Ibu Dewi Meisari, Deputy Advisor UKMINDONESIA.ID, menjelaskan optimalisasi WhatsApp Business dalam salah satu materi di WhatsApp Summit 2023

Cara Mengoptimalkan WhatsApp - Beberapa tahun belakangan, aplikasi WhatsApp Business telah banyak membantu pebisnis lokal dengan ragam fitur yang memudahkan pengembangan usaha. Sayangnya, pemanfaatan aplikasi ini belum benar-benar optimal. Banyak pelaku UMKM yang menggunakan aplikasi ini hanya untuk menampung pesan bisnis dan membuat katalog produk. Padahal, ada fitur pengelolaan database pelanggan dan strategi marketing via broadcast yang turut jadi kelebihan WhatsApp Business.

Masalah ini kemudian menjadi salah satu topik yang dibahas dalam diskusi panel WhatsApp MSME Summit 2023 di tanggal 27 Juni lalu. Nah, untuk mewujudkan UMKM naik kelas bersama WhatsApp, Dewi Meisari, selaku founder ukmindonesia.id memberikan tips mengoptimalkan WhatsApp Business untuk meningkatkan penjualan produk UMKM. Penasaran apa saja materi dan tips yang diberikan? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.

1. Pengelolaan Basis Data Pelanggan

Hal pertama yang bisa kita optimalkan dari penggunaan WhatsApp Business adalah pengelolaan kontak dan data pelanggan yang ada. Keberadaan pelanggan tentu sangat penting dan menentukan berkembang tidaknya suatu bisnis. Karenanya, pelaku UMKM diharapkan bisa memperhatikan dan menjalin hubungan baik dengan pelanggan.

Baca Juga: Cara Membuat Customer Service Otomatis dan Menyusun Pertanyaan di WhatsApp Business, Ternyata Mudah Lho!

Salah satu caranya adalah dengan mengelola basis data pelanggan di kontak WhatsApp. Agar bisa mengelola basis pelanggan dengan baik, terdapat beberapa pertanyaan yang penting bagi kita untuk mengetahui jawabannya, yaitu:

  • Berapa jumlah kontak konsumen yang kita simpan?
  • Berapa jumlah konsumen yang menyimpan nomor kontak bisnis kita?
  • Berapa jumlah konsumen yang menghubungi nomor WhatsApp Business kita per hari?
  • Berapa jumlah konsumen yang membeli produk kita dan melakukan repeat order?

Ketika kita menyimpan kontak konsumen, maka akan terjalin komunikasi dua arah. Artinya, pesan broadcast promosi yang kita kirimkan akan sampai kepada target pasar yang diinginkan. Sebaliknya, pesan promosi kita tidak akan pernah sampai jika konsumen tidak menyimpan kontak bisnis pelanggan dan mitra. Jangan sampai bisnis kita ibarat cinta yang bertepuk sebelah tangan.

Sebab, dalam berbisnis, kita harus terus memperbesar corong pemasaran. Semakin besar corong pemasaran, artinya semakin banyak orang yang tahu tentang produk kita. Dampaknya, peluang untuk terjadinya penjualan produk pun semakin besar.

WhatsApp Business merupakan conversational commerce, yang secara sederhana dapat dipahami sebagai alat untuk “jualan sambil ngobrol”. Karena itulah, dalam menggunakannya kita harus bangun hubungan baik dengan konsumen dan pelanggan melalui obrolan yang persuasif, sehingga mereka merasa nyaman dan tertarik untuk membeli produk kita.

2. Mengintegrasikan WhatsApp Business ke Media Sosial

Satu kesalahan cukup fatal yang masih dilakukan oleh sebagian besar pelaku UMKM adalah tidak mengintegrasikan nomor kontak WhatsApp Business ke akun media sosial bisnisnya. Hal ini tentu menyulitkan konsumen untuk mengontak pelaku bisnis, guna mendapatkan informasi lebih jelas tentang produk yang ditawarkan.

Nah, untuk lebih mudah menjaring konsumen, integrasikan nomor kontak WhatsApp Business ke akun media sosial bisnis kita sebagai click to action. Artinya, ketika link atau tombol WhatsApp diklik, secara otomatis akan terhubung ke nomor WhatsApp Business kita. Hal ini akan lebih disukai oleh konsumen, karena lebih praktis, di mana mereka tidak perlu menyalin bahkan mencatat nomor WA untuk mengontak kita.

Baca Juga: Tips Membuat Profil di Whatsapp Business

3. Memanfaatkan Fitur Broadcast Secara Optimal

Salah satu keunggulan aplikasi WhatsApp Business yaitu adanya fitur broadcast yang memungkinkan kita untuk mengirimkan pesan promosi ke konsumen atau pelanggan secara serentak. Fitur ini tentu akan memudahkan kita untuk melakukan promosi secara berkala, baik produk baru, program diskon, penyelenggaraan event, dan lain sebagainya.

Meski demikian, bijaklah dalam memanfaatkan fitur broadcast ini untuk promosi. Artinya, jangan sampai melakukan spamming yang justru membuat konsumen atau pelanggan merasa terganggu dengan pesan yang kita kirimkan. Sebab risikonya mereka tidak akan segan untuk menghapus nomor WA kita dari daftar kontaknya. Tak hanya itu, spamming juga berisiko pemblokiran terhadap nomor WA kita oleh developer aplikasi WhatsApp sendiri.

Aturlah waktu untuk mengirimkan pesan broadcast promosi secara berkala. Misalnya dalam sebulan maksimal dua kali untuk setiap konsumen atau pelanggan. Sebab lebih dari dua kali pengiriman pesan broadcast dapat menimbulkan rasa bosan, bahkan gangguan sehingga mereka tidak lagi berkenan dengan produk kita.

4. Mempublikasikan Nomor WhatsApp Business di Berbagai Media

Banyak perusahaan besar yang mempublikasikan nomor WhatsApp Business sebagai salah satu saluran komunikasinya dengan pelanggan di berbagai media, seperti QR code, kemasan produk, dan lain sebagainya. Kita sebagai pelaku UMKM jangan mau kalah. Sebab, kemasan produk bahkan dinding gerobak sekalipun merupakan media yang bisa diakses oleh konsumen atau pelanggan dengan mudah.

Bicara tentang QR code, saat ini sistem pembayaran sudah semakin canggih. Transaksi bisnis tidak hanya menggunakan uang tunai saja, tetapi juga dompet digital atau e-wallet. Meski skala bisnisnya masih UMKM, Sahabat Wirausaha bisa saja memanfaatkan teknologi tersebut.

Dengan adanya QR code, konsumen lebih mudah dalam melakukan pembayaran, cukup dengan scan barcode. Nah, Sahabat Wirausaha yang belum memiliki QR code, bisa segera membuatnya dan memajangnya atau menempelkannya pada kemasan produk, dinding toko, dinding gerobak, atau yang lainnya.

Pencantuman nomor WA bisnis ke berbagai media komunikasi tujuannya untuk memperluas basis data konsumen, di mana konsumen bisa memesan produk yang diinginkan lebih dahulu, yang dapat diambil kemudian. Selain itu, kita juga bisa menawarkan untuk layanan delivery dengan minimal pembelanjaan dalam jumlah tertentu, misalnya 100 ribu rupiah. Prinsipnya, kita harus aktif berkomunikasi dengan konsumen, untuk menjaring konsumen baru yang lebih banyak.

Baca Juga: Mengenal Strategi Optimalisasi Basis Data Kontak Konsumen - Fitur Labelling Dengan Whatsapp Business

5. Sigap Memberikan Respon Cepat dengan Fitur Balasan Otomatis

Apa yang Sahabat Wirausaha rasakan ketika menghubungi suatu bisnis, tetapi responnya sangat lambat? Pasti merasa jengkel, kecewa, dan malas untuk mengontak kembali. Nah, hal yang sama dirasakan oleh konsumen, apabila kita tidak segera merespon cepat setiap pesan yang masuk.

Jika ada yang berdalih, tapi kita kan tidak selalu pegang smartphone selama 24 jam. Solusinya adalah membuat template balasan otomatis yang informatif. Mulai dari greeting message hingga pesan di luar jam kerja. Ketika konsumen chat ke kontak WA bisnis kita, secara otomatis mereka akan disambut dengan greeting message yang sudah disiapkan sebelumnya. Sahabat Wirausaha bisa melanjutkan obrolan dengan konsumen hingga informasi yang dibutuhkan terpenuhi, dan berakhir dengan pembelian.

Demikian halnya dengan pesan di luar jam kerja. Buatlah konten pesan yang informatif, misalnya memuat tentang jam operasional bisnis, link katalog, bahkan program promo yang sedang berlangsung. Dengan begitu, konsumen bisa tetap memperoleh informasi yang bermanfaat mesti belum berkomunikasi langsung dengan customer service atau pemilik bisnis. Intinya, jangan biarkan konsumen pergi begitu saja tanpa mendapatkan informasi apapun tentang produk dan bisnis kita.

Bahkan kita bisa menyelipkan copywriting dalam konten pesan otomatis, misalnya “Ditunggu pesanannya ya kak, jangan sampai kehabisan!”. Kalimat sederhana ini dapat mempengaruhi psikologi konsumen, sehingga tertarik dengan produk kita dan takut jika tidak kebagian produk tersebut.

6. Konsisten Membuat Katalog Produk yang Menarik dan Informatif

Katalog produk merupakan senjata penting yang harus dimiliki oleh setiap bisnis. Bagaimana kita bisa menawarkan produk tanpa katalog dan berharap konsumen percaya? Tentu akan sulit. Katalog produk merepresentasikan bisnis inti yang kita jalankan. Sebab itu, buatlah katalog dengan deskripsi lengkap, menarik, dan informatif.

Ketika menawarkan produk kepada konsumen, hindari mengirimkan foto-foto produk tanpa deskripsi yang jelas. Selain kurang efektif, langkah tersebut juga menyebabkan konsumen kurang tertarik dengan produk kita. Alhasil, tingkat konversi dari minat ke eksekusi pembelian menjadi kecil.

Baca Juga: Membangun Bisnis Kuliner dari Whatsapp

WhatsApp Business menyediakan fitur Catalog yang bisa Sahabat Wirausaha optimalkan penggunaannya. Adanya katalog produk ini memudahkan konsumen untuk memilih produk yang diinginkan. Mereka tinggal klik sehingga produk akan langsung masuk ke keranjang belanja, yang secara otomatis pula akan muncul nominal total belanja yang harus dibayarkan oleh konsumen.

Dari orderan yang masuk tersebut, Sahabat Wirausaha bisa menindaklanjuti dengan pesan otomatis berupa ucapan terima kasih dan informasi nomor rekening untuk pembayaran transaksi. Sangat mudah dan praktis, bukan?

7. Memperbanyak Pilihan Metode Pembayaran Transaksi

Teknologi keuangan saat ini semakin canggih. Pembayaran transaksi tidak harus menggunakan dana tunai atau transfer bank, tetapi juga e-wallet atau dompet digital. Sebagai pelaku bisnis, kita harus mampu mengadopsi teknologi tersebut untuk memberikan pilihan metode pembayaran yang lebih beragam kepada konsumen.

Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan satu rekening bank saja untuk menerima pembayaran dari konsumen. Selain kurang fleksibel, juga menyulitkan konsumen dalam melakukan pembayaran jika rekening bank yang dimiliki berbeda. Sebab itu, kita harus menyiapkan metode pembayaran lain yang mudah diakses konsumen, misalnya OVO, GoPay, DANA, QRIS, dan lainnya. Jangan sampai kehilangan peluang penjualan, hanya karena kita kurang aware dengan keinginan konsumen dalam hal metode pembayaran.

8. Rutin Mengajak Konsumen untuk Menyimpan Nomor WhatsApp Business Kita

Banyak pelaku bisnis yang masih mengabaikan pentingnya peran konsumen. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya layanan purna jual yang dilakukan. Artinya, ketika transaksi jual beli berakhir, maka berakhir pula hubungan dengan konsumen. Hal ini tentu tidak mendukung bisnis berkelanjutan.

Penting bagi kita untuk mengetahui respon atau review produk dari konsumen. Apakah mereka puas atau justru kecewa, sehingga enggan untuk melakukan pembelian ulang? Tingkat perasaan konsumen ini bisa kita ketahui apabila komunikasi dengan konsumen senantiasa terjalin. Caranya adalah dengan mengajak konsumen untuk menyimpan kontak bisnis kita. Tujuannya tentu untuk mempermudah kita mengirimkan pesan pemasaran produk baru atau promosi menarik lainnya.

***

WhatsApp Business dapat dikatakan satu aplikasi untuk semua, di mana dengan satu aplikasi kita bisa meningkatkan omzet bisnis dengan mengoptimalkan fitur yang ada. Mulai dari mengelola basis data konsumen hingga membuat katalog produk yang informatif. Dengan menerapkan tips optimalisasi WhatsApp Business di atas, diharapkan bisnis UMKM yang dijalankan Sahabat Wirausaha bisa naik kelas dan mampu mencapai omzet yang tidak hanya di kisaran jutaan, tetapi juga puluhan, ratusan, bahkan miliaran rupiah. Selamat mencoba ya!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa untuk like, share, dan comment serta mengirimkannya kepada teman-teman terdekat Anda.

Referensi:

WhatsApp MSME Summit 2023.