jadi, adalah tidak. Saat ini, bersepeda tak hanya dianggap sebagai olahraga. Orang-orang bisa berbagi cerita, tukar pikiran, atau bahkan dealing business dari atas sadel. Bersepeda bukan lagi sekadar tren, melainkan sudah menjadi gaya hidup tersendiri. Jika kita jeli memperhatikan, ada beberapa hal menarik yang dilakukan orang-orang dari komunitas sepeda, mulai dari membangun komunitas hingga melanggengkan kegiatan after-cycling, yang meliputi kumpul-kumpul, ngopi, dan sosialisasi.
Baca Juga: Cara UMKM Menetapkan Target Usaha
Kentara betul, bahwa pandemi sukses mengubah gaya hidup masyarakat perkotaan menjadi lebih sehat. Menurut Omar, olahraga bersepeda adalah salah satu perubahan yang akan tetap tinggal untuk waktu yang lama. Karenanya, ia memandang positif terhadap tren bisnis di bidang sepeda. Banyak juga yang kesulitan memiliki akses ke bengkel lokal. Sebab, di bengkel-bengkel sepeda besar yang sudah punya nama, harganya sudah sangat tinggi.
Lain lagi dengan I Gede Dangin, Founder sekaligus CEO Astrobike, yang sudah sejak kuliah mengamati sektor bisnis sepeda. Menurutnya, tren bisnis sepeda justru tak pernah mati, bahkan sebelum pandemi melanda Indonesia. Di Yogyakarta, tempatnya tinggal selama beberapa tahun, melihat sepeda lalu lalang adalah hal yang biasa. Sepeda selalu punya pasarnya sendiri, tinggal bagaimana kita memajukannya dengan inovasi.
Di beberapa negara, sepeda juga dipandang pemerintahnya sebagai cara efektif untuk menurunkan tingkat polusi dan emisi gas di kota-kota besar. Jadi, meskipun tren bersepeda nantinya turun, gaya hidup masyarakat sudah terlanjur berubah. Jika Sahabat Wirausaha ingin berbisnis di bidang sepeda, jangan takut. Sebab, pasar untuk sepeda akan selalu ada.
Referensi :
- Webinar APINDO UMKM Akademi bertajuk “Ada Cuan di Balik Keunggulan Produk Custom” yang bisa diakses melalui link berikut https://www.topkarir.com/article/detail/webinar-ada-cuan-dibalik-keunggulan-produk-custom
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20200902144744-4-183928/tak-diduga-penjualan-sepeda-kalahkan-sepeda-motor
- https://finance.detik.com/foto-bisnis/d-5170533/geliat-sepeda-custom-di-tengah-pandemi/1
- https://www.bbc.com/indonesia/karangan-khas-55482672
- https://interaktif.kompas.id/baca/melacak-tren-perburuan-sepeda/
- https://jatim.tribunnews.com/2022/11/07/sempat-mer...